Akram Budiman Yusuf
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 33 MAKASSAR Akram Budiman Yusuf
JURNAL KONFIKS Vol 4, No 1 (2017): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.826 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v4i1.1219

Abstract

This study aims to test the effectiveness of project-based learning model on the ability to write poetry students of class VIII SMP Negeri 33 Makassar. The data of this research are obtained from the value of learning result before the treatment (pre-test) to know the ability of student poetry writing and postes score to know the poem ability of the students based on the conformity of the content with theme, image, diction, figurative language / language style and typography with using a project-based learning model. The result of pretest data analysis is known that the ability to write poetry is not enough yet because the number of students who score 70 and above has not reached 85% and the ability to write posttest poem is adequate because the number of students who scored 70 upward has reached 85%. The result of inferential analysis also shows that the normalized gain average appears that the sig value. (2-tailed) is 0,000 which is 0.000 0.05 so it can be concluded that H0 is rejected and H1 is accepted which means that the average increase in student learning outcomes ≥ 30. In addition the results of inferential statistical analysis also indicate that students' which is performed by using a proportion test with a significant level of 5% obtained Z table = 1.64 where H0 accepted if Z arithmetic ≤ 1.64. Because the value of Z arithmetic is 2.017, H1 is accepted and H0 is rejected, which means student completeness in classical ≥ 85%. So it can be concluded that the use of project-based learning model on the ability of writing poetry meet the criteria effectively.
RESPONS TERHADAP TUTURAN SARKASME DITINJAU DARI ASPEK GENDER DENGAN DISCOURSE COMPLETION TASK (DCT) Sri Devi S.; Akram Budiman Yusuf; Munirah Munirah
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 5, No 2 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 5 NO 2 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v5i2.6485

Abstract

Jenis penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui respons terhadap tuturan sarkasme jika ditinjau dari aspek gender. Sampel dalam penelitian ini dipilih dari populasi yang relatif besar yaitu warga universita Muhammadiyah Makassar. Sampel dipilih dengan non-probability sampling dengan teknik teknik purposive sampling. Teknik ini digunakan berdasarkan karakteristik populasi dan metode penelitian yang digunakan. Adapun besaran sampel yang dipilih secara insidentil yaitu 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini memakai teknik survei dengan instrumen yang digunakan dalam teknik survei ini adalah Discourse Completion Task (DCT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap tuturan sarkasme ditinjau dari aspek gender sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan statistik uji independent sample t-test dengan menggunakan bantuan SPSS ditemukan data dari variabel gender, laki-laki yang berkata kasar kepada perempuan dilihat dari mean difference yaitu sebesar 2.8667. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa perempuan akan selalu mendominasi keadaan dan respons perempuan terhadap tuturan sarkasme itu apapun jenis kelaminnya akan selalu lebih besar.
TELAAH TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Akram Budiman Yusuf; Abdul Karim Mahmut; Sri Devi S.
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 4, No 2 (2021): JURNAL KREDO VOLUME 4 NO 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v4i2.5939

