Abdullahi, Alima Bachtiar
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Dan Kepulauan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Eksploitasi dan Kekuasaan: Studi Kasus Penggunaan Sumberdaya Lahan di Desa Kampala Kabupaten Jeneponto Alima Bachtiar Abdullahi; Nurman Ali Saiful; Saleh S. Ali; Eymal Demmallino
Agrokompleks Vol 20 No 2 (2020): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i2.214

Abstract

Pola hubungan masyarakat Jeneponto adalah pola hubungan pinggawa-sawi. Pinggawa adalah penguasa sumberdaya (Karaeng) dan sawi adalah orang yang tidak memiliki sumberdaya kecuali dirinya sendiri. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana relasi sosial dalam struktur masyarakat lokal, serta untuk mengetahui sejauh mana struktur sosial tersebut mencerminkan adanya ekspoitasi kekuasaan pinggawa kepada sawinya. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2017 di Desa Kampala Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto.Menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus.Pemilihan lokasi dilakukan purposive sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan indepth interview diawali dengan Focuss Group Discussion didukung dengan observasi, data yang diperoleh dari instansi terkait, laporan penelitian, literatur, jurnal maupun karya ilmiah lainnya.Data divalidasi dengan teknik triangulasi, kemudian data dianalisis dengan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi sosial antara pinggawa dan sawi di Desa Kampala adalah memiliki hubungan dekat secara emosional dan memiliki hubungan yang saling membutuhkan (ada ketergantungan) dalam kehidupan sosial budayanya. Struktur sosial tertinggi di Desa Kampala adalah Karaeng atau mereka yang memiliki garis keturunan kerajaan yang menjadi pemegang kekuasaan dan pengambil kebijakan. Ekspolitasi yang terjadi antara pinggawa dan sawi tidak dalam bentuk materi, akan tetapi dalam bentuk penggunaan kekuasaan oleh Karaeng yang dilakukan untuk tujuan popularitas, status maupun kepentingan politik kepada masyarakat pengguna lahan Karaeng (masyarakat wajib mengikuti semua yang diarahkan oleh Karaeng).
Angka Kejadian Stunting Balita di Kecamatan Tanralili dan Tompobulu Kabupaten Maros Malle, Sriwati; Rusli, Arham; Bachtiar Abdullahi, Alima; Wadi, Ahmad; Harifuddin, Harifuddin; Sani, Asrianti; Maruddin, Fatma
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maros Regency occupies the 8th position in South Sulawesi province with a prevalence of stunted toddlers of 30.1% in 2022. This figure has experienced a significant decline of 7.1%, but this figure still allows for a spike in stunting cases. Data collection on the incidence of stunting in Tanralili and Tompobulu sub-districts is important in determining the prevalence of stunted toddlers in Maros district. The aim of this service activity is to obtain accurate data in the field which will be a reference for subsequent activities and to measure the nutritional status of toddlers affected by stunting and provide education to the community regarding stunting. From the results of the activity, it was found that the incidence of stunting in Tanralili sub-district was higher than in Tompobulu sub-district. Damai Village and Lekopancing Village are two villages with quite high stunting rates for toddlers in Tanralili sub-district, while in Tompobulu sub-district, this occurs in Tompobulu and Bonto Manurung villages. Education to the community is carried out during routine posyandu activities and through home visits. It is hoped that it will be able to reduce the incidence of stunting
Tingkat Adopsi Inovasi Peternak terhadap Teknologi Inseminasi Buatan Program UPSUS SIWAB Rasyid, Tanri Giling; Rohani, ST; Hatta, Muhammad; Diansari, Pipi; Abdullahi, Alima Bachtiar; Darwis, Muhammad; Astaman, Putra; Kurniawan, Muhammad Erik; Basri, Zulkifli
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i1.5019

Abstract

Permintaan daging sapi yang meningkat dari konsumen tidak sejalan dengan populasi sapi potong yang ada di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebagian besar produksi daging sapi didukung oleh impor, termasuk daging sapi beku sebesar 20% dan sapi bakalan yang digemukkan di dalam negeri sebesar 15%. Untuk mengatasi hal ini, upaya Inseminasi Buatan (IB) terus dilakukan untuk meningkatkan jumlah, kualitas, dan produksi ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai seberapa banyak peternak yang mengadopsi teknologi IB dalam kerangka Program UPSUS SIWAB. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel terdiri dari 140 peternak sapi potong yang dipilih secara acak sederhana. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan skala Likert untuk setiap variabel yang diukur, di mana nilai 1 menunjukkan tingkat tidak baik, nilai 2 menunjukkan tingkat sedang, dan nilai 3 menunjukkan tingkat baik. Analisis data dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif dengan memanfaatkan tabel distribusi frekuensi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi inovasi peternak terhadap teknologi IB Program UPSUS SIWAB dapat dinilai dari tiga aspek: (1) waktu yang dibutuhkan oleh peternak untuk mengadopsi teknologi IB, (2) manfaat dan kualitas teknologi IB, dan (3) sejauhmana teknologi IB diterapkan. Ketiga aspek tersebut dinilai dengan baik. Namun, dari ketiganya, sejauhmana teknologi IB diterapkan menjadi variabel yang paling signifikan dalam meningkatkan adopsi inovasi peternak terhadap teknologi IB Program UPSUS SIWAB di Kabupaten Barru.
Analisis penerapan teknologi pertanian dalam sistem budidaya tanaman pangan untuk peningkatan produksi dan pendapatan usahatani di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Kumalawati, Zahraeni; Abdullahi, Alima Bachtiar; Wadi, Ahmad; Malle, Sriwati; Sani, Asrianti; Akshan, Fitriana; Nur, Khaeriyah; Anita, Anita; Alfarisy, Muh Yazir; Nursaba, Nursaba; Rani, Rani
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.920

Abstract

Pengembangan tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di wilayah Kabupaten Pangkep masih perlu ditingkatkan untuk memperkuat ketahanan pangannya dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dengan optimal agar status ketahanan pangan saat ini dapat ditingkatkan dari kategori tahan menjadi sangat tahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumber daya petani serta menganalisis penerapan penggunaan teknologi (pola tanam, luas lahan, mekanisasi, penggunaan pupuk dan pestisida) dalam sistem budidaya tanaman pangan yang dapat mendorong peningkatan produksi serta pendapatan usahatani masyarakat di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kanaungan dan Desa Bara Batu Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan, pada Agustus hingga Desember 2024. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sebagai wilayah usaha tani komoditas tanaman pangan. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawacara untuk memperoleh data primer responden menggunakan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang ditabulasi dan diuraikan secara deskriptif. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (X) meliputi faktor produksi (luas lahan) dan penerapan beberapa teknologi budidaya, terhadap produksi usaha tani tanaman pangan sebagai variabel dependen (Y). Hasil penelitian menunjukkan masyarakat dengan usia produktif mendominasi pelaku usaha tani (91.67%) tanaman pangan di Kabupaten Pangkep dengan latar belakang pendidikan dasar hingga menengah menjadi faktor pembatas penerapan inovasi teknologi budidaya. Hasil analisis regresi menunjukkan faktor luas lahan secara tunggal maupun bersama beberapa variabel penerapan teknologi secara simultan berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi. Nilai koefisien regresi memperlihatkan setiap penambahan nilai variabel luas lahan, penggunaan alsintan dan pupuk menaikkan produksi usahatani tanaman pangan. Produksi 5 ton per musim tanam yang dicapai masyarakat masih diharapkan dapat ditingkatkan lagi.
Analisis Tingkat Kepuasan Peternak Ayam Broiler Terhadap Pelaksanaan Kemitraan di PT Jass Mandiri Sejahtera Ukke, A. Tenri; Abdullahi, Alima Bachtiar; Nur, Khaeriyah
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Gallus Gallus (2022)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan ayam broiler di Indonesia cenderung dilakukan dan dijalankan dengan menggunakan sistem kemitraan. Kemitraan merupakan hubungan atau jalinan kerjasama sebagai mitra yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dan pengusaha menengah atau besar (perusahaan mitra). Untuk itu, hubungan mitra dengan peternak perlu terus dikembangkan khususnya pada pelayanan perusahaan kemitraan. Berdasar dari hal tersebut, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untukmenganalisis tingkat kepuasan peternak ayam Broiler terhadap pelaksanaan kemitraan dengan PT Jass Mandiri Sejahtera. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 di Desa Alesipitto Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan metode survei. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu wawancara, observasi dan analisis data. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peternak ayam broiler yang ada di Desa Alesipitto yang bekerjasama dengan PT Jass Mandiri Sejahtera sebanyak 6 orang peternakan, sedangkan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh yaitu semua jumlah populasi. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis indeks kepuasan peternak dengan bobot penilaian: untuk kerja nyata meliputi sangat tidak yakin, kurang yakin, netral, yakin dan sangat yakin masing-masing dengan skor berturut-turut mulai 1-5. Sedangkan untuk kerja harapan meliputi sangat tidak berharap, kurang berharap, netral, berharap, dan sangat berharap masing-masing dengan skor 1-5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan peternak ayam broiler terhadap pelaksanaan kemitraan di PT Jass Mandiri Sejahtra masing-masing 50% merasa puas 50% merasa tidak puas. Hal ini terjadi karena jumlah responden yang memilih tingkat kinerja nyata dan kinerja harapan sama jumlahnya.
PEMANFAATAN KOTORAN BURUNG PUYUH SEBAGAI PAKAN IKAN LELE Abdullahi, Alima Bachtiar; Rusli, Arham; Mursida, .; Fitriani, Nur
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7418

Abstract

Program diseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan upaya yang lebih komprehensif untuk mengakselerasi proses hilirisasi teknologi hasil penelitian suatu lembaga yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan adalah penerapan integrated farming system dengan pemanfaatan kotoran burung puyuh sebagai pakan ikan lele. Mitra kegiatan adalah warga binaan Rutan Kelas IIB Pinrang. Untuk pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pakan ikan lele, metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan lele dari kotoran burung puyuh. Metode pembuatan pakan lele dengan memanfaatkan kotoran burung puyuh yang dikembangkan melalui beberapa tahap yaitu: pengeringan bahan; pemasakan bahan; penggilingan bahan; pencetakan bahan menjadi butiran pellet dan pendinginan. Selain menggunakan kotoran puyuh kering, pembuatan pakan ikan lele juga dapat menggunakan kotoran burung puyuh fermentasi. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, dapat disimpulkan antara lain: Program Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat sangat membantu PPPM Politani Pangkep dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya; terbentuk jaringan yang baik dan kuat antara PPPM Politani Pangkep dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dalam hal ini Rutan Kelas IIB Pinrang; kotoran puyuh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik tanaman hortikultura dan sebagai pakan ikan lele; meningkatnya keterampilan warga binaan Rutan Kelas IIB Pinrang dalam hal budidaya puyuh, dan budidaya ikan lele; terbentuknya kemandirian warga binaan Rutan Kelas IIB Pinrang sehingga tujuan dari Program Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat terwujud yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kata kunci: pemanfaatan, kotoran, burung puyuh, pakan ikan lele.
PEMBINAAN PRODUKSI DAN MANAJEMEN USAHA KUE DADAR PADA UKM DI KECAMATAN MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG Abdullahi, Alima Bachtiar; Rusli, Arham; Juwita, Andi Ita
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.8123

Abstract

ABSTRAKKecamatan Mattiro Bulu memiliki posisi strategis karena terletak pada jalan poros Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta merupakan jalur alternatif dari arah Makassar menuju Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah Kabupaten Pinrang menggalakkan industri rumah tangga dibidang produksi kue tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan wisatawan akan kue tradisional. Salah satu kue tradisional yang diproduksi oleh beberapa industri rumah tangga adalah kue dadar. Untuk meningkatkan produksi dan perbaikan manajemen usaha kue dadar maka dilakukan pembinaan dalam bentuk kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membentuk mitra yang mandiri secara ekonomi, meningkatkan keterampilan berpikir dan keterampilan lainnya. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan melibatkan dua mitra yaitu Kelompok Usaha Kuning Mekar dan Kelompok Wanita Kreatif. Kegiatan PKM ini dilaksanakan melalui pelatihan, introduksi peralatan, pendampingan dan pembinaan. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan dalam PKM ini adalah pelatihan tentang pemilihan bahan baku dan bahan tambahan yang tepat, pelatihan pengolahan kue dadar yang baik dan tahan lama, dan pelatihan tentang teknik pengemasan produk. Pada pelaksanaan PKM ini juga dilakukan introduksi peralatan yang mendukung peningkatan produksi kue dadar. Selain itu, pada kegiatan ini telah dilakukan pendampingan dalam melakukan proses produksi, dan pembinaan manajemen dan pemasaran produk. Kegiatan pembinaan pemasaran yang telah dilakukan adalah dengan mengikuti pameran promosi produk di Makassar.Kata Kunci: Kue Dadar, Kuning Mekar, Mattiro Bulu, Kemitraan, Pembinaan ABSTRACTMattiro Bulu District has a strategic position because it is located on the axis road of South Sulawesi and West Sulawesi, and is an alternative route from the direction of Makassar to Enrekang and Tana Toraja Regencies. Based on this, the Pinrang Regency government promotes home industry in the field of traditional cake production to meet the needs of the community and tourists for traditional cakes. One of the traditional cakes produced by some home industries is dadar cakes. To increase the production and improvement of the business management of the dadar cake, coaching was carried out in the form of Community Partnership Program (PKM) activities. This PKM activity aims to form economically independent partners, improve thinking skills and other skills. This PKM activity was carried out by involving two partners, namely Kuning Mekar Business Group and the Creative Women's Group. PKM activities are carried out through training, introducing equipment, mentoring and development. The training activities that have been carried out in this PKM were training on the selection of appropriate raw materials and additives, training in good and durable dadar cakes processing, and training in product packaging techniques. In the implementation of this PKM, it was also carried out the introduction of equipment that supports increased production of dadar cakes. In addition, in this activity mentoring was carried out in the production process, and management and product marketing development. The marketing development activities that have been carried out are by participating in a product promotion exhibition in Makassar. Keywords: Dadar Cakes, Development, Kuning Mekar, Mattiro Bulu, Partnership.
PENINGKATAN MUTU BOLU CUKKE MELALUI INTRODUKSI PERALATAN DAN PERBAIKAN KEMASAN Abdullahi, Alima Bachtiar; Rusli, Arham; Malle, Sriwati; D M, Zulfitriany
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 1 OKTOBER 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i1.8126

Abstract

ABSTRAKUsaha bolu cukke merupakan salah satu usaha yang mulai banyak digeluti oleh masyarakat Kabupaten Pinrang dalam tiga tahun terakhir. Meskipun telah banyak diusahakan, namun usaha ini masih memiliki banyak kendala dalam pengembangannya terutama dari sisi ketersediaan peralatan, pengetahuan kemasan dan pengelolaan usaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan Iptek Bagi Masyarakat (IbM) pada usaha bolu cukke ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi, memperbaiki mutu kemasan produk dan meningkatkan kemampuan pengelolaan Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra. Metode pelaksanaan kegiatan IbM ini dilakukan melalui introduksi peralatan, pelatihan dan pendampingan dengan dengan beberapa tahapan kegiatan yaitu; 1) Sosialisasi program IbM untuk menyatukan persepsi tim pengusul dan mitra dalam pelaksanaan program, 2) Penyiapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan, 3) Penyiapan peralatan dan introduksi peralatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengusul, 4) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra melalui beberapa pelatihan, dan 5) Pendampingan pengelolaan usaha dan pemasaran. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain; kegiatan yang dilaksanakan sangat direspon oleh kedua mitra maupun masyarakat sekitar mitra, kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mitra dan kebutuhan masyarakat untuk mencapai kehidupan mandiri dan sejahtera, terjadi peningkatan semangat wirausaha bagi anggota mitra dan produk bolu cukke yang dihasilkan oleh mitra telah dipasarkan dengan variasi rasa dengan kemasan yang menarik.Kata kunci: mutu, bolu cukke, kemasan. ABSTRACTBolu Cukke business is one of the businesses that the Pinrang Regency community has begun to cultivate in the last three years. Although much effort has been made, this business still has many obstacles in its development, especially in terms of equipment availability, packaging knowledge and business management. Community service activities in the form of the application of Science and Technology for the Community (IbM) in the Bolu Cukke business aim to increase production capabilities, improve product packaging quality and improve management capabilities of Small and Medium Enterprises (UKM) partners. The method of implementing this IbM activity is carried out through the introduction of equipment, training and assistance with several stages of activities namely; 1) Socialization of the IbM program to unite the perception of the proposing team and partners in the implementation of the program, 2) Preparation of facilities and infrastructure that supports the implementation of activities, 3) Preparation of equipment and introduction of equipment designed and implemented by the proposing team, 4) Increasing partner's knowledge and skills through some training, and 5) Business management and marketing assistance. The results achieved from the implementation of community service activities include; the activities carried out were greatly responded by both partners and the community around the partners, activities carried out in accordance with the needs of partners and the needs of the community to achieve an independent and prosperous life, there was an increase in entrepreneurial spirit for partner members and the products produced by partners had been marketed with a variety of flavors with attractive packaging.Keywords: quality, bolu cukke, packaging.