Claim Missing Document
Check
Articles

Nilai Ketakteraturan Total Dari p-Copygraftheta Tak Seragam Marzuki, Corry Corazon; Handayani, Sri; Aryani, Fitri
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 6, No 1 (2020): JSMS Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v5i2.7636

Abstract

Suatu pelabelan- total  dikatakan pelabelan­- total tak teratur total dari graf , jika bobot setiap titik berbeda dan bobot setiap sisi juga berbeda. Nilai  terkecil sehingga suatu graf  dapat dilabeli dengan pelabelan-  total takteratur total disebut nilai total ketakteraturan total dari graf , dinotasikan dengan .Penelitian ini membahas tentang nilai ketakteraturan total dari -copy graf theta tak seragam, -copy graf theta tak seragam merupakan graf yang diperoleh dengan menggandakan graf theta tak seragam sebanyak  kali, dimana himpunan titik dari setiap hasil penggandaan tidak ada yang beririsan. Dari penelitian  ini diperoleh nilai ketakteraturan total dari -copy graf theta tak seragamadalah  untuk  bilangan bulat positif.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Fully Fuzzy Menggunakan Metode Dekomposisi Nilai Singular (SVD) Corry Corazon Marzuki; Agustian` Agustian`; Dewi Hariati; Junitis Afmilda; Nurul Husna; Putra Nanda
Jurnal Matematika MANTIK Vol. 4 No. 2 (2018): Mathematics and Applied Mathematics
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.718 KB) | DOI: 10.15642/mantik.2018.4.2.143-149

Abstract

Linear equation system can be arranged into the AX = B matrix equation. Constants in linear can also contain fuzzy numbers and all their parameters in fuzzy numbers known as fully fuzzy linear equation systems. singular value decomposition (SVD) is a method that decomposes an A matrix into three components of the USVH. The SVD method can be used to find a solution to the fully fuzzy fully linear equation system that is also an inconsistent fully fuzzy linear equation system. The solution obtained from a fully fuzzy linear equation system that is consistent using SVD is a single solution and many solutions. Whereas, the solution obtained from a fully fuzzy linear equation system that is inconsistent using SVD is the best approach solution.
Nilai Ketakteraturan Total dari Tiga Copy Graf Bintang Corry Corazon Marzuki; Yuliana Yuliana; Yuslenita Muda; Mona Elviyenti
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 18, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v18i1.10745

Abstract

Misalkan  adalah suatu graf dan adalah suatu bilangan bulat positif. Pelabelan-  total pada graf  adalah suatu pemetaan yang memasangkan unsur-unsur graf yang dinotasikan dengan . Bobot suatu titik dinyatakan sebagai penjumlahan label titik tersebut dan label sisi yang terkait dengan titik tersebut sedangkan bobot suatu sisi dinyatakan sebagai penjumlahan label sisi tersebut dan label titik yang terkait dengan sisi tersebut. Suatu pelabelan- total  dikatakan pelabelan-  total tak teratur total dari graf , jika bobot setiap titik berbeda dan bobot setiap sisi juga berbeda. Nilai  terkecil sehingga suatu graf  dapat dilabeli dengan pelabelan- total tak teratur total disebut nilai ketakteraturan total dari graf , dinotasikan dengan . Pada penelitian ini diperoleh nilai ketakteraturan total dari tiga copy graf bintang yang dinotasikan dengan  yaitu .
KARAKTERISASI MATRIKS LESLIE ORDO EMPAT Corry Corazon Marzuki
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 13, No 1 (2015): Desember 2015
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v13i1.1346

