Articles
Efektivitas Pemberian Aromaterapi Essensial Oil Bergamot Terhadap Keluhan Ibu Hamil Emesis Gravidarum Di Puskesmas Bahagia Tahun 2022
Moza Indar Lestari;
Rahayu Khairiah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.042 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5288
Emesis gravidarum pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai dampak jika tidak ditangani, salah satunya adalah penurunan nafsu makan yang mengakibatkan perubahan keseimbangan elektrolit yakni kalium, kalsium dan natrium sehingga dapat menyebakan perubahan metabolisme tubuh. Aromaterapi merupakan terapi alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan memanfaatkan wewangian minyak essential.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahi keefektivitasan pemberian aromaterapi essensial oil bergamot terhadap keluhan ibu hamil emesis gravidarum di Puskesmas Bahagia. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini ibu hamil dengan keluhan emesis gravidarum di Puskesmas Bahagia. Didapatkan responden sebanyak 28 responden, penelitian dilakukan di Puskesmas Bahagia dengan menggunakan teknik purposive sampling dan memberikan kuesioner, data yang menyangkut variabel independent dan dependen yang akan dikumpulkan serta data primer.Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ibu hamil yang diberikan aromaterapi bergamot keluhan emesis gravidarum hilang atau berkurang ada 10 responden (83,3%), dan yang masi memiliki keluhan emesis gravidarum ada 4 responden (25%). Dan berdasarkan hasil uji Chi Square adalah P value 0,008. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara aromaterapi essensial bergamot dengan keluhan ibu hamil emesis gravidarum.
Keefektivitasan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kecemasan Di Era Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Bahagia Bekasi Tahun 2022
Ari Dwi Lestari;
Rahayu Khairiah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (274.334 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5300
Kehamilan sangat rentan dengan resiko kecacatan dan kematian yang dipengaruhi dari nutrisi, genetik hingga tingkat stresor. Tingkat stres pada masa kehamilan terutama di masa pandemi COVID-19 diketahui mengalami peningkatan yang signifikan hingga lebih 76% dan sangat beresiko terhadap janin dalam masa kehamilannya. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan peningkatan pengetahuan ibu hamil terhadap kecemasan di era pandemi covid-19 di Puskesmas Bahagia Bekasi.Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 2 dan trimester 3 di Puskesmas Bahagia Bekasi. Didapatkan responden sebanyak 20 responden, penelitian dilakukan di Puskesmas Bahagia Bekasi dengan menggunakan teknik purposive sampling dan memberikan kuesioner, data yang menyangkut variable independent dan dependen yang akan dikumpulkan.Hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai R table 0,05 dengan nilai signifikansi 0,000. Yang berarti ada keefektivitasan antara sebelum dan sesudah diberikan penkes. Analisis pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan penkes terdapat pengetahuan cukup baik sebanyak 11 ibu hamil (55%), dan responden pengetahuan kurang baik terdapat 9 ibu hamil (45%). Setelah diberikan penkes terdapat 20 responden, pengetahuan cukup baik terdapat 3 ibu hamil (15%), dan pengetahuan baik sebanyak 17 ibu hamil (85%). Hasil analisis kecemasan sebelum diberikan penkes terdapat 7 ibu hamil (35%), dan kecemasan berat berjumlah sebanyak 13 ibu hamil (65%). Setelah diberikan penkes terdapat hasil kecemasan sedang 7 ibu hamil (35%), kecemasan sedang sebanyak 12 ibu hamil (60%), dan kecemasan berat berjumlah 1 ibu hamil (5%).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada keefektivitasan peningkatan pengetahuan ibu hamil terhadap kecemasan di era pademi covid-19 antara sebelum dan sesudah diberikan penkes. Saran untuk Puskesmas Bahagia Bekasi perlu mengefektifkan kegiatan pencegahan penyakit Covid, tujuannya adalah untuk meningkatkan dan menambah pegetahuan ibu hamil atau pengunjung. Kegiatan edukasi dapat berupa: penyuluhan, pembagian leaflet tentang bahaya penyakit Covid.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DIFTERI PADA ANAK USIA 5-7 TAHUN DI DESA BABELAN KOTA BEKASI
Feva Tridiyawati;
Rahayu Khairiyah;
Omega Dr Tahun
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (214.784 KB)
|
DOI: 10.37063/abdimaskep.v1i1.427
Pendahuluan: Difteri pada umumnya lebih banyak menyerang pada usia anak 5-7 tahun. Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Conybacterium diptheria (Kementerian Kesehatan, 2014). Keadaan ini terjadi karena ada kelompok yang tidak mendapatkan imunisasi atau status imunisasinya tidak lengkap sehingga tidak terbentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Difteri, sehingga mudah tertular Difteri. Laporan kasus difteri sejak 1 Januari sampai dengan 4 November 2017 menunjukkan telah ditemukan sebanyak 591 kasus difteri dengan 32 kematian di 95 Kabupaten/Kota di 20 provinsi di Indonesia, meski difteri sangat mudah menular, berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. (Depkes, 2017). Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan peningkatan pengetahuan kepada Ibu dalam mencegah penyakit difteri Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan kepada Ibu yang mempunyai anak usia 5-7 tahun. Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya penyuluhan terkait dengan pentingnya mencegah penyakit difteri.
