Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA MAKNA LEKSIKAL BAHASA JAWA DIALEK BANYUMASAN DAN DIALEK YOGYAKARTA Shevia Dwi Ningrum; Odien Rosidin; Ade Anggraini Kartika Devi
Basastra Vol 11, No 2 (2022): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v11i2.35571

Abstract

ABSTRAKDisamping penguasaan bahasa nasional bahasa Indonesia, penguasaan bahasa daerah juga sangat penting. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian analisis kontrastif pada tataran makna leksikal pada bahasa Jawa dialek Banyumasan dan bahasa Jawa dialek Yogyakarta. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kosakata leksikal yang mempunyai bentuk dan makna sama, kosakata leksikal yang mempunyai bentuk sama tetapi makna berbeda, kosakata leksikal yang mempunyai bentuk berbeda tetapi makna sama, serta kosakata leksikal yang mempunyai bentuk mirip tetapi makna sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 kosakata yang mempunyai bentuk dan makna sama, 2 kosakata yang mempunyai bentuk sama tetapi makna berbeda, 12 kosakata yang mempunyai bentuk berbeda tetapi makna sama, dan 8 kosakata yang mempunyai bentuk mirip tetapi makna sama. Dari analisis komponen makna leksikal tersebut ternyata kosakata yang mempunyai bentuk sama tetapi makna berbeda ditemukan lebih sedikit daripada yang lainnya.Kata Kunci: bahasa, analisis kontrastif, leksikal, bahasa JawaABSTRACTIn addition to mastering the national language Indonesian, mastery of regional languages is also very important. This research is a research that uses a qualitative descriptive method with a focus on contrastive analysis research at the level of lexical meaning in the Banyumasan Javanese dialect and the Yogyakarta dialect Javanese language. Where this study aims to describe lexical vocabulary that has the same shape and meaning, lexical vocabulary that has the same shape but different meanings, lexical vocabulary that has different forms but the same meaning, and lexical vocabulary that has similar shapes but the same meaning. The results showed that there were 18 vocabularies that had the same shape and meaning, 2 vocabularies that had the same shape but different meanings, 12 vocabularies that had different shapes but the same meaning, and 8 vocabularies that had similar shapes but the same meaning.  From the analysis of the components of lexical meaning, it turns out that there are fewer vocabularies that have the same form but different meanings than the others.Keywords: language, contrastive analysis, lexical, Javanese
Edukasi Dasar Keuangan Siswa SMP Negeri 8 Kota Serang Untuk Peningkatan Literasi Finansial Rosa Pitri; Maulida Sarah Azzahra; Nurul Karimah; Ade Anggraini Kartika Devi; Muhammad Rinzat Iriansyah; Nurul Alfiah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi finansial merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien sesuai dengan skala prioritas kebutuhan. Kurangnya pemahaman siswa terhadap literasi keuangan menimbulkan kebiasaan berprilaku konsumtif yang dapat mempengaruhi masa depan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan seminar literasi finansial adalah sebagai upaya meningkatkan kesadaran peserta didik SMP Negeri 8 Kota Serang akan pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini. Metode pelaksanaan terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan observasi dan membentuk kepanitiaan. Selanjutnya tahap persiapan dilakukan dengan mengatur pemateri dan ketersediaan ruangan seminar. Serta tahap pelaksanaan terdiri dari berbagai rangkaian acara selama kegiatan Seminar Literasi Finansial berlangsung. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 8 Kota Serang. Kegiatan seminar berjalan dengan baik serta antusiasme peserta terlihat pada saat praktik pengelolaan keuangan dan sesi tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini peserta seminar sudah mampu memahami cara pengelolaan keuangan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan dan keinginan. Saran yang diberikan untuk seluruh peserta dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menindak lanjuti pengetahuan yang diperoleh selama Seminar Literasi Finansial dengan membuat perencanaan keuangan lainya baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Analisis Penggunaan Anafora dan Katafora dalam Novel Sabai Sunwoo Karya Akmal Nasery Basral serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Ulfah, Lia Sa'adatul; Aceng Hasani; Ade Anggraini Kartika Devi
Metakognisi Vol 6 No 2 (2024): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v6i2.124

