Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Bahaya dan Deteksi Bahan Kimia Berbahaya Pada Bahan Makanan Shofi, Muh.; Putri, Mardiana Prasetyani; Manggara, Algafari Bakti; Wuryandari, Maria Magdalena Riyaniarti Estri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam pengawetan bahan pangan yang dilakukan oleh oknum pedang curang karena harganya murah serta dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan. Adanya hal tersebut pelu adanya sosialisisi kepada masyarakat mengenai bahaya dari bahan kimia tersebut dan cara identifikasi sederhana dengan menggunakan kunyit, kulit buah naga, dan betadin. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya dan mengetahui cara mengidentifikasi bahan kimia berbahaya secara sedehana. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian di Desa Puhsarang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri yaitu menggunakan tiga metode yaitu: metode ceramah, tanya jawab aktif dan diskusi, serta praktik langsung tentang cara deteksi bahan kimia berbahaya. Hasil dan Kesimpulan: Masyarakat mengetahui bahaya dari bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih serta cara deteksi secara sederhana. Selama proses kegiatan berlangsung mulai dari penyampaian tujuan dan peragaan sampai dengan mempraktikkan cara deteksi bahan kimia berbahaya secara sederhana, peserta sangat antusias melaksanakannya. Hal tersebut terlihat banyaknya pertanyaan dari para peserta saat penyampaian materi hingga parktik secara mandiri. Berdasarkan hasil kuisioner tentang bahaya boraks, formalin, dan pemutih serta cara deteksi sederhana menunjukkan peningkatan yang signifikat sebesar 100% bila dibandingkan sebelum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan sosialisasi cara deteksi sederhana bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih berhasil terlaksana dengan baik.  
ANALISIS TIMBAL (Pb) PADA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp) DI KERAMBA APUNG SUNGAI BRANTAS SEMAMPIR KEDIRI Algafari Bakti Manggara; Erfan Tri Prasongko
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.385 KB)

Abstract

Latar belakang: daerah aliran sungai Brantas mengalami penurunan kualitas air berkaitan dengan aktivitas industri dan pemukiman yang berpotensi menimbulkan pencemaran logam berat timbal (Pb). Ikan merupakan salah satu biota air yang dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran didalam perairan. Tujuan: mengetahui ada atau tidaknya pencemaran logam berat timbal tersebut dalam sampel ikan nila yang dibudidayakan di keramba apung Kelurahan Semampir dan mengetahui kadar Pb tersebut melebihi ambang batas yang disyaratkan SNI atau tidak. Metode: Jenis penelitian ekperimental. Pengambilan sampel ikan nila merah dilakukan dengan menggunakan teknik acak sederhana pada 3 keramba apung. Sampel dipreparasi dengan teknik ektraksi padat-cair dan hasilnya diukur kadarnya menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil: analisis dengan menggunakan metode SSA menunjukkan bahwa ikan nila merah yang dibudidayakan di keramba apung Kelurahan Semampir Kediri telah tercemar logam berat timbal dengan kadar (0,4864 ± 0,0493) mg/kg. Simpulan dan saran : Kandungan logam berat Pb pada sampel ikan nila melewati ambang batas yang disyaratkan SNI nomor 7387:2009 yaitu 0,3 mg/kg. Perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi pencemaran logam berat Pb dengan menggunakan bioremidiator sehingga daerah aliran sungai Brantas aman digunakan untuk budidaya ikan.
Penentuan ukuran Kristal (crystallite size) lapisan tipis PZT dengan metode XRD melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer Masruroh1)*, Algafari Bakti manggara3) , Titus Lapailaka3), Rachmat Triandi T2)
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 1, No 2 (2013): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ukuran kristal (crystallite size) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Debye Scherrer dengan nilai panjang gelombang, intensitas, 2θ, dan FWHM yang dihasilkan dari uji XRD. Persamaan Debye Schrerrer menunjukkan bahwa nilai ukuran kristal yang dihasilkan akan berbanding terbalik dengan nilai FWHM, sedangkan nilai FWHM dipengaruhi oleh intensitas masing-masing bidang kristal, dimana semakin tinggi intensitas maka nilai FWHM semakin kecil. Dalam paper ini perhitungan ukuran kristal dilakukan pada lapisan tipis PZT, hasil perhitungan diperoleh ukuran kristal sebesar 22,22 nm.   Kata kunci: Ukuran Kristal, persamaan Debye Scherrer, XRD.
Analisis Kandungan Mineral Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Menggunakan Spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) Algafari Bakti Manggara; Muh. Shofi
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.825 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3095

