Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Optimalisasi Pengelolaan Limbah Padat Medis Dan Non-Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Esther J. Malonda; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 81 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui hasil observasi dan juga wawancara tentang Pengelolaan limbah padat medis dan non-medis RSUD Noongan untuk pengelolaan dari limbah padat medis adalah reduksi limbah, pengemasan limbah, penyimpanan limbah, pengumpulan limbah, pengangkutan limbah, pemanfaatan kembali limbah, pengelolaan dan penibunan limbah dan untuk pengelolaan yang dilakukan di RSUD Noongan menggunakan insenerator. Untuk bagian pengoptimalan reduksi limbah, pengemasan limbah, pengangkutan limbah, pengelolaan dan penibunan limbah.  Untuk pengelolaan limbah padat non-medis terdiri dari pengurangan sampah, pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pemrosesan akhir. Untuk pengelolaan limbah padat non-medis RSUD Noongan telah bekerja sama dengan Dinas lingkungan Hidup dan juga TPA Tondano untuk setiap limbah yang ada di proses di TPA Tondano. Dan untuk pengoptimalisasian pengurangan sampah, pemilahan, pengelolaan dan pemrosesan akhir. Kata kunci – pengelolaan, limbah padat medis, limbah padat non-medis
Analisis Kadar Partikulat Matter (PM10) Dari Kendaraan Bermotor Pada Ruas Jalan Pierre Tendean Di Depan Mega Mall Maulana M. Dorus; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui besaran konsentrasi partikulat (PM10) di ruas jalan Pierre Tendean depan Mega Mall Manado, dilakukan penelitian untuk mengukur konsentrasi partikulat (PM10) menurut standar Baku Mutu dan ISPU. Sumber polutan yang menjadi objek penelitian adalah kendaraan bermotor yang terdiri atas kendaraan ringan (KR), kendaraan berat (KB) dan sepeda motor (SM). Pengukuran kosentrasi partikulat (PM10) menggunakan alat EPAM Haz Dust 5000. Banyaknya kendaraan yang melintas di ruas jalan Pierre Tendean depan Mega Mall Manadi dihitung menggunakan multi counter. Tahap analisis meliputi perhitungan besaran partikulat (PM10) selama periode pengukuran berdasarkan standar Baku Mutu dan ISPU dan analisis korelasi jenis kendaraan bermotor dengan kosentrasi partikulat (PM10). Hasil estimasi kosentrasi partikulat (PM10) dalam kurun waktu 24 jam menunjukkan bahwa kosentrasi Partikulat (PM10) selama 1 minggu adalah 21,76 mg/m3, Analisis menurut standar ISPU menghasilkan rata-rata kosentrasi partikulat (PM10) dalam 1 minggu adalah 22.86. Analisis konsentarsi partikulat (PM10) menurut standar Baku Mutu menunjukan bahwa nilai kosentrasi partikulat selama 1 minggu belum melebihi ambang batas batas baku mutu (150 ug/m3) dengan nilai kosentrasi sebesar 21,76 μg/m3. Hal tersebut menunjukan bahwa kosentrasi partikulat (PM10) masih memenuhi baku mutu. Hasil analisis kosentrasi partikulat (PM10) dengan metode ISPU menunjukan bahwa nilai kosentrasi rata-rata ISPU selama 1 minggu berada dalam rentang kelas 0-50, dengan kosentrasi sebesar 22,86. Menurut standar ISPU angka tersebut masuk dalam kategori baik, yakni kualitas udara masih terjaga dan tidak ada efek negatif yang ditimbulkan bagi kesehatan manusia ataupun makhluk hidup. Hasil analisis korelasi menjelaskan adanya konstribusi kendaraan bermotor dalam peningkatan konsentrasi (PM10). Hubungan linear positif terjadi antara kendaraan ringan (KR) terhadap konsentrasi (PM10) dengan koefisien korelasi sebesar 0.849. Hubungan linear negatif yang lemah terjadi antara kendaraan berat (KB) terhadap konsentrasi (PM10) dengan koefisien korelasinya sebesar -0.399. Hubungan linear positif terjadi antara sepeda motor (SM) dan terhadap konsentrasi (PM10) dengan koefisien korelasi sebesar 0.626. Dari ketiga jenis kendaraan yang menjadi objek penelitian, kendaraan ringan meripakan sumber polutan PM10 terbesar pada ruas Jalan Pierre Tendean depan Mega Mall Manado. Kata kunci: PM10, kendaraan bermotor, ISPU, Baku Mutu, Jalan Pierre Tendean
Stabilisasi Lereng Galian Dengan Perkuatan Shotcrete Pada Pengalihan Sungai Araren Di Kabupaten Minahasa Utara Sumampouw, Aprilia N.; Legrans, Roski R. I.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.58788

Abstract

Lereng galian pada pekerjaan pengalihan sungai Araren di Kabupaten Minahasa Utara adalah lereng yang stabil pada awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sungai pengalihan. Adanya curah hujan yang tinggi selama sepekan menyebabkan terjadinya deformasi lereng yang berlebihan akibat rembesan air hujan, yang pada akhirnya menyebabkan kelongsoran pada lereng galian. Untuk mengamankan lereng tersebut pasca terjadinya longsor digunakan shotcrete dengan drainase horisontal sebagai perkuatan lereng. Tahapan analisis diawali dengan analisis balik (back analysis) untuk mendapatkan parameter kuat geser pada saat terjadi longsor. Parameter kuat geser hasil analisis balik digunakan dalam analisis kestabilan lereng dengan perkuatan shotcrete. Hasil analisis kestabilan lereng dengan perkuatan shotcrete yang dilengkapi drainase horisontal menyimpulkan bahwa penggunaan shotcrete dengan mutu beton K-250 setebal 10 cm yang dilengkapi dengan pipa drainase horisontal sepanjang 10 m dengan sudut kemiringan 4˚ dari bidang horizontal dapat meningkatkan faktor keamanan lereng pada kondisi statis yakni 1.33 dan pada beban gempa sebesar 1.15. Kata kunci: stabilisasi lereng, shotcrete, drainase horisontal, back analysis, faktor keamanan
Analisis Geoteknik Ruas Jalan Rurukan Sebagai Daerah Agrowisata Pada Penambahan Beban Timbunan Legrans, Roski R. I.; Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, Oktovian B. A.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59414

Abstract

Kegiatan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata yang terletak di jalan Tomohon-Rurukan memerlukan suatu kajian geoteknik sehingga diperoleh informasi mengenai kestabilan timbunan dan konstruksi pengaman timbunan. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis geoteknik terhadap pekerjaan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata, yang meliputi: i) kestabilan daya dukung tanah asli akibat timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang; ii) kestabilan lereng timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang dan iii) kestabilan konstruksi pengaman lereng timbunan, yang berupa dinding penahan tanah dangkal. Analisis ini menggunakan data yakni potongan lereng alami, potongan rencana timbunan dan data tanah yang diperoleh dari penyelidikan tanah lapangan melalui uji CPT/sondir. Parameter tanah yang digunakan dalam analisis adalah hasil korelasi terhadap hasil uji CPT/sondir. Hasil analisis memberikan kesimpulan yakni lereng alami pada kawasan rest area di jalan Tomohon-Rurukan berada dalam kondisi cenderung stabil dan rentan terhadap kelongsoran saat terjadi gempa dan lereng timbunan pada kondisi jangka panjang memiliki faktor keamanan yang tidak memenuhi persyaratan faktor keamanan minimum. Untuk mengamankan lereng timbunan, digunakan dinding penahan tanah dangkal tipe gravity wall. Analisis kestabilan dinding penahan tanah tersebut menunjukkan bahwa dinding penahan tanah stabil terhadap guling, geser local, daya dukung tanah, gempa dan kestabilan global. Kata kunci: Rurukan, agrowisata, timbunan, geoteknik
Minimalisir Pendangkalan Danau Tondano Melalui Pemanfaatan Material Kerukan Sebagai Bahan Timbunan - Suatu Uji Geoteknik Pada Perbaikan Tanah Lunak Dengan Memanfaatkan Water Hyacinth Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59576

Abstract

Pembangunan infrastruktur yang pesat di wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan lahan yang memadai. Ketersediaan tanah lempung lunak di beberapa wilayah di Indonesia, memungkinkan pelaksanaan konstruksi tidak dapat dihindari pada kondisi tanah tersebut. Walaupun karakteristik lempung lunak yang memiliki daya dukung yang rendah, kuat geser yang rendah, kemampumampatan tinggi, rendahnya permeabilitas dan tingginya kemampuan mengikat air (Liquid Limit tinggi) menjadikan lempung lunak sebagai tanah yang sangat jelek untuk struktur. Karena itu upaya perbaikan tanah banyak dilakukan untuk maksud tersebut. Salah satu usaha untuk menstabilkan tanah lunak adalah dengan percepatan konsolidasi yaitu proses pemampatan tanah akibat terdisipasinya air pori. Dengan demikian kepadatan relatif tanah dapat ditingkatkan, dan kuat geser tanah meningkat pula. Konsolidasi pada tanah dengan kadar air yang sangat tinggi dapat dilakukan dengan dua tahap. Pertama dengan konsolidasi akibat berat tanah sendiri, dimana partikel padat akan turun ke bawah melalui proses sedimentasi. Selanjutnya setelah kadar air menjadi normal (w < 150%), peristiwa konsolidasi dilakukan baik secara mekanik maupun dengan bahan tambahan.Penelitian ini memberikan solusi, pemanfaatan tanah dasar dengan material lempung lunak untuk memenuhi tersedianya lahan. Metode yang akan digunakan yaitu dengan memanfaatkan bahan tambahan yang banyak terdapat di Sulawesi Utara dalam hal ini arang eceng gondok (charcoal water hyacinth). Kata kunci: Danau Tondano, self-consolidation, tanah lunak, water hyacinth
Analisis Kestabilan Turap PVC (Polyvinyl Chloride) Sebagai Alternatif Konstruksi Pengendali Banjir Pada Sungai Pulisan Di Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Rogaga, Mikhael O.; Legrans, Roski R. I.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.60575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas turap dari material PVC (Polyvinyl Chloride) sebagai alternatif konstruksi pengendali banjir pada Sungai Pulisan di Desa Pulisan. Analisis ini meliputi analisis terhadap kestabilan guling, kapasitas penampang, deformasi, kestabilan lereng dan kestabilan pada dasar galian. Beban yang bekerja pada turap adalah akibat tekanan tanah lateral aktif dan pasif, tekanan hidrostatis dan beban konstruksi permukiman di sisi sungai yang dianalogikan sebagi beban permukaan merata. Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder berupa data hasil penyelidikan tanah CPT/sondir yang dikorelasikan untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang digunakan dalam analisis dan penampang melintang Sungai Pulisan yang melintas di area permukiman Desa Pulisan. Analisis kestabilan mengacu pada kode SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik. Perangkat lunak Finesoftware GEO5 dan Rocscience SLIDE digunakan untuk membantu proses analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk desain optimum menggunakan PVC tipe VPA VNZ–324 menghasilkan panjang turap teoritis sebesar 3.68 m, dengan momen lentur maksimum 5.98 kN.m/m yang menghasilkan defleksi sebesar 6.5 mm. Faktor keamanan lereng minimun yang dihasilkan adalah 5.53 (statis) dan 1.87 (gempa). Faktor keamanan pada kestabilan terhadap piping adalah 3.86 dan terhadap heave adalah 7.37. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa turap PVC tipe VPA VNZ-324 dapat digunakan sebagai konstruksi pengendali banjir pada Sungai Pulisan. Kata kunci: turap PVC (Polyvinyl Chloride), kestabilan, Sungai Pulisan
Studi Kestabilan Tanggul Pengaman Danau Tondano Dengan Perkuatan Geosintetik Adisulung, Natallia; Legrans, Roski R. I.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan tanggul pengaman Danau Tondano dengan perkuatan geosintetik jenis geogrid sebagai alternatif penanganan untuk pekerjaan timbunan di atas tanah lunak. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah ditemukan bahwa tanah lunak mendominasi area tersebut hingga kedalaman 6 meter dari permukaan tanah. Analisis ini meliputi analisis terhadap daya dukung tanah dasar, stabilitas geser rotasional, stabilitas lateral, kestabilan lereng, penurunan dan displacement. Data yang digunakan adalah hasil penyelidikan tanah SPT (Standar Penetration Test) yang dikorelasikan untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang digunakan dalam analisis. Dari penelitian ini didapatkan faktor keamanan untuk daya dukung tanah pada kondisi jangka pendek sebelum diberi perkuatan adalah 1.23 (£ 1.5) dan setelah diberi perkuatan meningkat menjadi 1.92. Faktor keamanan untuk stabilitas geser rotasional timbunan sebelum diberi perkuatan adalah 0.81 (£ 1.3) dan setelah diberi perkuatan meningkat menjadi 1.56 (³ 1.3). Untuk kestabilan lateral terdapat dua perhitungan yang dilakukan yaitu kestabilan terhadap tahanan putus dan kestabilan terhadap tahanan cabut. Dengan menggunakan 2 lapis perkuatan, geogrid yang digunakan memenuhi terhadap kestabilan tahanan putus dan tahanan cabut. Lereng timbunan yang diberi perkuatan memiliki faktor keamanan pada beban statis sebesar 3.31 dan pada beban gempa sebesar 1.62. Hasil analisis penurunan menunjukkan bahwa penurunan sebelum diberi perkuatan adalah 1.5 m dan setelah diberi perkuatan adalah 0.423 m. Kata kunci: tanggul pengaman, danau Tondano, geosintetik, stabilitas lereng, daya dukung tanah, penurunan
Analisis Kualitas Udara Pada Ruangan Interna Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Sumolang, Jeierra F.; Legrans, Roski R. I.; Tungka, Aristotulus E.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60844

