Claim Missing Document
Check
Articles

PEMENUHAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA PROBOLINGGO Khabib Royani; Linda Dwi Rohmadiani
Jurnal Planologi Vol 18, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v18i2.11353

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik merupakan ruang yang memiliki fungsi ekologis dalam proses pembangunan sebuah kota. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 mengamanatlan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik suatu kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan luas RTH Publik dan arahan pemenuhan kebutuhan RTH Publik berdasarkan lokasi. Metode penelitian yang digunakan metode campuran dengan teknik analisis evaluatif dan overlay intersect dengan GIS. Metode pengumpulan data dengan cara survey instansi, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan penambahan RTH Publik berdasarkan luas wilayah seluas 840,53 ha, berdasarkan jumlah penduduk seluas 210,12 ha, berdasarkan kebutuhan oksigen seluas 535,79 ha dan berdasarkan kebutuhan air seluas 486,18 ha. Arahan pemenuhan kebutuhan RTH Publik Kota Probolinggo dengan cara pemanfaatan tanah aset pemerintah kota seluas 223,80 ha, dan kekurangannya dengan melakukan pembelian tanah masyarakat  Tanah aset merupakan prioritas utama untuk pemenuhan kebutuhan RTH Publik di Kota Probolinggo.
Evaluasi Pelayanan Sarana Dan Prasarana Proteksi Kebakaran Pada Permukiman Perkotaan Pipin Yunita Sari; Soekmana Soma; Linda Dwi Rohmadiani
TATALOKA Vol 23, No 2 (2021): Volume 23 No. 2, May 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.2.298-306

Abstract

The incidence of fires in the city of Sidoarjo in the last 5 years has increased. The main causes of the majority of fires were settlement activities and weeds. The aim of this study was to evaluate the level of fire protection facilities and infrastructure services in the urban settlements of Sidoarjo City based on Minister of Public Works Regulation No.20 / PRT / M / 2009 concerning Technical Guidelines for Fire Protection Management. The study area consisted of Sidoarjo District, Candi District and Buduran District. The research approach used is descriptive evaluative research. The results showed that the level of fire protection facilities and infrastructure services in the city of Sidoarjo was still 48%, it needed an increase in the aspects of the completeness of the Fire Extinguishers building, the availability of fire stations and hydrants as well as increasing community participation.
PERKEMBANGAN URBAN SPRAWL DI TINJAU DARI DIMENSI FISIK DAN NON FISIK Linda Dwi Rohmadiani; Yohanes Alftiz Kunce
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i2.10031

Abstract

Lahan permukiman Kecamatan Driyorejo 10 Tahun terakhir meningkat rata-rata pertahun 2% disebabkan karena aktivitas industri dan harga lahan yang relatif murah dibandingkan Kota Surabaya.. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi perkembangan urban sprawl  ditinjau dari dimensi fisik dan non fisik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis skoring, yang di visualisasikan dalam ARC GIS. Variabel penelitian yang di tinjau dari dimensi fisik  berupa variabel kepadatan bangunan, fungsi bangunan, tingkat aksesbilitas, pemanfaatan lahan sedangkan non fisik kepadatan penduduk dan mata pencaharian. Perkembangan tingkat urban sprawl pada Tahun 2008 tinggi 31%, sedang 62% dan rendah 6% sedangkan pada Tahun 2018 tinggi 69% dan urban sprawl  sedang 31%.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENDIRIAN BANK SAMPAH Suning Suning; Linda Dwi Rohmadiani; Anak Agung Sagung Alit Widyastuty; Siti Nuurlaily Rukmana; Annisa Budhiyani T; Moch. Shofwan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.646 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.2982

Abstract

ABSTRAKDesa Candiwatu merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, yang memiliki sejumlah permasalahan lingkungan yaitu belum tersedianya lembaga bank sampah. Desa Candiwatu belum memiliki TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara), dan sampah masih dibuang di belakang rumah masing-masing dengan cara dibakar. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pendirian bank sampah. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini yaitu dengan cara memberikan materi melalui sosialisasi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui pre-test dan post—test, sedangkan kelompok sasaran yang dituju adalah ibu-ibu PKK, kelompok karang taruna dan aparatur Desa.  Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pengabdian tentang sosialisasi dan penyuluhan mengenai pendirian bank sampah, alur kegiatan bank sampah dan partisipasi masyarakat tentang bank sampah rata-rata 33% menyatakan belum mengerti dan belum memahami tentang bank sampah. Setelah dilakukan pengabdian melalui sosialisasi dan penyuluhan mengenai pendirian bank sampah, alur bank sampah dan partisipasi masyarakat terhadap pendirian bank sampah, rata-rata 75% masyarakat sudah mengerti dan memahami pentingnya pendirian bank sampah. Hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa warga Desa Candiwatu antusias untuk mendirikan bank sampah dan masyarakat bersedia memilah sampah karena sampah yang telah dipilah dapat menghasilkan nilai ekonomi ketika dijual di bank sampah. Kata kunci :  bank sampah; lembaga mitra; nilai ekonomi sampah; persampahan. ABSTRACTCandiwatu Village is one of the villages in Pacet District, Mojokerto Regency, which has a number of environmental problems, namely the unavailability of a waste bank institution. Candiwatu Village does not yet have a TPST (Temporary Waste Disposal Site), and garbage is still dumped behind each house by burning it. This service is carried out with the aim of providing socialization and training on the establishment of a waste bank. The method of implementation in this service is by providing material through socialization and giving questions through pre-test and post-test, while the target groups targeted are PKK mothers, youth groups and village officials. The results of this dedication show that before the socialization and counseling on the establishment of a waste bank, the flow of waste bank activities and community participation on waste banks, an average of 33% stated that they did not understand and did not understand about waste banks. After community service has been carried out through socialization and counseling regarding the establishment of a waste bank, the flow of a waste bank and community participation in the establishment of a waste bank, an average of 75% of the community understands and understands the importance of establishing a waste bank. The results of this dedication can be concluded that the people of Candiwatu Village are enthusiastic about establishing a waste bank and the community is willing to sort waste because the sorted waste can generate economic value when sold at the waste bank. Keywords: waste bank; partner institution; waste economic value; solid waste.
Kerentanan Banjir Berdasarkan Tingkat Urban Sprawl Linda Dwi Rohmadiani
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.1267

Abstract

Daerah rentan banjir adalah daerah yang berpotensi tinggi untuk terlanda banjir. Tingkat kerentanan banjir dapat ditentukan berdasarkan curah hujan, kelerengan lahan, struktur tanah dan penggunaan atau tutupan lahan. Wilayah Gresik Selatan merupakan daerah periphery Kota Surabaya tertutama untuk bidang perumahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan banjir berdasarkan tingkat urban sprawl dengan menggunakan metode skoring, overlay dan crastabulation. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei instansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Gresik Selatan 56,6% sangat rentan terhadap banjir yang terdiri atas 3,3% urban sprawl rendah, 36,1% urban sprawl sedang dan 17,2% urban sprawl tinggi. Urban sprawl di wilayah Gresik Selatan tidak bisa dicegah tetapi pemerintah perlu antisipasi dampaknya terhadap lingkungan, lalu lintas, sosial dan ekonomi.Abstract: Flood prone areas are areas with high potential for flooding. Flood susceptibility can be determined based on rainfall, slope, soil structure and land use or cover. South Gresik Region is the periphery of Surabaya City especially in the housing sector. The purpose of this study is to analyze the level of flood vulnerability based on the level of urban sprawl by using scoring, overlay and crastabulation methods. The method of data collection is done through agency surveys. The results showed that 56.6% of South Gresik area was very vulnerable to flooding which consisted of 3.3% low urban sprawl, 36.1% medium urban sprawl and 17.2% high urban sprawl. Urban sprawl in the South Gresik region cannot be prevented but the government needs to anticipate its impact on the environment, traffic, social and economy.
Dampak Keberadaan Zona Industri Terhadap Permukiman Linda Dwi Rohmadiani; Dio Perdana Erditya Subekti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2332

Abstract

Kecamatan Buduran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang dijadikan sebagai zona industri. Keberadaan industri-industri besar menimbulkan dampak terhadap permukiman sejauh kurang lebih 0-1,5 Kilometer dari lokasi industri, sehingga munculnya permukiman buruh atau pekerja industri, kawasan permukiman kumuh, polusi air, dan kawasan banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak keberadaan zona industri terhadap kawasan permukiman. Metode penelitian menggunakan analisis Multi Bufferring. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan survey instansi. Dampak keberadaan industri Kecamatan Buduran pada Tahun 2008 adalah sejauh kurang lebih 0-500 meter dari lokasi industri yakni antara lain  terdapat permukiman kumuh di 2 desa, kawasan rawan banjir terdapat di 7 desa. Tahun 2018 sejauh kurang lebih 0-500 meter terdapat permukiman kumuh di 8 desa,dan  kawasan rawan banjir terdapat di 15 desa dengan Radius 0-2000 meter.
Pembuatan Peta Administrasi Sebagai Pendukung Pembangunan Daerah Desa Bligo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo Linda Dwi Rohmadiani; Moch Shofwan; Anak Agung Sagung Alit Widyastuty; Annisa Budhiyani Tribhuwaneswari; Siti Nuurlaily Rukmana; Suning Suning
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 2 (2022): Abdira, April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i2.113

