Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Usia Menarche pada Remaja Putri: Literatur Review Novita Novita; Fitriyani Fitriyani
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6619

Abstract

ABSTRACT Adolescence is a period of transition from children to adults. A period for a person to experience changes from various aspects, one of which is experiencing menarche in young women. Menarche (first menstruation) is associated with increased BMI. The purpose of this literature review is to determine the effect of Body Mass Index (BMI) on the age of menarche in adolescent girls based on previous studies. In this literature review, the author uses three databases, namely PuBmed, Cochrane and Scholar to find articles according to the inclusion and exclusion criteria and then conduct a review. The research design included in this literature review used a cross-sectional and case-control design, the search years 2012-2022. The finding of this literature review is an analysis of the effect of body mass index (BMI) on the age of menarche in adolescent girls. There is a significant relationship between Body Mass Index (BMI) and age at menarche. The incidence of menarche is significantly higher in adolescent girls who have excess BMI or obesity (overweight) than normal BMI and underweight in the same age group. Keywords: Adolescent Girls, Body Mass Index, Age of Menarche ABSTRAK Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa bagi seseorang mengalami perubahan dari berbagai aspek, salah satu mengalami menarche pada remaja putri. Menarche (haid pertama) di kaitkan dengan peningkatan IMT. Tujuan dari review literatur ini adalah untuk mengetahui pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap usia menarche pada remaja putri berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam review literatur ini, penulis menggunakan tiga database yaitu PuBmed, Cochrane dan scholar untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Desain penelitian yang masuk dalam literatur review ini menggunakan desain cross sectional dan case control, tahun pencarian 2012-2022. Temuan dari review literatur ini adalah analisis pengaruh indeks massa tubuh (IMT) terhadap usia menarche pada remaja putri. Terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan usia menarche. Angka kejadian menarche secara signifikan lebih tinggi pada remaja putri yang memiliki IMT berlebih atau obesitas (overweight) daripada IMT normal dan kurus (underweight) dalam kelompok usia yang sama. Kata Kunci: Adolescent Girls, Body Mass Index, Age of Menarche
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMK 46 JAKARTA Ita Herawati; Novita; Rahayu Khairiyah
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.764 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i1.413

Abstract

Pendahuluan: Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam terdapat 28 kasus baru kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita. Sebagian besar kasus kanker payudara menyerang wanita di usia 40-45 tahun (Nurcahyo, 2012). Berdasaran studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui kuisioner terhadap 10 responden yang ada di SMK 46 Jakarta terdapat 50% berpengetahuan kurang tentang pemeriksaan payudara sendiri, yang berpengetahuan kurang tentang pemerisaan payudara sendiri. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan tali pusat. Kesimpulan: Hasil pengabdian kepada masyarakat ini berimplikasi perlunya dilakukanya edukasi tentang penegtahuan pemeriksaan payudara sendiri
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KEMANG PERMAI KELURAHAN JATIBENING BARU KECAMATAN PONDOK GEDE Maimunah; Rahayu Khairiyah; Novita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.854 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i2.416

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia, balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai dengan status Universal Child Immunitation (UCI) yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sesuai dengan cakupan BCG minimal 90%, DPT I dan DPT II minimal 90%, DPT III minimal 80%, Hepatitis B 90%, Polio minimal 95% dan campak minimal 90%. Pada umumnya ibuibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke posyandu karena takut bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi (SDKI, 2012). Pada tahun 2014 cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia mencapai 86,8%. Angka ini belum mencapai target nasional, yaitu 100%. Keadaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Kesimpulan: Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya penyuluhan perawatan tali pusat pada setiap ibu yang baru melahirkan.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI DI WILAYAH MEDAN SATRIA Novita; Abela Mayunita; Elfira Sri Futriani; Ibad Badriyah; Luthfi Assy
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.203 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i2.463

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan peringkat ke lima kejadian stunting pada balita di dunia. Di Indonesia, stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak pada anak. Stunting yang bercirikan tinggi yang tidak sesuai dengan usia anak, merupakan gangguan kronis masalah gizi. Anak stunting dapat terjadi dalam 1000 hari pertama kelahiran dan dipengaruhi banyak faktor, di antaranya sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, kekurangan mikro nutrien, dan lingkungan. Metode: Pendekatan partisipatif, artinya mitra binaan akan secara aktif dilibatkan dalam setiap tahapan dan kegiatan pembinaan yang dilakukan melalui pendidikan kesehatantentang stunting, edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, demonstrasi mencuci tangan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan pada balita yang mengalami stunting. Hasil: Hasil yang didapatkan 90% Ibu PKK Medan Satria telah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai stunting, 85 % Ibu PKK telah mengikuti edukasi mengenai PHBS dan pemberian makanan tambahan. Kesimpulan:. Ibu-ibu PKK mampu menjelaskan kembali tentang pencegahan stunting dan menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui gerakan mencuci tangan serta membuat makanan tambahan
EDUKASI IBU MENYUSUI DENGAN ASI EKSKLUSIF MELALUI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI WILAYAH PONDOKGEDE Mariyani; Novita; Lili Farlikhatun; Megawati Iriana; Niken Ayu Sekarwaty
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.687 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i2.485