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan rumah sakit menjadi faktor penting yang memengaruhi kesehatan pasien, terutama mereka yang memiliki kondisi rentan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas udara di Ruangan Interna Wanita Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Noongan dengan mengukur konsentrasi partikulat PM 2.5 dan PM10 menggunakan alat Haz-Dust EPAM 5000. Pengukuran dilakukan selama dua minggu pada 10 titik di dalam ruangan untuk memperoleh gambaran kualitas udara yang representatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi PM2.5 dan PM10 berada dalam ambang batas aman sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 Tahun 2019 dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Namun, ditemukan bahwa dua ruangan, yaitu Kelas 1A dan Kelas 3B, memiliki nilai ISPU mendekati kategori sedang, yang berarti terdapat sedikit peningkatan polutan dibandingkan ruangan lainnya. Analisis ventilasi juga menunjukkan bahwa desain ventilasi alami di ruangan ini telah memenuhi standar SNI 03-6572-2001, tetapi pemanfaatannya masih dapat dioptimalkan untuk meningkatkan sirkulasi udara. Selain itu, faktor lingkungan seperti vegetasi di sekitar rumah sakit juga berperan dalam menjaga kualitas udara di dalam ruangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas udara di Ruangan Interna Wanita RSUD Noongan secara umum tergolong baik, tetapi perlu perhatian lebih pada ruangan dengan ISPU mendekati kategori sedang. Peningkatan pemanfaatan ventilasi alami serta pemantauan berkala direkomendasikan untuk memastikan kualitas udara tetap dalam kondisi optimal sesuai peraturan yang mengacu pada SNI 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. Kata kunci: kualitas udara, PM 2.5, PM 10, rumah sakit
Desain Lereng Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid Untuk Konstruksi Reservoir Kawasan Perumahan Pinaria, Ryan Y. M.; Sarajar, Alva N.; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60847

Abstract

Pada Kawasan Perumahan di Jl. Ringroad Manado terdapat lereng galian dimana di atas lereng galian tersebut direncanakan akan dibangun reservoir. Permasalahannya ada pada ketinggian lereng yang mencapai 14 meter sehingga dicara penanganannya dengan perancangan timbunan menggunakan perkuatan geogrid dan dinding penahan tanah. Dari analisis daya dukung tanah pada lereng timbunan tanpa perkuatan diperoleh hasi Faktor Keamanan sebesar 2.28>2 sedangkan dengan perkuatan diperoleh 4.49>2. Analisis juga dilakukan terhadap analisis peremasan (squeezing) diperoleh Faktor Keamanan 7.16>1.3. Untuk analisis bidang keruntuhan rotasional pada timbunan yang tidak diperkuat diperoleh Faktor Keamanan 0.913<FK=1.3 sedangkan dengan perkuatan diperoleh FK=1.56>1.3. Analisis penurunan yang dilakukan untuk mengetahui yang terjadi akibat beban timbunan di dapatkan penurunan yang terjadi sebesar 0.04536 m. Selanjutnya dari analisis stabilitas pergerakan lateral pada timbunan dengan perkuatan telah memenuhi dimana untuk Tahanan Pututs diperoleh FK>1 dan untuk Tahanan Cabut FK>2. Pada lereng timbunan digunakan gabion sebagai dinding penahan tanah. Analisis stabilitas gabion telah memenuhi faktor keamanan terhadap guling dan geser, serta kapasitas daya dukung tanah yang aman (qu=7863.42 kN/m2≥Pheel=2352.84 kN/m2). Selanjutnya dari analisis dengan software slide 6.0, kestabilan lereng pada kondisi setelah selesai konstruksi (End of Construction) dan keadaan pasca-gempa (Short term condition-Post Earthquake Stability) baik tanpa perkuatan juga dengan perkuatan sudah memenuhi nilai FK. Sedangkan kondisi pasca-gempa (Long term condition- Post Earthquake Stability) tanpa perkuatan FK=0.913<1.1 dan dengan perkuatan FK=1.250>1.1. Untuk analisis Total Displacement dilakukan terhadap lereng timbunan dengan menggunakan PLAXIS 2D didapatkan hasil 0.0197 m. Kata kunci: gabion, geosintetik, stabilitas lereng, daya dukung tanah, penurunan