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) banyak dimanfaatkan untuk bidang kesehatan, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh. Informasi yang tepat akan kandungan dan kadar mineral dalam daun kelor sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah takaran konsumsi. Analisis mineral dalam daun kelor masih terbatas menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrometer) pada jenis mineral makro dan belum mengidentifikasi semua mineral yang ada. Analisis menggunakan alat spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) untuk bahan organik relatif belum banyak dilakukan. Atas dasar belum adanya informasi yang tepat akan komposisi dan kadar mineral daun kelor, serta kelebihan metode XRF maka dilakukan penelitian analisis kandungan mineral daun kelor menggunakan spektrometer XRF. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara membuat daun kelor menjadi kering dan berbentuk serbuk. Selanjutnya sampel serbuk daun kelor dianalisis menggunakan alat spektrometer XRF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi mineral dalam daun kelor adalah P, S, K, Ca, Ti, Cr, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn, Mo, Sr, Ba, dan Re dengan kadar berturut-turut adalah 12,84; 23,45; 264,96; 603,77; 1,05; 1,52; 2,68; 20,49; 22,60; 7,59; 2,87; 11,69; 14,52; 10,04; dan 13,62 mg/100g. Hasil penentuan komposisi mineral dalam daun kelor ini, mungkin dapat digunakan untuk memformulasikan suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
Anti-Cancer Activity Testing of Cumin (Plectranthus Amboinicus) Ethanol Extract Against Artemia Salina Leach by Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method ika Rachutami; Rahma Diyan Martha; Afidatul Muadifah; Algafari Bakti Manggara
Walisongo Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2022): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v5i1.9086

Abstract

The purpose of this study was to determine the anticancer activity of cumin leaf extract (Plectranthus amboinicus), which was applied using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method to determine the level of acute toxicity (LC50) of the extract against Artemia salina LEACH larvae. Cumin leaf samples were extracted using the maceration method with 96% ethanol. The cumin leaf extract was then tested qualitatively and quantitatively. Toxicity testing used concentrations of 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, and 2500 ppm, which were given to Artemia salina LEACH larvae for 24 hours. Calculate the LC50 value in this study using probit analysis. The results of qualitative and quantitative testing showed the presence of saponins by 5.20%, tannins by 8.21%, flavonoids by 23.93%, and alkaloids by 4.37%. The results of the acute toxicity test of the extract using the BSLT method showed that there was anticancer activity with the acquisition of LC50 of 1000 ppm, which was 697.99 ppm.
Innovation of Moringa Leaves as Steamed Pudding Cake to Prevent Stunting in Children Ratna Juwita; Norman Yoshi Haryono; Muh Ade Artasasta; Algafari Bakti Manggara; Septiani Dewi Hamni; Winda Yael Galingging; Hilda Ainun Nikmah; Fira Alisya Nur Azizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio.v2i1.1872