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan pada ibu-ibu menyusui (busui) setelah melahirkan adalah mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI; tidak adanya produksi ASI, produksi ASI (payudaranya) penuh, namun ejeksi ASI tidak lancar, puting susu yang kurang menonjol, dan lain-lain sehingga masih banyak bayi yang diberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI), padahal makanan yang terbaik untuk bayi adalah ASI. Salah satu penyebab hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga. Pengetahuan ibu menyusui dan keluarganya terkait ASI eksklusif sangat penting untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Selain itu ibu menyusui harus terhindar dari stress, cemas, ketidaknyamanan, ketidaktenangan atau ibu harus selalu bahagia. Metode: Health teaching dan demontstrasi pada 12 busui dengan komunikasi interpersonal di Pondokgede pada tahun 2020. Hasil: Setelah diberikan health teaching adalah pengetahuan mereka meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kesimpulan:. Health teaching bisa meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif. Disarankan health teaching segera dilakukan setelah melahirkan pada ibu menyusui walaupun semasa hamil sudah pernah diberikan.
PENCEGAHAN DAN EDUKASI COVID-19 DI WILAYAH PASAR BAMBU KUNING Tuty Yanuarti; Novita; Lili Farlikhatun; Mia Nurlatipah; Sri Wulandari
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.73 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v4i1.547

Abstract

Pendahuluan: Penyebaran virus Covid-19 sangat cepat dan hampir semua negara terjangkit Covid-19, termasuk Indonesia dalam waktu beberapa bulan. Penyuluhan yang dilakukan untuk memberi informasi kepada seluruh masyarakat Pasar Bambu Kuning tentang Pencegahan dan Edukasi Covid-19 dan memberi informasi kepada masyarakat agar menghindari kerumunan, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dan selalu menggunakan masker Metode: Tahapan kegiatan penyuluhan yaitu persiapan kegiatan, penyuluhan, penutupan, sasaran, output dan outcome Hasil: Memberikan edukasi dan membagikan masker secara gratis bagi masyarakat yang tidak mengenakan masker. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung tampak masyarakat menjadi lebih peduli dan mendengarkan arahan dari pemberi materi. Kesimpulan: Penyuluhan tentang Pencegahan dan Edukasi Covid-19 di wilayah Pasar Bambu Kuning telah terlaksana dengan baik
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA PEMBERIAN IMUNISASI MR (MEASLES RUBELLA) PADA ANAK BALITA DI KLINIK JATI BENING RAYA Novita; Tuty Yanuarti; Feva Tridiyawati; Tatag; Desvi Syam Wilis
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.66 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i1.674

Abstract

Pendahuluan: Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat 19,4 juta anak yang tidak mendapatkan imunisasi dan memperkirakan 30.000 anak akan meninggal akibat penyakit campak. Kejadian campak di kawasan Asia Tenggara tahun 2018 bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India dengan presentase 20,1%. Berdasarkan kelompok umur, proporsi kasus campak terbesar pada kelompok umur 1- 4 tahun dan 5-9 tahun dengan proporsi masing-masing sebesar 25,4%. dan 31,6%. Rendahnya cakupan imunisasi tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi imunisasi yaitu perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan Faktor predisposisi terdiri dari pengetahuan, pendidikan, sikap, pendapatan, pekerjaan, dan dukungan keluarga Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta pembagian leaflet. Pada pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan media leaflet serta audiovisual berupa video Hasil: Selama penyampaian materi ibu-ibu yang memilki bayi mendengar dengan penuh perhatian atau terfokus pada materi yang disampaikan. Usaha promotif untuk kegiatan dapat juga dilakukan dengan media audio-visual. Kesimpulan: menambah pengetahuan baik berupa informasi dan wawasan ibu yang memiliki bayi dalam berupaya mengikuti program pemerintah yang sudh digalakkan dipuskesma-puskesmas
EDUKASI PENCEGAHAN SCREEN DEPENDENCY DISORDER (SDD) DAN TANTANGAN POLA ASUH EFEKTIF ANAK USIA DINI ERA DIGITAL DI PUSKESMAS MARGA JAYA Tuty Yanuarti; Lia Idealistiana; Novita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.616 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i2.793

