Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Innovation on Preventing the Covid-19 Spread Using "Cool" Personal Protective Clothing for Healthcare Workers Ciptadhi Tri Oka Binartha; Muhammad Burhannudinnur; Awang Eka Novia Rizali; Mustamina Maulani; Hamid Nurrohman
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 17 No. 3: SEPTEMBER 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.676 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v17i3.17847

Abstract

Healthcare workers need Personal Protective Equipment (PPE) that can protect them, to be safer and more comfortable with handling COVID-19 patients. One important PPE is the Personal Protective Clothing (PPC), where the PPC design has to comply with regulatory requirements, in terms of application, safety, comfort, and cost. A disadvantage is that PPC can be hot and poorly ventilated. The objective of innovation research was to developed a new design of PPC with safe, cool, and comfortable personal protective clothing. PPC is made with 100% polyester coverall according to WHO standards and with ice pack design. This product was subsequently analyzed for material morphology and penetration (water-repellent). Further, relevant information was captured from 14 participants in several health professions, using questionnaires. The laboratory test results of the sample materials reportedly surpassed the specifications and were also incorporated into level-3 PPC. Based on the survey data, the personal protective clothing with ice pack was simple, comfortable, and not hot to use for healthcare workers.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.754 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
Pelatihan Produksi Iklan Layanan Masyarakat Protokol Kesehatan Versi Jawa 5-eM Wegig Murwonugroho; Mustamina Maulani; Wawan Kurniawan
Intervensi Komunitas Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v3i1.1144

Abstract

Pada pertengahan Juni 2021, situasi terakhir terkait dengan pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan. Bahkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diperpanjang hingga 2 (dua) kali. Aktivitas pembelajaran bagi anak siswa belum normal dan tetap diberlakukan belajar di rumah. Anak-anak lebih aman di rumah terhindar dari ancaman virus Covid-19, namun pada sisi lain anak-anak menjadi kurang bergerak dan kurang aktif. Oleh karena itu dirasa perlu dirancang sebuah program pelatihan yang mampu merangsang kreativitas anak-anak dalam menghasilkan sebuah karya yang edukatif, bermanfaat, dan menghibur. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan metode design thingking. Peserta akan dilatih untuk memproduksi film pendek sebagai media kampanye sosial pencegahan Covid-19. Ide bersumber pada lagu tradisi Jawa. Naskah iklan dibuat plesetan dengan kesamaan nada suara Gagasan pengolahan ulang lagu-lagu yang mudah dikenang disajikan dengan unsur kelucuan. Film pendek sengaja digunakan dalam kampanye pencegahan Covid 19 karena mengandung unsur visual tradisi guna memudahkan orang membangkitkan rasa kangen dengan tradisi kampung halaman. Simpulan dalam kegiatan ini adalah kampanye sosial dengan pelibatan masyarakat dan pemanfaatan lagu daerah membangun intimasi dan khalayak sasaran lebih menyimak iklan, melagukannya, memaknai hingga berbagi ke media sosial lainnya.
The Application of Non-Thermal Plasma and Electrocoagulation as Purifier of Liquid Waste in Home Industries Lisa Samura; Mustamina Maulani; Cahaya Rosyidan; Valentinus Galih Vidia Putra
JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) Vol 6 No 1 (2022): May Edition
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jipfri.v6i1.992

Abstract

This study aims to examine the decomposition method of liquid waste in the home industry, especially in the tofu industry, by using non-thermal plasma and electrocoagulant methods that are environmentally friendly and with low energy. In this study, the plasma method, electro-coagulant method, and a combination of both (electro-coagulant followed by plasma method and plasma followed by electro-coagulant method) were used to decompose liquid waste in the tofu industry. The results showed that non-thermal plasma followed by the electrocoagulation method was the most effective in reducing the T.D.S. value of 1983 ppm (the minimum value of the total control T.D.S. was around 2702 ppm), the minimum value of electrical conductivity (E.C.) was around 3967 (μs/cm), and also obtained a value of 3967 (μs/cm). pH 7.0. Based on the research results, non-thermal plasma combined with the electrocoagulant method can be applied to more optimally decompose liquid waste, especially in the tofu industry. The combination method of plasma and electrocoagulation to decompose the tofu industrial wastewater, which is environmentally friendly, is the novelty of this research
Utilization of tofu industrial waste treatment using bentonite Mustamina Maulani; Bayu Satiyawira; Asri Nugrahanti; Mohammad Apriniyadi; Zakiah D. Nurfajrin; Henry Young; M. Kemal Disaputra
Community Empowerment Vol 6 No 10 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.48 KB) | DOI: 10.31603/ce.5602

Abstract

Seamanan District, West Jakarta has a tofu industrial center which is managed by the primary Indonesian tofu production cooperative (which will be used as an educational tourism area. This is caused by wastewater from the tofu industry which does not carry out processing before being discharged into water bodies. Departing from the existing problems, the community service team conducted counseling to tofu industry person and the surrounding community regarding the urgency of wastewater treatment and how to overcome it. Based on laboratory studies, the wastewater treatment of the Seamanan tofu industry using bentonite and PAC resulted in a TSS removal of 53% and a TDS reduction of 95%. In addition, the BOD and COD values can decrease significantly, namely BOD by 87% and COD by 84%. This shows that the wastewater treatment of the Seamanan tofu industry has reached the quality standard of the Minister of Environment Regulation 5/2014, with the raw materials used being economical and environmentally friendly.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Wegig Murwonugroho; Muhammad Burhanudinnur; Astri Rinanti; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Asih Retno Dewanti; Virginia Suryani Setiadi; Gihon Nugrahadi; Atridia Wilastrina; Mustamina Maulani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.754 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.
SOSIALISASI PENGUJIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU PRIMKOPTI SWAKERTA SEMANAN KALIDERES JAKARTA BARAT Lisa Samura; Muhammad Burhannudinnur; Mustamina Maulani; Cahaya Rosyidan; Risyad Baihaqi; Raisha Marsha
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2081.792 KB) | DOI: 10.25105/akal.v2i2.10266

