Claim Missing Document
Check
Articles

The Relationship Between Nurse Supervision With Compliance Toward Handover During The Pandemic COVID-19 in Indonesia Dudi Mauludin; Lia Idealistiana
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.242 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v8i2.352

Abstract

Aims : Knowing the optimization of the implementation of supervision on nursing handover compliance. Methods : Analytical with cross sectional. The sample in this study were 51 nurses in the inpatient room, the sampling technique was Total Sampling. Results : Of the 51 respondents most of the respondents carried out supervision as many as 45 people (88.2%) and 6 people did not carry out supervision (11.8%). Based on compliance, most of the compliant did handovers as many as 43 people (84.3%) and those who did not comply with handovers as many as 8 people (15.7%). There was a significant relationship between the implementation of supervision and handover compliance (p value 0.006). Conclusions : There is a significant relationship between the implementation of supervision and handover compliance so as to obtain optimal results. It is hoped that there will be solid cooperation between the head of the room and the implementing nurse so that it can produce good performance.
PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN KEBIASAAN GOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK: The Effect of Mother Knowledge About Dental Health and Brushing Teeth Habits on Incidence of Dental Caries in Children Eva Sri Juhaeni Lestary; Lia Idealistiana
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 3 (2022): JIKep | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.62 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i3.1170

Abstract

Pendahuluan: Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi karies gigi di Indonesia sebesar 88,8% dengan prevalensi karies akar 56,6%. Prevalensi karies gigi tertinggi pada kelompok anak usia 5-9 tahun (92,6%), dan pada kelompok usia 3-4 tahun sebesar 81,1%. Mayoritas penduduk Indonesia (94,7%) sudah memiliki perilaku menyikat gigi yang baik. Namun dari persentase tersebut, hanya 2,8% yang menyikat gigi pada waktu yang tepat, yaitu minimal dua kali, setelah sarapan dan sebelum tidur. Tujuan: Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak. Metode: Analitik menggunakan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu wali siswa kelas 1-3 SDN Buni Bakti 02 Bekasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 80 orang, teknik pengambilan sampel adalah quota sampling. Hasil: Sebagian besar responden mengalami karies gigi (68,8%), pengetahuan cukup (52,5%) dan kebiasaan menggosok gigi yang buruk (56,3%). Ada pengaruh pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak dengan p value < 0,05. Kesimpulan dan Saran: Ada pengaruh pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan kebiasaan menggosok gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak. Diharapkan pihak sekolah mengadakan pemeriksaan kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali.
The Relationship Between Nursing Handover and Patient Safety Goals in The Inpatient Room at The Rs Taman Harapan Baru Bekasi in 2022 Lia Idealistiana; Melani Fitri Aulia
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i9.6995

Abstract

ABSTRACT Weighing in has a large role in the problem causing medical errors, ineffective weighing can cause many problems related to patients such as errors and violations in patient care safety. Weighing in, or often called operands, is a technique or way to convey and receive a report related to the patient. The inaccuracy of weighing and implementation that has not been optimal are obstacles in achieving patient safety goals. A more in-depth analysis is needed so that the weigh-in becomes better so as to reduce the occurrence of medical errors. The purpose of the study was to determine the relationship between the process of nursing handover with the implementation of patient safety goals in the inpatient room at Taman Harapan Baru Hospital Bekasi in 2022. This study was a descriptive analytic study with a  cross sectional. Research time for 1 month. The population used by nurses in one of the inpatient rooms was 30 people. Sampling using a total sampling of 30 people. Data collection used using interviews with questionnaire media. Analysis of the data used is the chi-square test. The results showed that the process of weighing and receiving nurses was in the good category as many as 22 people (73.3%), the majority of patient safety targets were in the good category as many as 20 people (66.7%). There is a significant relationship (significant) between the process of weighing the nurses with the implementation of patient safety goals P value = 0.041 (< 0.05). In conclusion, there is a significant relationship  (significant) between the process of weighing and receiving nurses with the implementation of patient safety goals P value = 0.041 (< 0.05). Suggestions for the management of Taman Harapan Baru Bekasi Hospital require an evaluation of the implementation of the nurse weighing process according to Standard Operating Procedures (SOP) to prevent errors in the transfer of information that have an impact on patient safety.  Keywords : Handover, Patient Safety, Medical Error   ABSTRAK Timbang terima mempunyai peran sebanyak besar dari masalah penyebab medical error, timbang terima yang tidak efektif dapat mengakibatkan banyak permasalahan yang berhubungan dengan pasien seperti kesalahan dan pelanggaran dalam keselamatan perawatan pasien. Timbang terima, atau sering disebut operan merupakan suatu teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan pasien. Ketidaktepatan timbang terima dan pelaksanaan yang belum optimal menjadi penghambat dalam tercapainya tujuan keselamatan pasien. Perlu analisis yang lebih mendalam agar timbang terima menjadi lebih baik sehingga mengurangi terjadinya kesalahan medis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan proses timbang terima perawat dengan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Taman Harapan Baru Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Waktu penelitian selama 1 bulan. Populasi yang di gunakan perawat pelaksana di salah satu ruang rawat inap sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara dengan media kusioner. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan proses timbang terima perawat berada pada kategori baik sebanyak 22 orang (73,3%), sasaran keselamatan pasien mayoritas pada kategori baik sebanyak 20 orang (66,7%). Terdapat hubungan yang bermakna (significant) antara proses timbang terima perawat dengan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien P value = 0,041 (< 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna (significant) antara proses timbang terima perawat dengan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien P value = 0,041 (< 0,05). Saran bagi pihak manajemen RS Taman Harapan Baru Bekasi memerlukan evaluasi pelaksanaan proses timbang terima perawat sesuai Standar Prosedur Operasional (SOP) untuk mencegah kesalahan dalam transfer informasi yang berdampak pada keselamatan pasien. Kata Kunci : Timbang Terima, Keselamatan Pasien, Medical Eror
Hubungan Penerapan Metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) terhadap Komunikasi Efektif Antar Perawat di RS Taman Harapan Baru Tahun 2022 Lia Idealistiana; Annisa Risqi Salsabila
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i9.6962

