Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efektivitas Multimedia Interaktif dan Mobile Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Irwanto Irwanto Irwanto; Riki Ahmad Taufik; Hudiana Hernawan; Syamsul Rizal
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v4i1.6845

Abstract

Abstract : Learning outcomes in Cultural Arts subjects to date have not yet reached the competency standards set by the KKM. One of the factors causing low learning outcomes is the cognitive low level of students' understanding of dance theory. This shows that the learning process of cultural arts needs to be developed with a different learning approach. The problem in this study is whether there are: (1) improvement in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia? (2) increase learning outcomes of class XI students who use Mobile Learning? and (3) differences in the increase in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia with Mobile Learning on the subject matter of Dance Art in Garut 8? The research method used was quasi-experimental with the design of the Static Group Prestest-Posttest Design. The results of the study show: 1) there is an increase in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia with an increase in student learning outcomes obtained included in the high category; 2) there is an increase in learning outcomes of class XI students who use Mobile Learning with an increase in student learning outcomes obtained included in the high category; and 3) there are differences in the increase in learning outcomes of class XI students who use Interative Multimedia with Mobile Learning. The use of Interactive Multimedia is more effective in improving learning outcomes compared to mobile learning in the subject matter of dance material in Cultural Arts subjects at SMK 8 8 Garut. Abstrak : Hasil belajar pada mata pelajaran Seni Budaya sampai saat ini belum mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan KKM. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar adalah masih rendahnya pemahaman siswa secara kognitif terhadap teori seni tari. Hal tersebut menunjukan proses pembelajaran seni budaya ini perlu dikembangkan dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda. Permasalahan pada penelitian ini apakah terdapat: (1) peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif? (2) peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Mobile Learning? dan (3) perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif dengan Mobile Learning pada pokok bahasan materi Seni Tari di SMKN 8 Garut? Metode Penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain the Static Group Prestest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukan: 1) terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi; 2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Mobile Learning dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi; dan 3) terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interatif dengan Mobile Learning. Penggunaan Multimedia Interaktif lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan mobile learning pada pokok bahasan materi seni tari pada mata pelajaran Seni Budaya di SMKN 8 Garut. 
NILAI-NILAI KARAKTER DALAM KESENIAN RAMPAK BEDUG CIWASIAT KABUPATEN PANDEGLANG Syamsul Rizal
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i1.10341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan dan mengnalisis nilai karakter dalam Rampak Bedug Ciwasiat di Bale Seni Ciwasiat Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilaksanakan di sanggar Bale Seni Ciwasiat Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Subjek dalam penelitian  ini adalah pemain Rampak Bedug Ciwasiat, pemilik sanggar atau pelatih Rampak Bedug Ciwasiat, dan budayawan atau seniman Rampak Bedug Pandeglang. Pengumpulan data menggunakan  observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Nilai karakter dalam Rampak Bedug Ciwasiat yaitu nilai kedisiplinan, religius, cinta tanah air, tanggung jawab, dan kerja keras.Kata Kunci: nilai-nilai karakter, rampak bedug VALUES OF CHARACTER IN THE ART OF “RAMPAK BEDUG CIWASIAT” AT BALE SENI CIWASIAT PANDEGLANG REGENCY The objectives of the research were to describe and analyze the character values at Rampak Bedug Ciwasiat in Bale Seni Ciwasiat Pandeglang Regency. This research uses qualitative research type with ethnography approach. This research was conducted in studio of Bale Seni Ciwasiat  Pandeglang Regency Banten Province. The subjects in this research were players of Rampak Bedug Ciwasiat, owner ot coach of Rampak Bedug Ciwasiat, and humanists or Rampak Bedug Pandeglang artists. Data collection used participant observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study are as follows. Values of character in Rampak Bedug Ciwasiat are discipline values, religious, love of the homeland, responsibility, and hard work. Keywords: character values, rampak bedug
Kesenian Gendreh di Kampung Bojong Rangkasbitung: Kajian Tentang Bentuk Pertunjukan dan Respon Estetis Pola Tabuh Alu dan Lisung Alis Triena Permanasari; Dadang Dwi Septiyan; Syamsul Rizal
Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik FBS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/musikolastika.v2i2.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon estetis pola tabuh alu dan lisung serta bentuk pertunjukan kesenian gendreh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Analisis data menggunakan konsep bentuk dan fungsi pertunjukan. Sasaran penelitian ini adalah kesenian gendreh di Kampung Bojong Rangkasbitung. Hasil penelitian membuktikan bahwa kesenian gendreh Kampung Bojong Rangkasbitung merupakan kesenian tradisional yang lahir dan berkembang di Kampung Bojong Rangkasbitung. Penyajian kesenian gendreh memiliki beberapa komponen atau elemen-elemen, yaitu doa pambuka, gerak, desain lantai, pola tabuh, lagu/tembang dan tempat pertunjukan. Pola tabuh alu dan lisung dalam kesenian gendreh Kampung Bojong Rangkasbitung menimbulkan reaksi hingga respon estetis dari pelaku dan apresiator. Bentuk respon dari pelaku kesenian gendreh adalah secara spontan pelaku menarikan gerakan-gerakan pencak silat mengikuti pola tabuh alu dan lisung yang dimainkan oleh pemain yang terdiri dari ibu-ibu. Pemain alu dan lisung yang terdiri dari ibu-ibu juga merespon pola tabuh yang sedang dimainkannya. Respon estetis tersebut berbentuk tarian-tarian kecil seperti menggerakkan tangan dan kaki.
Struktur Pola Tabuh Rampak Bedug pada Sanggar Bale Seni Ciwasiat Kabupaten Pandeglang Syamsul Rizal
PANGGUNG Vol 29, No 4 (2019): Keragaman Seni dan Inovasi Estetik
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.732 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v29i4.1053

