Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian Hama Berbasis Pertanian Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan Burung Tyto Alba Aji Kusuma Wardani; Hartati Sulistyo Rini; Asma Luthfi
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol. 13 No. 1 (2024): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat dan dampak pengendalian hama pertanian menggunakan burung Tyto Alba terhadap kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pertanian di Desa Tlogoweru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan mekanisme wawancara mendalam disertai dengan observasi pada kelompok petani. Analisis data yang digunakan mengacu pada model interaktif. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan teori inovasi Schoemaker dan konsep partisipasi. Hasil penelitian menunjukan proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui tiga tahap yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Program yang dibuat dengan melihat kebutuhan masyarakat mendapat tingginya tingkat partisipasi masyarakat. Program pengendalian hama menggunakan burung Tyto Alba memberi dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pertanian di Desa Tlogoweru.
Kesenian Lengger: Diantara Perubahan Sosial dan Pelestarian Deva Andrian Aditya; Asma Luthfi; Hartati Sulistyo Rini
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol. 13 No. 2 (2024): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian Lengger adalah kesenian yang sangat dekat dengan masyarakat Sendangsari dengan kelompok keseniannya yang bernama Taruna Budaya. Kesenian Tari Lengger masih tetap dijaga dan dilestarikan oleh kelompok Kesenian Taruna Budaya serta masyarakat walaupun sudah banyak budaya dari luar yang masuk. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelestarian kesenian Lengger yang dilakukan oleh kelompok kesenian Taruna Budaya di Desa Sendangsari. Teori yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh yaitu teori fungsionalisme struktural, skema AGIL dari Talcott Parson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok Taruna Budaya melakukan pelestarian kesenian Tari Lengger dengan cara melakukan latihan rutin setiap satu minggu sekali, pementasan, pertemuan rutin kelompok satu minggu sekali dan melakukan regenerasi kesenian Lengger terhadap generasi muda. Usaha pelestarian kesenian Lengger oleh kelompok Taruna Budaya menjadi tantangan tersendiri, terdapat faktor pendorong dan faktor penghambat yang dialami oleh kelompok taruna Budaya
Internalisasi Nilai Budaya Pada Generasi Milenial dalam Upacara Adat Cowongan di Desa Pekuncen Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap Putri Sonia Purnawati; Asma Luthfi
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol. 13 No. 2 (2024): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Desa Pekuncen Kabupaten Cilacap mayoritas berprofesi sebagai petani yang sangat bergantung pada hujan untuk mengairi areal persawahannya, sehingga terdapat upacara cowongan yang merupakan upacara memanggil hujan. Saat ini upacara cowongan mengalami perubahan dan terdapat peran serta keterlibatan generasi milenial di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan upacara cowongan di Desa Pekuncen, mengetahui keterlibatan generasi milenial dalam upacara cowongan yang memberikan dampak pada kehidupan mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis data Creswell yaitu mengorganisasikan dan menyiapkan data yang akan dianalisis, membaca dan melihat seluruh data, membuat koding seluruh data, menggunakan koding sebagai bahan untuk membuat deskripsi, menghubungkan antar tema, dan memberi  interpretasi dan makna tentang tema. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: Pelaksanaan upacara cowongan di Desa Pekuncen saat ini juga dijadikan sebagai sebuah acara pertunjukan. Alasan generasi milenial di Desa Pekuncen mau ikut terlibatan dalam pelaksanaan upacara cowongan dan bagaiaman bentuk keterlibatan generasi milenial. Dampak yang generasi milenial rasakan dalam kehidupan setelah ikut berpartisipasi dalam upacara cowongan.
Revitalizing Religious-Based Mediation in Peripheral Indonesia: An Empirical Assessment of BP4's Role in Family Conflict Resolution Amin, Nuzliyati; Abbas, Abd Haris; Abubakar, Fatum; Luthfi, Asma
Antmind Review: Journal of Sharia and Legal Ethics Vol. 2 No. 1 (2025): Antmind Review: Journal of Sharia and Legal Ethics
Publisher : ANTMIND YOUTH EMPOWER FOUNDATION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63077/zaxhpt24

Abstract

This study investigates the effectiveness and institutional dynamics of religious-based mediation practices conducted by the Marriage Advisory, Development, and Preservation Agency (BP4) at the Religious Affairs Office (KUA) in South Morotai, Indonesia, a peripheral region marked by limited legal infrastructure and strong socio-cultural traditions. Using an empirical legal approach supported by interviews, observations, and document analysis, this research assesses BP4's mediation performance in resolving domestic conflicts, particularly between married couples, through the lenses of Soerjono Soekanto's legal effectiveness theory and the normative framework of Maqāṣid al-Sharī‘ah. Findings reveal that although BP4's formal structure has been inactive since 2018, its mediatory functions are still carried out informally by religious leaders and KUA officials. Mediation efforts, grounded in spiritual counseling and community-based norms, have helped reduce emotional tensions and divorce intentions in several cases. However, their effectiveness remains limited due to the absence of institutional protocols, trained mediators, standardized documentation, and post-mediation monitoring systems. This study contributes to the discourse on non-litigation dispute resolution in Muslim-majority societies by highlighting how informal religious authority can substitute and supplement state legal frameworks, particularly in under-resourced regions. It concludes that revitalizing BP4 as a functional mediation institution requires structural and regulatory reform and integrating psychosocial expertise, gender sensitivity, and the maqāṣid-oriented paradigm to ensure a more holistic, equitable, and sustainable family conflict resolution system.