Abstract

Pendahuluan: Screen Dependency Disorder (SDD) atau biasa disebut kondisi kecanduan layar dan gadget merupakan penggunaan gadget elektronik dan internet yang tidak terkendali dan disertai dengan gangguan perilaku, kognisi dan sosial. Berdasarkan situs New York Times, 70% orang tua mengaku mengijinkan anak-anak mereka yang berusia 6 bulan- 4 tahun untuk bermain gagdet ketika orang tua sedang sibuk, 25 % mengaku meninggalkan anak-anak sendiri dengan bermain gagdet saat menjelang tidur. Metode: Metode yang digunakandalam pengabdian ini mengadopsi langkahlangkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Mitra pada pengabdian ini merupakan ibu/orang tua, kader, bidan desa dan tokoh masyarakat.Hasil: Dari hasil edukasi yang diberikan menunjukkan bahwa 29 orang (82,85 %) sudah benar menjawab kuesioner yang diberikan. Para orangtua tersebut juga sangat antusias ingin mempraktekan materi pola asuh yang sudah diberikan. Kesimpulan: Kesimpulan pada pengabdian ini adalah kegiatan ini sangat berdampak positif bagi para orang tua dan masyarakat umum karena meningkatkan pengetahuan orang tua dalam tentang Screen Dependency Disorder (SDD)/kecanduan layer dan gadget serta pola asuh anak yang efektif terhadap anak usia dini di era digital.
Efektifitas Pemberian Jus Buah Bit Dan Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil dengan Anemia Meli Romayanti; Novita Novita
Wellness And Healthy Magazine Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.221422022

Abstract

WHO tahun 2020, menyebutkan sebanyak 295.000 wanita di dunia kehilangan nyawa mereka selama dan setelah kehamilan dan melahirkan. Afrika, Sub-Sahara dan Asia Selatan menyumbang sekitar 86% dari seluruh kematian ibu di seluruh dunia. AKI di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 230 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain anemia, diabetes, kurang energy kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia (Hb kurang dari 11gr) sebesar 40%. WHO tahun 2019 melaporkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh difisiensi besi sebesar 40,3%. Upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dengan nonfarmakologi yaitu pemberian jus buah bit dan kurma. Tujuan Penelitian untuk Mengetahui efektifitas pemberian jus buah bit dan kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia. Metode Penelitian menggunakan Quasy Eksperiment dengan Pretest Posttest With Control Group Design Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia yang terdaftar di register KIA pada bulan Januari dan Februari 2022 sebanyak 40 orang (total sampling). Hasil Penelitian menunjukkan Rata-rata kadar HB pada kelompok intervensi pretest 10,240gr% dan posttest 12,460gr%. Rata-rata kadar HB pada kelompok kontrol pretest 10,325gr% dan posttest 10,965gr%. Jus buah bit dan kurma efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai p.value 0,000 (p kurang dari 0,005). Jus buah bit dan kurma efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi zat besi untuk mencegah anemia.
EDUKASI MANAJEMEN PERAWATAN LUKA PERINEUM POST PARTUM Tuty Yanuarti; Lia Idealistiana; Novita Novita
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37063/abdimaskep.v6i1.886

Abstract

Pendahuluan: Bidan memiliki peran penting dalam perawatan luka perineum setelah melahirkan. Perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea akan lembab dan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi. Edukasi pada pasien sangat penting tentang manajemen perawatan luka perineum pada tingkat penyembuhan luka dan kepatuhan terhadap perawatan luka. Metode: Metode yang digunakan yaitu memberikan penguatan tentang edukasi pada ibu hamil trimester III melalui metode pendidikan kesehatan dalam upaya manajemen perawatan luka perineum. Kegiatan Pengabdian dilakukan oleh dosen kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara dengan sasaran ibu hamil trimester III. Hasil: Hasil pengabdian ini tercapai target luaran dari mencapai keberhasilan 100%. Kegiatan pengabdian masyarakat juga memiliki potensi yang sangat bagus sebagai suatu aset dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu kegiatan ini mampu mensupport ibu hamil trimester akhir yang berfikir kritis dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi padanya Kesimpulan: Kesimpulan dari kegiatan edukasi manajemen perawatan luka perineum post partum antara lain meningkatnya pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang manajemen perawatan luka perineum post partum.