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk ilokusi pendidik yang terdapat saat proses pengajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Makassar, dan (2) memaparkan manfaat ilokusi pendidik saat pengajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Makassar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Bentuk data yang ditelaah dalam penelitian ini adalah ilokusi wicara pendidik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Makassar. Data penelitian yang digunakan berupa instrumen manusia, peneliti sendiri dengan alat pedoman pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan ditemukan dalam bentuk bentuk dan fungsi. Pertama, bentuk ilokusi dalam pembelajaran guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Makassar ada tiga; (1) kalimat imperatif, yang terdiri dari (a) permintaan kalimat imperatif, (b) perizinan kalimat imperatif, (c) kalimat imperatif ajakan, (d) kalimat imperatif errands, dan (e) larangan kalimat imperatif , (2) kalimat interogatif, yang terdiri dari (a) total kalimat interogatif, dan (b) kalimat interogatif parsial, (3) kalimat deklaratif yang terdiri dari (a) kalimat deklaratif aktif, dan (b) kalimat deklaratif pasif. Kedua, fungsi ilokusi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Makassar ada tiga; (1) fungsi tegas, terdiri dari (a) menyatakan, (b) mengusulkan, (c) membual, (d) mengeluh, (e) melaporkan, (f) menyetujui, dan (g) memprotes, (2) arahan fungsi, yang terdiri dari (a) permintaan, (b) larangan, (c) perizinan, (d) pertanyaan berikut, (e) mengikuti perintah dan (f) tindakan nasihat, dan (3) fungsi ekspresif yang terdiri dari ( a) salam, (b) terima kasih, (d) permintaan maaf, dan (e) pujian. Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan kepada (1) guru bahasa dan sastra Indonesia, dapat dijadikan rujukan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara (2) pemerhati pendidikan bahasa Indonesia, dapat dijadikan masukan untuk pembelajaran bahasa di sekolah dan perguruan tinggi, (3) peneliti, disarankan untuk melakukan studi tentang bentuk dan fungsi, pada berbagai bahasa dan konteks yang berbeda. Saran yang dikemukakan berkaitan dengan bentuk dan fungsinya yang disesuaikan dengan situasi tertentu
Interferensi Fonologis Bahasa Daerah terhadap Bahasa Indonesia (Studi pada Mahasiswa Penutur Bahasa Bima di Universitas Muhammadiyah Makassar) Munirah Munirah; Aziz Thaba; Akram Budiman Yusuf; Hajarulhuda Dewi Anjani; Abdul Karim
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): VOLUME 6 NUMBER 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v6i2.2330

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bertujuan mengetahui bentuk interferensi fonologis bahasa Bima dalam bahasa Indonesia mahasiswa Unismuh Makassar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya interferensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yang memeberikan gambaran dan penjelasan (eksplanasi) terhadap bentuk intereferensi fonologis bahasa Bima dalam bahasa Indonesia mahasiswa Unismuh Makassar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menyimak, teknik catat, dan teknik rekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk interferensi fonologis bahasa Bima dalam bahasa Indonesia terjadi dalam bentuk interferensi fonetik dan fonemik berupa kesalahan bunyi bahasa yakni penggunaan fonem /e/ yang dilambangkan dengan bunyi [ә] vokal pusat tengah tak bundar, penutur dengan kode BDB tidak mengenal penggunaan bunyi [ә] dalam pertuturan, penutur dengan kode BDB cenderung merubah bunyi suatu bahasa sehingga membedakan makna, contohnya /kalapa/ (BDB) yang seharusnya /kelapa/ (BI). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi, antara lain; keterbiasaan penutur menggunakan bahasa pertama (bahasa daerah) dan kurangnya pemahaman terhadap unsur-unsur bahasa kedua (BI), penggunaan bahasa kedua (BI) masih dirasakan asing oleh sebagian besar penutur BDB ketika melakukan interaksi komunikasi dengan penutur yang sama-sama menggunakan kode BDB, sehingga memengaruhi pola komunikasi BI yang baik dan benar dan akhirnya menimbulkan terjadinya kesalahan berbahasa.
Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi dengan Model Investigasi Kelompok dan Media Visual pada Siswa Kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar Akram Budiman Yusuf; Muhammadd Dahlan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1331

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis teks ekplanasi melalui penerapan model Investigasi kelompok dan menggunakan media visual. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan deskripsi kualitatif. Pada studi awal, penelitian ini melibatkan mitra kerjasama guru Bahasa Indonesia SMPN 21 Kota Makassar untuk mendapatkan informasi terkait kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan menulis teks eksplanasi dan tempat penelitian dalam menerapkan model Investigasi kelompok dan penggunakan media visual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan batas ketuntasan minimal 75. Siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyusun teks eksplanasi pada peserta didik kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan teknik kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan proses pembelajaran keterampilan menyusun teks eksplanasi dengan model investigasi kelompok dan media visual pada siswa kelas VIII SMPN 21 Kota Makassar dari siklus I ke siklus II yaitu dengan rerata persentase 9.99% menjadi 91.67% dan mengalami peningkatan sebesar 91.67%.
Kesenjangan Sosial dalam Puisi Doa di Jakarta Karya W.S. Rendra Reinaldy Reinaldy; Abdul Rahman Rahim; Akram Budiman Yusuf
Jurnal Konsepsi Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Konsepsi (Agustus)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.704 KB)

