Nurhaeni Nurhaeni
Organic Chemistry, Chemistry Department, Tadulako University

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAJIAN PENGGUNAAN SERASAH DAUN KAKAO UNTUK SUBTITUSI SERBUK GERGAJI DAN DEDAK PADI SEBAGAI MEDIA TANAM JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Abd. Rahman Razak; Susanti Susanti; Nurhaeni Nurhaeni; Muh. Alwi
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 1 (2017): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.122 KB)

Abstract

Has done research on the study of the use of cocoa leaf litter for substitution sawdust and rice bran as a growing medium white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus). This study aims to determine the ability of the cocoa leaf litter in substitute sawdust and rice bran as oyster mushroom media and to determine the nutrient value of the conversion of media into fruiting bodies of oyster mushrooms. Treatment comparison of leaf litter cocoa (SDK), sawdust (SG) and rice bran (DP) there are seven various ie first treatment / standard (SDK: 0 kg, SG: 5 kg, DP: 3 kg), second (SDK: 1 , 5 kg, SG: 5 kg, DP: 1.5 kg), third (SDK: 3 kg, SG: 5 kg, DP: 0 kg), fourth (SDK: 2.5 kg, SG: 2.5 kg DP: 3 kg), fifth (SDK: 5 kg, SG: 3 kg, DP: 0 kg), sixth (SDK: 5 kg, SG: 1.5 kg, DP: 1.5 kg), and seventh (SDK: 5 kg, SG: 0 kg, DP: 3 kg). The results showed that both treatments are best treated with a total weight of 181.122 g fruit.Keywords: cocoa leaf litter, white oyster mushroom
OPTIMALISASI EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) Budi Hermanto Madjaga; Nurhaeni Nurhaeni; Ruslan Ruslan
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.188 KB)

Abstract

Penelitian telah dilakukan tentang optimalisasi ekstraksi pektin dari kulit buah sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sitrat, suhu dan waktu terbaik dalam menghasilkan ekstraksi pektin dengan rendemen tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 faktor yaitu konsentrasi asam sitrat terdiri atas 5 taraf (1, 3, 5, 7, dan 9%) ; Suhu ekstraksi terdiri atas 5 taraf (60-65, 70-75, 80-85, 90-95, dan 100-105oC), dan Waktu ekstraksi terdiri atas 6 taraf (60, 90, 120, 150, 180, dan 210 menit) yang masing-masing dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi asam sitrat terbaik diperoleh pada 7% dengan rendemen pektin 32,28%, suhu terbaik diperoleh pada 90-95oC dengan rendemen pektin 39,585%, dan waktu terbaik diperoleh pada 180 menit dengan rendemen pektin 49,075%. Hasil karakteristik terhadap pektin adalah kadar metoksil 8,091%, kadar galakturonat 89,76%, dan berat molekul 73.673,997 g/mol.Kata kunci: Ekstraksi, pektin, kulit sukun, metoksil, galakturonat.
PENGARUH PERBANDINGAN MOL ASAM STEARAT TERHADAP ETANOL DAN WAKTU REAKSI PADA SINTESIS ETIL STEARAT Ahmad Kamal; Nurhaeni Nurhaeni; Erwin Abdul Rahim
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.16 KB)

Abstract

Telah  dilakukan penelitian tentang pengaruh perbandingan mol dan waktu reaksi pada sintesis etil stearat menggunakan katalis asam sulfat pekat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio mol asam stearat/etanol dan waktu reaksi esterifikasi yang menghasilkan derajat esterifikasi yang tinggi. Variabel yang diamati yaitu rasio mol asam stearat/etanol (m/v) 1:4, 1:5, 1:6, 1:7, dan 1:8. Selanjutnya variasi waktu reaksi esterifikasi yaitu 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 7 jam. Hasil penelitian menunjukkan rasio mol asam stearat/etanol terbaik yaitu 1:8 dengan derajat esterifikasi 83,08%. Sedangkan waktu reaksi esterifikasi terbaik diperoleh pada waktu 5 jam dengan derajat esterifikasi 90,8%. Kata Kunci : Asam Stearat, Etil Stearat, Derajat Esterifikasi
PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM LIPASE Nurhaeni Nurhaeni; Ahmad Ridhay; Magfira Magfira
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.129 KB)

