Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mengglobalkan Makanan Tradisional Lewat Media Sosial Youtube sebagai Budaya Tandingan (Studi Food Vlogger Nex Carlos sebagai Media Promosi Kuliner Lokal) Rochmad Effendy; Putri Ayu Wulandari; Lian Agustina Setiyaningsih; Ana Mariani
Jurnal Nomosleca Vol 7, No 2 (2021): Oktober, 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v7i2.6581

Abstract

Globalization is the massive, systematic spread of American culture and its lifestyle throughout the world. The lifestyle of consuming fast food is constructe as a modern, current and global lifestyle through regulatory and deep capture with the sophistication of advertising propagated through communication media. Propaganda messages through communication media make cultural colonization by homogenizing food tastes in the world, so delegitimizes and distorts local food prestige. People no longer see traditional food as cultural identity. This study examines the effectiveness of YouTuber Carlos in popularizing traditional foods to foreign countries. The qualitative descriptive approach with observation, document and literatures reviews and interviews with informants. This study finds that Nex Carlos' Youtube account functions effectively in globalizing local food with well interactive communication and intimate emotional bonds. Para social interaction makes viewers to see food vlogger as role model, counselor, and entertained which eventually leads to recommended adoption. As a cultural product, local culinary consumption been seen as a counterculture to the incessant global fast food propaganda. Social learning about ecological, social and political awareness on food stock availability dubbed as food pedagogy needs to be on the next important agenda for guaranteeing the food sustainability. Keywords: Food Vlogger, Globalization, Homogenization, Para Social Interaction, Pedagogy of Food
Focus on the dabrafenib, vemurafenib, and trametinib in clinical outcome of melanoma: a systematic review and meta-analysis Ida Ayu Widya Anjani; Anak Agung Bagus Putra Indrakusuma; I Gede Krisna Arim Sadeva; Putri Ayu Wulandari; Luh Made Mas Rusyati; Prima Sanjiwani Saraswati Sudarsa; I Gede Putu Supadmanaba; Desak Made Wihandani
Bali Dermatology and Venereology Journal Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : DiscoverSys Inc

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/bdv.v3i2.38

Abstract

Background: Melanoma is the most serious lethal skin cancer, affects the melanin producer cells (melanocytes). Surgery is the most common treatment, whereas for the advance stage the development of a treatment is recommended. BRAF (Dabrafenib and Vemurafenib) inhibitor or MEK inhibitor (Trametinib) is used as the most frequently targeted therapy of melanoma due to more than 80% patient with positive BRAF mutation. In this review, those treatments will be investigated systematically to identify their clinical outcome.Method: This systematic literature review (SLR) was performed from Cochrane, Science Direct, Google Scholar, and Pubmed. Cochrane Risk-of-Bias Tool RoB2 is used to assess RCT studies and New-castle Ottawa Scale Assessment to assess cohort studies by 3 different assessors. Data analysis was carried out by using Review Manager (RevMan 5.4). Heterogenicity test was assessed by I2  and Chi2 statisticResult: There are 20 studies used in this article (13 RCT and 7 cohorts). The overall survival (OS) and progression-free survival (PFS) of study that using targeted therapy (vemurafenib, trametinib, or dabrafenib) compare other therapies (chemotherapy, immunotherapy,etc) showed risk ratio (RR) was 1.12 (95%CI 1.07,1.17;  I2=100%; p<0,00001). The OS and PFS with monotherapy compare of vemurafenib, trametinib, or dabrafenib with combination therapy showed RR was 1.09 (95%CI.06,1.13;I2=99%; p<0,00001). Conclusion: BRAF and MEK targeted therapy has a good prognosis for a patient with a positive BRAF gene mutation and could be combined with other therapy for a better clinical outcome rather than monotherapy.Keyword: melanoma, dabrafenib, vemurafenib, and trametinib
Potensi Photodynamic Therapy (PDT) Berbasis Inhalable Curcumin sebagai Modalitas Terapi COVID-19 Aizar Vesa Prasetyo; Putri Ayu Wulandari; Putu Sinta Elix Wahyuni
Essence of Scientific Medical Journal Vol 20 No 2 (2022): Volume 20 No. 2 (Juli - Desember 2022) Essential: Essence of Scientific Medical
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/essential.v20i2.84933

