Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENYULUHAN PERAN DAN URGENSI PENATAAN RUANG PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/KAUM MUDA DI KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT Martina Cecilia Adriana; Anita Sitawati Wartaman; Endrawati Fatimah; Riana Ayu Kusumadewi; Bregas Djiwandono Aji
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 3, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.772 KB) | DOI: 10.25105/juara.v3i2.13463

Abstract

The community service aims to increase the knowledge and awareness of youth and high school students regarding the role and urgency of spatial planning in creating a better living environment. The method used in this activity is in the form of counseling which targets high school students and young people in the community of RT 06/RW 08, Tomang Village, Grogol Petamburan District, West Jakarta. The counseling was carried out offline using a zoom which presented three main points, namely: (1) the definition of space, (2) the urgency of spatial planning, and (3) the role of spatial planning. In addition, an evaluation was also carried out through a google form to find out the increase in understanding gained from this activity. The result of this Community Service is that the community gains insight into the urgency and role of spatial planning. Implementing lecturers also representing the campus have succeeded in making this activity as a campus communication medium in disseminating knowledge, teaching, and research results directly to the community. This activity was successful which was indicated from the discussions that took place between the participants and the implementing lecturers, as well as the results of the evaluation of the distributed questionnaires. Hopefully, the participants will understand from an earlier age, become more active and enthusiastic in campaigning, setting an example, and even being directly involved in spatial planning.
UPAYA PENINGKATAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN DUKUH ATAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS M. Aqil Ash Shiddieqy; Endrawati Fatimah; Martina Cecilia Adriana
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 2, NUMBER 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.895 KB) | DOI: 10.25105/bhuwana.v2i1.14461

Abstract

Public transport integration is the key to the success of the public transportation service system in a region or city. Good integration can create effective development and increase society's interest in public transport. Dukuh Atas area is located in the Central Business District of Jakarta that dominated by office buildings and activities. This area is designated as a primary activity centre with an intermodal transfer centre based on Transit Oriented Development (TOD). It consists of several stops/stations such as Sudirman Commuter line Station, BNI City Airport Train Station, Dukuh Atas MRT Underground Station, Dukuh Atas 2 Transjakarta Bus Stop, and Tosari Bus Stop. Pedestrian paths are one of the physical integration forms that play a role in creating continuous connectivity. This study aims to measure the service level of pedestrian lane facilities in supporting intermodal integration in the Dukuh Atas area. The data used in this study are primary data gathered through observations and questionnaires. The questionnaires use a Likert scale of 1-5 distributed to 112 pedestrians in 3 segments (1) MRT – KRL, (2) MRT – TransJakarta, and (3) KRL – TransJakarta. Data analysis was conducted with the Importance Performance Analysis. Results show that three similar facilities were found to be the improvement priority in all three segments that are lighting, canopy, and trash bins. Moreover, other facilities that need to be improved are the sidewalk width in segment 1, directions in segment 2, and pedestrian crossing bridge/zebra cross in segment 3.
PENYULUHAN PENGOLAHAN AIR TANAH DENGAN PROSES KOAGULASI, FLOKULASI, DAN SEDIMENTASI DI KELURAHAN KOTA BAMBU SELATAN Riana Ayu Kusumadewi; Asih Wijayanti; Tazkiaturrizki; Martina Cecilia Adriana; Nadia Amalia Cahyaningrum
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1400.624 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3276

