Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Efek Perawatan Metode Kangguru Terhadap Kenaikan Berat Badan pada Bayi Berat Lahir Rendah Ita Herawati; Nofa Anggraini
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v5i1.108

Abstract

Background: The number of cases of low birth weight is still quite high, 15% of the 20 million babies worldwide are born with low birth weight every year. Low birth weight conditions need to be a concern because it can cause health complications. Aim to Analize the effect of kanggoro method to increase baby's weight of low birth weight. Methods: The experimental research design used was a static pre- posttest control group design with a case control approach, namely research by grouping or classifying intervention groups against the control group. The type of statistical test used in this study is the t test (t test). we performed 30 of low birth weight babies as a case of kangaroo care for 7 days and as control were 60 low birth weight babies, were only treated according to the hospital standart procedure,like ASI, parenterally and the drugs needed. Results: The average weight gain of infants who were intervened by the kangaroo method was 30.2 grams with a standard deviation of 11.79 grams, while for infants who were not intervened by the kangaroo method, the average baby's weight gain was only 15.5 grams with a standard deviation of 8,57 grams. Statistical test results obtained p = 0,000. Conclution: there were significant differences in the average weight gain of infants who were intervened by the kangaroo method and those who were not intervened by the kangaroo method.
Perbandingan Pemberian Air Kelapa Dengan Jahe Merah Pada Ibu Hamil Trimester I Dalam Menurunkan Hiperemisis Gravidarum Di BPM Umiatin Umiatin Umiatin; Ita Herawati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.683 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6485

Abstract

ABSTRACT According to WHO, the incidence of hyperemesis gravidarum reaches 12.5% of all pregnancies in the world. Pregnancy check-up visits for pregnant women in Indonesia obtained data on mothers with hyperemesis gravidarum reaching 14.8% of all pregnancies. Nausea and vomiting occur in 60-80% of primigravida and 40-60% of multigravida. Management of nausea and vomiting can be done by non-pharmacological methods. Non-pharmacological therapies such as drinking boiled red ginger and coconut water. Red ginger contains zingiberol, zingiberena essential oil, curcumin, bisabilena, flandrena, gingerol, and vitamin A which can reduce nausea and vomiting. Coconut water also contains minerals, namely magnesium, potassium, and calcium. It turns out that drinking coconut water can relieve symptoms of nausea and vomiting. It is known that the comparison of giving coconut water with red ginger to pregnant women in the first trimester in reducing hyperemia gravidarum. Quasi experimental with a pretest protest design with a two experimental design. The samples in this study were all pregnant women in the first trimester at BPM Umiatin in January - February 2022 as many as 60 people, the sampling technique was total sampling. There is an effectiveness of giving coconut water and red ginger to pregnant women in the first trimester in reducing hyperemia gravidarum (p.value 0.000). After comparison between the groups of giving coconut water and red ginger decoction, it was concluded that both administrations were equally effective in reducing hyperemia gravidarum. Coconut water and red ginger decoction are both effective in reducing hyperemia gravidarum. Midwives are expected to provide counseling to pregnant women how to make red ginger stew and drink coconut water to reduce hyperemesis gravidarum. Keywords : Hyperemesis Gravidarum, Coconut Water, Red Ginger ABSTRAK Menurut WHO jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% pada multigravida. Penatalaksanaan mual dan muntah dapat dilakukan dengan cara non farmakologi. Terapi nonfarmakologis seperti minum rebusan jahe merah dan air kelapa. Jahe merah mengandung zingiberol, minyak atsiri zingiberena, kurkumen, bisabilena, flandrena, gingerol, vitamin A yang bisa menurunkan mual muntah. Air kelapa juga memiliki kandungan mineral, yaitu magnesium, kalium, dan kalsium yang ternyata minum air kelapa dapat meredakan gejala mual muntah. Diketahui perbandingan pemberian air kelapa dengan jahe merah pada ibu hamil trimester I dalam menurunkan hiperemisis gravidarum. Quasi eksperimental dengan rancangan pretest protest with design two eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I di BPM Umiatin pada bulan Januari - Februari 2022 sebanyak 60 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Ada efektivitas pemberian air kelapa dan jahe merah pada ibu hamil trimester I dalam menurunkan hiperemisis gravidarum  (p.value 0,000). Perbandingan sesudah antara kelompok pemberian air kelapa dan rebusan jahe merah disimpulkan bahwa dari kedua pemberian sama-sama efektif dalam menurunkan hiperemisis gravidarum. Air kelapa dan rebusan jahe merah sama-sama efektif dalam menurunkan hiperemisis gravidarum. Diharapkan Bidan memberikan konseling kepada ibu hamil cara membuat rebusan jahe merah dan minum air kelapa untuk mengurangi hiperemesis gravidarum. Kata Kunci: Hiperemesis Gravidarum, Air Kelapa, Jahe Merah
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SD PONDOK MELATI Elfira Sri Futriani; Ita Herawati; Lili Farlikhatun
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.583 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskep.v2i2.575

