Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Diabetes Self Management Education Terhadap Indeks Massa Tubuh Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Antoni, Adi; Decroli, Eva; Afriwardi, Afriwardi; Prayitno, Irwan; Lipoeto, Nur Indrawati; Efendi, Nursyirwan; Mudjiran, Mudjiran; Hardisman, Hardisman
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i1.5725

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kronis yang jumlahnya selalu meningkat setiap tahunnya di dunia salah satunya Diabetes Mellitus. Kriteria yang penting dalam menjaga kesehatan penderita diabetes mellitus khususnya dalam menjaga kadar glukosa darah tetap ideal dilihat dari indeks massa tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh diabetes self management education terhadap indeks massa tubuh penderita diabetes di kota Padangsidimpuan. Metode: Penelitian ini Quasi Eksperimen dengan desain one group pretest-posttest only design dengan melibatkan 40 responden berdasarkan perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus sample size determination in health studies. Teknik sampel yang digunakan adalah proportionale random sampling. Kriteria berupa penderita DM tipe 2, pasien diabetes yang tidak mengalami gangguan kognitif, dapat berkomunikasi verbal maupun nonverbal. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dengan intervensi sebanyak 6 kali dengan priode waktu 2 jam setiap sesi pemberian edukasi. Pengukuran IMT menggunakan timbangan dan microtoise. Analisis data yang diguanakan yaitu uji Chi-Square dan Paired T-Test. Hasil: Penelitian ini ditemukan bahwa rerata sebelum intervensi DSME didapatkan nilai IMT sebesar 25.266 kg/m2 (SD=2.053) dan rerata sesudah intervensi DSME didapatkan nilai IMT sebesar 24.281 kg/m2 (SD=2.142) (p value= 0.001). Kesimpulan: DSME efektif dalam menurunkan IMT pada penderita diabetes mellitus. Penderita DM dapat memanfaatkan DSME sebagai intervensi mandiri yang dapat dilakukan di rumah untuk mengontrol berat badan ideal agar kadar glukosa darah tetap stabil.
PERBANDINGAN FAKTOR RISIKO MATERNAL DAN LUARAN BAYI PADA KEHAMILAN PEB DAN KEHAMILAN NORMAL Muranda, Annisa Restu; Yusrawati, Yusrawati; Lipoeto, Nur Indrawati
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia merupakan hipertensi yang timbul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disertai proteinuria. Preeklampsia dapat menimbulkan komplikasi pada ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan faktor risiko maternal dan luaran bayi baru lahir pada kehamilan preeklampsia berat (PEB) dan kehamilan normal di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional komparatif. Data yang diambil merupakan data sekunder, yaitu catatan rekam medis ibu hamil di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling. Analisis bivariat menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada usia ibu, indeks massa tubuh (IMT) ibu, riwayat preeklampsia, berat badan lahir, usia gestasi, skor APGAR menit 1 dan 5, serta tidak terdapat perbedaan pada variabel paritas, ANC, tempat ANC, kematian neonatus dini dan penyebab kematian neonatus dini. Terdapat perbedaan faktor risiko maternal dan luaran bayi baru lahir antara kehamilan PEB dan kehamilan normal.
EFIKASI SUPLEMENTASI FORMULA TEMPE BENGKUANG TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN Z-SKOR BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) PADA ANAK GIZI KURANG Symond, Denas; Oenzil, Fadil; Darwin, Eriyati; Lipoeto, Nur Indrawati
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 11 No. 1 (2016)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.759 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2016.11.1.%p

Abstract

The aim of this study was to determine the efficacy of formulated tempe-yam supplementation on weight for age z-score of underweight children aged 2-4 years. A quasi experiment pre-post test with control group design was applied in this study for four weeks. The intervention group consist of 19 children given formulated tempe-yam 100 g/d; and the control group consist of 19 children given biscuit 100 g/d in Padang Pariaman district, West Sumatera. Data collected included weight, height, and albumin level. Paired t-test was applied for the data analysis. The results of this study found significant differences in albumin level before and after on control group (p<0.05). Then, the results of this study also found significant differences in weight for age z-score before and after on intervention group (p<0.05). Therefore, formulated tempe-yam supplementation as food sumplementation need to be considered for underweight children.Keywords: albumin level, food suplementation, tempe-yam, weight-for age z-score 
Gambaran Asupan Makronutrien Pada Petugas Kesehatan RSUP Dr. M. Djamil Padang Dengan Indeks Massa Tubuh Obesitas Tahun 2022 Putri, Rahmi Dwi; Anggraini, Fika Tri; Lipoeto, Nur Indrawati; Desmawati, Desmawati; Irawati, Lili; Julizar, Julizar
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i4.1310