Abstract

ABSTRACT Nursing and nursing care actions are highly dependent on the communication process. Errors due to ineffective communication are still often found in hospitals and are very fatal for patients. Therefore, the National Hospital Accreditation Standard (SNARS) recommends communication methods that are expected to be a solution to ineffectiveness in communicating, namely the SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) method. The general purpose of this study is to find out the relationship of applying SBAR (Situation, Background, Assessment and Recommendation) in communication between nurses at Taman Harapan Baru Hospital 2022. This research method is quantitatively descriptive using cross sectional studies, and the statistical test is the chi square test. The research was conducted at Taman Harapan Baru Hospital with a sample number of 30 respondents. Sample selection method by means of total sampling, with primary and secondary data types. The results of statistical analysis showed that nurses who communicated efficiently there were 24 nurses (80%) and nurses who communicated ineffectively there were 6 nurses (20%). And based on the results of the Chi Square statistical test is a p value of 0.040. The conclusion in this study is that there is a significant relationship between the application of the SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation)  method and communication between nurses at Taman Harapan Baru Bekasi Hospital. Keywords : Communication, SBAR Method  ABSTRAK Tindakan keperawatan dan asuhan keperawatan sangat bergantung pada proses komunikasi. Kesalahan akibat komunikasi yang kurang efektif masih sering ditemukan di rumah sakit dan berakibat sangat fatal bagi pasien. Oleh karena itu, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) merekomendasikan metode komunikasi yang diharapkan menjadi solusi ketidakefektifan dalam berkomunikasi yaitu metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan SBAR (Situation. Background, Assessment and Recommendation) dalam komunikasi antar perawat di RS Taman Harapan Baru 2022. Metode penelitian ini adalah kuantitatif desktriptif menggunakan studi cross sectional, dan uji statistik adalah uji chi square. Penelitian dilakukan di RS Taman Harapan Baru dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Metode pemilihan sampel dengan cara total sampling, dengan jenis data primer dan sekunder. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa perawat yang berkomunikasi secara efertif ada 24 perawat (80%) dan perawat yang berkomunikasi secara tidak efektif ada 6 perawat (20%). Dan berdasarkan hasil uji statistik Chi Square adalah p value 0,040. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna (significant) antara penerapan metode SBAR (Situation, Background, Asessment, Recommendation) dengan komunikasi antar perawat di RS Taman Harapan Baru Bekasi.  Kata Kunci : Komunikasi, Metode SBAR
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN PADA REMAJA AWAL TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA PONDOK GEDE Lia Idealistiana; Ita Herawati; Nofa Anggraeni; Chairul Amaliah; Cindy Guspita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.362 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.441