Abstract

Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Karya sastra merupakan bentuk komunikasi antara sastrawan dengan pembacanya. Puisi merupakan alat pengungkapan pikiran dan perasaan atau sebagai alat ekspresi, (Taufik Ismail). Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) pemilihan diksi dilakukan agar memiliki kekuatan pengucapan, sehingga salah satu usaha penyair adalah memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata-kata itu mewakili makna yang lebih luas dan lebih banyak. Fokus penelitian ini adalah kesenjangan sosial yang terdapat dalam puisi-puisi karya W.S. Rendra. Kesenjangan sosial tersebut dapat dilihat dari aspek pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan kecemburuan sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesenjangan sosial yang terdapat dalam puisi-puisi karya W.S. Rendra, yang dikaji dari empat aspek yakni pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan kecemburuan sosial. Ketegangan, ketidak pedulian kepada sesama telah tertulis dalam puisi Rendra. Perilaku yang burukpun yang akan terlihat dalam aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. zaman sekarang semua serba instan, masyarakat sudah kurang yang menggunakan usaha keras. Pikiran manusia telah terkontaminasi dengan pikiran yang serba cepat. Pikiran masyarakat, kurang berusaha dan kerja keras namun hasil yang diinginkan berharap lebih. Ketika melihat situasi dan kondisi masyarakat masa lalu dan sekarang, jauh di bawah rata-rata. Masyarakat lama adalah masyarakat yang selalu tekun bekerja, kerja keras, mengutamakan gotong royong. Sedangkan masyarakat moderen adalah masyarakat yang hidup dengan teknologi canggih, yang di anggap bahwa jiwa sosial mereka sangat minim. W.S. Rendra menyeru kepada Tuhan bahwa tak ada harapan hidup di negeri ini, karena hidup pun dapat tergadai.
Tindak Tutur Ilokusi Iklan Layanan Masyarakat Terkait Covid-19 di Televisi (Kajian Pragmatik) Andre Bella; Munirah; Akram Budiman Yusuf
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi. Masalah dalam penelitian ini bagaimana wujud dan fungsi tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi. Jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang menekankan pada penggunaan data yang diperoleh dari obyek penelitian ini yaitu tuturan ilokusi yang ada dalam iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di media televisi. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah segala jenis kata dan kalimat berupa tindak tutur ilokusi yang ada dalam iklan layanan masyarakat terkait Covid-19 di televisi. Tehnik analisis data yang dilakukan oleh peneliti melalui beberapa tahapan yaitu ; transkipsi data, mengidentifikasi data, klasifikasi data dan tahap deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan dua temuan pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi yaitu wujud tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi. Adapun teori yang mendasari pada penelitian ini yaitu teori searle dan dengan menggunakan kajian pragmatik. Wujud tindak tutur ilokusi dalam iklan layanan masyarakat di televisi, peneliti menemukan lima jenis tindak tutur ilokusi yaitu 1) tindak tutur representatif ; memberitahukan, menjelaskan dan menuntut, 2) tindak tutur komisif ; berjanji dan ancaman 3) tindak tutur direktif ; memesan, memerintahkan, memohon, menganjurkan dan menasihatkan, 4) tindak tutur ekspresif ; meminta maaf dan 5) tindak tutur deklaratif ; menamai. Fungsi tindak tutur ilokusi pada iklan layanan masyarakat terkait covid-19 di televisi adalah untuk memberikan inforamsi kepada masyarakat guna untuk menekan penyebaran pandemi virus Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat supaya masyarakat Indonesia bisa sehat dan roda perekonomian dapat kembali lancar. Kata kunci : Tindak tutur, ilokusi, iklan layanan masyarakat dan televisi
Lakon Komedi Televisi “Lapor Pak!” di Trans7 (Kajian Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk) Hajarulhuda Dewi Anjani; Munirah; Akram Budiman Yusuf
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1846

