Claim Missing Document
Check
Articles

Mahasiswa, Obat-obatan, dan Prilaku Kesehatan (Studi Perilaku Pengobatan Mandiri Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam Mengonsumsi Obat) Ariyanti, Farika Tri; Husain, Fadly; Luthfi, Asma
SOSIO EDUKASI Jurnal Studi Masyarakat dan Pendidikan Vol 2, No 1 (2018): Sosio Edukasi
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.174 KB) | DOI: 10.29408/se.v2i1.990

Abstract

The indication of risky health behavior in students can lead into a disease. Self-medication is the most common form of therapy chosen by someone who relies on medication distribution as pharmacy does. As for choosing the medicines, it requires adequate knowledge to adjust between the types of disease and the types of medicines. Qualitative method is used in this research using observation, interview, and documentation as the collected data. The results are: (1) the diseases suffered by Unnes students according to their risky health behavior are maag, diarhea, headache, scabies, and influenza. (2) Unnes student’s risky health behavior are the irregular eating pattern, unbalanced nutrition, less rest time, and less exercises. (3) Unnes students prefer to take self-medication in overcoming the suffered disease using pharmacy, store, or stall medicines until the reuse of prescription. Keywords:  Illness behavior, risky health behavior, self medication.
Hiperealitas Kampung Pelangi Semarang Wulandari, Siti Suci; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Kampung Pelangi Semarang merupakan salah satu program Pemerintah Kota Semarang untuk merenovasi perkampungan kumuh yaitu Kampung Wonosari. Kampung Pelangi menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang yang populer dan banyak didatangi oleh pengunjung. Tetapi, populernya Kampung Pelangi tidak merujuk pada referensi utamanya, sehingga menyebabkan terjadinya hiperealitas. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hiperealitas yang terjadi di Kampung Pelangi. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kampung Pelangi berawal dari ketertarikan pemerintah terhadap kampung wonosari yang terlihat kumuh setelah dilakukan pemugaran pasar kembang, 2) Masyarakat mengekspresikan perasaan cemas saat awal program melalui aktifitas menutup pintu, dan duduk di depan rumah. Histeria pengunjung yang datang ke Kampung Pelangi terdiri dari histeria untuk dikonsumsi publik massa, dan mengisi waktu luang tanpa memiliki tujuan yang jelas, 3) Hiperealitas Kampung Pelangi dilakukan melalui bantuan teknologi simulasi seperti fotografi yang  menghasilkan citra atau realitas semu. Kampung Pelangi memiliki polisemi makna baik di masyarakat, pengunjung, maupun pemerintah. The Program of Kampung Pelangi Semarang (Rainbow Village) is one of the programs from the Semarang City Government to renovate one area of highly populated village in this city (slums), namely Wonosari Village. Kampung Pelangi has become a popular tourist destination in the city and is visited by many visitors. However, the popularity of Kampung Pelangi does not refer to its main reference, which causes hyperreality. This article aims to find out the hyperreality occurs in Kampung Pelangi. Method used in this study is qualitative. Data collection techniques used in this study are observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that: 1) Kampung Pelangi was originated from the government's interest in the village of Wonosari which looked rather shabby after the restoration of Pasar Kembang (flower market), 2) Citizens expressed anxiety at the beginning of the program through closing the door, and sitting in front of the house. The hysteria of visitors who come to Kampung Pelangi consists of hysteria to be consumed by the masses, and to fill their spare time without having a clear goal, 3) The hyperreality of Kampung Pelangi is supported by the simulation of technology such as photography that produces false images or reality. Kampung Pelangi has a polysemy definition in the community, visitors, and the government.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SUKOHARJO KABUPATEN PATI Luthfi, Asma; Kismini, Elly
