Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : FLUIDA

Pengaruh Gelling Agent terhadap Pembentukan Oleogel Berbasis Canola Oil Dhyna Analyes Trirahayu; Budi Santoso
Fluida Vol 12 No 2 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i2.1618

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan hayati tinggi. Salah satu hasil kehutanan yang melimpah di Indonesia adalah pulp. Selain sebagai kertas, pulp juga dapat diolah menjadi produk turunan lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi, salah satunya selulosa. Kandungan selulosa dalam pulp cukup tinggi dapat mencapai lebih dari 90%. Dari selulosa ini banyak produk turunan yang dapat dihasilkan dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan sangat bermanfaat. Turunan selulosa dapat dimanfaatkan sebagai gelling agent salah satunya untuk membentuk oleogel. Oleogel adalah gel di mana fasa cairnya adalah minyak, berbeda dengan hidrogel, yang memiliki fasa cair air. Potensi aplikasi dari oleogel sangat beragam di industri makanan, farmasi, kosmetik, dan petrokimia. Salah satu produk turunan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai gelling agent adalah hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap pembentukan oleogel berbasis minyak canola dengan menggunakan HPMC dan Xanthan Gum (XG) sebagai gelling agents. Pembentukan oleogel dilakukan menggunakan kombinasi HPMC dan XG dengan komposisi yang divariasikan menggunakan metode pengadukan. Oleogel terbaik diperoleh menggunakan kombinasi gelling agent HPMC : XG = 1 : 1 sebanyak 2 gr (2% b/b).
Hydrodynamics of Fluid Flow in Fixed-Beds Composed of Sand Particles and Hollow Fiber Membrane Pipes Ridwan P. Putra; Dhyna Analyes Trirahayu; Khairul Hadi Burhan; Fauzian Ichsan; Mubiar Purwasasmita
Fluida Vol 13 No 1 (2020): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v13i1.2269

Abstract

ABSTRAK Kompos artifisial yang dibuat dari bahan polimer baru-baru ini menarik perhatian peneliti sebagai pupuk yang tahan lama dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman tanpa menimbulkan dampak yang besar pada lingkungan. Dalam penelitian ini, pipa membran hollow fiber (HFMP) yang terbuat dari bahan polipropilen dan pasir kuarsa, masing-masing digunakan sebagai model kompos artifisial dan partikel tanah. Hidrodinamika unggun yang terdiri dari HFMP dan pasir kuarsa diteliti dengan menggunakan metode falling-head. Hasil percobaan menunjukkan bahwa unggun yang ditambahkan HFMP mengalami peningkatan porositas unggun. Unggun dengan fraksi HFMP yang lebih tinggi menunjukkan kemampuan menahan air yang lebih rendah, yang mengindikasikan kemampuan yang buruk dari bahan polipropilen dalam menahan molekul air. Sebaliknya, permeabilitas yang lebih tinggi pada unggun yang ditambahkan HFMP menunjukkan aliran cairan yang lebih baik. Studi ini mengungkap potensi kompos artifisial yang dapat diterapkan dalam teknologi pertanian berkelanjutan. Kata kunci: Hidrodinamika, kapasitas menahan air, porositas, permeabilitas, kompos buatan ABSTRACT Artificial compost fabricated from polymer materials has recently attracted considerable interest as a highly durable fertilizer that could enhance plant productivity without harming the environment. In this study, polypropylene hollow fiber membrane pipes (HFMP) and quartz sand particles were employed as models of the artificial compost and soil particles, respectively. The hydrodynamics of various volumetric ratios of beds composed of the HFMP and the quartz sand were investigated using a falling-head technique. The results show that the bed supplemented with the HFMP demonstrated enhanced bed porosity. The bed with a higher HFMP fraction exhibited slightly less water-holding capacity, which suggests the poor ability of the polypropylene material to retain water molecules. On the contrary, the higher permeability of the bed amended with the HFMP indicates improved water flow. This study unfolds the potential of artificial compost that can be implemented in sustainable agricultural technology. Keywords: Hydrodynamics, water-holding capacity, porosity, permeability, artificial compost
Pengembangan Oleogel dengan Memanfaatkan Hydrocolloids dari Berbagai Sumber Sebagai Gelling Agent Dhyna Analyes Trirahayu; Ridwan P. Putra; Akhmad Zainal Abidin
Fluida Vol 15 No 1 (2022): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i1.3298

Abstract

Minyak dan lemak dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, dapat berupa cairan encer hingga kental, lemak yang dapat dioles hingga yang berbentuk padatan kaku. Bentuk fisik dari minyak dan lemak ini menentukan bagaimana minyak dan lemak ini dapat digunakan dan proses yang dibutuhkan untuk pemanfaatannya. Oleogel merupakan gel yang memiliki fasa cair berupa minyak, berbeda dengan hidrogel, memiliki air sebagai fasa cair. Potensi pemanfaatn oleogel sangat beragam seperti di industri makanan, farmasi, kosmetik, dan petrokimia. Dalam proses pembentukan oleogel diperlukan gelling agents. Gelling agents dapat diperoleh dari bahan yang termasuk ke dalam kelompok hydrocolloids. Bahan hydrocolloids dapat berasal dari berbagai sumber nabati maupun hewani. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan pengaruh kombinasi gelling agent terhadap pembentukan oleogel berbasis minyak minyak biji bunga matahari. Pembentukan oleogel dilakukan menggunakan kombinasi gellin agent berupa hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC), xanthan gum (XG), guar gum (GG), arabic gum (AG) dengan komposisi yang divariasikan. Produk oleogel yang stabil kemudian dianalisis berupa analisa oil loss. Berdasarkan kombinasi gelling agent yang digunakan, hanya kombinasi HPMC:XG yang menghasilkan oleogel yang stabil. Oleogel terbaik diperoleh menggunakan kombinasi gelling agent HPMC : XG = 1 : 1 dengan jumlah 2 gr (2% b/b) dengan oil loss sebesar 3,99%.
Pengembangan Oleogel dengan Memanfaatkan Hydrocolloids dari Berbagai Sumber Sebagai Gelling Agent Dhyna Analyes Trirahayu; Ridwan P. Putra; Akhmad Zainal Abidin
Fluida Vol 15 No 1 (2022): FLUIDA
Publisher : Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i1.3298

Abstract

Minyak dan lemak dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, dapat berupa cairan encer hingga kental, lemak yang dapat dioles hingga yang berbentuk padatan kaku. Bentuk fisik dari minyak dan lemak ini menentukan bagaimana minyak dan lemak ini dapat digunakan dan proses yang dibutuhkan untuk pemanfaatannya. Oleogel merupakan gel yang memiliki fasa cair berupa minyak, berbeda dengan hidrogel, memiliki air sebagai fasa cair. Potensi pemanfaatn oleogel sangat beragam seperti di industri makanan, farmasi, kosmetik, dan petrokimia. Dalam proses pembentukan oleogel diperlukan gelling agents. Gelling agents dapat diperoleh dari bahan yang termasuk ke dalam kelompok hydrocolloids. Bahan hydrocolloids dapat berasal dari berbagai sumber nabati maupun hewani. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan pengaruh kombinasi gelling agent terhadap pembentukan oleogel berbasis minyak minyak biji bunga matahari. Pembentukan oleogel dilakukan menggunakan kombinasi gellin agent berupa hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC), xanthan gum (XG), guar gum (GG), arabic gum (AG) dengan komposisi yang divariasikan. Produk oleogel yang stabil kemudian dianalisis berupa analisa oil loss. Berdasarkan kombinasi gelling agent yang digunakan, hanya kombinasi HPMC:XG yang menghasilkan oleogel yang stabil. Oleogel terbaik diperoleh menggunakan kombinasi gelling agent HPMC : XG = 1 : 1 dengan jumlah 2 gr (2% b/b) dengan oil loss sebesar 3,99%.