Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR PLACE ATTACHMENT PADA PROSES ADAPTASI HABITAT DI PERMUKIMAN PETEMON, SURABAYA Tribhuwaneswari, Annisa Budhiyani; Ramadhani, Anindita; Darmadi, Rizky
WAKTU Vol 17 No 1 (2019): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v17i1.1913

Abstract

Proses adaptasi habitat merupakan cerminan adanya faktor keterikatan masyarakatterhadap suatu kawasan kota, yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik. PermukimanPetemon merupakan permukiman yang berumur cukup tua di kota Surabaya. Kawasan ini dikenalpula sebagai kawasan yang terdampak cukup berat ketika musim hujan di Surabaya dikarenakanbanjir. Namun, berdasarkan data profil kependudukan kelurahan Petemon, terjadi peningkatanjumlah penduduk dari tahun 2014-2016 dari dari 291 jiwa/hektare menjadi 306 jiwa/hektare. Halini terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi habitat pada cara bermukim masyarakat akibatkeberadaan faktor keterikatan yang menjadi penyebab bertahannya penguni di kawasanpermukiman Petemon. Maka, diperlukan kajian terkait faktor place attachment yang terjadi padakawasan permukiman ini yang menyebabkan proses adaptasi habitat. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengidentifikasi faktor place attachment dalam adaptasi habitat di PermukimanPetemon. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisadengan teknik analisis character appraisal dalam menilai dan mengelompokkan lingkunganpermukiman serta metode wawancara dan pengamatan untuk menngidentifkasikan faktornya.Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya faktor place attachment pada kawasan studi.Faktor place attachment yang teridentifikasi adalah faktor fisik, sosial, kultural, individu,pengalaman, fasilitas sosial, kepuasan akan suatu tempat.
CONSERVATION CONCEPT OF OLD KAMPUNG THROUGH THE APPLICATION OF SUSTAINABLE DEVELOPMENT PRINCIPLES AT KAMPUNG SURABAYAN, KEDUNGDORO DISTRICT, SURABAYA Anindita Ramadhani; Erina Wulansari; Putri M. Mawarsari; Johan Silas
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.106 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v13i1.a717

Abstract

Kampung Surabayan is one of old kampungs in Surabaya, Indonesia, that has some potentials which can be developed as a sustainable kampung by balancing the environmental, socio-cultural, and economic aspects. In environmental aspect, Kampung Surabayan already has a good management based on various achievements from Green and Clean Competition (an eco-friendly settlement competition) and Safe Kampung Competition which held by Surabaya Government. The historical potential and cultural heritage, cooperative kampung’s residents, unique “kampung” traditions such as "cangkruk" or “free chattering” and "adu doro" or “pigeon racing”, carry social and culture values. Also, the green economy values that come from the resident’s creativity to manage domestic garbages into unique and valuable handicrafts.One aspect that still be left behind is heritage conservation. As an old kampung, Kampung Surabayan should be conserved in order to keep the authenticity of Kampung’s heritage. The potentials of Kampung Surabayan can be integrated by Heritage Tourism Concept to create a sustainable kampung heritage.
Pengembangan Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal dengan Pendekatan Travel Cost Method Khairani Kusumaningtyas; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.365 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10392

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan daerah. Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal merupakan potensi kegiatan pariwisata kota yang seharusnya dapat berkontribusi pada pendapatan daerah sektor pariwisata. Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata seringkali mengalami keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, sehingga dapat menyebabkan hambatan kontribusi kawasan wisata terhadap pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan kawasan pariwisata Kota Lama Tegal dengan menggunakan Travel Cost Method, yaitu dengan mengidentifikasi nilai ekonomi kawasan berdasarkan perhitungan total biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi kawasan pariwisata Kota Lama Tegal berasal dari dua kawasan yaitu  Kawasan Alun-Alun dan Kawasan Balaikota Lama. Kawasan Alun-Alun memiliki nilai ekonomi kawasan lebih unggul dibandingkan Kawasan Balaikota Lama, karena komponen pariwisata yang lebih memadai dan Kawasan Alun-Alun lebih dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi untuk berwisata di Kota Tegal. Arahan pengembangan bagi Kawasan Alun-Alun adalah untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan implementasi rencana pengembangan sistem kepariwisataan, sedangkan untuk Kawasan Balaikota Lama diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata dan dapat menyediakan sarana penunjang pariwisata untuk meningkatkan minat wisatawan.
Peningkatan Ekonomi Warga Desa Pantai Mekar Sebagai Pengaruh Ekowisata Hutan Mangrove Di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Fitri Mufliha Rahim; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.191 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10393

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki keragaman potensi dan manfaat bagi kehidupan manusia. Pengembangan kawasan hutan mangrove, secara ekonomi, harus dapat meningkatkan ekonomi penduduk bersadarkan pemanfaatan beragam hasil/produk dan jasa ramah lingkungan yang bermuara pada kesejahteraan mereka. Ekowisata hutan mangrove ditujukan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat, walaupun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait manfaat ekowisata hutan mangrovevterhadap ekonomi masyarakat sekitarnya. Kawasan studi yang dipilih adalah Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, yang ditetapkan sebagai kawasan ekowisata pantai sejak 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis persepsi berdasarkan wawancara mendalam dengan 58 warga yang bertempat tinggal sekitar kawasan ekowisata hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak penetapan lokasi studi sebagai kawasan ekowisata, terdapat jenis kegiatan ekonomi sekitar ekowisata hutan mangrove, yaitu: warung kelontong, warung makan, pedagang ikan,dan industri rumah tangga), yang dipersepsikan oleh warga sekitar memberikan  manfaat ekonomi. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai masukan bagi arahan pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove di kawasan studi.
Evaluation of The Suitability of Urban Parks Based on The Characteristic of The Elderly’s Needs in Surabaya Anindita Ramadhani; Endang Titi Sunarti Darjosanjoto; Murni Rachmawati
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2015): 1st International Seminar on Science and Technology (ISST) 2015
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.633 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2015i1.1031

Abstract

The number of elderly people in Surabaya City is growing fast, with the largest population in Development Unit (UP) Tunjungan. It resulted to the needs of elderly facilities, such as parks. The elderly have certain characteristics, so the designing of elderly park need a specific approach. Therefore, the research’s objective is to evaluate urban parks in UP Tunjungan that suitable for characteristic of the elderly’s need. The research’s methods is qualitative descriptive. The evaluation of eight parks in UP Tunjungan based on general criteria of elderly park through character appraisal analysis. The result is to find out the most suitable park to be designed as Elderly Park that meets 7 out of 10 sub criteria of an elderly park.
Pengembangan Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal dengan Pendekatan Travel Cost Method Khairani Kusumaningtyas; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10392

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan daerah. Kawasan Pariwisata Kota Lama Tegal merupakan potensi kegiatan pariwisata kota yang seharusnya dapat berkontribusi pada pendapatan daerah sektor pariwisata. Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata seringkali mengalami keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, sehingga dapat menyebabkan hambatan kontribusi kawasan wisata terhadap pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan kawasan pariwisata Kota Lama Tegal dengan menggunakan Travel Cost Method, yaitu dengan mengidentifikasi nilai ekonomi kawasan berdasarkan perhitungan total biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi kawasan pariwisata Kota Lama Tegal berasal dari dua kawasan yaitu  Kawasan Alun-Alun dan Kawasan Balaikota Lama. Kawasan Alun-Alun memiliki nilai ekonomi kawasan lebih unggul dibandingkan Kawasan Balaikota Lama, karena komponen pariwisata yang lebih memadai dan Kawasan Alun-Alun lebih dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi untuk berwisata di Kota Tegal. Arahan pengembangan bagi Kawasan Alun-Alun adalah untuk tetap mempertahankan dan memaksimalkan implementasi rencana pengembangan sistem kepariwisataan, sedangkan untuk Kawasan Balaikota Lama diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata dan dapat menyediakan sarana penunjang pariwisata untuk meningkatkan minat wisatawan.
Peningkatan Ekonomi Warga Desa Pantai Mekar Sebagai Pengaruh Ekowisata Hutan Mangrove Di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Fitri Mufliha Rahim; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i1.10393

Abstract

Hutan mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki keragaman potensi dan manfaat bagi kehidupan manusia. Pengembangan kawasan hutan mangrove, secara ekonomi, harus dapat meningkatkan ekonomi penduduk bersadarkan pemanfaatan beragam hasil/produk dan jasa ramah lingkungan yang bermuara pada kesejahteraan mereka. Ekowisata hutan mangrove ditujukan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat, walaupun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait manfaat ekowisata hutan mangrovevterhadap ekonomi masyarakat sekitarnya. Kawasan studi yang dipilih adalah Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, yang ditetapkan sebagai kawasan ekowisata pantai sejak 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis persepsi berdasarkan wawancara mendalam dengan 58 warga yang bertempat tinggal sekitar kawasan ekowisata hutan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak penetapan lokasi studi sebagai kawasan ekowisata, terdapat jenis kegiatan ekonomi sekitar ekowisata hutan mangrove, yaitu: warung kelontong, warung makan, pedagang ikan,dan industri rumah tangga), yang dipersepsikan oleh warga sekitar memberikan  manfaat ekonomi. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai masukan bagi arahan pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove di kawasan studi.
Push And Pull Factor dalam Proses Habitat Selection Akibat Keberadaan Kegiatan Pendidikan Tinggi di Kawasan Perumahan Siwalankerto, Kota Surabaya, Jawa Timur (Habitat Selection Process Due to Exixtence of Higher Education Activities Siwalankerto Housing Area, Surabaya City, East Java) Anindita Ramadhani; Annisa B. Tribhuwaneswari
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2897