Abstract

ABSTRAK Lakon komedi “Lapor Pak!” merupakan acara hiburan di salah satu siaran pertelevisian di Indonesia yang mengusung konsep komedi varietas. “Lapor Pak!” tidak hanya ditayangkan di Trans7, melainkan video tersebut diunggah di akun Youtube Trans7 agar dapat dinikmati dan ditonton ulang oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan analisis wacana pada lakon komedi “Lapor Pak!” yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan wacana kritik sosial yang terdapat pada lakon tersebut menggunakan model Teun A. Van Dijk. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik baca markah, teknik simak, dan teknik catat, Data pada penelitian ini, yaitu transkrip potongan video lakon komedi televisi “Lapor Pak!” yang diunggah di Youtube pada tanggal 09 dan 10 Februari 2022 yang telah disegmentasi sesuai dengan kebutuhan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lakon komedi “Lapor Pak!” membahas mengenai kasus-kasus yang terjadi di tengah masyarakat yang disuguhkan dengan unsur komedi masa kini yang membuat program ini digemari oleh masyarakat. Kasus yang diangkat berasal dari peristiwa di dunia nyata baik pada berita di media televisi, surat kabar, maupun media sosial. Lapor Pak membawa rincian cerita secara langsung dengan sistematis, disisipkan segmen interogasi sebagai bentuk bincang-bincang kepada bintang tamu di luar dari kasus yang diangkat menyerupai talk show. Walaupun Lapor Pak membahas konflik yang sedang terjadi, bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh berbagai kalangan. Karena, lakon komedi “Lapor Pak!” menggunakan bahasa yang informal maupun formal tergantung situasinya, tidak luput dari penggunaan bahasa gaul, dan mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing serta bahasa daerah pada beberapa percakapan antartokoh. Kata Kunci: Lapor Pak, Lakon Komedi, Analisis Wacana Kritis
Realisasi Kesantunan Berbahasa Dosen dan Mahasiswa dalam Lingkup Akademik Akram Budiman Yusuf; Andi Karman; Akhiruddin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2381

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai realisasi pematuhan perinsip kesantunan berbahasa dalam lingkup akademik. Melalui penelitian ini akan dicoba melakukan telaah terhadap tuturan dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam ruang seminar penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan realisasi pematuhan prinsip kesantunan berbahasa di ruang seminar penelitian mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Negeri Makassar (UNM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan meliputi: (1) maksim kebijaksanaan, (2) maksim penerimaan/ penghargaan (3) maksim kemurahan (4) maksim kerendahan hati, (5) maksim kesepakatan/kecocokan, (6) maksim simpati, dan (7) pematuhan maksim kebijaksanaan dan kemufakatan. Secara umum, dosen dan mahasiswa dalam seminar telah mematuhi prinsip kesantunan berbahasa.
Efektivitas Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dalam Mengidentifikasi Informasi dan Meringkas Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Makassar Siti Najemia Naim; M. Agus; Akram Budiman Yusuf
Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpb-widyakarya.v1i2.411

Abstract

This research is an experimental research with pre-experiment method, this research design is the one group pretest posttest. This study aims to determine the effectiveness of the Student Team Achievement Division (STAD) learning model in identifying information and summarizing explanatory text. The samples in this study were VIII grade students. Based on the results of research and data analysis regarding the comparison of statistical values, the comparison of learning outcomes categories and the comparison of the level of completeness proves that the improvement of student learning outcomes can be seen from the data on student learning outcomes through descriptive statistical analysis before using the Student Team Achievement Division (STAD) learning model, the average student score is still below the KKM value, namely 49.57 and after using the Student Team Achievement Division (STAD) learning model, the average student score increases above the KKM, namely 84.21. It is known that the posttest value is 84.21 more than the Pretest value which is 49.57. Furthermore, based on the results of inferential statistical analysis using the t-test formula, it is known that the t_ (count) obtained is 4.371 with the frequency df = 14 -1 = 13, at a significant level of 0.05 or 5% the t_table is 1.770. So t_ (count) > t_table or H_0 rejected H_1 accepted. These results can be concluded that there is a significant increase in student learning outcomes. This means that the use of the Student Teams Achievement Division (STAD) learning model is effective in learning to identify information and summarize explanatory texts in class VIII students of SMP Muhammadiyah 10 Makassar.