Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMBINASI KEPALA UDANG, GAPLEK DAN MINYAK KELAPA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN JAGUNG TEPUNG TERHADAP PERFORMANS ITIK MOJOSARI JANTAN Devi Anthonia Juliana Ndolu; Johanis A Jermias
Partner Vol 25, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v25i2.474

Abstract

The study was aimed to determine the effect of partially substitute corn with cassava flour, shrimp heads, and coconut oil on the performance of male Mojosari ducks. The 96 male daily old ducks were given treatment feed which was a combination of cassava flour, shrimp head, and coconut oil as corn substitutes with stratified proportions of 0, 5, 10, and 15. This was an experiment arranged according to a randomized block design with 4 treatments and 6 repetitions. The results showed that the combination of shrimp head, cassava, and coconut oil as corn to 15 percent has no difference in effect (P> 0.05) on feed consumption, metabolic energy consumption and protein consumption, carcass weight, thigh weight, and breast weight of duck age 6 Sunday. The conclusion is that the combination of shrimp heads, cassava, and coconut oil up to 15% could not affect the performance of male Mojosari duck.
PEMANFAATAN LIMBAH DALAM PRODUKSI PUPUK BOKHASI DAN PUPUK CAIR ORGANIK DI DESA TUATUKA KECAMATAN KUPANG TIMUR Arnold Christian Tabun; Bernadus Ndoen; Cardial L.O. Leo-Penu; Johanis A. Jermias; Try A.Y. Foenay; Devi A.J. Ndolu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.267 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v2i2.212

Abstract

Mata pencaharian masyarakat Desa Tuatuka secara umum adalah petani yang mengelola lahan pertanian yang bersifat musiman, dengan menanam tanaman palawija dan tanaman hortikultura. Selain itu dilakukan usaha peternakan sapi dan babi dengan sistem pemeliharaan umumnya dilakukan secara semi intensif. Dengan adanya pemeliharaan ternak banyak limbah ternak berlimpah dan belum dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Tujuan pelaksanaan adalah  meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pembuatan bokashi dan pupuk cair organic menggunakan bahan dasar limbah ternak dan limbah pertanian. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan partisipatif mitra dengan serangkaian kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, demonstrasi plot/praktek lapang maupun pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian di Desa Tuatuka adalah Pupuk Bokhasi 5000 kg, Pupuk Cair 500 liter. Hasil produksi pupuk bokhasi dan pupuk cair dimanfaatkan oleh kelompok tani sebagai alternative penggunaan pupuk anorganik dalam meningkatkan produksi tanaman hortikultura.Kata Kunci: Limbah Ternak, Bokashi, Pupuk Cair Organik,
OPTIMASI PERTUMBUHAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN HIJAUAN TERNAK DENGAN PENAMBAHAN UNSUR HARA ORGANIK DI MEDIA TUMBUHNYA Asrul Asrul; Devi A. J. Ndolu
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 16 No. 1 (2022): Agrienvi : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pakan hijaun merupakan jenis pakan yang paling umum digunakan oleh peternak. Pakan hijuan seperti rumput rumputan dan leguminosa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali memproduksi bagian bagian organiknya untuk dimakan oleh ternak. Salah satu tanaman hijuan yang mempunyai daya regenerasi pertumbuhan organik yang tinggi adalah Azolla.. Azolla yang tumbuh di daerah Tarus-Tilong, Kabupeten Kupang mempunyai kadar protein yang masih rendah jika dibandingkan dengan azolla lain yang pernah diteliti. Hal ini berimbas pada pertumbuhan biomassanya juga tidak maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu mengoptimasi kandungan protein dan biomassa azolla dengan penambahan bahan organik (feces ayam dan sapi). Adapun perlakuan pemberian feces sapi dan ayam yaitu P0 (kontrol)= tidak diberikan feces dan perlakuan P1-P4, masing masing diberikan feces sapi/ayam berturut turut 5, 10. 15 dan 20 gram dalam 1 liter air. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa azolla yang diberikan feces ayam pada takaran 10, 15 dan 15 gram berbeda nyata kandungan nitrogenmya (protein) dengan yang kontrol, dan adapun pada azolla yang diberikan feces sapi tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan kontrol, namun kecendrungan pertambahan kadar nitrogen ( protein) pada azolla terlihat pada azolla yamg diberikan feces sapi. Hasil penimbangan berat kering menunjukkan pemberian feces sapi meningkatkan biomassa azolla secara signifikan khususnya pada pemberian feces sapi pada takaran 10, 15 dan 20 gram. Adapun pada biomassa pada feces ayam tidak memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan kontrol.
EVALUATION OF NATIVE PASTURE AT THE END OF DRY SEASON ON SUB-DISTRICT OF INSANA IN TTU REGENCY Y., NESI; ., AOETPAH; RANDU, M. D. S.; NDOLU, D. A. J.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 26 No 2 (2023): Vol. 26 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2023.v26.i02.p09

