Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERKEMBANGAN KESENIAN PEPETAN WEWE DI DESA KIARA KECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG TAHUN 2009-2017 Nurhasanah - Nurhasanah; Rikza Fauzan; Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo
Jurnal Kajian Seni Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Kajian Seni Vol 9 No 2 April 2023
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jksks.72749

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kesenian Pepetan Wewe di Desa Kiara Kecamatan Walantaka Kota Serang Tahun 2009-2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, meliputi; heuristik (pengumpulan sumber/data), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dengan menggunakan pendekatan multidimensi atau bantuan antropologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kiara Kecamatan Walantaka yang agraris dan memiliki keyakinan agama yang kuat menciptakan kesenian tradisional yaitu kesenian Pepetan Wewe. Latar belakang lahirnya kesenian Pepetan Wewe tidak dapat dipastikan kapan kesenian ini muncul, namun diperkirakan kesenian ini ada pada tahun 1970-an. Kesenian Pepetan Wewe mengalami perkembangan pada tahun 2009-2017, kesenian Pepetan Wewe ini pada awalnya hanya digunakan sebagai media ritual keagamaan misalnya saja digunakan untuk media ritual panen padi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang Tuhan berikan. telah diberikan kepada masyarakat. Seiring perkembangannya, kesenian Pepetan Wewe tidak lagi digunakan dalam ritual keagamaan, tetapi juga sebagai hiburan pada acara khitanan, pernikahan, dan acara yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran nilai fungsi yang terjadi pada kesenian Pepetan Wewe.
Tantangan dan Peluang Penggunaan Aplikasi Chat GPT Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Berbasis Dimensi 5.0 Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Farhan Akbar; Sahrul Rohman ilham; Muhammad Shafwan Fauzan
JURNAL PETISI (Pendidikan Teknologi Informasi) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal PETISI (Pendidikan Teknologi Informasi)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalpetisi.v4i2.4226

Abstract

Dewasa ini sebagai Guru maupun Peserta didik, kita banyak menemukan media serta alat bantu (teknologi) pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang kualitas, maupun memberikan kemudhana untuk menyelesaiakan suatu pekerjaan. Hal ini tidak dapat dipungkiri, sebab kemajuan teknologi tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia, yang selalu memunculkan banyak kreasi termasuk dalam hal media pembelajaran. Aplikasi Chat GPT yang muncul sejak pertengahan tahun 2022, hingga sekarang mengundang kontroversi sebab dapat menjawab semua pertanayaan seseorang dengan hanya mengetikkan pertanyaan kepada mereka melalui aplikasi tersebut. Banyak siswa menggunakannya untuk dapat memperoleh jawaban atas persoalan dalam pekerjaan rumah mereka yang diberikan oleh Guru. Banyak tenaga pendidik, melihat kehadiran Chat GPT sebagai ancaman dalam segi kreativitas, inovasi serta turunnya motivasi belajar siswa untuk membaca materi pelajaran, salah satunya sejarah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penggunaan aplikasi Chat GPT yang berbasis pada Artifical inteligence tersebut, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Guru dan Siswa untuk menggunakannya sebagai salah satu alternatif tambahan dibandingkan Google dan Wikipedia dalam memberikan perspektif serta jawaban yang lebih personal termasuk dalam menjawab pertanyaan sejarah.
MELESTARIKAN TRADISI, MERAWAT INGATAN: SOSIALISASI KESENIAN DEBUS BANTEN PADA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH (HIMADIRA) FKIP UNTIRTA Eko Ribawati; Muhammad Anggie Farizqi Prasadana; Yuni Maryuni; Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Ana Nurhasanah; Arif Permana Putra; Rikza Fauzan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v6i2.5605

Abstract

Kesenian debus perlu dilestarikan kepada generasi muda, utamanya mahasiswa. Hal ini agar tetap lestari. Di era globalisasi seperti dewasa ini kesenian debus terkikis lantaran desakan kebudayaan-kebudayaan modern dari luar. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyampaikan literasi terkait pentingnya kesenian debus beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai kesenian debus: nilai religi, nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai seni perlu disosialisasikan kepada mahasiswa. Metode kegiatan dilakukan dengan ceramah lewat sosialisasi. Lokasi kegiatan dilakukan di Kampus Ciwaru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kata Kunci: Tradisi, Merawat, Sejarah
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Program Magang dan Aplikasinya dalam Pendidikan Sejarah Rizal Izmi Kusumawijaya; Ismi Novianti; Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo
Langgong: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/langgong.v2i1.1613

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bertujuan menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan kemajuan teknologi di masa depan. Program-program MBKM diharapkan dapat memberi pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa. Melalui program magang, mahasiswa akan merasakan pengalaman belajar di dunia kerja dan lebih matang mempersiapkan karir. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, studi literature dilakukan dengan menelaah sumber pustaka dan analisis fenomena terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa program magang mampu meningkatkan soft skills dan hard skills mahasiswa dengan pemecahan masalah di lapangan, menambah jejaring pertemanan dan meng-update pembelajaran di perguruan tinggi. Di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Untirta terdapat mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia dan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan yang mendorong mahasiswa untuk magang sebagai educator di Museum Kebangkitan Nasional, dengan hal tersebut mahasiswa belajar langsung memandu pengunjung dan mendalami sejarah kebangkitan Indonesia.
Musso’s Role in the PKI Rebellion in Madiun in 1948 Muhammad Ridzky Afrianto; Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Eko Ribawati
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2024): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v12i2.9681

Abstract

This research aims to find out how Musso started the PKI rebellion in Madiun, the beginning of Musso's involvement in the PKI rebellion in Madiun and the end of Musso's journey in the PKI rebellion in Madiun in 1948. This research method is historical with a literature study approach. The results of this research stated that Musso had aspirations to make Indonesia a Soviet country, before heading to Indonesia, a discussion was held first between Musso, Soeripno, and Paul De Groot to discuss the formulation of the strategy of communism in Indonesia. Musso also chose a radical path to turn Indonesia into a Soviet State and then the formulation was perfected and named as Jalan Baru. Seeing the opportunity during the destruction of Amir Syarifuddin's Cabinet and building an opposition party dominated by the left. The arrival of Musso with a new idea, namely the New Way and attracted the left. With the existence of this People's Democratic Front organization, it makes it easier to spread communist ideology in Indonesia by door to door and holding speeches in the field to attract sympathizers to join the communists. The leftists immediately spread their members to the surrounding areas of Central Java, East Java, and Yogyakarta to attract new members. When the rebellion began, President Soekarno immediately took action to immediately crush the PKI rebellion.
Workshop dan Field Trip Sejarah Filtrasi Air Masa Kesultanan Banten Untuk Membangun Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Irah Namirah; Solfarina Solfarina; Ana Nurhasanah; Yuni Maryuni; Agung Budhi Yuwono; Fadhillah Rizqi Karima
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v3i1.77

Abstract

Sistem penyaringan atau filtrasi air pada masa Kesultanan Banten menunjukkan peradaban yang maju pada masanya. Sultan membangun Danau Tasikardi dan Pangindelan sebagai instalasi bangunan filtarasi guna menyediakan air bersih di Keraton Surosowan. Sekarang bangunan tersebut tidak digunakan lagi, tapi jejaknya masih dapat digali untuk pembelajaran di masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini guna menumbuhkan motivasi dan kepedulian masyarakat terhadap sejarah daerahnya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah eksplorasi dan identifikasi masalah, workshop, dan field trip. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil kegiatan menunjukkan: 1) kegiatan workshop dan field trip sistem penjernihan air pada masa Kesultanan Banten terlaksana dengan baik yang ditunjukkan dengan tingkat partisipasi kehadiran peserta dan 2) kegiatan worshop dan field trip terlaksana dengan baik yang ditunjukkan dengan motivasi dan kepedulian peserta dalam memahami proses filtrasi air secara langsung di objek bekas peninggalan Kesultanan Banten.
Tantangan dan Peluang Penggunaan Aplikasi Chat GPT Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Berbasis Dimensi 5.0 Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo; Farhan Akbar; Sahrul Rohman ilham; Muhammad Shafwan Fauzan
JURNAL PETISI (Pendidikan Teknologi Informasi) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal PETISI (Pendidikan Teknologi Informasi)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini sebagai Guru maupun Peserta didik, kita banyak menemukan media serta alat bantu (teknologi) pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang kualitas, maupun memberikan kemudhana untuk menyelesaiakan suatu pekerjaan. Hal ini tidak dapat dipungkiri, sebab kemajuan teknologi tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia, yang selalu memunculkan banyak kreasi termasuk dalam hal media pembelajaran. Aplikasi Chat GPT yang muncul sejak pertengahan tahun 2022, hingga sekarang mengundang kontroversi sebab dapat menjawab semua pertanayaan seseorang dengan hanya mengetikkan pertanyaan kepada mereka melalui aplikasi tersebut. Banyak siswa menggunakannya untuk dapat memperoleh jawaban atas persoalan dalam pekerjaan rumah mereka yang diberikan oleh Guru. Banyak tenaga pendidik, melihat kehadiran Chat GPT sebagai ancaman dalam segi kreativitas, inovasi serta turunnya motivasi belajar siswa untuk membaca materi pelajaran, salah satunya sejarah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penggunaan aplikasi Chat GPT yang berbasis pada Artifical inteligence tersebut, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Guru dan Siswa untuk menggunakannya sebagai salah satu alternatif tambahan dibandingkan Google dan Wikipedia dalam memberikan perspektif serta jawaban yang lebih personal termasuk dalam menjawab pertanyaan sejarah.