Abstract

Warga Kelurahan Kota Bambu Selatan saat ini sebagian besar masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih. Berdasarkan pengujian kualitas air tanah yang dilakukan di beberapa titik sampling, diperoleh bahwa parameter kekeruhan, pH, bau, besi, mangan, dan koliform tidak memenuhi baku mutu menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010. Salah satu alternatif pengolahan air tanah yakni dengan proses koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi. Tujuan dari PkM ini adalah memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan air bersih yang layak, dampak pencemaran air tanah, dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah air tanah tercemar. Kegiatan Pengabdian ini dimulai dari identifikasi masalah yang ada di Kelurahan Kota Bambu Selatan, lalu dilanjutkan dengan pengujian alat pengolahan air tanah dengan proses koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan, dan terakhir adalah evaluasi pelaksanaan program. Dari sisi penerima penyuluhan, dapat ditangkap adanya respon yang baik, karena penyuluhan ini diperlukan oleh pengurus Kelurahan Kota Bambu Selatan agar dapat segera merealisasikan pembangunan alat pengolahan air tanah dengan proses koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi skala rumah tangga semi komunal. Nilai rata-rata post-test sebesar 78,6% menunjukkan bahwa kriteria taraf keberhasilan tindakan termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta penyuluhan sudah cukup paham mengenai materi penyuluhan yang disampaikan.
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Alfath Musthofawi; Rahel Situmorang; Martina Cecilia Adriana
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Alfath Musthofawi; Rahel Situmorang; Martina Cecilia Adriana
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Alfath Musthofawi; Rahel Situmorang; Martina Cecilia Adriana
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
Potensi Pengembangan TOD di Kota Medan: Studi Kasus di Stasiun Medan Martina Cecilia Adriana
TATALOKA Vol 24, No 1 (2022): Volume 24 No. 1, February 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.1.35-44

Abstract

Transit Oriented Development (TOD) merupakan suatu perencanaan berkelanjutan yang dapat mengatasi permasalahan urban sprawl dan kemacetan di kawasan perkotaan. Dengan mengintegrasikan antara kebutuhan transportasi serta efisiensi lahan perkotaan, TOD dapat menciptakan penggunaan ruang campur, berkepadatan tinggi di Kota Medan yang memprioritaskan penggunaan angkutan umum untuk perjalanan jarak jauh dan sepeda atau berjalan kaki untuk perjalanan jarak dekat. Kawasan Stasiun Medan merupakan satu – satunya TOD Kota dari 13 recana TOD yang ditetapkan dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi eksisting kawasan Stasiun Medan sebagai TOD. Pengukuran dilakukan dengan menghitung TOD indeks dari indikator – indikator utama yang menjadi inti dalam perancangan kawasan TOD. Analisis dilakukan secara spasial dalam radius 500 m dengan menggunakan software GIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belum optimalnya kawasan Stasiun Medan sebagai TOD Kota. Kepadatan di kawasan Stasiun Medan hanya 126,5 Jiwa/Ha, jauh dibawah ketentuan yang telah ditetapkan. Indeks keberagaman guna lahan serta tingkat pembauran guna lahan belum optimal masing - masing 0,65 serta dan 0,89, mengindikasikan fungsi lahan yang belum terdistribusi secara merata. Hal ini dapat dilihat dari proporsi guna lahan yang juga belum memenuhi syarat yang ditetapkan. Konektivitas dan aktivitas yang tinggi di Stasiun Medan saja belum mampu dalam menciptakan ruang yang seimbang, sehingga diperlukan suatu upaya – upaya untuk merealisasikannya seperti menetapkan peraturan detail dasar perancangan maupun mengarahkan pembangunan yang bersifat campur serta vertikal.
POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS TOD PADA KAWASAN STASIUN PASAR SENEN Faiza, Ananda Rizky Nur; Situmorang, Rahel; Adriana, Martina Cecilia
Jurnal Pengembangan Kota Vol 11, No 1: Juli 2023
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.11.1.26-36

Abstract

TOD merupakan perencanan kawasan berkelanjutan yang mengintegrasikan antara kebutuhan transportasi dengan efisiensi lahan perkotaan. Kawasan Senen merupakan salah satu kawasan strategis di Jakarta karena merupakan pusat kegiatan sekunder dan juga Pusat Pelayanan Kota. Melalui RDTR DKI Jakarta 2022 dan Perpres No 60 tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur, Stasiun Pasar Senen ditetapkan sebagai TOD Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi eksisting Kawasan Stasiun Pasar Senen sebagai kawasan TOD kota. Pengukuran dilakukan dengan menghitung TOD Indeks yang berasal dari indikator–indikator utama dalam perancangan kawasan TOD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Stasiun Pasar Senen belum optimal sebagai TOD Kota. Nilai TOD indeks Kawasan Stasiun Pasar Senen adalah 0.63 yang tergolong cukup tinggi melebihi 0.5 namun masih jauh dari nilai optimal TOD.  Kondisi saat ini masih jauh dari prinsip-prinsip TOD, khususnya pada kepadatan kawasan serta infrastruktur pejalan kaki. Pengembangan TOD Kawasan Stasiun Pasar Senen perlu memaksimalkan fungsi lahan campuran dan penyediaan infrastruktur pejalan kaki.
ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM JALUR BLOK M – BUNDARAN HI Musthofawi, Alfath; Situmorang, Rahel; Adriana, Martina Cecilia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 8, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.14712