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupeten Pati belum bisa dirasakan kontribusi sosialnya oleh warga sekitar.Beberapa program pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pengelola TPA belum pernah melibatkan masyarakat sekitar, padahal hal ini penting agar masyarakat memperoleh pengetahuan dan bisa termotivasi untuk melakukan pengelolaan sampah dalam komunitas mereka. Pengelolaan sampah yang berbasis komunitas dengan mensinergiskan dengan system pengelolaan sampah di TPA merupakan model pengelolaan sampah yang cukup efektif yang bisa dilakukan di wilayah ini.Model pengelolaan sampah yang semacam ini mensyaratkan tumbuhnya kesadaran dan partisipasi aktif warga untuk turut mengelola sampah di lingkungan mereka.Hal ini dimaksudkan agar muncul kelompok warga yang peduli sampah dan berkeinginan untuk mengelolanya, sehingga pengelolaan sampah dapat berkelanjutan. Di samping itu, juga mensyaratkan adanya jejaring kerjasama dengan TPA dan lembaga lain dalam pengelolaan sampah.Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode kegiatan, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi.FGD dilakukan dalam 2 tahap yakni FGD I yang bertujuan untuk menggali persoalan-persoalan yang dihadap masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah agar masyarakat dapat memahami dan menyadari persoalan mereka sehari-hari dan FGD II yang bertujuan untuk menggali dan memunculkan peran serta dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mengelola sampah secara berkelanjutan.Sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang upaya pengelolaan sampah yang berbasis komunitas.Kegiatan ini berlangsung dengan hasil yang baik, sebab kehadiran, partisipasi, dan antusiasme warga dalam mendukung kegiatan ini cukup tinggi.Tetapi singkatnya waktu pelaksanaan dan kurang dilibatkannya perempuan menjadi kendala dari kegiatan ini.Meski demikian, dari kegiatan ini diharapkan tumbuh kesadaran warga untuk mengelola sampah di lingkungan mereka secara partisipatif.
SIASAT USAHA INDUSTRI KECIL DALAM MENGHADAPI DOMINASI INDUSTRI BESAR (STUDI KASUS PADA INDUSTRI KECIL KLASTER BORDIR DAN KONVEKSI DESA PADURENAN KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS) Luthfi, Asma; Muasyaroh, Luthfiatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui siasat usaha yang dilakukan oleh industri kecil di Desa Padurenan dalam menghadapi dominasi industri besar. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah dimensi moral oleh Scott dan dimensi rasional oleh Popkin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kondisi usaha kecil terdiri dari berbagai karakteristik yakni lama pendirian usaha, dan perluasan pangsa pasar. 2) Bentuk persaingan usaha konveksi berupa harga dan pangsa pasar, 3) Hambatan yang dialami industri kecil dalam menghadapi persaingan usaha yaitu modal, sumber daya manusia, sarana prasarana dan pemasaran. 4) Siasat usaha yang dilakukan oleh industri kecil meliputi mengikuti trend pasar, optimalisasi penggunaan bahan baku, promosi online maupun offline, sikap terbuka terhadap konsumen dan tenaga kerja, serta pemanfaatan jaringan sosial.
Religious Morality in Economic Behavior of Grocers In Sekaran, Semarang Luthfi, Asma
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v12i2.23836