Abstract

Has conducted research on the effects of methanol extract of leaves papaya (Carica papaya L.) Against Lipase Enzyme Activity. This study aimed to obtain information in a methanol extract inhibits lipase activity. The method used is Complete Random Design (RAL), with goal attainment is done by determining the incubation time lipase enzyme, pH optimum lipase enzyme, and maximum substrate concentration lipase enzyme. And determining the effect of the methanol extract to inhibit the lipase enzyme activity. The results showed that the best incubation time of lipase obtained by time of 120 minutes, the optimum pH 7 and the maximum substrate concentration of 4%. With the highest activity were obtained 16.94 mol /ml.menit, 13.33 mol / ml.menit, and 12.89 mol / ml.menit. The methanol extract of papaya leaves can inhibit the lipase enzyme activity the best concentration of 2% with the acquisition activity of 3.67 mol/ml.menit.Keyword: papaya, lipase, incubation time, optimum pH, substrate concentration.
KAJIAN EKSTRAK ETANOL BUNGA BOGENVIL (Bougenvillea spectabillis Willd) SEBAGAI BIOINDIKATOR ASAM BASA Nurhaeni Nurhaeni; Fitri A Bande; Rismawaty Sikanna
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.898 KB)

Abstract

Studies of ethanol extract of bougainvillea flowers (Bougenvillea spectabillis Willd) as bioindicators of the acid-base has been done. The aims to determine the content of chemical compounds contained in extracts of bougainvillea flowers and bougainvillea flower extract pH stretch. Achievement of the objectives has done through the test of ethanol extract of bougainvillea identification of compounds and the determination of the acid-base stretch of pH indicator is. The obtained results showed that bogenvil ethanol extract containing flavonoids with 401 nm absorption and provided a color change in the acid and alkaline condition the color is yellow. The appropriate acid-base titration is used as bioindicators of a strong acid titration with a strong base, weak acid with a strong base and a weak base with a strong acid.Keywords: Flowers bougainvillea, indicators, bases acid titration
ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN TERLARUT DAN KAROTENOID NASI JAGUNG (Zea mays var. indentata) YANG DIFERMENTASI DENGAN KAPANG ONCOM MERAH (Neurospora sp.) Dwi Nurfahriani; Nurhaeni Nurhaeni; Khairuddin Khairuddin
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.091 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2018.v4.i2.9890

Abstract

Analisis kandungan protein terlarut dan karotenoid nasi jagung (zea mays var. indentata) yang difermentasi oleh kapang oncom merah (neurospora sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi inokulum kapang oncom merah dan waktu fermentasi yang dapat menghasilkan nasi jagung dengan kadar protein terlarut dan karotenoid tertinggi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu : faktor a (konsentrasi inokulum kapang oncom merah) terdiri atas 3 taraf meliputi : 1%; 1,5% dan 2%. Faktor b (waktu inkubasi) terdiri atas 3 taraf : waktu fermentasi 36 jam; 48 jam dan 60 jam. Hasil analisis diperoleh perlakuan yang terbaik adalah konsentrasi 2% dan waktu fermentasi 48 jam dengan kadar protein terlarut 22,4% dan kadar karotenoid 0,38 mg. Analisis statistic sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara konsentrasi inokulum dan waktu fermentasi terhadap kadar protein terlarut dan kadar karotenoid. Kata kunci: nasi jagung, kapang oncom merah, protein terlarut, karotenoid.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN MAYANA (Coleus atropurpureus [L] Benth) BERDASARKAN TINGKAT KEPOLARAN PELARUT Nur Madinah Rizal; Nurhaeni Nurhaeni; Ahmad Ridhay
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.904 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2018.v4.i2.10001

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth.) dari beberapa tingkat kepolaran pelarut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya hambat ekstrak daun mayana terhadap bakteri gram positif (Streptococcus mutans) dan bakteri gram negatif (Shigella dysenteriae) berdasarkan tingkat kepolaran pelarut. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode maserasi dengan 4 tingkat polaritas pelarut yang dimulai dari pelarut non polar (n-heksan), diikuti dengan pelarut semipolar (etil asetat dan kloroform) dan pelarut polar (etanol). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan uji metode sumur difusi, dan parameter yang diamati adalah diameter daya hambat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak n-heksan memberikan daya hambat tertinggi pada bakteri gram negatif (Shigella dysenteriae) dan ektrak n-heksan pada bakteri gram positif (Streptococcus mutans) berturut-turut adalah 22.81 mm dan 20.99 mm. Jadi, ekstrak daun mayana dapat menghambat bakteri Shigella dysenteriae dan Streptococcus mutans dengan kategori yang sangat kuat.Kata kunci: Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth), Kepolaran pelarut, Daya hambat, Antibakteri
MODIFIKASI PATI SUKUN (Artocarpus altilis) MENGGUNAKAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT DAN APLIKASINYA PADA PEMBUATAN MIE Nurhaeni Nurhaeni; Pratiwi Dwiasmukti; Prismawiryanti Prismawiryanti
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 1 (2018): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.26 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2018.v4.i1.10181