Analisis Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Pemberian Asi Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mekarsari Lebak Propinsi Banten
Iva Nurazijah;
Rahayu Khairiah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7 No 3 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jkm.v7i3.13500
Background :. The problem of undernutrition and malnutrition is still a major problem in Indonesia. Malnutrition if allowed to continue to develop has an impact on brain development. Initial observations of researchers still found toddlers who were under the red line, had difficulty eating conditions, were breastfed and an environment that relatively did not meet health requirements. Researchers are interested in further analyzing the nutritional status of children under five, feeding patterns and environmental health in the working area of PKM Mekarsari.Purpose of Writing: To determine the pattern of feeding, breastfeeding and environmental health on the nutritional status of children under five in the working area of the Mekarsari Public Health Center, Tangerang Regency in 2021.Research Methods: The design of this research is correlational descriptive with a cross sectional approach. The population is all children aged 12-60 months who are in the working area of the Mekarsari Public Health Center as many as 335 toddlers, for this study a sample of 182 toddlers was taken, using simple random sampling technique. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis with regression and correlation tests. Research Results: The results of the univariate analysis showed that most of the toddlers (45%) had a good diet, but breastfeeding (45%) was relatively lacking, the environmental health level of 45% was relatively good, the results of multivariate bivariate analysis showed eating patterns and then breastfeeding. and environmental health show that there is an influence on the nutritional status of children under five in the Mekarsari working areaConclusions and Suggestions: the results of the study show that there are still toddlers with poor nutritional status, it is hoped that the Mekarsari Health Center can provide more services to families who have children under five and can prioritize promotive and preventive primary services through IEC activities or health counseling in order to improve health status. community, especially in improving the nutritional status of children under five by reducing and suppressing the incidence of malnutrition or malnutrition
Hubungan Kepatuhan Antiretroviral Therapy Dengan Status Gizi Dan Kadar CD4 Pada Anak HIV/AIDS
Ninuk Dahliyanti;
Rahayu Khairiah;
Nuraidah;
Farida Murtiani
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25311/keskom.Vol8.Iss2.1097
Children living with Human Immunodeficiency Virus (HIV) face many challenges, one of which is taking antiretroviral (ART) every day for life to reduce the amount of virus. This study aims to determine the relationship between ART adherence with nutritional status and CD4 in children with HIV/AIDS at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. This study was quantitative research with cross sectional design. Samples of all HIV/AIDS child patients with ART treatment and taking ARV drugs at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso totaling 56 people in 2021 were taken using a total sampling technique. Secondary data sources in this study were obtained from reports of Pokja HIV/AIDS and medical records, data analysis used chi square test (univariate and bivariate data). The results showed that of the 56 respondents, most of them 48 (85.7%) adhered to ART treatment, 43 (76.8%) had good nutritional status, 46 (82.1%) were in good CD4 category (> 500 cells/mm3). There is a relationship between adherence to ART treatment with nutritional status (p value = 0.012 < alpha 5%). There was a relationship between ART treatment adherence and CD4 cell count (p value = 0.003 < alpha 5%). ART adherence is related to nutritional status and CD4 cell count in HIV/AIDS children.