Abstract

Latar Belakang: Kejadian obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun termasuk pada kategori pekerjaan petugas kesehatan. Salah satu faktor penyebab obesitas adalah adanya peningkatan asupan nutrisi dan penurunan aktivitas fisik. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan makronutrien pada petugas kesehatan RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan IMT obesitas. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study pada data sekunder penelitian pengembangan diet terhadap petugas kesehatan RSUP Dr. M. Djamil Padang yang obesitas dengan subjek penelitian 40 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data IMT diukur dengan metode antropometrik dan data asupan makronutrien menggunakan food recall 2x24 jam. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rerata asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak petugas kesehatan RSUP Dr.M. Djamil Padang dengan kategori obesitas 1 secara berurutan adalah 1796,6 kkal/hari, 158,4 gr/hari, 58,44 gr/hari, dan 58,50 g/hari. Untuk rerata asupan asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak pada kategori obesitas 2 secara berurutan adalah 1473,92 kkal/hari, 224,35 gr/hari, 64,12 gr/hari, dan 60,60 g/hari. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran asupan energi dan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) pada kategori obesitas 2 lebih tinggi dibandingkan kategori obesitas 1.
Korelasi Konsumsi Makronutrien dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Penderita Obesitas Tahun 2022 Khairunnisa, Ainindia; Almurdi, Almurdi; Lipoeto, Nur Indrawati; Fasrini, Ulya Uti; Manela, Citra
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i3.1311

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi makronutrien secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan resistensi insulin sehingga terjadinya hiperglikemia yang dapat memicu penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Objektif: Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara konsumsi makronutrien dengan gula darah puasa pada penderita obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder berupa data indeks massa tubuh, gula darah, dan makronutrien yang dinilai menggunakan food recall 2 x24 jam. Sampel penelitian berjumlah 40 orang. Analisis data menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan korelasi Spearman. Hasil: Rerata total energi 1.707,9 gram/hari, karbohidrat 219,93 gram/hari, protein 62,56 gram/har, lemak 64,30 gram/hari. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara konsumsi karbohidrat (p=0,645), protein (p=0,776), dan lemak (0,876) terhadap kadar gula darah puasa. Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara konsumsi makronutrien dengan kadar glukosa darah puasa pada penderita obesitas. Hal ini disebabkan karena faktor lain seperti usia, jenis kelamin, keturunan, dan lain-lain.
Food Taboos and Prevention of Postpartum Anemia in the Karo Ethnic Community Ginting, Desideria Yosepha; Lipoeto, Nur Indrawati; Bachtiar, Adang; Serudji, Joserizal
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.6570

Abstract

Postpartum anemia is a condition characterized by reduced hemoglobin levels in the blood, which diminishes the blood’s ability to optimally transport oxygen to meet the body’s physiological needs. Although a global health issue, this condition remains frequently overlooked and under-researched. This study aims to explore the perceptions, meanings, and values associated with cultural practices, such as food taboos, and their relationship to the occurrence of postpartum anemia in the Karo ethnic community. Using a qualitative approach, data were gathered through in-depth interviews with three postpartum mothers. The interviews were conducted over multiple sessions with each participant until responses became consistent. The findings revealed that specific food taboos are practiced during the postpartum period, which are culturally significant but may affect iron intake and risk worsening anemia. Postpartum mothers in the Karo ethnic community avoid consuming seafood and leafy vegetables with hairy surfaces. These foods are restricted due to the belief that they may cause itching. Food taboos among postpartum mothers in the Karo ethnic community can lead to micronutrient deficiencies, contributing to anemia. This highlights the need for health interventions that integrate cultural context and local wisdom.
KORELASI KONSUMSI MAKRONUTRIEN DENGAN PROFIL LIPID PADA PETUGAS KESEHATAN YANG OBESITAS DI RSUP M. DJAMIL PADANG TAHUN 2022 Juana, Aulia Luthfi Putri; Sy, Elmatris; Lipoeto, Nur Indrawati
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2025): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/empiris.v2i3.1796

Abstract

Dyslipidemia is a health problem that needs attention because the incidence of dyslipidemia in Indonesia continues to increase from year to year. Macronutrient intake in a diet can influence a person's lipid profile. This study aims to determine the correlation between macronutrient consumption in obese health workers at RSUP Dr. M. Djamil Padang in 2022.  This research is an analytical research with a cross sectional study design on secondary data from diet development research on health workers at RSUP Dr. M. Djamil Padang who is obese in 2022 with research subjects of 40 respondents taken using total sampling technique. Data analysis used univariate and bivariate analysis with the Pearson Spearman correlation test. Correlation is declared significant if p<0,05.  The research results showed that the highest mean macronutrient consumption was carbohydrates (219.92 ± 74.21), then fat (64.30 ± 28.35) and the lowest was protein (62.56 ± 18.74). Respondents also had lipid profile values that were in the normal range for total cholesterol (157.75 ± 51.58) and triglycerides (125.33 ± 33.21) and there was an increase in LDL (106.46 ± 40.13) and HDL ( 76.35 ± 27.54).  From this study it was concluded that there was a significant correlation between carbohydrate consumption and total cholesterol (p value = 0.026; r = 0.351) and LDL (p value = 0.008; r = 0.415), but there was no correlation between carbohydrates, protein and fat with the profile other lipids in obese health workers at RSUP Dr. M. Djamil Padang.