Abstract

Penelitian tentang modifikasi pati sukun (Artocarpus altilis) menggunakan anhidrida asam asetat dan aplikasinya pada pembuatan mie telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi anhidrida asam asetat terbaik dalam menghasilkan kadar asetil dan derajat substitusi tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu konsentrasi anhidrida asam asetat terdiri atas 5 taraf (0,05%; 0,10%; 0,15%; 0,20% dan 0,25%) dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan untuk masing-masing taraf sehingga didapatkan 10 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi anhidrida asam asetat terbaik diperoleh pada 0,25% dengan kadar asetil 5,75%, dan derajat substitusi 0,23. Hasil uji organoleptik pada parameter rasa dan tekstur, mie pati sukun asetat lebih disukai dibandingkan dengan mie pati alami. Kata Kunci : Sukun, pati sukun asetat, kadar asetil,derajat substitusi.
EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI PEKTIN DARI KULIT BUAH MANGGA HARUMANIS (Mangifera Indica L.) BERDASARKAN VARIASI SUHU DAN WAKTU Nurmila Nurmila; Nurhaeni Nurhaeni; Ahmad Ridhay
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 5 No. 1 (2019): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.55 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2019.v5.i1.11377

Abstract

Telah dilakukan penelitian ekstraksi dan karakterisasi pektin dari kulit buah mangga harumanis (Mangifera indica L.) berdasarkan variasi suhu dan waktu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui suhu ekstraksi dan waktu ekstraksi terbaik untuk menghasilkan ekstrak pektin dengan rendemen tertinggi dan karakteristik pektin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor yaitu suhu ekstraksi terdiri atas 5 taraf (60-65, 70-75, 80-85, 90-95, dan 100-105 OC) dan waktu ekstraksi terdiri atas 6 taraf (60, 90, 120, 150, 180, dan 210 menit) yang masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ekstraksi terbaik diperoleh pada 90-95OC dengan rendemen pektin 40,19 % dan waktu ekstraksi terbaik diperoleh pada 150 menit dengan rendemen pektin 49,13 %. Hasil karakteristik pektin yang diperoleh antara lain yaitu kadar air 8,2 %, kadar metoksil 9,57% kadar galakturonat 74,16%. Hasil identifikasi spektroskopi FTIR dengan masing-masing serapan pada gelombang tertentu menunjukkan adanya gugus fungsi yang sesuai dengan struktur pektin.Kata kunci : ekstraksi, karakterisasi, pektin, kulit manga harumanis.
KADAR PROTEIN TERLARUT DAN GULA TOTAL BISKUIT FUNGSIONAL BERAS JAGUNG (Zea mays l) FERMENTASI Stevi Evalin Mandjoro; Nurhaeni Nurhaeni; Indriani Indriani; Jusman Jusman
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 5 No. 1 (2019): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.303 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2019.v5.i1.11411

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kadar protein terlarut dan gula total biskuit fugsional beras jagung fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu fermentasi yang memiliki kadar protein terlarut dan gula total tertinggi terhadap biskuit fungsional. Variasi waktu fermentasi untuk        menentukan kadar protein terlarut dan gula total biskuit fungsional yaitu (12, 24, 36, 48 dan 60 jam). Diperoleh hasil analisis perlakuan yang terbaik terhadap biskuit fungsional adalah pada waktu      fermentasi selama 60 jam dengan kadar protein terlarut 2,274% dan kadar gula total 15,114%.      Sedangkan hasil analisis untuk uji organoleptik biskuit fungsional yaitu nilai kesukaan rasa tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi selama 60 jam yaitu 5,4 (suka).Kata Kunci: beras jagung, fermentasi, biskuit, protein terlarut, gula total