Abstract

Angkutan merupakan alat penunjang yang begitu penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas serta mobilitas masyarakat diperkotaan. Dalam angkutan umum juga diperlukannya kualitas pelayanan yang akan memberikan kepuasan terhadap pengguna angkutan tersebut. Kota Jakarta memiliki banyak jenis angkutan umum dengan berbagai rute atau trayek tujuan. Angkutan umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu angkutan trayek trunk (utama) dan trayek feeder (pengumpan). Transjakarta dan MRT merupakan angkutan umum trunk line, yang dimana Transjakarta merupakan angkutan umum berbasis jalan dan MRT berbasis rel, kedua moda tersebut memiliki jalur yang bertumpang tindih (overlapping) pada Jalur Blok M – Bundaran HI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik pada pengguna moda MRT Lebak Bulus – Bundaran HI dan Transjakarta Blok M – Kota di Jalur Blok M – Bundaran HI. Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan crosstab. Pencarian data dilakukan dengan menyebar kuesioner pada penumpang kedua moda tersebut. Hasil penelitian yaitu diketahuinya karaktertistik penumpang dalam memilih moda MRT dan Transjakarta di Jalur Blok M – Bundaran HI, penumpang dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, MRT (33,0%) dan Transjakarta (35,0%). Pada usia didominasi oleh penumpang berusia 21-29 tahun, MRT (37,0%) dan Transjakarta (42,0%). Untuk jenis pekerjaan, penumpang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu MRT (27,5%) dan Transjakarta (25,0%) dengan maksud perjalanan terbanyak adalah untuk bekerja yaitu MRT (25,5%) dan Transjakarta (26,0%). Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini serta ditambahkan variabel-variabel dan metode yang digunakan.
Penyuluhan Pemanfaatan TOD (Transit Oriented Development) Pada Kawasan Sub-Urban di SMKN 5 Jakarta Taki, Herika Muhamad; Wartaman, Anita Sitawati; Fatimah, Endrawati; Adriana, Martina Cecilia; Setyawan, Eko Adhy
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 5, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v5i1.17447

Abstract

Congestion has become part of the characteristics of a particular urban center area due to its routine occurrence, especially at peak times as commonly known as going to office, returning from work, going to school, going to school, weekends and holidays. The occurrence of congestion is as a result of an imbalance in the existing traffic network, namely the buildup of vehicles which causes the traffic density on a certain road network to become high so that the traffic flow becomes stagnant and even stops. The paradigm of big cities in the world in overcoming congestion problems has begun to shift from the old way which is only seen from the provision of network systems to innovative strategies through the application of concepts that prioritize integration between land use and transportation. One of the concepts applied in big cities in the world is Transit Oriented Development (TOD). TOD is a concept that at its inception was a reaction to the phenomenon of urban sprawl in America followed by the high dependence of the population on the use of roads and private vehicles (automobiles). One of the efforts to balance the traffic network so that traffic flow becomes optimal is through the spread of routes in certain areas and the provision of integrated modes of transportation to support community needs based on destination. The DKI Jakarta Government has built various modes of transportation starting from Transjakarta, Commuter Line Trains, Jak Lingko Angkot, City Buses Etc. SMKN 5 Jakarta, Matraman, East Jakarta is one of the many locations that have access to quite a complete mode of transportation, both from Angkot Mikrotrans, Transjakarta Buses, and Commuter Line Trains. This research aims to provide education about Transit oriented development as a solution to overcome the problems of the capital, namely traffic jams and to assist in supporting daily activities.