Abstract

Pendahuluan: Data dunia sebesar 76,3% dari penduduk remaja didunia menyatakan bahwa populasi remaja putri sebagian besar mengalami stress saat menarche Data lain menunjukan sebanyak 54% remaja putri mengalami rasa cemas saat menarche tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dengan teman sebaya. Rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun, dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun atau lebih lambat sampai usia 17 tahun.. Menarche yang terlalu dini atau terlambat , bisa berakibat pada keadaan psikis remaja tersebut. Remaja yang akan mengalami menarche membutuhkan kesiapan mental yang baik. Metode: Metode yang digunakan adalah pendidikan kesehatan. Hasil: Menunjukkan sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup (56,7 %) sebelum dilakukan pendidikan kesehatan . Sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan sebagian besar mempunyai pengetahuan baik (53,3 %). Dapat di ketahui rata-rata nilai sebelum dilakukan pendidikan kesehatan (56,8%) dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan (78,1%). Ini menunjukkan terjadi kenaikan sebesar 21,3 %. Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan remaja secara signifikan, hal ini juga dipengaruhi oleh penyuluh, ketertiban dan rasa ingin tahu sasaran dan proses pelaksanaan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD KOTA BEKASI Feva Tridiyawati; Ita Herawati; Lili Falikhatun
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.459 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i1.391

Abstract

Pendahuluan: Tetanus Neonatorum pada tali pusat di sebabkan karena masuknya basil clostridium ke dalam tubuh melalui luka pada saat pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus tetanus neunatorum banyak di temukan karena cakupan persalinan oleh tenagan kesehatan yang rendah, pada tahun 2013, dilaporkan terdapat 78 kasus tetanus neonatorum dengan jumlah yang meninggal 42 kasus ( Depkes, Ri,2014 ). Hal ini menandakan bahwa masih terdapat masyarakat yang kurang mengetahui informasi perawatan tali pusat yang bener (wahyuni, 2014).Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang perawatan tali pusat.Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan tali pusat.Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya penyuluhan perawatan tali pusat pada setiap ibu yang baru melahirkan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK 46 JAKARTA Ita Herawati; Novita; Rahayu Khairiyah
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.764 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i1.413

Abstract

Pendahuluan: Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam terdapat 28 kasus baru kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita. Sebagian besar kasus kanker payudara menyerang wanita di usia 40-45 tahun (Nurcahyo, 2012). Berdasaran studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui kuisioner terhadap 10 responden yang ada di SMK 46 Jakarta terdapat 50% berpengetahuan kurang tentang pemeriksaan payudara sendiri, yang berpengetahuan kurang tentang pemerisaan payudara sendiri. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan tali pusat. Kesimpulan: Hasil pengabdian kepada masyarakat ini berimplikasi perlunya dilakukanya edukasi tentang penegtahuan pemeriksaan payudara sendiri
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI BALITA DI POSYANDU RT 03 JATIBENING BARU BEKASI Ita Herawati; Tuty Yanuarti; Resi Galaupa
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.088 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i2.417

Abstract

Pendahuluan: Menurut WHO, 5-25% dari anak balita mengalamig angguan motorik halus. Dan menurut Depkes RI, 2013 bahwa 16% balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan baik perkembangan motorik kasar maupun perkembangan motorik halus, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Di Bekasi jumlah balita dengan gizi buruk dan gizi kurang mencapai 236 jiwa sepanjang tahun 2014 atau 0,16%. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di posyandu Rt 03 Kemang Permai Jatibening Baru Bekasi di peroleh 52,7% ibu berpengetahuan kurang tentang kebutuhan gizi pada balita. Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan promosi kesehatan untuk peningkatan pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita. Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita. Kesimpulan: Setelah ada hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya promosi kesehatan tentang kebutuhan gizi balita secara continue
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN PADA REMAJA AWAL TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA PONDOK GEDE Lia Idealistiana; Ita Herawati; Nofa Anggraeni; Chairul Amaliah; Cindy Guspita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.362 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.441