Abstract

Bligo Village is a village-city in the Candi District area, because administratively it is a village but the livelihood of the majority of the population is as factory workers, so a complete village administrative boundary information map is needed in accordance with applicable standards. The purpose of community service is mapping of village administrative boundaries according to the Regulation of the Head of BIG No. 3 of 2016 as a village development guideline. The methods used include preparation, survey, preparation of administrative maps, verification of maps, printing and handing over of maps to villages. The main task of the implementing team is to facilitate and guide village officials. Community service activities produce village administration maps which include information in the form of village administrative boundaries, RW administrative boundaries, RT administrative boundaries, road networks, and waters.
Fenomena Urban Sprawl Wilayah Pembangunan Gresik Selatan Linda Dwi Rohmadiani; Yohanes Alftiz Kunce; Indri Dewi Rachmawanti
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2297.06 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i1.6722

Abstract

Berkembangnya Kota Surabaya secara tidak langsung berpengaruh terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Gresik. Perkembangan perumahan real estate di wilayah Pembangunan Gresik Selatan pada lima tahun terakhir sangat pesat, diawali dengan perkembangan Perumahan Kota Baru Driyorejo pada Tahun 1995. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tipologi dan pola urban sprawl dari aspek kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak ke pusat Kota Surabaya dan pembangunan dalam jangkauan jaringan jalan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif evaluatif dengan teknik analisis skoring untuk analisis tipologi dan komparasi antara eksisting dengan Teori Bentuk Kota untuk analisis pola urban sprawl.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% desa di wilayah penelitian tingkat urban sprawl sedang, namun pada wilayah Kecamatan Driyorejo 69% termasuk tingkat urban sprawl tinggi. Pola urban sprawl adalah ribbon development mengikuti jaringan jalan kolektor primer.
PENGUATAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI DESA PUJON KIDUL KABUPATEN MALANG Linda Dwi Rohmadiani; Mochamad Shofwan; Suning
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v4.i1.a2294

Abstract

Wilayah Desa Pujonkidul merupakan dataran tinggi dengan kemiringan 25 – 40% dan termasukwilayah DAS Konto, sehingga rawan terjadi bencana longsor karena jenis tanahnya berupa aluvial. Berdasarkan data BPBD Tahun 2018, Kecamatan Pujon (termasuk Desa Pujonkidul)termasuk dalam daerah rawan bencana longsor. Tahapan kegiatan pengabdian kepadamasyarakat dimulai dengan survei awal, analisis situasi, mendesain kegiatan dan sasarannya,pelaksanaan sosialisasi, evaluasi dan terakhir pelaporan. Kegiatan penguatan kapasitasmasyarakat dalam pengurangan risiko bencana diikuti oleh 20 masyarakat desa yang mewakili 3dusun di Desa Pujonkidul pada Bulan November 2019. Sosialisasi selenggarakan mulai jam 10.00sampai jam 12.00 WIB membahas mengenai naskah draft peraturan desa tentang penyelenggaraanpenanggulan bencana di desa. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat adanya perubahanpengetahuan masyarakat dan aparatur desa dalam mengurangi risiko bencana di Desa Pujonkidul.
PELATIHAN MESIN PENGERING KERUPUK MELARAT ELEKTRIK PADA UMKM DESA GRABAGAN KECAMATAN TULANGAN SIDOARJO Rony HR Fora; Atmiasri .; Linda Dwi Rohmadiani
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 3 No 2 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol3.no2.a2216

Abstract

Kerupuk melarat adalah sejenis kerupuk yang menggunakan pasir Lumajang sebagai mediapenggorengan dengan keuntungan lebih murah, mudah didapat dan tahan lama. Tahapan produksikerupuk melarat dimulai pengeringan kemudian digoreng. Pengeringan kerupuk melarat DesaGrabagan sangat dipengaruhi oleh cuaca (konvensional), pada musim kemarau membutuhkanwaktu 6 jam sedangkan musim penghujan lebih lama kurang lebih 2 hari. Solusi yang ditawarkanoleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah penggunaan mesin pengering kerupukmelarat elektrik tipe kabinet menggunakan LPG sebagai pemanas. Tujuan program pengabdiankepada masyarakat ini adalah mengembangkan softskill dan hardskill pengusaha kerupuk melaratdi Desa Grabagan melalui penggunaan teknologi tepat guna dalam pengeringan kerupuk sehinggasemakin meningkatkan produktifitas industri dan efisiensi produksi. Metode yang digunakanadalah sosialisasi, demo penggunaan mesin dan pendampingan. Penggunaan mesin pengeringelektrik maka produksi lebih efisien kurang lebih 300%, lebih higienis, dapat dikontrol temperaturmesin dan menghemat lahan untuk penjemuran.