Abstract

Moringa leaves are a local plant that contains high nutrition, which contains vitamins A and C. In addition, Moringa leaves also contain iron, magnesium and various kinds of amino acids. The nutrients contained in Moringa leaves are needed by the body. Therefore, the community service team at the State University of Malang carried out community service activities in Wonorejo village by making steamed pudding cakes from Moringa leaves. Wonorejo village is a village with potential for Moringa leaves. This community service focuses on family welfare supervisors (PKK) who are the main key in managing family nutrition. PKK women from Wonorejo village were given an understanding of the nutritional content in Moringa leaves and were also given training in processing Moringa leaves into steamed pudding cakes which are popular with all groups. Based on the results of the questionnaire that was carried out during community service, it was shown that 100% of the training participants had not used Moringa leaves as steamed pudding cakes. In this training, it is hoped that the community will become more concerned about the problem of stunting in children and the use of Moringa leaf nutrition as a solution to prevent it.
Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Kombucha Buah Nanas Algafari Bakti Manggara
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini mengangkat potensi buah nanas sebagai bahan dasar untuk pembuatan minuman kesehatan kombucha buah nanas di Desa Ponggok Kabupaten Blitar. Buah nanas memiliki kandungan vitamin A, C, dan kalium yang berpotensi mendukung kesehatan tubuh. Kombucha, sebagai minuman probiotik hasil fermentasi, dapat memberikan manfaat melalui kontribusi vitamin B1, B2, B3, dan C. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan minuman kombucha buah nanas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Ponggok Kabupaten Blitar berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta terhadap pembuatan kombucha buah nanas. Peserta sebelumnya hanya mengenal buah nanas sebagai buah segar, namun setelah pelatihan, pengetahuan dan ketrampilan mereka tentang kandungan dan manfaat buah nanas meningkat signifikan. Hasil dari pelatihan menunjukkan minat yang kuat dari peserta untuk mencoba membuat kombucha dari buah nanas. Mereka berpotensi menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam menciptakan peluang usaha baru di bidang inovasi produk pangan. Keberhasilan pelatihan ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam mengolah buah nanas.
Limbah Belimbing Sebagai Pupuk Cair Ratna Juwita; Dwi Listyorini; Rahmi Masita; Intan Chairun Nisa; Muh Ade Artasasta; Algafari Bakti Manggara; Anggun Sari Anjarwati; Aisyah Hidayati; Jiilan Hani Safitri; Zidan Aqillah Rasyid; Afrabiyas Firyal Hanasepti; Izdihara Arini Aulia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belimbing merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis. Desa Ponggok adalah desa yang terletak di dekat gunung Pegat, berada di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar merupakan salah satu desa sentra produksi buah belimbing dan salah satu desa yang memiliki wisata petik belimbing. Buah belimbing ini tidak mengenal bulan, selalu berbunga dan berbuah sesuai dengan perawatan. Pada musim penghujan buah belimbing selalu turun harganya. Untuk menyiasati turunnya harga belimbing maka selain dijual sebagai buah segar, hasil panen juga diolah menjadi produk olahan seperti minuman cup siap saji dan keripik. Walaupun demikian adakalanya produksi tidak terserap pasar dan membusuk saat pemanenan dan penyimpanan. Selama panen, banyak rumah industri yang mengolah belimbing sehingga banyak dihasilkan limbah belimbing berupa ampas maupun belimbing yang tersotir karena busuk. Limbah belimbing yang banyak mengandung air dan serat menyebabkan susah dibakar dan dibiarkan menumpuk sehingga mencemari lingkungan karena menimbulkan bau busuk, pemandangan yang tidak enak dan menjadi sarang hewan. Pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) limbah belimbing merupakan solusi permasalahan tersebut. MOL merupakan salah satu aktivator yang digunakan dalam mempercepat proses pembuatan pupuk organik padat maupun cair yang cukup murah. Penggunaan MOL menunjang program dibidang pertanian berkelanjutan, karena dapat mereduksi penggunaan pupuk dan pestisida dengan memanfaatkan sumberdaya yang dapat diperbaharui untuk proses produksi pertanian. Transfer teknologi pemanfaatan MOL limbah belimbing sangat perlu dilakukan untuk memanfaatkan sekaligus menyelesaikan permasalahan pencemaran limbah belimbing saat panen raya, mengurangi pemakaian pupuk dan pestisida sintetis dan mendorong terciptanya pertanian yang bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi petani belimbing di Desa Ponggok Kabupaten Blitar. Selain itu, pemanfaatan MOL juga merupakan peluang investasi yang cukup terbuka dan menarik untuk dikembangkan. Hasil survei yang telah dilakukan saat pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa belum dimanfaatkannya limbah belimbing di Desa Ponggok secara maksimal sehingga penting untuk dilakukan pelatihan pembuatan pupuk cair dari limbah belimbing.Kata kunci: belimbing, pupuk, mikroorganisme
Fermentation method for vegetable waste into liquid organic fertilizer in Malangsuko Village Ratna Juwita; Anindyah Sutra Karury; Muhammad Firdaus; Nikmatul Fitriyah; Meutya Nuraini; Algafari Bakti Manggara
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol. 9 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v9i4.13875

Abstract

Malangsuko Village is one of the villages that produces quite a lot of horticultural crops such as vegetables. However, with this potential, Malangsuko village faces challenges in the use of inorganic fertilizers and the lack of organic waste management, especially vegetable waste which can pollute the environment. Seeing the existing potential and as a solution to these problems, the need for organic fertilizer can be made by utilizing vegetable waste in Malangsuko village. This activity aims to process organic waste from vegetable waste into liquid organic fertilizer (POC). The method of implementing this community service is carried out by training and mentoring the processing of organic waste into liquid organic fertilizer using the fermentation method. The results of the training and mentoring were an increase in partner skills, namely PKK women in Malangsuko village, making POC by 55%. The potential for processing organic waste in the form of vegetable waste into POC that partners can produce is two sacks of vegetable waste per day (± 50 Kg), so the amount of POC that partners can produce is 250 L per day.
Assistance for coffee processing into kombufee with fermentation method in Benjor Village Juwita, Ratna; Manggara, Algafari Bakti; Mizar, Muhammad Alfian; Istiqomah, Aisyah Shabrina; Lathifah, Listy Nailah Mahdiyyatul; Hamni, Septiani Dewi
Journal of Saintech Transfer Vol. 8 No. 1 (2025): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jst.v8i1.19783

Abstract

Benjor Village, located in Malang Regency, is one of the largest Arabica coffee producing areas in East Java, has great potential in the development of processed coffee products, but still has limitations in terms of innovation. Currently the community only sells coffee in raw form or coffee powder. This service activity aims to increase the added value of Benjor Village Arabica coffee through the innovation of kombufee beverage products. This drink is produced from fermentation of Arabica coffee with kombucha culture, making it rich in probiotics and antioxidants. The target in this activity leads to the productive economic sector of mothers of Family Welfare Empowerment Benjor Village.The method of implementing this service activity is carried out by training and mentoring the processing of Arabica coffee into kombufee using the fermentation method. The results of the training and mentoring were an increase in partner skills, such as mothers of Family Welfare Empowerment in Benjor village, in the contents of kombufee made from coffee beans by 72%. Mentoring activities were carried out for two months, both offline and online (using Whatsapp Group) so that the trainees were able to make kombufee independently and were suitable for sale. Kombufee processing training to the community, especially mothers of Family Welfare Empowerment, is expected to encourage community economic independence and introduce high-value local products.