Abstract

Limbah cair tahu merupakan proses dari pengolahan produksi kedelai menjadi tahu. Limbah cair bewarna kuning dan keruh yang berbau sehingga menjadikan polusi udara dan mengganggu kenyamanan lingkungan. Limbah yang dihasilkan dibuang di saluran air sehingga mengganggu kualitas struktur dan air tanah. Untuk mengurangi dampak pada lingkungan di Primkopti Swakerta Semanan, Kalideres, Jakarta Barat dilakukan pengujian kualitas air limbah tahu dengan menguji TDS, EC dan pH dengan menggunakan teknologi Elektrokoagulan. Nilai TDS sebelum pengujian 2.702 ppm dan setelah pengujian 2.070 ppm. Nilai pH limbah sebelum pengujian 5.1 dan setelah dilakukan pengujian bernilai 5.4. Nilai EC sebelum pengujian 4.965 μs/cm dan setelah pengujian bernilai 4.140 μs/cm.
PELATIHAN PEMBUATAN PEMBERSIH TANGAN (HAND SANITIZER) BAGI MASYARAKAT DESA MEKARSARI, KECAMATAN RAJEG, KABUPATEN TANGERANG Riskaviana Kurniawati; Wiwik Dahani; Masagus Ahmad Azizi; Mustamina Maulani; Firman Aryandi
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2346.026 KB) | DOI: 10.25105/akal.v2i2.10269

Abstract

Pandemi Covid-19 sempat menyebabkan pembersih tangan (hand sanitizer) langka dipasaran. Hal ini membuat sebagian masyarakat memilih untuk memproduksi hand sanitizer sendiri, salah satunya masyarakat desa Mekarsari. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer menjadi permasalahan efektifitas hand sanitizer tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam pembuatan pembersih tangan (hand sanitizer) sesuai standar WHO melalui pelatihan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan pembersih tangan (hand sanitizer) sesuai standar WHO, memberikan pengetahuan IPTEK bagi masyarakat dan menambah penghasilan masyarakat. Pelatihan dilakukan dengan metode daring berupa penyampaian materi dan diskusi yang selanjutnya dilakukan pelatihan pembuatan hand sanitizer secara kelompok. Pelatihan ini memberikan dampak positif yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat dalam pembuatan pembersih tangan (hand sanitizer) sesuai standar WHO sekitar 80%. Hasil ini terlihat dari antusiasme peserta dalam diskusi dan hasil angket yang telah dibagikan Adapun luaran dari kegiatan ini yakni hak cipta produk hand sanitizer, artikel yang dipublikasikan dalam jurnal nasional, produk tersertifikasi halal, serta kegiatan ini akan dipublikasikan dalam media online (youtube).
Korelasi Konsentrasi Surfaktan NaLS Ampas Tebu Pada Beberapa Salinitas Terhadap Pengukuran IFT Mustamina Maulani; Rini Setiati
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 6 No. 2 (2017): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.477 KB) | DOI: 10.25105/petro.v6i2.3105

Abstract

Uji tegangan antar muka (Interfacial tension, IFT) antara minyak dan mikroemulsi merupakan salah satu parameter utama dalam proses EOR. Pengukuran tegangan antar muka perlu dilakukan sebelum surfaktan digunakan sebagai fluida injeksi. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan antar muka adalah Spinning Drop yang dapat mengukur tegangan antar muka hingga 10-6 mN/m. Perhitungan IFT pada alat ini menggunakan persamaan Vonnegut. Hasil pengukuran IFT ini kemudian diplot dalam satu grafik untuk mendapatkan persamaan garis yang terbentuk dengan melihat koefisien korelasi (R) dari  persamaan garis pada grafik tersebut. Berdasarkan persamaan garis yang terbentuk, koefisien korelasi yang diperoleh  untuk salinitas 10.000 ppm dan 20.000 ppm adalah 0.9841 dan 0.9258 dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi. Nilai koefisien korelasi 0.9841 dan 0.9258 keduanya diatas 0.9, maka dapat diartikan bahwa korelasi antara X dan Y sangat kuat sekali. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasa sistem surfaktan NaLs ampas tebu dengan sampel minyak ringan dapat terjadi korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi surfaktan NaLS terhadap nilai IFT pada sistem surfaktan NaLS – minyak. Karena nilai koefisien korelasi diatas 0.9    maka dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi dan rumus persamaan korelasi dapat digunakan untuk menghitung nilai IFT berdasarkan konsentrasi surfaktan yang digunakan. Penentuan nilai IFT pada salinitas larutan 10.000 ppm, dapat dihitung berdasarkan konsentrasi yang digunakan dengan menggunakan rumus  Y = 5103,7 X2 - 294,96X + 5,9561. Sedangkan pada salinitas larutan 20.000 ppm, nilai IFT dapat dihitung dengan menggunakan rumus  Y = 2666,1 X2 - 249,07X +7,8571