Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengembangan Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal dengan Pendekatan Travel Cost Method Khairani Kusumaningtyas; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.365 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10392

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan daerah. Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal merupakan potensi kegiatan pariwisata kota yang seharusnya dapat berkontribusi pada pendapatan daerah sektor pariwisata. Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata seringkali mengalami keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, sehingga dapat menyebabkan hambatan kontribusi kawasan wisata terhadap pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan kawasan pariwisata Kota Lama Tegal dengan menggunakan Travel Cost Method, yaitu dengan mengidentifikasi nilai ekonomi kawasan berdasarkan perhitungan total biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi kawasan pariwisata Kota Lama Tegal berasal dari dua kawasan yaitu  Kawasan Alun-Alun dan Kawasan Balaikota Lama. Kawasan Alun-Alun memiliki nilai ekonomi kawasan lebih unggul dibandingkan Kawasan Balaikota Lama, karena komponen pariwisata yang lebih memadai dan Kawasan Alun-Alun lebih dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi untuk berwisata di Kota Tegal. Arahan pengembangan bagi Kawasan Alun-Alun adalah untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan implementasi rencana pengembangan sistem kepariwisataan, sedangkan untuk Kawasan Balaikota Lama diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata dan dapat menyediakan sarana penunjang pariwisata untuk meningkatkan minat wisatawan.
Peningkatan Ekonomi Warga Desa Pantai Mekar Sebagai Pengaruh Ekowisata Hutan Mangrove Di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Fitri Mufliha Rahim; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.191 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10393

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki keragaman potensi dan manfaat bagi kehidupan manusia. Pengembangan kawasan hutan mangrove, secara ekonomi, harus dapat meningkatkan ekonomi penduduk bersadarkan pemanfaatan beragam hasil/produk dan jasa ramah lingkungan yang bermuara pada kesejahteraan mereka. Ekowisata hutan mangrove ditujukan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat, walaupun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait manfaat ekowisata hutan mangrovevterhadap ekonomi masyarakat sekitarnya. Kawasan studi yang dipilih adalah Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, yang ditetapkan sebagai kawasan ekowisata pantai sejak 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis persepsi berdasarkan wawancara mendalam dengan 58 warga yang bertempat tinggal sekitar kawasan ekowisata hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak penetapan lokasi studi sebagai kawasan ekowisata, terdapat jenis kegiatan ekonomi sekitar ekowisata hutan mangrove, yaitu: warung kelontong, warung makan, pedagang ikan,dan industri rumah tangga), yang dipersepsikan oleh warga sekitar memberikan  manfaat ekonomi. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai masukan bagi arahan pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove di kawasan studi.
SITE SELECTION FOR REGIONAL SOLID WASTE FINAL DISPOSAL IN BANGKA ISLAND BASED ON GEOGRAPHY INFORMATION SYSTEM (GIS) Sekar Rachmawati Parawangsa; Rahel Situmorang; Benny Suharto
International Journal on Livable Space Vol. 5 No. 2 (2020): ENERGY AND PUBLIC FACILITIES
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v5i2.10680

Abstract

The availability of an adequate final disposal a necessity for an area. The waste processing process consists of the stages of transportation, management, final disposal to waste utilization. Waste management in urban areas requires a final disposal that must meet environmental feasibility standards. Problems encountered in the current waste management at the capital city of Bangka Belitung Province, final disposal Parit 6 was already overloaded and still uses the Open Dumping method, and there are limitations in the availability of urban land. The purpose of this study was to selection for the regional solid waste final disposal (RSWFD) in accordance with the characteristics of the local location and the directions in the Spatial Plans of the Province of Bangka Belitung. The method used is a quantitative analysis method by calculating the need for the land area of the waste landfill based on population projections and waste generation. And the model used by the Geography Information System (GIS) in the form of ArcGIS 10.5 is overlaid using parameters based on (SNI 03- 3241-1994). The final result of the research is a recommendation for a RSWFD location for Bangka Island in accordance with the needs, feasibility and availability of existing land.
PENENTUAN LOKASI DAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Danly Souhuwat; Rahel Situmorang; Herika Muhamad Taki
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 1, NUMBER 2, NOVEMBER 2021
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.056 KB) | DOI: 10.25105/bhuwana.v1i2.12540