Abstract

Economic activity is the main activity carried out by human which its development can be affected by several factors. One of the factors is religion and belief that they have. Religion and economic are two influential elements because religion is able to push the mentality and motivation of human economy. Vice versa, the economy can be a driving force for improving the quality of a person's religious behavior. For the grocers in Sekaran Village, the economic activity that they do is not free from the influence of their religion and belief. The method used in this study was a qualitative method based on descriptive analysis which was located in Sekaran Village, Gunung Pati District, Semarang. This study shows that the economic behavior in the grocery grocer is strongly influenced by their religious spirituality. This can be seen in their view of property as a treasure given by God and should be used to help for fellow human beings, their view on working is based on the God's commands, as well as work ethic that is constituted by the teachings of their religion. This view then affects the entrepreneurial ethics and their economic action which are oriented to religious values.
MASYARAKAT INDONESIA DALAM SERIBU WAjAH KAPITALISME Luthfi, Asma
Forum Ilmu Sosial Vol 36, No 2 (2009): December 2009
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v36i2.1357

Abstract

Basically, the existing capitalist system in Indonesia today is the economic system that has been practiced for a long time. Throughout its history, there are several forms of the capitalist system that has been practiced in Indonesia. The frst is the colonial capitalist system which lasted from the Dutch colonial period until Indonesia’s independence. The second is the bureaucratic capitalism that took place during the New Order period. The third is the global capitalist system that emerges when neo-liberalism policies are applied to the Third-World countries, including Indonesia. Such capitalist systems in their developments give either some implications or impacts to the social life of the people in Indonesia.Keywords: Indonesia people’s, capitalist system
PROBLEMATIKA PEMBENTUKAN KESADARAN KRITIS PADA PNPM-MANDIRI PERKOTAAN (Studi Kasus di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang) Luthfi, Asma
Forum Ilmu Sosial Vol 40, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v40i1.5495

Abstract

The nature of community development is to estabilish critical consciousness of society. In the process of community development through the PNPM-Mandiri Perkotaan, critical consciousness is expected to be formed through a series of empowerment activity cycle. This study used a qualitative approach to analyze data in a descriptive and inductive. This study showed that the process of community development PNPM-Mandiri Perkotaan can be seen in the cycle and the activities that actively involve the community and participatory, critical consciousness which is formed from each cycle that emphasizes the revitalization of the universal values of humanity and the basic principles of community , and a variety of opportunities and barriers in the formation of critical consciousness. But the critical consciousness formed by the PNPM-Mandiri Perkotaan still a functional and modernist paradigm, because only emphasizes the human aspect. Empowerment programs are less touched on structural aspects. This makes the process of empowerment in PNPM-Mandiri Perkotaan has not been able to solve the problem of society as a  comprehensive.
Jaringan dan Sistem Sosial dalam Distribusi Komoditas Pertanian Lahan Kering Husain, Fadly; Gunawan, Gunawan; Arsal, Thriwaty; Luthfi, Asma; Rini, Hartati Sulistyo
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2018.2.2.2893

Abstract

Farming systems in the highlands have special typologies, as the development of dryland farming systems in the form of “tegalan” or gardens. This farming system also exists in several regions in Central Java. The aim of the study is to understand the distribution network system of local commodities (coffee, cocoa, and sugar palm at the local level). This study used qualitative research methods. The subjects in this study were the community (farmers) in Medono Village, Boja District, Kendal Regency. The results showed that the coffee and palm sugar distribution network system is carried out by collectors who come from local people and vendors or entrepreneurs from outside the village.
Sinkretisasi Nilai Islam dan Jawa Dalam Laku Ritual Peziarah Di Makam Syekh Jambu Karang Nisa, Kanita Khoirun; Alimi, Moh Yasir; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan sinkretisasi nilai Islam dan Jawa yang dilakukan dalam laku ritual peziarah di Makam Syekh Jambu Karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk sinkretisasi yang dilakukan oleh peziarah meliputi 3 hal yaitu pertama, sinkretisasi persiapan. Disini meliputi tradisi slametan, nyadran, ruwat bumi. Kedua, sinkretisasi dalam pelaksanaan meliputi bakar kemenyan, tabur bunga dan tahlilan. Ketiga, sinkretisasi dalam tuturan doa meliputi doa secara arab dan Jawa.
Reproduksi Berita Hoax di Media Sosial Masyarakat Desa Rendeng Kabupaten Kudus Syania, Tiara Dwi; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 2 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan ruang publik baru melalui media sosial yang digunakan masyarakat Desa Rendeng, menjadi akses bebas keluar masuknya berita hoax. Melalui media sosial, reproduksi berita hoax semakin mudah dilakukan dan berakibat masifnya perkembangan berita hoax pada media sosial masyarakat. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori Kekuasaan dan Pengetahuan Michle Foucault. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan reproduksi berita hoax pada meda sosial masyarakat Desa Rendeng. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Perkembangan berita hoax di Desa Rendeng tidak terlepas dari karakteristik yang tedapat pada berita hoax, segmentasi penerimaan berita hoax di masyarakat, serta metode penyebaran berita hoax di Desa Rendeng, 2) Tipologi respon masyarakat terhadap berita hoax terdiri dari proses tidak langsung percaya dan proses langsung percaya dengan berita hoax, sedangkan cara masyarakat mengidentifikasi berita hoax terdiri dari media sosial yang dimiliki dan tingkat kesadaran literasi media sosial masyarakat Desa Rendeng, 3) Proses masyarakat Desa Rendeng dalam mereproduksi berita hoax terdiri dari mengedit berita hoax serta mengkombinasikan dari berbagai sumber.