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan narkoba pada remaja dapat dicegah dengan pemberian penyuluhan. Diharapkan setelah di berikan penyuluhan, remaja bisa menjauhi narkoba dan tidak akan mencoba-coba untuk menggunkannya. Dengan diberikan penyuluhan, diharapkan agar remaja bisa mengerti tentang bahaya narkoba dan menjauhi narkoba. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra expriemental jenis One group pretest-posttest desaign. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di SMA Pondok Gede dengan jumlah populasi 200 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling Hasil: Pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan masuk kategori cukup sebanyak 28 orang (70%), sebagian besar pengetahuan responden sesudah dilakukan penyuluhan masuk kategori baik sebanyak 31 orang (77,5%). Kesimpulan:. Hasil analisis bivariat menunjukan p-value= 0,00 artinya pvalue< 0,05. Artinya ada pengaruh antara pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan pada remaja awal tentang bahaya narkoba di SMA Pondok Gede
PENDAMPINGAN IBU HAMIL TRIMESTER III GUNA MEMPERSIAPKAN PERSALINAN LANCAR DAN MASA NIFAS DENGAN ASI YANG MAKSIMAL DI PUSKESMAS JATIASIH Ita Herawati; Lili Farlikhatun; Abela Mayunita; Sri Wulandari; Lidia Auzalika
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.315 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.442

Abstract

Pendahuluan: Pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan bertujuan memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, yang diperlukan oleh seorang atau masyarakat, sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat. Menurut penjelasan Hamilton, Senam hamil akan memberikan outcome persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Tak kalah pentingnya selama kehamilan perawatan payudara juga merupakan indikator keberhasilan pemberian ASI dan bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Metode: Melakukan pendampingan dengan membuat kelas ibu hamil dimana dalam setiap pertemuan berfokus pada mengajarkan senam hamil dan breastcare. Hasil: Dari 5 ibu hamil TM III yang rutin mengikuti kelas senam hamil dan breastcare setelah diikuti kedepan persalinannya normal dan hasil laporan dari bidan yang menolong ibu hamil tersebut tidak mengalami kesulitan saat mengejan. Kesimpulan:. Perlu adanya kelas parenting yang banyak mengajarkan ibu tentang hal – hal yang perlu dipersiapkan ibu hamil. Dimana nantinya ibu hamil tersebut dapat bersalin normal, ASI lancar maksimal, dapat merawat bayinya.
PEMBINAAN MASYARAKAT USIA LANJUT MELALUI PEMERIKSAAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN, SERTA MENGAJARKAN SENAM ANTIHIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONDOK MELATI Feva Tridiyawati; Ita Herawati; Resi Galaupa; Anis Aghisty; Eva Nurlaela
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.417 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i2.447

Abstract

Pendahuluan: Di Asia beban hipertensi sangat tinggi, hal itu terbukti dengan meningkatnya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di beberapa negara, bersamaan dengan rendahnya tingkat pengendalian dan kesadaran penyakit. Data di Puskesmas P cakupan penderita hipertensi khususnya di kelurahan Jawa sebesar 3.413 penderita, namun capaian penderita hipertensi periode bulan Januari sampai dengan Apri 2018 adalah 426 penderita (12,48%). Metode: Kegiatan pembinaan Lansia meliputi pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan dan mengajarkan kepada para Lansia senam Antihipertensi. Hasil: Berdasarkan pemeriksaan Tekanan darah diperoleh hasil bahwa: Tekanan darah Normal 32%, Prehipertensi 29%, Hipertansi Tahap satu 29% dan Hipertensi tahap dua sebesar 10%, sedangkan untuk pemeriksaan gula darah (>200mg/dl) sebanyak 71%. Penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular, tetapi merupakan penyakit sebagai akibat dari proses degenerative dan pola hidup yang tidak sehat, semakin tahun meningkat dengan resiko komplikasi yang bervariasi dari ringan sampai berat. Kesimpulan: Meningkatkan upaya Promotif dan Preventif sehingga para Lansia memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk mencegah terjadinya komplikasi.
EDUKASI KESEHATAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANTENATAL TERPADU, IMD, ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS DUREN JAYA Nofa Anggraini; Ita Herawati; Lia Idealistiana; Lucy Amelia
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.369 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.475

Abstract

Pendahuluan: Cakupan IMD dan pemberian ASI Esklusif juga masih rendah. Informasi dari bidan diperoleh kebanyakan para ibu hanya memeriksakan kandungan pada awal kehamilan hanya untuk memastikan kondisi mereka. Beberapa ibu juga menyatakan bahwa mereka tidak merasa terlalu kuatir kerena sudah berpengalaman dengan kelahiran sebelumnya. hal ini mengindikasikan bahwa masih adanya ibu hamil yang belum mengerti sepenuhnya tentang betapa pentingnya kunjungan ANC secara teratur dan sesuai dengan standar yang ditetapkan, karena dengan memeriksakan kehamilan secara rutin pada kehamilan akan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil. Metode: Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab dilengkapi dengan video dan menggunakan LCD. Hasil: Meningkatnya pengetahuan ibu hamil sehingga nantinya proses kelahiran lancar dan bayi pun sehat, dan para ibu yang telah mendapatkan informasi yang tepat dapat menjadi influencer bagi masyarakat di sekitarnya untuk menggalakkan kepatuhan ANC dan pemberian ASI Eksklusif. Kesimpulan: Meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pelayanan ANC terpadu, pelaksaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif