Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan Jamur Tiram untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pendapatan Petani Jamur di Desa Tanjung Sangalang Adventus Panda; Made Dirgantara; Agus Haryono
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.1.7-12

Abstract

Sangalang Hapakat Oyster Mushroom Farmers Group is a farmer group specializes in developing oyster mushrooms in Tanjung Sangalang Village, Central Kahayan District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province. This farmer group has nine members, which currently sell seeds, baglogs, and oyster mushrooms to the community. To diversify oyster mushroom products and the knowledge of the group is still needed for oyster mushroom post-harvest processing training. Therefore, this service aims to provide training in oyster mushroom processing in product diversification to maximize the benefits obtained. The activity is divided into two stages: processing oyster mushrooms and online marketing of oyster mushroom products. The processing of oyster mushrooms into commercial food products has been successfully carried out at the Sangalang Hapakat Oyster Mushroom Farmers Group, Tanjung Sangalang Village. All farmer groups, especially mothers, can process oyster mushrooms into home food or commercial use. The products produced from this training are crispy mushrooms, mushroom satay, risoles, and shredded mushrooms. Besides, online marketing training provides knowledge to farmer groups in selling their products on various online market platforms and social media. The village's condition, which still has difficulties with internet access, has made the results of this online marketing training less optimal; however, the farmer groups have been able to market their mushroom products online.
Distribusi Nepenthes spp. di Hutan Kalampangan Lasmitha Dewi; Agus Haryono; Yohanes E. Gunawan
Journal of Environment and Management Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v1i2.1753

Abstract

Kalampangan peat swamp forests in Central Kalimantan is home for Nepenthes spp. However, the number of Nephentes has been reduced due to massive forest fires and land conversion for housing and agricultural purposes. Nepenthes is a unique plant with ability to prey insects, hence often referred to as 'insectivorous plant'. This study investigates the distribution of Nepenthes spp. in Kalampangan forest through ground check and qualitative descriptive approach. A total of six observation plots measuring of 2m x 2m were used purposively. The results show there are four Nepenthes species found, namely Nepenthes gracilis, Nepenthes mirabilis, Nepenthes gracilis cortis, and Nepenthes ampularia. The highest Morisita index is 1.06 while the lowest one is 1.01.
Lesson Study (LS) untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru dan Kualitas Pembelajaran di Kelas Shanty Savitri; Elga Araina; Agus Haryono
JURNAL PENDIDIKAN Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpn.v20i2.892

Abstract

Guru dikatakan sebagai agen pembelajaran (learning agent) karenaguru berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasapembelajaran, dan pemberi inspirasi bagi peserta didiknya. Kompetensiguru sebagaimana UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi:1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensisosial,dan 4) kompetensi professional melalui pendidikan profesi. Berdasarkanpenjelaskan di atas dan juga kompetensi guru yang telah tercantum padaundang-undang, maka seorang guru harus a) mengenal peserta didiksecara mendalam; b) menguasai bidang studi baik disiplinilmu (diciplinarycontent) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (pedagogicalcontent); c) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yaitumerencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi proses danhasil belajar, serta tindak lanjut untuk memperbaiki dan melakukanpengayaan, serta; d) mengembangkan kepribadian dan profesionalitassecara bekelanjutan dan berkesinambungan.Lesson study adalah salah satu kegiatan yang dapatmengembangkan profesionalitas seorang guru. Lesson Study (dalamterminology bahasa Jepang dikenal dengan Jugyokenkyu) adalah suatukegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, baik dalampembinaan profesi guru melalui pengkajian pembelajaran secarakolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas danmutual learning, maupun dalam meningkatkan kualitas prosespembelajaran di kelas agar semua peserta didik mendapatkan kesempatanuntuk belajar bersama sesuai tingkat kemampuannya.Lesson Study merupakan suatu system kegiatan serta filosofinya.Oleh karena itu, jika ada tanggapan bahwa “LS adalah kegiatan kelompok’itu merupakan suatu kesalahpahaman. LS sebetulnya suatu kegiatan yangmeliputi penyusunan RPP (termasuk penyusunan silabus selama satutahun), melakukan open class (kegiatan pembelajaran), melakukan forumrefleksi (diskusi pasca pembelajaran), dan mengarsipkan catatan kegiatanpembelajaran
OVERVIEW OF TEMPERATURE, PH, DO AND WATER DEPTH AT THE UNIVERSITY OF PALANGKA RAYA’S PEAT TECHNO PARK (PTP) Erniaty; Sulmin Gumiri; Ardianor; Agus Haryono; Yulintine
BALANGA: Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 10 No. 2 (2022): Journal Balanga Edisi Juli-Desember 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FKIP, Universitas Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/balanga.v10i2.8535

Abstract

The aquatic environment can be divided into two based on physical and chemical differences, namely: freshwater environment and marine aquatic environment. There are two kinds of freshwater waters, namely: calm (lentic) waters such as lakes, reservoirs and ponds; Flowing waters (lotic) for example rivers, sewers and ditches. In lotic habitats there are two main zones, namely the rushing water zone and the hood zone or calm zone. While in calm or lentic waters in general there are three main zones, namely: the littoral zone, the limnetic zone and the profundal zone (Cantonati et al., 2020). A water can be influenced by several factors including temperature, pH, DO and depth, therefore it is very important if in this case it is discussed about the overview of the waters at PTP Universitas Palangka Raya. By researching the parameters above, it can be seen that: Z, temperature, pH, DO. The correlation between DO and depth is -0.35** meaning it is significant at 0.01 or below 0.05. The temperature with DO is also significant but positive between temperature and DO because the value is 0.41** due to one quadrant according to PC1
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KOLABORASI GURU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Salasiah Salasiah; Agus Haryono; Wahyu Supriyati
Binomial Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Binomial
Publisher : Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/bn.v6i1.1728