Abstract

The villages of Sukapura, Cisalak, and Jayapura in Cidaun Subdistrict, Cianjur Regency, West Java are three of the 584 villages on the south coast of Java which are very prone to tsunamis with a high hazard class. In the 2011-2031 Cianjur Regency Spatial Plan, the area designated as the site and route for tsunami evacuation is very far from the villages of Sukapura, Cisalak and Jayapura. The purpose of this study was to identify the site and route of tsunami evacuation in the three village areas. The method used in this research is tsunami run-up modeling with a model builder to measure the tsunami inundation area. Determination of tsunami evacuation sites uses overlay analysis, while determining tsunami evacuation routes uses network analysis. The results of this study, there are 17 tsunami evacuation sites and 5 tsunami evacuation routes to the nearest evacuation location in each village area. The research is expected to provide an overview for the local community and advice for the government in order to increase awareness and mitigate tsunami disasters.
FEASIBILITY LEVEL OF BEACH TOURISM OBJECTS IN SELATAN MALANG REGENCY, INDONESIA Rima Karima; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
Journal of Synergy Landscape Vol. 2 No. 1 (2022): Vol 2, No 1, August 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.897 KB) | DOI: 10.25105/tjsl.v2i1.14854

Abstract

Feasibility is a practical assessment by assessing the advantages and disadvantages possessed by a resource that is the object of the assessment, in this case, the beach tourism object. A beach tourism object is a place with an attractive value in a coastal area that functions as a place for recreation and land sports to visit. The area that became the unit of analysis in this study was 6 (six) beach tourism objects in Tambakrejo Village, Malang Regency. Tambakrejo Village, Sumbermanjing Wetan District, is a village that has the most beach tourism objects in Malang Regency. Malang Regency has the potential for coastal tourism that has not been managed optimally by the Malang Regency Government. The lack of budget for developing beach tourism objects in Malang Regency makes the condition of road access, supporting infrastructure, and facilities at beach tourism object inadequate. This study aimed to identify beach tourism objects' feasibility level in South Malang Regency. The method used in this study is the feasibility analysis of tourist objects and attractions using the scoring method. This study's results indicate that a feasible beach tourism object is Tamban Beach. Decent beach tourism objects are Sendiki Beach, Sendang Biru Beach, and Tiga Warna Beach, while Clungup Beach and Gatra Beach have a less feasible value
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Alfath Musthofawi; Rahel Situmorang; Martina Cecilia Adriana
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
ANALISIS PERTUMBUHAN PELAYANAN FASILITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SESUDAH PEMEKARAN WILAYAH DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR, PROVINSI JAMBI Fenny Khofivah Rio Tobing; Rahel Situmorang; Herika M. Taki
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 2, NUMBER 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v2i2.16381

Abstract

Public service facilities are something that must be owned by a region in order to meet the basic needs of the daily activities of the people in the region. The availability of facilities in an area must be able to serve all activities in the area in order to improve the welfare of the people of the region. In the Regional Regulation of Muaro Jambi Regency No. 28 of 2009 concerning the establishment of the Districts of North Bahar, Sungai Bahar, and South Bahar explains that the division of territory is carried out in Sungai Bahar District in order to distribute facilities in the form of public services.. However, previous research explained that in 2015 after the regional division occurred, public facility services were still not evenly distributed, this was due to the low level of accessibility to facilities. The preparation of this report was carried out to analyze the growth of education and health facilities services that occurred in Sungai Bahar District before and after the expansion of the region. The research method used is a quantitative approach with descriptive and spatial analysis methods by mapping the distribution of public service facilities. The results of the analysis show that the growth of existing facilities is still not evenly distributed in all villages in the study location, measured by the need for availability and distance of affordability by using a reference from SNI 03-1733-2004 on procedures for planning housing environments in urban areas
Penyuluhan Pengaturan Behaviour Setting pada Aktivitas Bersama Warga di Ruang Luar Permukiman RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur sebagai Adaptasi Masa Pandemi COVID-19 Anindita Ramadhani; Hanny Wahidin Wiranegara; Lailatus Siami; Olivia Seanders; Wisely Yahya; Rahel Situmorang; Marselinus Nirwan Luru
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 2 (2023): JAMSI - Maret 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.703