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan narkoba pada remaja dapat dicegah dengan pemberian penyuluhan. Diharapkan setelah di berikan penyuluhan, remaja bisa menjauhi narkoba dan tidak akan mencoba-coba untuk menggunkannya. Dengan diberikan penyuluhan, diharapkan agar remaja bisa mengerti tentang bahaya narkoba dan menjauhi narkoba. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra expriemental jenis One group pretest-posttest desaign. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di SMA Pondok Gede dengan jumlah populasi 200 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling Hasil: Pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan masuk kategori cukup sebanyak 28 orang (70%), sebagian besar pengetahuan responden sesudah dilakukan penyuluhan masuk kategori baik sebanyak 31 orang (77,5%). Kesimpulan:. Hasil analisis bivariat menunjukan p-value= 0,00 artinya pvalue< 0,05. Artinya ada pengaruh antara pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan pada remaja awal tentang bahaya narkoba di SMA Pondok Gede
EDUKASI KESEHATAN IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN ANTENATAL TERPADU, IMD, ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS DUREN JAYA Nofa Anggraini; Ita Herawati; Lia Idealistiana; Lucy Amelia
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.369 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.475

Abstract

Pendahuluan: Cakupan IMD dan pemberian ASI Esklusif juga masih rendah. Informasi dari bidan diperoleh kebanyakan para ibu hanya memeriksakan kandungan pada awal kehamilan hanya untuk memastikan kondisi mereka. Beberapa ibu juga menyatakan bahwa mereka tidak merasa terlalu kuatir kerena sudah berpengalaman dengan kelahiran sebelumnya. hal ini mengindikasikan bahwa masih adanya ibu hamil yang belum mengerti sepenuhnya tentang betapa pentingnya kunjungan ANC secara teratur dan sesuai dengan standar yang ditetapkan, karena dengan memeriksakan kehamilan secara rutin pada kehamilan akan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil. Metode: Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab dilengkapi dengan video dan menggunakan LCD. Hasil: Meningkatnya pengetahuan ibu hamil sehingga nantinya proses kelahiran lancar dan bayi pun sehat, dan para ibu yang telah mendapatkan informasi yang tepat dapat menjadi influencer bagi masyarakat di sekitarnya untuk menggalakkan kepatuhan ANC dan pemberian ASI Eksklusif. Kesimpulan: Meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pelayanan ANC terpadu, pelaksaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif
PENYULUHAN LANGKAH CUCI TANGAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN BEKASI Lia Idealistiana; Rahayu Khairiyah; Nofa Anggraini; Maryati
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.863 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.479

Abstract

Pendahuluan: Pencegahan penyakit yang menular lewat tangan dapat diatasi dengan baik, salah satunya dengan cuci tangan yang baik dan benar menurut WHO. Saat ini pemerintah Indonesia sedang memaksimalkan penyuluhan cuci tangan yang dilakukan oleh para kader kesehatan seperti Dokter, Apoteker, Perawat dan praktisi kesehatan lainnya. Metode: Penyuluhan yang diberikan berupa ceramah edukasi dan mendemonstrasikan langkah-langkah mencuci tangan sesuai standard WHO. Hasil: Tingkat pengetahuan siswa terbukti meningkat. Peningkatan ini ditandai dengan kemampuan siswa terlihat lebih baik dalam mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Kesimpulan: Peningkatan pemahaman tentang higiene dan dapat mempraktekkan langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar sesuai standard WHO.
PADA WANITA USIA SUBUR DI RW 02 KELURAHAN JATIBENING PONDOK GEDE BEKASI "INSPEKSI VISUAL ASETAT" Nofa Anggraini; Rahayu Khairiyah; Lia Idealistiana; Jihan Ingkha; Sofia Nastiti
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.462 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.573

Abstract

Pendahuluan: Kanker rahim di Indonesia menduduki peringkat pertama, 65%. Kondisi pasiennya dalam stadium lanjut. Pada penelitian di tiga belas laboratorium patologi anatomi didapatkan jumlah penderita kanker serviks sekitar 18,5%. Ditemukan sejak umur 25-34 tahun dengan puncaknya terbanyak berada pada umur 45-54 tahun. Data di RS.H.Adam Malik Medan tahun 2011 ditemukan jumlah pasien kanker serviks sebanyak 367 orang. Keluhan utama yang paling banyak dialami penderita adalah perdarahan pervaginam (77,9%), sedangkan stadium terbanyak adalah IIIb (39,5%). Metode: Metode pendekatan yang dilaksanakan menggunakan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pemeriksaan serviks dengan metode IVA test. Metode analisis data menggunakan dependent t test. Hasil: Hasil kegiatan diperoleh data hasil IVA Test WUS adalah negatif (80%),radang (17,5 %) dan positif (2.5%);pengetahuan WUS sebelum diberi Komunikasi Edukasi Informasi (KIE) tentang kanker serviks dan IVA Test rata –rata = 13.58,SD =3.012 dan sesudah diberi KIE rata –rata= 14.30, SD = 3.275 Kesimpulan: Hasil uji statistik diperoleh beda mean = 0.725 dan nilai P=0,016,maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan KIE terhadap pengetahuan WUS tentang kanker serviks dan IVA Test.
PENGUATAN INTERVENSI DALAM CAREGIVER SUPPORT PADA KELOMPOK LANJUT USIA DI PANTI WERDHA KOTA BEKASI Feva Tridiyawati; Lia Idealistiana; Mariyani; Nurfadilah; Melisa Fitria
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.356 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i1.667

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya populasi lanjut usia di Indonesia dapat membuat berbagai masalah kesehatan yang perlu menjadi perhatian oleh perawat maupun caregiver. Permasalahan ini memiliki multipatologi yang akan diatasi sebagai pemenuhan kebutuhan hidup dasarnya. Permasalahan dialami lansia seperti menurunnya daya cadangan biologis, berubahnya gejala dan tanda penyakit dan gangguan nutrisi. Pola penyakit yang bergeser kearah penyakit-penyakit degeneratif seperti gangguan sendi, hipertensi, stroke dan diabetes. Kebutuhan Caregiver dalam merawat lansia perlu diberikan dukungan agar dapat mampu dengan baik memberikan bantuan dan penanganan kepada lansia yang membutuhkan. Pemenuhan bantuan kebutuhan hidup dasar ini membutuhkan ketrampilan yang baik oleh seorang Caregiver. Pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang benar dan diharapkan tidak berdampak menjadi bahaya maupun efek yang akan menimbulkan masalah lain yang terjadi pada lansia.Metode: Metode Pre dan Post test one grup sederhana menggunakan ceklist dan observasi lapanganHasil: Hasil survey kebutuhan dasar lansia yang dibutuhkan adalah kebutuhan perawatan diri 32%, kebutuhan istirahat tidur 43% dan kebutuhan nutrisi 25%. Hasil post tes pengetahuan petugas dalam pendidikan kesehatan; baik 80% dan cukup 20%. Penilaian efektifitas ketrampilan yakni; sangat mudah dilakukan sebanyak 80% dan mudah dilakukan 20%.Kesimpulan: Dari uraian hasil pengabdian kepada Masyarakat diatas, kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat kebutuhan perawatan diri, nutrisi, kebutuhan tidur dan istirahat.
EDUKASI PENCEGAHAN SCREEN DEPENDENCY DISORDER (SDD) DAN TANTANGAN POLA ASUH EFEKTIF ANAK USIA DINI ERA DIGITAL DI PUSKESMAS MARGA JAYA Tuty Yanuarti; Lia Idealistiana; Novita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.616 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i2.793

Abstract

Pendahuluan: Screen Dependency Disorder (SDD) atau biasa disebut kondisi kecanduan layar dan gadget merupakan penggunaan gadget elektronik dan internet yang tidak terkendali dan disertai dengan gangguan perilaku, kognisi dan sosial. Berdasarkan situs New York Times, 70% orang tua mengaku mengijinkan anak-anak mereka yang berusia 6 bulan- 4 tahun untuk bermain gagdet ketika orang tua sedang sibuk, 25 % mengaku meninggalkan anak-anak sendiri dengan bermain gagdet saat menjelang tidur. Metode: Metode yang digunakandalam pengabdian ini mengadopsi langkahlangkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Mitra pada pengabdian ini merupakan ibu/orang tua, kader, bidan desa dan tokoh masyarakat.Hasil: Dari hasil edukasi yang diberikan menunjukkan bahwa 29 orang (82,85 %) sudah benar menjawab kuesioner yang diberikan. Para orangtua tersebut juga sangat antusias ingin mempraktekan materi pola asuh yang sudah diberikan. Kesimpulan: Kesimpulan pada pengabdian ini adalah kegiatan ini sangat berdampak positif bagi para orang tua dan masyarakat umum karena meningkatkan pengetahuan orang tua dalam tentang Screen Dependency Disorder (SDD)/kecanduan layer dan gadget serta pola asuh anak yang efektif terhadap anak usia dini di era digital.