Abstract

Kegiatan pembelajaran yang baik berawal dari kesiapan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran secara kolaboratif antar guru dalam kegiatan Lesson Study, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) berbasis Lesson Study yang terdiri dari rangkaian kegiatan Plan, Do, dan See. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023 kelas 7.7 SMPN 6 kota Palangka Raya. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP, LKPD dan Penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid oleh validator dan observer dengan rata-rata nilai kevalidan 3,56 kategori valid. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan efektif berdasarkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata postest 80,17, respon positif dari guru rata-rata skor 81,25 dan respon siswa dengan rata-rata skor 82,33 menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran praktis untuk digunakan. Kegiatan Lesson Study meningkatkan keterampilan kolaborasi guru dalam menyampaikan pendapat, memperhatikan guru lain, merespon guru lain dengan rata-rata skor 84,33 kriteria baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat diterapkan dalam pembelajaran karena memiliki kategori valid, efektif, dan praktis.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran Model Discovery Learning Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMA Triliyansi Triliyansi; Abudarin Abudarin; Akhmad Damsyik; Agus Haryono; Abdul Hadjranul Fatah; Sri Rohaetin
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v14i2.219

Abstract

The implementation of the discovery learning model is that students are able to construct their own knowledge that they must master through 6 (six) stages of learning discovery, namely: (i) stimulation; (ii) problem statements; (iii) data collection;(iv) data processing; (v) verification; (vi) generalization. In its application, students need a study guide to be able to carry out discovery learning activities independently to obtain new knowledge, this research aims to produce a Student Worksheet (LKS) as a learning guide in learning salt hydrolysis with a discovery learning model in class XI high school students. The development of LKS was carried out by adapting the 4-D development model (define, design, d evelop, disseminate) from Thiagarajan. The resulting LKS products are assessed for feasibility using professional judgement by involving chemists, pedagogists, and learning media experts. The revised LKS product based on expert input is then tested for readability by potential users. Furthermore, LKS is implemented on a limited basis in chemistry learning in schools to determine its effectiveness in guiding discovery learning activities and improving students' understanding of the concept of salt hydrolysis. The limited implementation trial was carried out using a pre-experimental design of the One-Shot Case Study model involving 69 high school students in Palangka Raya city. The results showed that the LKS developed was suitable for use with a feasibility value of 92.45%. The effectiveness of LKS in guiding students to carry out discovery learning activities is in the very good category with an average of 97.75% and LKS is effective in improving students' mastery of the concept of salt hydrolysis by obtaining an average N-Gain score of 0.89.
Pelatihan Pemanfaatan Laboratorium Virtual pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA di Kecamatan Katingan Hilir Theo Jhoni Hartanto; Pri Ariadi Cahya Dinata; Agus Haryono; Mohammad Anang Hermansyah; Saulim DT Hutahaean; Suhartono Suhartono
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6384

Abstract

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dilatarbelakangi oleh kesulitan guru-guru IPA di Kecamatan Katingan Hilir dalam melaksanakan praktikum. Kendala utama melaksanakan praktikum disebabkan oleh keterbatasan peralatan laboratorium di sekolah. Tujuan kegiatan pelatihan adalah untuk meningkatkan keterampilan guru-guru IPA dalam memanfaatkan sekaligus merancang LKPD berbantuan laboratorium virtual. Sasaran kegiatan adalah 15 orang guru IPA jenjang SMP yang tergabung dalam MGMP IPA Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan. Seluruh kegiatan pelatihan dipusatkan di SMPN 4 Katingan Hilir. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua kali pertemuan pada bulan Agustus 2023. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan dapat memberikan hasil yang positif bagi peserta. Hasil positif dari kegiatan pelatihan ditunjukkan dengan hasil penilaian akhir pada LKPD yang disusun peserta dengan rata-rata skor LKPD sebesar 92,5 dalam kategori sangat baik. Seluruh peserta memiliki kemampuan menggunakan laboratorium virtual pada beberapa topik-topik IPA dan melaporkan hasil praktiknya. Seluruh peserta pelatihan memberikan respon positif terhadap kegiatan pelatihan.
Pengembangan Mobile-Learning SARITHA-Apps Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Berpikir Kritis Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Palangka Raya Elda Susanti E. B. Dopo; Agus Haryono; Saritha Kittie Uda; Aditama Kittie Aidon Uda
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v15i1.321

Abstract

This research aims to develop mobile-learning SARITHA-Apps, describe product validity, analyze the development of mobile-learning SARITHA-Apps towards improving learning outcomes and critical thinking of undergraduate students in the Biology Education Study Program, FKIP Palangka Raya University. This research refers to the ADDIE development design and data collection using questionnaire sheets, media expert assessment sheets and material expert assessment sheets. The research results show: (1) one product has been produced as a result of the development of Mobile-Learning Environmental Science material, namely the SARITHA-Apps Mobile-Learning Application; (2) The average result of the Expert Team's assessment of the suitability of the SARITHA-Apps Mobile-Learning Application instrument and product is 91%, which means it is in the "Very Feasible" qualification; (2) The SARITHA-Apps Mobile-Learning application is able to improve student learning outcomes for environmental science material, namely with an N-Gain of 0.4, which means it is in the "Medium" category; (3) Student learning outcomes according to critical thinking skills from the questions given, it was found that the explanation indicator had the highest percentage increase value, namely 6% compared to the percentage increase in other critical thinking indicators, where the self-regulation indicator was 5%, while the analysis and analysis indicators inference of 2%.