Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.754 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
KEBERLANJUTAN DALAM DESAIN GRAFIS Virginia Suryani Setiadi
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2726

Abstract

Keberlanjutan dalam desain grafis adalah salah satu upaya dalam membuat peradaban yang lebih baik lagi. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah mengenai keprihatinan atas terjadinya berbagai bencana alam yang akhir-akhir ini sering menjumpai kita, dari mulai banjir, tanah longsor dan sebagainya. Bila kita mau mengevaluasi atas apa yang menjadi sebab dari semua peristiwa musibah tersebut tidak lain adalah sampah yang menggunung. Darimana asal sampah-sampah tersebut tentu saja kebanyakan mayoritas berasal baik dari sampah rumah tangga maupun perkantoran. Rata-rata sampah yang terlihat kebanyakan berasal dari berbagai produk hasil cetak desain, mulai dari packaging house hold product, kertas, plastik, stereofoam, alumunium foil dan lain sebagainya. Sebagai seorang pendidik di bidang Desain Komunikasi Visual ada rasa tanggungjawab besar yang harus di sosialisasikan baik kepada para calon desainer maupun awam yang bergerak di bidang percetakan dan printing. Tujuan dari penulisan ini diharapkan mampu menimbulkan awareness di masyarakat khususnya para calon desainer untuk dapat memilah dan memilih faktor-faktor apa dalam desain grafis yang harus diperhatikan agar dapat membawa dampak positif dalam hasil karya yang akan dibuat secara masal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian artistik yang berarah praktik (Practice-Led Research). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini berkenaan dengan : 1) Menggunakan material kertas 2) Mengefisiensikan penggunaan tinta dan menggunakan material print untuk tujuan ganda; 3) Memberi lebih banyak manfaat dengan cara yang efisien; 4) Mencetak dengan material yang ramah lingkungan CTP/Computer to Plate; 5) Mengurangi sampah – dengan good design dan produksi yang efisien.
Kekuatan Pesan Iklan dalam Perancangan Poster Kampanye Sosialisasi Resettlement Warga Kota Intan Jakarta R.A. Heryani Wahyuningrum; Virginia Suryani Setiadi; Wegig Murwonugroho
LITERATUS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v4i1.677

Abstract

Relokasi warga yang tinggal di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang masih direncanakan oleh pemerintah setempat sebenarnya bertujuan untuk mengembalikan penataan Kawasan Kota Tua yang lebih menarik. Selain itu, revitalisasi atau penataan kembali Kawasan Kota Tua bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai cagar budaya untuk mengangkat heritage tourism. Namun kurangnya komunikasi yang baik dan informatif menyebabkan warga Jalan Kampung Intan ada kemungkinan merespons secara banal mengenai rencana tersebut. Permasalahan yang dihadapi adanya kemungkinan sosialisasi melalui poster kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah terciptanya strategi sosialisasi program pemerintah kota Jakarta dalam bentuk desain poster yang terintegrasi, komunikatif, efektif, dan kreatif. Selain itu, terciptanya pemilihan elemen visual yang membangun intimasi pemerintah dengan masyarakat.  Penelitian ini dimaksudkan guna menghindari terjadi penolakan hingga terjadinya vandalisme dari warga. Hal ini dikarenakan kekhawatiran jauhnya tempat mata pencaharian, kesulitan moda transportasi, hingga kekhawatiran ketidakmampuan beban sewa tempat tinggal. Metode perancangan desain digunakan adalah design thinking, yang terdiri atas:  empathize, define, ideate, prototype, and testing. Penelitian mendukung program PT KAI dan pemerintah Kota Jakarta dalam mewujudkan green design, liveable space, dan sustainable community untuk terwujudnya green urban environment dan green healty life yang dapat menciptakan Green Jabodetabek. Hasil penelitian berupa rekomendasi materi desain poster sebagai kampanye sosialisasi resettlement untuk warga Kota Intan. Penelitian ini terbatas untuk relokasi Kawasan di kota Intan dengan media sosialisasi dalam media poster. Kebaruan penelitian ini adalah bagaimana membuat desain poster yang dikhususkan untuk masyarakat marginal dalam Kawasan terbatas. Simpulan di dalam penelitian ini menyatakan bahwa: kekuatan pesan melalui ketepatan pemilihan image utama dan permainan kata yang bersahabat. Selain itu diperlukannya informasi yang diolah dalam bentuk info grafik. Tampilan info grafik ini menjadikan media Poster memiliki kekuatan menyampaikan pesan yang dimaknai.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.754 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
PELATIHAN KAIN SHIBORI UNTUK MEMBUAT KREASI MASKER DAN TAS BELANJA Virginia Suryani Setiadi; Menul Teguh Riyanti; Indralaksemi Indralaksemi; Bambang Triwardoyo
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 3 No 1 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.463 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v3i1.9088

