Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN TENTANG PERIZINAN APOTEK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2022 Junaeni Junaeni; Lely Wahyuniar; Dwi Nastiti Iswarawanti; Esty Febriani
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 02 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.586

Abstract

Usaha jasa pelayanan Apotek pada sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Faktor konsumen Apotek sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis jasa pelayanan Apotek. Maka kepuasan konsumen Apotek sangat perlu diperhatikan. Hasil survei kepuasan pemilik Apotek di 31 kecamatan di seluruh Kabupaten Indramayu diperoleh hasil kurang puas dengan skor 53,76 pada tahun 2020, kemudian meningkat pada tahun 2021 dengan skor 62,50 meskipun hasilnya masih dalam kategori kurang puas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan tentang perizinan apotek di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik Apotek sebanyak 159 responden yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu tahun 2022. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis gap dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Diperoleh gap negative yang artinya harapan pelanggan dengan apa yang diterima pelanggan tentang perizinan Apotek belum sesuai dalam hal kualitas pelayanan. Ada hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan tentang perizinan Apotek di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dengan nilai p = 0,003 dan nilai Correlation Coefficient sebesar 0,233 (kekuatan korelasi lemah). Diharapkan dari hasil penelitian ini Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu lebih meningkatkan kompetensi dan kemampuan petugas dalam melakukan pelayanan kepada pelanggan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2022 Tarno Tarno; Lely Wahyuniar; Dwi Nastiti Iswarawanti; Mamlukah Mamlukah
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 02 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.595

Abstract

Tuberculosis paru merupakan masalah utama yang ada di dunia termasuk Indonesia. Pada situasi pandemi terjadi penurunan kasus TB yaitu kasus TB di tahun 2020 dari total 845.000 kasus yang ditemukan hanya 350.000 kasus. Kecamatan Juntinyuat merupakan kecamatan yang memiliki kasus penyakit TB Paru tertinggi di Kabupaten Indramayu yaitu sebanyak 110 orang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosis tuberkulosis paru pada masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu tahun 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengalami kejadian TB paru di wilayah Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Teknik penelitian pengambilan sampel dengan cara total sampling sebanyak 110 responden. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat (Chi-Square) dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pendapatan (p = 0,032), kebiasan merokok (p = 0,001), ventilasi (p = 0,001) dan jenis dinding (p = 0,010) dengan diagnosis kejadian TB Paru. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan (p = 0,457), pencahayan (p = 0,681) dengan diagnosis kejadian TB Paru. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan diagnosis kejadian TB Paru adalah ventilasi dengan nilai p = 0,005 dan OR 12,109 (95% CI: 2,111 - 69,450). Salah satu pencegahan TB Paru adalah dengan meningkatkan strategi dalam mencapai target program kesehatan lingkungan khususnya cakupan rumah sehat serta program pencegahan penanggulangan penyakit TB Paru di Kabupaten Indramayu.