Abstract

ABSTRACTRampak Bedug Ciwasiat is a musical art form in Pandeglang Regency, Banten Province. The music presents a unique percussion pattern which produced different sounds in its performance. This study employs a qualitative approach with an ethnographic method. Data collection technique used participant observation, in-depth interviews, and documentation. Analysis of the data uses the structuralism theory of Levi-Strauss that focused on syntagmatic, paradigmatic, and binary oppositions. The results of the study show that the structure of Rampak Bedug Ciwasiat percussion patterns consists of Rurudatan, Dulag, Selang Dog, Kalapa Samanggar, Gembrung, solawatan, Sela Gunung, and Turumbu. All those percussion patterns become a complete work called Rampak Bedug Ciwasiat.the structure of the percussion pattern becomes a complete work called Rampak Bedug Ciwasiat.Keywords: Levi-Strauss structuralism theory, percussion patterns, rampak bedug Ciwasiat ABSTRAKRampak Bedug Ciwasiat adalah salah satu kesenian yang ada di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang memiliki pola tabuh yang unik. Pola tabuh tersebut memiliki perbedaan bunyi yang dihasilkan dalam setiap pertunjukannya. Dengan demikian, kesenian ini mempunyai keunikan dalam pola tabuh yang dimainkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan strukturalisme Levi-Strauss yang memokuskan pada sintagmatik, paradigmatik, dan oposisi biner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pola tabuh Rampak Bedug Ciwasiat terdiri dari pola tabuh Rurudatan, Dulag, Selang Dog, Kalapa Samanggar, Gembrung, Sholawatan, Sela Gunung, dan Turumbu. Struktur pola tabuh tersebut menjadi suatu karya utuh yang dinamakan Rampak Bedug Ciwasiat.Kata kunci: strukturalisme Levi-Strauss, pola tabuh, rampak bedug Ciwasiat
Nilai-Nilai Karakter dalam Lirik Lagu Jereh Bu Guru dari Daerah Serang Banten Syamsul Rizal
Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/vt.v4n2.p82-88

Abstract

The song of jereh bu guru is one of the folk songs in the city of Serang, Banten province, using the lyriks in the Javanese of Serang (Jaseng) regional language. The lyrics of the song have differences in language and pronunciation with other song lyrics, so it is interesting to study in depth. The purpose of this study is to dissect and interpret the values ​​of the characters contained in the lyrics of the song jereh bu guru. This research uses a qualitative approach. Data collection techniques in this study are observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the character values ​​in the lyrics of the song jereh bu guru consist of religious values, discipline. Curiosity, social care, and responsibility.
Proses pembelajaran gitar klasik sebagai nilai-nilai pendidikan di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untirta Syamsul Rizal
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 22, No 2 (2021): Mei - Oktober
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.737 KB)

Abstract

AbatractLearning guitar in the Performing Arts Education Study Program (PSP) FKIP Untirta is an effort made by students to play an existing repertoire created by a composer. The repertory is studied gradually and continuously. From the beginning to the end of the repertory, students play with the techniques, dynamics, and tempo written from a repertory. This is a process that is carried out continuously by the students of PSP FKIP Untirta. The guitar learning process is certainly interesting to be used as a study. Given that there is no guitar learning in PSP FKIP Untirta that has made a scientific study material. This study used a qualitative method described descriptively to obtain data about educational values in classical guitar learning at PSP FKIP Untirta. This study will discuss the educational values that exist in classical guitar learning in PSP FKIP Untirta. The results of this study are as follows. Educational values in classical guitar learning at PSP FKIP Untirta (1) Discipline values; (2) the value of hard work; (3) the value of being used to reading; and (4) aesthetic value / taste.Keywords: learning, classical guitar, educational valueAbstrakPembelajaran gitar yang ada di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) FKIP Untirta adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi untuk memainkan repertoar yang sudah ada diciptakan oleh komposer. Repertoar tersebut dipelajari secara bertahap dan berkesinambungan. Mulai dari awal sampai akhir repertoar, para mahasiswa memainkan dengan  teknik, dinamik, dan tempo yang tertulis dari sebuah repertoar. Hal ini menjadi sebuah proses yang dilakukan secara terus menurus oleh para mahasiswa PSP FKIP Untirta. Proses pembelajaran gitar tersebut tentunya menarik untuk dijadikan sebuah kajian. Mengingat pembelajaran gitar yang ada di PSP FKIP Untirta belum ada yang menjadikan suatu bahan kajian ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang diuraikan secara deskriptif untuk memperoleh data tentang nlai-nilai pendidikana dalam pembelajaran gitar klasik di PSP FKIP Untirta. Kajian ini akan membahas nilai-nilai pendidikan yang ada dalam pembelajaran gitar klasik di PSP FKIP Untirta. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Nilai-nilai pendidikan dalam pembelajaran gitar klasik di PSP FKIP Untirta (1) nilai Disiplin; (2) nilai kerja keras; (3) nilai terbiasa membaca; dan (4) nilai estetis/olah rasa.Kata kunci : pembelajaran, gitar klasik, nilai pendidikan
MANAJEMEN PERTUNJUKAN MUSIK SALBAI 34 PRO DI HOUSE OF SALBAI 34 VENUE Syamsul Rizal; Tubagus Achmad Fitrandi; Suhaya; Hadiyatno
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 Oktober 2022
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/tdk.v2i2.1648