Abstract

Dewasa ini, aktivitas bersama mulai kembali dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari, dalam hal beradaptasi dengan Pandemi COVID-19. Jaga jarak (physical distancing) merupakan salah satu kunci dalam protokol kesehatan untuk minimalisasi penularan virus COVID-19. Pada RT 003/ RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, sebagai salah satu permukiman berpenduduk pada di perkotaan, tepatnya Jakarta Timur, memiliki kesulitan dalam hal penerapan physical distancing, mengingat keterbatasan ruang interaksi yang tersedia. Aktivitas bersama warga dalam kegiatan sehari-hari, seperti bekerja dan berbelanja, dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan warga akan risiko dan pentingnya pengaturan keruangan terkait physical distancing untuk aktivitas bersama yang dilakukan sehari-hari. Untuk itu solusi yang ditawarkan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan mengenai behavior setting pada aktivitas bersama sehari-hari dalam rangka adaptasi pada masa pandemic COVID-19. Metode kegiatan ini adalah penyuluhan kepada warga tentang urgensi jaga jarak dalam kegiatan-kegiatan bersama warga sehari-hari melalui media daring dan mengupayakan penerapan aturan tersebut di lapangan dengan menempatkan poster behavior setting untuk aktivitas sehari-hari pada lokasi strategis berkumpul masyarakat. Hasil dari PKM ini adalah penyerahan poster behavior setting kepada RT 003/RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak sebagai alat bantu pedoman adaptasi masa pandemic pada aktivitas bersama di lingkungan permukiman. Secara keseluruhan, warga merespon baik dan antusias mengikuti seluruh kegiatan, hasil dari kegiatan PKM ini meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan warga dalam menjaga komunitasnya dari pandemic COVID-19 pada saat melakukan aktivitas keseharian bersama di ruang luar kawasan permukimannya.
Faktor yang Berpengaruh dalam Indeks Keberlanjutan Kota di Provinsi DKI Jakarta Mohammad Erick Kusuma; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.312-320

Abstract

Sebagaimana ditentukan oleh Sustainable Development Goals (SDGs), pertumbuhan kota yang baik ditandai dengan keseimbangan kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tantangan kota dalam mengatur kebergantungan akan lingkungan dan upaya masyarakat memenuhi kebutuhan dasar menjadi salah satu aspek keberlanjutan kota agar kesejahteraan lingkungan, ekonomi, dan sosial sejalan dengan respon pertumbuhan kota. Kebijakan, faktor lingkungan-sosial-ekonomi, infrastruktur, merupakan beberapa faktor yang termasuk di dalamnya. Jakarta menjadi tarikan bagi urbanisasi yang bersumber dari daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks keberlanjutan kota pada tahun 2010, 2015, dan 2019 di kota administrasi DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara). Perhitungan indeks melibatkan 13 indikator keberlanjutan kota. Untuk menilai komponen yang mempengaruhi keberlanjutan perkotaan, regresi linier berganda dan perhitungan kontribusi efektif digunakan sebagai metode analisis. Temuan studi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan kota Jakarta cenderung rendah dan telah menurun selama sepuluh tahun terakhir, dengan proporsi RTH, tingkat pengangguran, dan jumlah tenaga kesehatan menjadi faktor yang paling berpengaruh.
Land Use Change on the Golden Triangle Area, Kuningan, South Jakarta Annisa Fathaniah Latala; Rahel Situmorang; Herika Muhammad Taki
REKA RUANG Vol 5 No 2 (2022): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v5i2.3635

Abstract

Jakarta is a metropolitan city with high-rise buildings (apartemens, boarding houses, shopping centers – trading facilitites), especially in the Kuningan Golden Triangle area surrounded by office buildings, trade and service facilities, and mixed-use development which is controlled by development with a building intensity exceeding 100,000 m2. The purpose of this study is to identify changes in land use RW 07 area, Karet Kuningan, Jakarta Selatan from 2002 – 2021. The method used is descriptive quantitative, while data collection uses interview, field observations, documentation, and secondary data from goverment agencies. Such as the DKI Jakarta Departement of Human Settlements. The results of this study indicate that the changes that occur in the study area are: inappropriate land use, changes in building fuctions, and compatibility of KDB, KLB, and KDH at the study location. This study expected to be input for local goverments, especially DKI Jakarta, to re-evaluate existing regulations with field conditions and to improve the revision of the 2030 RDTR, especially in DKI Jakarta area.