Abstract

Pada Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) kali ini kami mengambil lokasi di tengah kelompok warga RW 07 Tanjung Duren Barat, Kelurahan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Teknik Shiboriini adalah teknik mewarnai kain dengan cara yang unik untuk menghasilkan suatu pola, teknik ini menggunakan lipatan, lilitan, ikatan, dan celupan ke dalam pewarna. Pada awalnya pewarna yang digunakan berasal dari alam.Tujuan yang diharapkan dari pelatihan dalam masa pandemi ini yaitu menjadikan peluang usaha yang cukup menjanjikan ke depannya, selain kreatifpreneur. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya arahan pelatihan-pelatihan seperti ini yang dapat membuka peluang usaha di kalangan mereka. Metode pelaksanaan dilakukan dari mulai survei lokasi, dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihandiawali dengan pemberian materi prinsip-prinsip desain, praktek di lapangan dengan materi: teknik lipat dan teknik ikat yang variatif.Tahap berikutnya teknik pewarnaan yang sekiranya dapat menjadi tren warna di tahun mendatang/sesuai kebutuhan pangsa pasar. Gambaran ipteks yang telah dikuasai mitra dapat dengan mudah ditangkap dengan pemberian materi studi warna sederhana dan dimampatkan kepada mitra sebagai bentuk solusi dari nilai jual pasar yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan New Normal, dimana pembuatan kain Shibori tersebut dapat menjadi masker, tas belanja, tas bekal makanan. Analisis kegiatan yang dapat diambil yaitu besarnya manfaat dan motivasi  dari kegiatan tersebut.
Percontohan Placemaking Melalui Narasi Ruang Publik Lorong Bintan Maria immaculata ririk winandari; Punto Wijayanto; Virginia Suryani Setiadi; Mayissa Anggun Pekerti; Aurum Obe Titu Eki
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.14884

Abstract

Lingkungan permukiman Lorong Bintan merupakan permukiman tua bersejarah di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sebagai kawasan pusaka, permukiman yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa ini mengalami penurunan kualitas lingkungan. Kondisi ini menyebabkan kawasan kurang terawat dan kotor di beberapa lokasi. Bangkitnya kesadaran penghuni akan tingginya sejarah dan peninggalan pusaka di lingkungan permukiman mereka menyebabkan Kawasan tersebut mulai berbenah diri. Pemahaman mengenai potensi lingkungan sebagai lingkungan pusaka serta pengetahuan dan ketrampilan mengenai penataan kawasan pusaka melalui kegiatan pendukung kawasan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus menghidupkan kawasan. Pendekatan placemaking berdasar partisipasi masyarakat menjadi solusi yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sasaran PKM adalah peningkatan kualitas lingkungan permukiman di Kawasan Lorong Bintan. Tujuan PKM adalah memberikan percontohan placemaking secara partisipatif melalui narasi sejarah Kawasan Lorong Bintan. Metode yang dilakukan adalah pendampingan perencanaan dan perancangan placemaking. Peserta percontohan adalah pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Hasil program menunjukkan bahwa rasa memiliki warga terhadap asset pusaka di lingkungannya dapat ditingkatkan melalui percontohan placemaking ruang publik. Bukti rasa memiliki tersebut ditunjukkan dengan pembuatan mural di dinding bangunan di Lorong Bintan.
DISTORSI SEJARAH DAN PERSEPSI VISUAL: STUDI KASUS ANIMASI POCAHONTAS Virginia Suryani Setiadi; Ekananda Haryadi; Anisha Melanie Yuniar S; Wegig Murwonugroho
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2023.v10.i2.004

Abstract

As a form of children's literature, animated films are reflective illustrations of real life whose consumers are segmented as children. However, children's literary production is often ambivalent. The reason is that children's literature must arouse the imagination (in order to fulfill the elements of literature) while depicting real life that represents facts (in order to fulfill the requirements for reflection and representation of life). If animation is used to retell past history, then the major premise narrated by the animation must be representative of actual events (valid in terms of the information source). This research seeks to achieve two things, namely: discussing the extent of historical distortion in the Pocahontas animation as literature, and revealing the audience's meaning of the message content in the Pocahontas animation. This research was carried out qualitatively using the structuralism semiotic analysis method introduced by Ferdinand de Saussure. The results of this research reveal that the historical reconstruction in the Pocahontas animation is indeed distorted. However, this deviation is still at a normal stage as children's literature. The Pocahontas animation does not qualify as a historical reconstruction. It only qualifies as children's literature intended for entertainment purposes. Moreover, there is the addition of the wrong romantic element. According to a semiotic analysis of audience perception, this distortion is not a serious problem for viewers in Indonesia (who incidentally do not know the historical events behind the character Pocahontas). Meanwhile, for Americans, especially native Americans, this distortion is an ethical problem that literary producers and critics need to pay attention to.
IDENTIFIKASI SKEMA WARNA PADA COLOR GRADING SEBAGAI PEMBANGUN MOOD DALAM FILM ANIMASI PIXAR “COCO” Savina Rachma Oktaviandry; Virginia Suryani Setiadi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jdd.v8i2.18394

Abstract

Movie “Coco”. Color grading is one of the important factors in the cinematography of a film. The atmosphere in a film can be formed with different coloring for each scene so that it can build the right atmosphere. This research was conducted to identify the color scheme in color grading as a mood builder in Pixar’s animated film “Coco”, using a qualitative approach, and descriptive method. Data collection comes from various visual sources and library references. From this research, it is concluded that the color scheme in color grading in Pixar’s animated film “Coco” successfully builds the audience’s mood by using different color schemes for each scene. The color schemes that are often used in the animated film are derivatives of orange, blue, and purple. The results of research journals on color grading as a mood builder in Pixar’s animated film “Coco” are expected to be one of the reference sources or references, especially textual studies on color grading. This research journal is also expected to contribute as a reference development study in multimedia, using an approach regarding color schemes as mood builders in a film. Keywords: color grading, color scheme, mood, animation, Coco