The Effectiveness of Turnsheet Media in Increasing Mother's Knowledge about Early Detection of Certificate Cancer in the Work Area of Puskesmas Jayakerta
Dwi Hustiati;
Rahayu Khairiah
Asian Journal of Community Services Vol. 2 No. 1 (2023): January, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55927/ajcs.v2i1.2451
Health is something that is important for humans, without health humans cannot carry out their daily activities. The state of health according to the World Health Organization (WHO) is a state of well-being including physical, mental and social that is free from disease or disability. Health is an important factor for improving the quality of human life socially and economically. to find out the factors that know the relationship between the level of knowledge of the Acetic Acid Visual Inspection test with the participation of women in carrying out the examination. Analytical with cross-sectional approach. The sample in this study was 30 respondents at the Jayakerta Health Center in November 2022. The results of this study indicate that there is an influence of flipchart media on increasing mother's knowledge about early detection of cervical cancer (p value = 0.014). The puskesmas is expected to provide more information in the puskesmas or posyandu environment such as posters, leaflets, banners related to the increasing importance of mother's knowledge about early detection of cervical cancer.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK 46 JAKARTA
Ita Herawati;
Novita;
Rahayu Khairiyah
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.764 KB)
|
DOI: 10.37063/pengmas.v1i1.413
Pendahuluan: Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam terdapat 28 kasus baru kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita. Sebagian besar kasus kanker payudara menyerang wanita di usia 40-45 tahun (Nurcahyo, 2012). Berdasaran studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui kuisioner terhadap 10 responden yang ada di SMK 46 Jakarta terdapat 50% berpengetahuan kurang tentang pemeriksaan payudara sendiri, yang berpengetahuan kurang tentang pemerisaan payudara sendiri. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan tali pusat. Kesimpulan: Hasil pengabdian kepada masyarakat ini berimplikasi perlunya dilakukanya edukasi tentang penegtahuan pemeriksaan payudara sendiri
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KEMANG PERMAI KELURAHAN JATIBENING BARU KECAMATAN PONDOK GEDE
Maimunah;
Rahayu Khairiyah;
Novita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (260.854 KB)
|
DOI: 10.37063/pengmas.v1i2.416
Pendahuluan: Di Indonesia, balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sesuai dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B 90%, Polio minimal 95% dan campak minimal 90%. Pada umumnya ibuibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke posyandu karena takut bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi (SDKI, 2012). Pada tahun 2014 cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia mencapai 86,8%. Angka ini belum mencapai target nasional, yaitu 100%. Keadaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya penyuluhan perawatan tali pusat pada setiap ibu yang baru melahirkan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TENTANG PENDIDIKAN SEKS USIA PUBERTAS MELALUI METODE SOSIODRAMA DI BEKASI SELATAN
Tuty Yanuarti;
Mariyani;
Rahayu Khairiyah;
Budi Ermanto
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (361.094 KB)
|
DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.478
Pendahuluan: Pendidikan seks bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat penting diberikan secara dini. Anak berkebutuhan khusus memiliki perkembangan dorongan seksual yang sama dengan anak lainnya, dan mereka justru mudah dimanipulasi. Pelecehan seksual, khususnya yang melibatkan individu anak berkebutuhan khusus (ABK) kerap masih terjadi di masyarakat. Mayoritas anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban seksual, pelakunya justru orang-orang yang telah dikenal atau dipercaya. Menurut KPAI (2019) selama tahun 2019 terdapat 21 kasus kekerasan seksual dengan jumlah korban mencapai 123 anak yang terjadi di institusi pendidikan terdiri atas 71 anak perempuan dan 52 anak laki-laki. Metode: Metode sosiodrama (bermain peran) mengenai pubertas, sasarannya adalah seluruh ABK Kelas VII-IX yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Hasil: Sebelum dilakukan intervensi dari 30 sampel yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (10%), dan kurang sebanyak 27 orang (90%), setelah mendapatkan intervensi terdapat 10 orang (33,3%) yang memiliki pengetahuan baik, cukup 4 orang (13,3%) dan kurang 16 orang (53,4). Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pendidikan seks pada ABK.
PENYULUHAN LANGKAH CUCI TANGAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN BEKASI
Lia Idealistiana;
Rahayu Khairiyah;
Nofa Anggraini;
Maryati
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (336.863 KB)
|
DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.479
Pendahuluan: Pencegahan penyakit yang menular lewat tangan dapat diatasi dengan baik, salah satunya dengan cuci tangan yang baik dan benar menurut WHO. Saat ini pemerintah Indonesia sedang memaksimalkan penyuluhan cuci tangan yang dilakukan oleh para kader kesehatan seperti Dokter, Apoteker, Perawat dan praktisi kesehatan lainnya. Metode: Penyuluhan yang diberikan berupa ceramah edukasi dan mendemonstrasikan langkah-langkah mencuci tangan sesuai standard WHO. Hasil: Tingkat pengetahuan siswa terbukti meningkat. Peningkatan ini ditandai dengan kemampuan siswa terlihat lebih baik dalam mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Kesimpulan: Peningkatan pemahaman tentang higiene dan dapat mempraktekkan langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar sesuai standard WHO.