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan manajemen pertunjukan musik salbai 34 pro yang berasal dari sebuah perkumpulan non akademis manajemen maupun seni, namun mampu mengelola kegiatan pertunjukan musik sekelas artist baik dalam segi sumber daya manusia hingga equipment propertynya. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen pertunjukan musik yang dikelola salbai 34 pro di house of salbai 34 venue dan tahapan pembuatan konsep pertunjukan musik di dalam manajemen pertunjukan salbai 34 pro. Metode yang digunakan meliputi penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, manajemen salbai 34 pro memiliki tiga ranah utama dalam pengelolaannya yaitu education, advertising and bussines, serta terdapat tahapan pembuatan konsep pertunjukan musik di dalam manajemen pertunjukan musik salbai 34 pro. Kata Kunci: Manajemen Pertunjukan Musik, Salbai 34 pro Abstract: This research is motivated by the uniqueness of Salbai 34 pro music performance management which comes from a non-academic management and arts association, but is able to manage artist-class music performances, both in terms of human resources and equipment property. The purpose of the study was to determine the management of musical performances managed by salbai 34 pro at the house of salbai 34 venues and the stages of making the concept of musical performances in the management of salbai 34 pro's performances. The methods used include qualitative research and a descriptive case study approach. Based on the results of the study, the management of salbai 34 pro has three main areas in its management, namely education, advertising and business, and there are stages of making the concept of musical performances in the management of musical performances of salbai 34 pro. Keywords: Music Show Management, Salbai 34 pro
Sosialisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Menumbuhkan Enterpreneur Kretif untuk Masyarakat Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak Syamsul Rizal
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.30

Abstract

Pengabdian ini berkaitan dengan peran mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap UMKM, Desa Panggarangan Kecamatan Panggaranagan Kabupaten Lebak sebagai bagian dari Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan informasi tentang pentingnya pemahaman terhadap UMKM sebagai bentuk upaya menumbuhkan jiwa enterpreneur. Metode yang digunakan dalam melakukan sosialisasi ini melalui sosialisasi dan pemberian informasi dalam bentuk seminar tentang pentingnya memasarkan produk, mengekemas produk, dan strategi pengemasan produk. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dengan memberikan informasi ini melalui undangan tertulis kepada pelaku UMKM dan calon pelaku UMKM di Desa Panggarangan. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini, para peserta yang hadir memiliki pemahaman dan peningkatan terkait pentingnya UMKM dalam pemasaran dan pengemasan produk.
STRATEGI PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM PERLOMBAN FLS2N TINGKAT KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN Syamsul Rizal; Vivi Ervina Dewi
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v8i1.17230

Abstract

Abstract: Learning classical guitar has its own level of difficulty when it comes to playing a song. Starting from right-handed or left-handed playing techniques, such as tirando, apoyando, arpeggio, scale, slur, and slide techniques. So that a teacher must have a strategy in delivering learning material to his students. So, to achieve maximum results in a classical guitar learning, a teacher must have a special strategy in achieving learning objectives. This article aims to analyze the classical guitar learning strategies used by Dandi Musa in providing material to his students. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The subjects of this research are Dandi Musa as a classical guitar teacher and Aida Mulya L. and Raissa Bamban as students. Data collection through in-depth interviews, observation, and documentation. Data analysis using data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study state that the strategy in classical guitar learning used by Dandi Musa is structured. Namely through introduction strategies, core learning strategies, and learning evaluation strategies. so that through this strategy the learning outcomes are maximized.
The Presentation Form of Sholawat Ya-lail to The Serang City People, Banten Province Syamsul Rizal; Farhan Fahreza
Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/vt.v6n1.p32-43

Abstract

The problem discussed in this study is about the presentation of the art of sholawat Ya-lail in the community of Babakan Gelam Village, Cipocok Jaya District, Serang City, Banten Province. The purpose of this study was to describe the presentation of the art of sholawat Ya-lail in the Babakan Gelam Village, Cipocok Jaya District, Serang City community. The approach used in this research is descriptive qualitative. The object of research is the presentation of the art of sholawat Ya-lail, which includes the form of presentation and the meaning of the art. Collecting data by observation, interview, and documentation. The data analysis stages are data reduction, (2) data presentation, and conclusion.The results showed that the presentation of the art of sholawat Ya-lail in the community of Babakan Gelam Village, Cipocok Jaya District, Serang City, is the art of sound, because it uses seven games, namely (1) Balam Bayati, (2) Lalam Hijaz, (3) Lalam Ros, (4) Lagam Nahawand, (5) Lagam Shoba, (6) Lagamjiharkah, (7) Lagam Sikah.