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 telah menjadi krisis kesehatan baru yang mengancam dunia. Upaya preventif seperti edukasi dan vaksinasi telah dilakukan. Satu-satunya pilihan yang tersedia adalah penggunaan obat antivirus spektrum luas, tetapi beberapa obat tersebut cenderung mahal dan memiliki efek samping yang berbahaya. Curcumin memiliki efek terapeutik potensial untuk COVID-19 karena efek antivirus dan anti-inflamasinya. Curcumin dapat dikemas dalam bentuk inhalable dengan memformulasinya menjadi bubuk kering. Penggunaan photodynamic therapy (PDT) dapat meminimalisasi toksisitas sistemik dan efek samping yang tidak diinginkan. Pembahasan: Curcumin telah terbukti menghambat replikasi virus dengan menghambat glikoprotein S dan ACE 2, menghambat aksi TMPRSS2, Main protease (Mpro), dan menurunkan ekspresi pompa vakuolar (ATPase). Curcumin juga dapat menurunkan respon inflamasi dengan menghambat aktivasi translokasi NF-kB yang dimediasi STAT3. Formulasi terapi inhalasi Curcumin sebagai produk serbuk kering dapat meningkatkan bioavailabilitas Curcumin dan kepatuhan pasien. Curcumin-PDT pada sel Vero yang terinfeksi SARS-CoV2 memberikan efek anti-COVID-19 secara in vitro tanpa menyebabkan sitotoksisitas dan apoptosis dalam sel, dan tidak memiliki efek buruk pada kualitas plasma. Simpulan: Inhalable Curcumin berbasis terapi fotodinamik berpotensi sebagai inovasi terapi COVID-19.
Pengabdian Lingkungan Sekolah Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Dan Pengalaman Di SMPN 18 Kota Serang Annisa Nurul Wahidah; Bay Bayhaqi; Firda Ayu Wahyuni; Intan Nur’aeni; Muhammad Rizki Arifiandi; Nia Nurcahyani; Putri Ayu Wulandari; Sayidati Shabrina Seno; Shofa Almarwah; Siti Mapajah; Wieke Fildzah Hendravianti; Ade Anggraini Kartika Devi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.594

Abstract

Sebelum mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menghadapi dunia pendidikan yang asli, terdapat kegiatan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) yang mana kegiatan tersebut berupa pengenalan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengetahui apa saja yang ada di dunia pendidikan khususnya di sekolah. Kegiatan PLP ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebanyak 11 mahasiswa di SMP Negeri 18 Kota Serang, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang dunia pendidikan dan persekolahan secara langsung. Terdapat 4 prodi yang dikirim oleh kampus untirta untuk melakukan kegiatan praktek PLP, prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Ilmu Pengetahuan Alam, dan Prodi Bimbingan Konseling. Kegiatan PLP dilakukan selama kurang lebih 52 hari, terhitung mulai tanggal 17 September - 08 November 2024. Mahasiswa melakukan praktek kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jurusan yang mahasiswa ampu di kampus berdasarkan modul ajar yang dibuat oleh masing - masing mahasiswa. Disamping kegiatan belajar mengajar, praktek PLP juga mengikuti acara sekolah sesuai dengan kalender pendidikan yang ada di smp 18 kota serang. Kegiatan tersebut meliputi pembinaan ekstrakulikuler, kegiatan P5 yang dilaksanakan dengan kegiatan wirausaha dan demokrasi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2024/2025, dan LDKS bagi siswa dan siswi osis terpilih.
Analisis Siblings Relationship Antara Anak Kembar yang di Asuh Terpisah Putri Ayu Wulandari; Prabowo, Arga Satrio; Handoyo, Alfiandy Warih Handoyo
Diversity Guidance and Counseling Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Diversity 2025
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/diversity.v3i1.90

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena anak kembar yang diasuh terpisah. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui pola hubungan persaudaraan (siblings relationship) yang terjadi pada anak kembar yang diasuh terpisah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode kulitatif sebagai dasar yang digabungkan dalam penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus, langkah-langkah pengumpulan data meliputi usaha membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dokumentasi, materi-materi yang visual, serta usaha merancang protokol untuk merekam/ mencatat informasi. Hasil dari penelitian menunjukan siblings relationship pada anak kembar yang diasuh terpisah dalam penelitian ini masih berjalan dengan baik tanpa mempengaruhi kehidupan kedua anak kembar, hal ini terjadi karena alasan dari dipisahnya pengasuhan terhadap kedua anak kembar bukan termasuk konflik yang besar. Walaupun kedua informan jarang bertemu tetapi pada saat bertemu mereka menikmati hubungan kebersamaan nya walaupun kenikmatan itu harus dibangun terlebih dahulu diawal pertemuan. Karna kedua informan termasuk kedalam kembar dzigotik maka mereka tidak memiliki banyak kesamaan yang signifikan, oleh karna itu mereka jarang meminjam barang satu sama lain karn perbeaan ukuran dan perbedaan selera. orang tua dan keluarga informan masih sering mempertemukan kedua anak kembar dalam acara keluarga bahkan dalam kegiatan tertentu, oleh karna itu kedua informan masi memiliki hubungan yang baik satu sama lain.
National Politics in Efforts to Equalize Community Rights and Freedom of Expression Didik Himmawan; Putri Ayu Wulandari
Al-Hukumah: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Studi Islam Vol. 1 No. 3 (2025)
Publisher : Konsultan Jurnal Ilmiah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63738/al-hukumah.v1i3.11

Abstract

This research aims to discuss and analyze the forms of national politics and the public's right to freedom of expression on social media in Indonesia. This research also aims to explain and analyze whether the regulations on national politics and the public's right to freedom of expression are appropriate and in line with the principles of human rights protection. This research uses a normative method. The results show that freedom of expression is both a right and a responsibility in a democratic state. The application of the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE) in relation to the fundamental right of every citizen to freedom of opinion and expression cannot be reduced or restricted by anyone, including the state. The state has a responsibility to respect and protect human rights through legislation. Criticism of the government is not a violation of the law because freedom of opinion and expression is guaranteed by the Indonesian constitution. Restrictions on freedom of expression and opinion aim to ensure security and well-being among citizens without violating other human rights.