Abstract

Kehadiran sebuah perguruan tinggi di sebuah kawasan mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap perkembangan sebuah kota, baik secara fisik maupun non fisik. Kawasan Siwalankerto adalah kawasan yang terdampak oleh keberadaan Universitas Kristen Petra Surabaya. Komunitas pendatang (mahasiswa dan pegawai) yang masuk menyebabkan perubahan terhadap kecenderungan penggunaan lahan dari perumahan ke perdagangan dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa.Berdasarkan data profil kependudukan Kelurahan Siwalankerto, terjadi penurunan jumlah penduduk dari tahun 2010-2014 dan peningkatan tingkat migrasi keluar sebesar 4,7%. Hal ini mengindikasikan terjadinyaproses habitat selection yang berpengaruh pada push and pull factor yang menyebabkan masuk dan keluarnya komunitas pada kawasan, salah satunya pada Perumahan Siwalankerto Permai. Pergeseran komunitas dari penghuni tetap menjadi komunitas penghuni musiman bertentangan dengan prinsipkomunitas berkelanjutan dalam SDGs. Maka, diperlukan pemahaman terkait push and pull factor apakah yang menyebabkan terjadinya perpindahan komunitas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pushand pull factor dalam proses habitat selection akibat keberadaan perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis character appraisal dalam menilai dan mengelompokkan lingkungan perumahan serta metode wawancara dan pengamatan untukmenngidentifkasikan faktornya. Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya Push and pull factor pada kawasan studi. Push factor yang diidentifikasi adalah faktor lokasi dan ekonomi, sedangkan pull factoryang diidentifikasi adalah faktor lokasi, ekonomi, sarana dan prasarana, dan sosial.Kata Kunci : habitat selection, komunitas, kawasan perumahan, push factor, pull factor
PENGARUH FAKTOR PLACE ATTACHMENT PADA PROSES ADAPTASI HABITAT DI PERMUKIMAN PETEMON, SURABAYA Annisa Budhiyani Tribhuwaneswari; Anindita Ramadhani; Rizky Darmadi
WAKTU Vol 17 No 1 (2019): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v17i1.1913

Abstract

Proses adaptasi habitat merupakan cerminan adanya faktor keterikatan masyarakatterhadap suatu kawasan kota, yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik. PermukimanPetemon merupakan permukiman yang berumur cukup tua di kota Surabaya. Kawasan ini dikenalpula sebagai kawasan yang terdampak cukup berat ketika musim hujan di Surabaya dikarenakanbanjir. Namun, berdasarkan data profil kependudukan kelurahan Petemon, terjadi peningkatanjumlah penduduk dari tahun 2014-2016 dari dari 291 jiwa/hektare menjadi 306 jiwa/hektare. Halini terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi habitat pada cara bermukim masyarakat akibatkeberadaan faktor keterikatan yang menjadi penyebab bertahannya penguni di kawasanpermukiman Petemon. Maka, diperlukan kajian terkait faktor place attachment yang terjadi padakawasan permukiman ini yang menyebabkan proses adaptasi habitat. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengidentifikasi faktor place attachment dalam adaptasi habitat di PermukimanPetemon. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisadengan teknik analisis character appraisal dalam menilai dan mengelompokkan lingkunganpermukiman serta metode wawancara dan pengamatan untuk menngidentifkasikan faktornya.Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya faktor place attachment pada kawasan studi.Faktor place attachment yang teridentifikasi adalah faktor fisik, sosial, kultural, individu,pengalaman, fasilitas sosial, kepuasan akan suatu tempat.
COUNSELING OF REVITALIZATION PLAN FOR SUPPORTING FACILITIES AND INFRASTRUCTURE WITH USER-FRIENDLY CONCEPT AT THE AREA OF RW 07 KEBON KACANG, TANAH ABANG, JAKARTA Martinus Bambang Susetyarto; Anindita Ramadhani; Marselinus Nirwan Luru; Hanidya Chantika; Rosianti Citra Puspa Dewi; Christopher Edho Sanjoyo; Roy Pratama
International Journal of Engagement and Empowerment Vol. 2 No. 1 (2022): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v2i1.51

Abstract

This article describes community service activities by a team of lecturers and students from the Department of Urban Planning and the Department of Architecture, Universitas Trisakti. The activity started with a site planning study project in the odd semester of the 2021-2022 academic year, with the topic of site planning in one of the Rukun Warga (RW) areas which has an area of ​​+/- 2 HA, with a user-friendly site planning concept. At the beginning of the study, students conducted a physical survey and a cognitive survey of residents regarding the mapping of the RW 07 area, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Central Jakarta. In this way, residents are trained to express themselves through simple sketches about the physical boundaries, site characteristics, and the treasures of facilities and infrastructure that exist in the RW 07 area. The results of this first work are used as a conceptual basis for user-friendly site planning. The next study work was to design a site plan in RW 07, which was prepared according to user-friendly theory in site planning, the site plan standard, and directions of the Spatial Plan for Trade and Services Zones according to Presidential Decree No. 60/2020. The results of the analysis, synthesis, planning and designing of the RW 07 area was compiled was an academic manuscript to be donated to the RW 07 Planning Forum, Kelurahan Kebon Kacang through this activity. The team succeeded in counseling substances of the design of the RW 07 area, according to the needs of citizens. In addition, the team was successfully measuring the level of empowerment of residents were participating in the community service activity which was held on March 14, 2022 on the neighborhood road in front of the RW 07 Secretariat.