Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem

MODIFIKASI ASPEK RASIO SUDU KINCIR ANGIN DAN GEAR RASIO PADA AERATOR BEBASIS TEKNOLOGI POMPA SPIRAL BERTENAGA AIR wenny andriyani; Gunomo Djoyowasito; Rifaldi Aprilianto; Ary Mustofa Ahmad; Musthofa Lutfi
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.136 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v7i1.107

Abstract

Peningkatan produktivitas tambak udang di Indonesia dilakukan dengan tetap menjaga kualitas air tambak menggunakan aerator. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan putar dengan modifikasi aerator yang memanfaatkan teknologi pompa spiral yang kemudian digerakkan oleh kincir angin. Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: (1) Pembuatan rancangan modifikasi aspek rasio dan gear rasio (2) Persiapan Komponen kincir angin dan gear rasio, (3) Perakitan alat, (4) Uji kinerja alat. Modifikasi dilakukan pada kebutuhan kecepatan putar aerator dengan aspek rasio kincir angin dan gear rasio. Aspek rasio yang digunakan pada sudu kincir angin sebesar 0,833 dan 2,167, sementara gear rasio yang digunakan adalah 1:10 dan 1:5. Parameter yang diukur adalah kecepatan angin, kinerja aerator (kecepatan putar kincir angin, kecepatan putar pompa spiral, daya, debit, tinggi tekan), dan kualitas air (oksigen terlarut). Hasil uji kinerja alat dengan kecepatan angin berkisar antara 0,62 - 4,65 m/s. Kecepatan putar teoritis yang terukur adalah sebesar 45,4632. Sementara untuk reduksi putar memiliki nilai rata-rata sebesar 0,41. Daya teoritis terkecil yang dihasilkan oleh kecepatan angin terkecil, yaitu sebesar 0,62 m/s. Daya yang dihasilkan sebesar 0,1967 Watt. Kemudian daya, debit air, dan tinggi tekan rata-rata 24.02834 watt, 15.52008 cm3/s, 30.16 cm. Sementara oksigen terlarut yang dihasilkan berkisar antara 4,4 – 11,9 mg/L. Aerator dengan aspek rasio 0,833 dan gear rasio 1:10 serta aerator dengan aspek rasio 2,167 dan gear rasio 1:5 mampu menghasilkan kecepatan putar, daya, dan debit air yang lebih baik. Namun, untuk tinggi tekan aerator yang belum dimodifikasi menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Sementara kedua aerator mampu menghasilkan oksigen terlarut berkisar 4 – 11 mg/L.
Characterization Of Bioplastic from Cellulose Acetate Empty Bunches Oil Palm and Canna Bulb Flour (Canna edulis Ker) With Addition of Variations of Glycerol Lutfi, Musthofa; Djoyowasito, Gunomo; Argo, Bambang Dwi; Perdana, Lita Puspita Rizka
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jrpb.v13i2.1167

Abstract

Bioplastics are environmentally friendly materials that serve as alternatives to synthetic plastics, capable of being decomposed by microorganisms. Starch, commonly sourced from tubers such as canna tubers, is one of the primary natural components used in bioplastic production. This study utilized a completely randomized factorial design with glycerol as a plasticizer and cellulose acetate from Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) as a reinforcement agent. Glycerol was varied at concentrations of 1, 2, 3, 4, and 5 ml, while cellulose acetate OPEFB was varied at 1, 1.5, 2, 2.5, and 3 g. The resulting bioplastics underwent mechanical testing, including tensile strength, elongation, elasticity, water absorption, solubility, and biodegradability. The highest tensile strength (20.56 MPa) was observed with 2 ml glycerol and 1.5 g cellulose acetate OPEFB. The best elongation (33.33%) occurred with 4 ml glycerol and 1 g cellulose acetate OPEFB. Maximum elasticity (2.86 MPa) was achieved with 2 ml glycerol and 2.5 g cellulose acetate OPEFB. Optimal water absorption (12.54%) was recorded with 1 ml glycerol and 1 g cellulose acetate OPEFB, while the highest solubility (43.97%) was observed with 5 ml glycerol and 3 g cellulose acetate OPEFB. The greatest biodegradability (88.75%) was achieved with 5 ml glycerol and 1.5 g cellulose acetate OPEFB. These findings highlight the potential of starch-based bioplastics reinforced with cellulose acetate OPEFB to achieve desirable mechanical and environmental performance characteristics.
Co-Authors . Masruroh A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Anas Thohir Ahmad Saiful Haq Alfin Izaniyah Ali Djamhuri Alin Rosyidatul Afidah SR Alvian Budhi Irianto Anang Lastriyanto Andi, Moch. Alfi Angky Wahyu Putranto Arif Suryo Nugroho Ary Drajad Prasetyo Ary Musthofa Ahmad Ary Mustofa Ahmad Bambang Dwi Argo Bambang Susilo Braja Manggala Budiadi, Ary Chatchawan Chaichana Dedy Dwi Prasetyo Dewi Maya Maharani Dewi Maya Maharani Dony Aprilyan Dyah Iswatun Lailyningtyas Ekoyanto Pudjiono Evi Wahyu Dianti Faisz Kasifalham Fajri Anugroho Farisatun Ni’mah Febi Damayanti Rahayu Firdaus Kurnia Putra Firdiani Nur Afifah Gatot Suharto Abdul Fatah Gatot Suharto Abdul Fatah Gracia Deborah Alfons, Gracia Deborah Gunomo Djojowasito Gunomo Djoyowasito Hamidah Hanum Hamidah Nayati Utami Hayyu Latiefuddin Helmi Fadhlurrahman Felayati Herwati, Faizah Churotus Ilhamuddin Ilhamuddin Indra Braga Adi Nuriawan Ineke de Elda Ayumi Irma Putri Pujianti Joko Prasetyo KHOIRUL ANAM Kusubakti Andjani Litapuspita Rizka Perdana Ma'rifatika Muslikha Malinny Debra Mochamad Bagus Hermanto Muhammad Agung Nugraha Nurwahyuningsih Nurwahyuningsih Perdana, Lita Puspita Rizka Pratama, Kanda Bagus Puji Widodo R. Fery Agung S. R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Riandy Juworo Ricana Rindu Indihani Rifaldi Aprilianto Rini Yulianingsih Sandra Sandra Sigit Setiawan Soebandi Soebandi Tiara Ika Susanti Titik Nur Hidayah Tubagus Irfan Khiari Turangga Bagus Setya Graha Ulwan Zuhdi Wachid Rahmanjaya Wahyu Nukholis Hadi Syahputra Wahyunanto A. Nugroho Wahyunanto Agung Nugroho Wahyunanto Agung Nugroho Wahyunanto Agung Nugroho wenny andriyani Yuliani Widiastutik Yulinda yulinda Yusron Sugiarto Yusuf Hendrawan