Abstract

Anafora dan katafora merupakan bagian dari kohesi gramatikal yang berperan penting dalam menjaga kesatuan dan keutuhan makna dalam suatu teks. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penggunaan anafora dan katafora dalam novel Sabai Sunwoo karya Akmal Nasery Basral dalam novel Sabai Sunwoo karya Akmal Nasery Basral serta implikasi penggunaan anafora dan katafora pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Sabai Sunwoo mengandung penggunaan anafora dan katafora berupa pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif. Penggunaan anafora dan katafora yang ditemukan berjumlah 346 buah, di antaranya 271 buah penggunaan anafora berupa  dan 75 buah penggunaan katafora. Penanda referensial berupa pengacuan anafora ditemukan sebanyak 8 pronomina yaitu 1) pronomina persona pertama tunggal, yaitu saya, aku, dan -ku; 2) pronomina persona pertama jamak, yaitu kami dan kita; 3) pronomina persona kedua tunggal, yaitu kamu dan -mu; 4) pronomina persona kedua jamak, yaitu kalian; 5) pronomina persona ketiga tunggal, yaitu dia, beliau, dan -nya; 6) pronomina persona ketiga jamak, yaitu mereka; 7) pronomina demonstratif penunjuk umum, yaitu ini dan itu; dan 8) pronomina demonstratif penunjuk tempat, yaitu sana. Penanda referensial berupa pengacuan katafora ditemukan sebanyak 8 pronomina yaitu 1) pronomina persona pertama tunggal, yaitu saya dan -ku; 2) pronomina persona pertama jamak, yaitu kami; 3) pronomina persona kedua tunggal, yaitu kamu, Anda, kau dan -mu; 4) pronomina persona ketiga tunggal, yaitu dia dan -nya; 5) pronomina persona ketiga jamak, yaitu mereka; 6) pronomina demonstratif penunjuk umum, yaitu ini dan itu; 7) pronomina demonstratif penunjuk tempat, yaitu sini; dan 8) pronomina komparatif (perbandingan), yaitu seperti, sama seperti, persis, mirip, dan berbeda.
Interjeksi dalam Novel Buku Besar Peminum Kopi Karya Andrea Hirata dan Implementasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia: Interjeksi dalam Novel Buku Besar Peminum Kopi Karya Andrea Hirata dan Implementasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Khaerunnisa, Isni; Erwin Salpa Riansi; Ade Anggraini Kartika Devi
KLITIKA Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6 No. 2 (2024): Klitika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/klitika.v6i2.5548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Interjeksi yang terdapat dalam novel Buku Besar Peminum Kopi karya Andrea Hirata dan implementasinya sebagai bahan ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen tertulis yang bersumber pada teks novel. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Bentuk interjeksi yang terdapat dalam novel Buku Besar Peminum Kopi karya Andrea Hirata merupakan bentuk dasar dan bentuk turunan. Jenis interjeksi yang ditemukan adalah jenis seruan, jenis keheranan, jenis kekaguman, jenis kesedihan, jenis kekecewaan, jenis kekagetan, jenis kelegaan, dan jenis kejijikan. (2) Hasil penelitian digunakan sebagai implementasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XII (dua belas) dengan membuat modul ajar materi teks novel.
Analisis Kontrastif Afiksasi Verba Bahasa Jawa Dialek Banten (Bebasan) dan Bahasa Indonesia serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran di SMP Aulia, Winda; Asep Muhyidin; Ade Anggraini Kartika Devi
Metakognisi Vol 7 No 1 (2025): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v7i1.292

Abstract

This research is motivated by the issue of the influence of the mother tongue or first language, which creates obstacles for language learners in acquiring the second language, understanding it, forming sentence structures, and facing difficulties in pronunciation. In relation to this, the research conducts a contrastive analysis of verb affixation. The languages studied are the Banten Dialect of Javanese (Bebasan) and Indonesian, with data taken from the speech of the community in Kampung Baru, Kosambironyok Village, Anyar District, Banten. The method used in this study is qualitative descriptive with an intralingual comparison analysis method, employing the basic techniques of Similar Comparison (HBS) and Different Comparison (HBB). Data collection techniques in this study include structured interviews, recording techniques, and note-taking techniques. The findings of this study indicate both similarities and differences in verb affixation between the Banten Dialect of Javanese and Indonesian. The similarities include: 1) the similarity of the alignment of affixes in the Banten Dialect of Javanese and Indonesian; 2) the similarity in the form of affixed verbs, including phonological structure of affixes, lexical forms, and the similarity in fully affixed verb forms in both languages; 3) the similarity in word types in the lexemes forming affixed verbs, including verbs, nouns, and adjectives. The differences include: 1) differences in the phonological structure of affixes; 2) differences in the process of forming affixed verbs with the prefix N- and the combination of affixes with the suffix –aken in the Banten Dialect of Javanese, which are not found in Indonesian. The research results showing the differences and similarities in verb affixation can be used as a suggestion for creating a module for teaching Indonesian in ninth-grade junior high school classes. Keywords: contrastive analysis, speech, affixed verb
Pengabdian Lingkungan Sekolah Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Dan Pengalaman Di SMPN 18 Kota Serang Annisa Nurul Wahidah; Bay Bayhaqi; Firda Ayu Wahyuni; Intan Nur’aeni; Muhammad Rizki Arifiandi; Nia Nurcahyani; Putri Ayu Wulandari; Sayidati Shabrina Seno; Shofa Almarwah; Siti Mapajah; Wieke Fildzah Hendravianti; Ade Anggraini Kartika Devi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.594

Abstract

Sebelum mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menghadapi dunia pendidikan yang asli, terdapat kegiatan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) yang mana kegiatan tersebut berupa pengenalan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengetahui apa saja yang ada di dunia pendidikan khususnya di sekolah. Kegiatan PLP ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebanyak 11 mahasiswa di SMP Negeri 18 Kota Serang, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang dunia pendidikan dan persekolahan secara langsung. Terdapat 4 prodi yang dikirim oleh kampus untirta untuk melakukan kegiatan praktek PLP, prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Ilmu Pengetahuan Alam, dan Prodi Bimbingan Konseling. Kegiatan PLP dilakukan selama kurang lebih 52 hari, terhitung mulai tanggal 17 September - 08 November 2024. Mahasiswa melakukan praktek kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jurusan yang mahasiswa ampu di kampus berdasarkan modul ajar yang dibuat oleh masing - masing mahasiswa. Disamping kegiatan belajar mengajar, praktek PLP juga mengikuti acara sekolah sesuai dengan kalender pendidikan yang ada di smp 18 kota serang. Kegiatan tersebut meliputi pembinaan ekstrakulikuler, kegiatan P5 yang dilaksanakan dengan kegiatan wirausaha dan demokrasi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2024/2025, dan LDKS bagi siswa dan siswi osis terpilih.