Abstract

The native pasture of Insana sub-district produces potential forage but the long dry season limited the vegetative production. A study has been conducted to analyse forage production, botanical composition and carrying capacity of the native pasture on site of Gua Bitauni village at the end of dry season. The methods applied were survey, ob- servation and measurement on the spot. The forage production was measured using the Halls method, the botanical composition was analysed using a dry weight rank and carrying capacity was determined using the Voisin formula. The results showed that the fresh and the dry weights of the forage were 1.70 t/ha and 1.59 t/ha, respectively. The botanical composition comprised of grasses 84.64%, legumes 13.42%, and weeds 1.94%. Carrying capacity number was 0.71 AU/ha. As the pasture quality was low it was suggested to introduce legumes and other grass species that have strong roots and resistant to drought.
Komponen Nutrien dan Fraksi Serat Putak yang Difermentasi Menggunakan Nira Lontar Koni, Theresia Nur Indah; Sabuna, Cytske; Asrul, Asrul; Ndolu, Devi Anthonia Juliana
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.28870

Abstract

ABSTRAK. Putak merupakan bahan pakan sumber energi, dan biasa digunakan dalam pakan ternak, namun serat kasar yang tinggi menyebabkan pembatasan pemanfaatannya dalam pakan unggas. Fermentasi dapat meningkatkan nilai nutrien bahan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi komposisi nutrien dan komponen fraksi serat (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin) putak yang difermentasi dengan nira lontar pada kadar yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah PN0: putak difermentasi tanpa nira lontar; PN1: putak difermentasi dengan 10% nira lontar; PN2: putak difermentasi dengan 20% nira lontar; PN3: putak difermentasi dengan 30% nira lontar. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam  dan bila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, komponen serat (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin). Hasil penelitian menunjukkan fermentasi menggunakan nira lontar dengan kadar berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein kasar, serat kasar, Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin, namun tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) pada bahan kering dan kadar lemak kasar. Penggunaan nira lontar dalam fermentasi dapat meningkatkanprotein kasar dan menurunkan lignin putak sebagai pakan ternak. Disimpulkan bahwa penggunaan nira lontar hingga 30% meningkatkan kadar protein kasar, dan menurunkan lignin putak.Kata kunci:  Fermentasi, nira lontar, putak, pakanNutrients and  Fiber Fraction Components of  Fermented Putak Using Palmyra SapABSTRACT. Putak is an energy source feedstuff commonly used in livestock feed, but the high crude fiber limits its use in poultry feed. Fermentation can increase the nutritional value of feed ingredients. The research was to evaluate the nutrient composition and components of the fiber fraction (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin) of putak fermented at different levels with palmyra sap. This study was used a completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments were PN0: fermented putak without palmyra sap; PN1: putak fermented with 10% palmyra sap; PN2: putak fermented with 20% palmyra sap; PN3: putak fermented with 30% palmyra sap. Data were analyzed using analysis of variance and if there was a significant effect, it was continued with Duncan's Multiple Range Test. The parameters in this study were dry matter, crude protein, crude fat, crude fiber, and fiber components (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin). The results showed that fermentation using different levels of palmyra sap had a significant effect (P<0.05) on the crude protein, crude fiber, Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin, but did not have a significant effect (P>0, 05) on dry matter and crude fat content of putak. Palmyra sap in fermentation can increase crude protein, and reduce lignin of putak as animal feed. It was concluded that using palmyra sap up to 30% increased crude protein levels and reduced palm lignin.