Abstract

Matriks Leslie merupakan suatu matriks yang dapat memprediksi jumlah dan laju pertumbuhan suatu populasi. Matriks Leslie dapat digunakan untuk menghitung jumlah populasi perempuan untuk masing-masing kelas umur pada waktu yang akan datang, jika diketahui jumlah populasi perempuan untuk masing-masing kelas umur awal dari populasi tersebut. Untuk mempermudah mendapatkan jumlah populasi untuk p tahun berikutnya, perlu didapatkan karakterisasi matriks Leslie. Karakterisasi pada matriks Leslie ordo tiga, dengan menggunakan 4 lemma dan 3 teorema akan didapatkan bahwa jika tingkat kesuburan betina pada kelas umur pertama dan kedua sama dengan nol, dan hasil perkalian dari tingkat kesuburan pada kelas umur ketiga terhadap tingkat ketahanan hidup betina pada kelas umur pertama dan kedua sama dengan 1, maka L^3k=I,L^(3k+1)=L,L^(3k+2)=L^2,L^(3k+3)=I untuk k≥1. Oleh karena itu, perlu didapatkan karakterisasi matriks Leslie untuk ordo yang lebih besar, seperti matriks Leslie ordo empat. Pengaplikasian serta pengembangan beberapa lemma dan teorema, akan menghasilkan bahwa jika tingkat kesuburan betina pada kelas umur pertama, kedua dan ketiga sama dengan nol, dan hasil perkalian dari tingkat kesuburan pada kelas umur keempat terhadap tingkat ketahanan hidup betina pada kelas umur pertama, kedua dan ketiga sama dengan 1, maka didapat L^4k=I,L^(4k+1)=L,L^(4k+2)=L^2,L^(4k+3)=L^3,L^(4k+4)=I untuk k≥1.
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI DOOLITTLE Corry Corazon Marzuki; Novi Hasmita
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 11, No 2 (2014): Juni 2014
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v11i2.744

Abstract

Misalkan adalah suatu sistem persamaan linear dengan adalah matriks koefisien, adalah vektor yang akan ditentukan nilainya dan adalah vektor yang entrinya berupa konstanta. Sistem persamaan linear yang digunakan pada tulisan ini adalah sistem persamaan linear dengan koefisien bilangan kompleks dan konstanta bilangan fuzzy kompleks yang disebut dengan sistem persamaan linear fuzzy kompleks. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa metode dekomposisi Doolittle dapat menyelesaikan sistem persamaan linear fuzzy kompleks dengan lebih mudah.
Determinan Matriks FLScircr Bentuk Khusus n×n,n?3 Menggunakan Metode Salihu Ade Novia Rahma; Kartika Swandayani; Corry Corazon Marzuki
Jurnal Fourier Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.362 KB) | DOI: 10.14421/fourier.2019.81.27-34

Abstract

Determinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan beberapa persoalan dalam matriks dan banyak dipergunakan dalam ilmu matematika maupun ilmu terapannya. Kondensasi Salihu merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menentukan determinan matriks yang memiliki ordo . Metode Kondensasi Salihu merupakan metode gabungan antara Kondensasi Dodgson dan Kondensasi Chio. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan determinan matriks bentuk khusus dengan menggunakan metode Kondensasi Salihu. Dalam menentukan determinan matriks bentuk khusus terdapat beberapa langkah yang dikerjakan. Pertama diperhatikan pola detrminan matriks bentuk khusus berode sampai . Kedua pembuktian bentuk umum determinan menggunakan metode induksi matematika. Hasil yang diperoleh adalah didapatkannya bentuk umum dari matriks bentuk khusus. Aplikasi juga dibahas didalam bentuk contoh. [Determinants have an important role in solving several problems in the matrics and are widely used in mathematics and applied sciences. Salihu condensation is one method that can be used to determine the determinant of a matrics that has an order The Salihu Condensation Method is a combined method between Dodgson Condensation and Chio Condensation. This study aims to determine the determinant of a specially matrics form using the Salihu Condensation method. In determining the determinant of a specially matrics there are several steps taken. First, attention the determinant pattern of a specially matrics in orde of 3×3 to 10×10. Second, prove of the general form of determinant using the mathematical induction method. The result obtained is the determination of the general determinant from of a specially matrics.]
Nilai Ketakteraturan Total dari Lima Copy Graf Bintang Corry Corazon Marzuki; Era Napra Tilopa Sihombing; Abdussakir Abdussakir; Ade Novia Rahma
Jurnal Fourier Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Misalkan G=(V,E) adalah suatu graf dan k adalah suatu bilangan bulat positif. Pelabelan-k total pada G adalah suatu pemetaaan f: V U E?{1,2,...,k}. Bobot titik t dinyatakan dengan wf(t)=f(t)+?ut element E(G)f(ut) dan bobot sisi ut dinyatakan dengan wf(t)=f(u)+f(ut)+f(t). Suatu pelabelan-k total pada G dikatakan tak teratur total, jika bobot setiap titik berbeda dan bobot setiap sisi berbeda. Nilai k terkecil sehingga suatu graf G memiliki pelabelan-k total tak teratur total disebut nilai ketakteraturan total dari G, dinotasikan dengan ts(G). Pada penelitian ini, ditentukan nilai ketakteraturan total dari lima copy graf bintang 5Sn, dengan n adalah bilangan bulat positif dan n?3. [Let G=(V,E) be a graph and k is a positive integer, total k-labelling on G is a mapping f: V U E?{1,2,...,k}. The weight of the vertex t is defined by wf(t)=f(t)+?ut element E(G)f(ut) and the weight of the edge ut is defined by wf(t)=f(u)+f(ut)+f(t). A total k-labeling of G is called a totally irregular total labeling, if the weight of every two distinct vertices are different and the weight of every two distinct edges are different. The minimum k such that a graph G has a totally irregular total k-labeling of G is called the total irregularity strength of G, denoted by ts(G). In this research determined total irregularity strength of five copies of star graph 5Sn, where n is a positive integer and n?3]
Generalized Inverse Pada Matriks Atas Zn Corry Corazon Marzuki; Yulia Rosita
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 1, No 2 (2015): JSMS Juli 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v1i2.1953

Abstract

Suatu matriks mempunyai invers apabila matriks tersebut non-singular dan bujur sangkar. Namun, apabila matriks tersebut singular atau tidak bujur sangkar, inversnya masih dapat ditentukan dengan generalized inverse. Pada tugas akhir ini dibahas bagaimana menentukan generalized inverse pada matriks atas  menggunakan aturan algoritma dan aturan pendiagonalan matriks. Berdasarkan pembahasan pada tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa apabila merupakan bilangan prima makaadalah lapangan dan matriks atas pasti mempunyai generalized inverse. Namun apabila bukan bilangan prima maka adalah ring komutatif dengan elemen satuan dan matriks atas mempunyai generalized inverse apabila dalam proses pengerjaan tidak dibutuhkan invers dari suatu elemen atas yang tidak mempunyai invers terhadap perkalian. Adapun generalized inverse yang diperoleh adalah tidak tunggal.
Trace Matriks Kompleks Berbentuk Khusus 3 X 3 Berpangkat Bilangan Bulat Fitri Aryani; Choirul Anam; Corry Corazon Marzuki
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 6, No 1 (2020): JSMS Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v6i1.10497

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  bentuk  umum  trace  matriks  kompleks  berbentuk  khusus       berpangkat  bilangan  bulat.  Bentuk  umum  trace  matriks  kompleks  berbentuk  khusus       berpangkat bilangan  bulat  diperoleh  dengan  menjumlahkan  entri-entri  pada  diagonal  utama  pada  matriks  tersebut, Artinya  diperoleh  terlebih  dahulu  bentuk  umum  perpangkatan  matriks  kompleks  berbentuk  khusus       berpangkat  bilangan  bulat.  Pembuktian  menggunakan  induksi  matematika  dan  definisi  trace  matriks. Diperoleh  dua  bentuk  umum  yaitu    perpangkatan  matriks  dan  trace  matriks  berpangkat  bilangan  bulat  dari amtriks  yang  diberikan.  Aplikasi  bentuk  unum  perpangkatan  matriks  kompleks  dan  trace  matriks  kompleks dalam  bentuk  contoh  soal
Nilai Total Ketakteraturan Titik dari Graf hasil Kali Krona Pm dan P2 Corry Corazoni Marzuki; Susiyanti Susiyanti; Lolyta Yudianti
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 4, No 2 (2018): JSMS Juli 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v4i2.5515

Abstract

Pelabelan-k total tak teratur titik dari suatu graf G adalah suatu pemetaan dari himpunan titik dan sisi ke himpunan bilangan bulat positif  sedemikian sehingga bobot setiap titiknya berbeda. Nilai total ketakteraturan titik dari graf Gyang dinotasikan dengan tvs(G) adalah label terbesar minimum yang digunakan untuk melabeli graf G dengan pelabelan total tak teratur titik, yang dinotasikan dengan tvs(G).Padamakalahinidiperolehnilai total ketakteraturantitikdarigrafhasil kali korona  dan  yang dinotasikan dengan , yaitu .