Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

“Drive Your Career”: Strategi Meningkatkan Adaptabilitas Karier Melalui Pelatihan Karier Doddy Hendro Wibowo; Emmanuel Satyo Yuwono
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8, No 1 (2021): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v8i1.6571

Abstract

Career problems experienced by students may indicate that they do not understand their potential, lack of career information, choose wrong majors, doubt about career choices, and do not have a career yet. The purpose of this study is to determine whether the "Drive Your Career" training method can improve students' career adaptability. The training module was developed by researchers and used an experimental research design "one group pretest posttest design". The sampling method used purposive sampling technique involving 46 students of class IX Junior High School (SMP). Career adaptability was measured using the Career Adaptability Scale. The results show that there is an effect of using the "Drive Your Career" training method to improve career adaptability.
KEJAWAAN DAN KEKRISTENAN: NEGOSIASI IDENTITAS ORANG KRISTEN JAWA DALAM PERSOALAN DI SEKITAR TRADISI ZIARAH KUBUR Emmanuel Satyo Yuwono
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 16, No 1 (2016): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v16i1.12139

Abstract

Ziarah kubur merupakan tradisi yang melekat dalam tradisi masyarakat Jawa. Tradisi ini tidak hanya menjadi wujud hormat bagi leluhur mereka, namun memiliki pemaknaan akan peristiwa kematian. Bagi orang Jawa persitiwa kematian tidak berarti kepunahan melainkan kesuburan. Orang-orang melakukan ritual ziarah kubur untuk mendoakan dan menyelipkan harapan atau berkah pangestu melalui leluhur mereka. Permohonan ini dipanjatkan tidak hanya melalui leluhur mereka secara pribadi, namun juga leluhur mereka secara komunal yang sering disebut dengan pepunden. Sebagai wujud nyata penghormatan leluhur secara komunal, maka dikenal adanya tradisi slametan, merti desa, dan bahkan dihadirkan melalui pertunjukan wayang kulit. Semua tradisi ini menjadi ritual di sekitar ziarah kubur karena terdapat wujud hormat dan permohonan melalui leluhur mereka, yang semuanya mengarah pada penunjukan identitas manusia Jawa.Tradisi di sekitar ziarah kubur ini tergambar di tengah masyarakat Desa Banyubiru. Sebuah desa yang terletak di lereng gunung Telomoyo dan di dekat Rawa Pening. Kondisi alam semacam ini menyebabkan konsepsi ritual penghormatan leluhur semakin kuat. Namun, di tengah masyarakat Banyubiru muncul usaha purifikasi agama yang hadir melalui ajaran Gereja Kristen Jawa. Ajaran Kristen memandang bahwa setelah kematian tidak ada keterhubungan antara yang masih hidup dengan roh orang meninggal. Orang yang meninggal sudah langsung berada di Surga. Pemahaman ini didasarkan atas teks Alkitab dan tafsiran dari para Pendeta.Jemaat Gereja Kristen Jawa akhirnya harus menegosiasikan identitasnya antara kejawaan dan kekristenan. Untuk melihat mekanisme negosiasi identitas, kajian ini menggunakan pendekatan Foucault tentang panoptikon. Dari hasil kajian yang telah dilakukan ternyata teori panoptikon Foucault masih terbatas. Foucault melihat adanya pengawasan berasal dari satu titik saja atau bersifat tunggal. Dalam kajian ini ternyata ada dua pengawasan yang mempengaruhi negosiasi identitas. Tuhan yang dihadirkan melalui Alkitab sebagai usaha purifikasi dan aturan komunal dalam masyarakat. Akhirnya penelitian ini menunjukkan bahwa usaha purifikasi tidak berhasil secara total. Kegagalan purifikasi ini disebabkan karena pengetahuan jemaat GKJ yang dipengaruhi oleh kekuasaan di sekitarnya, dalam hal ini kekuatan tradisi lokal. Jemaat GKJ tetap melakukan ziarah kubur namun di sisi lain tidak melakukan ritual dan pemaknaan seperti dalam tradisi Jawa.
Kejawaan dan Kekristenan: Negosiasi Orang Kristen Jawa Soal Tradisi Ziarah Kubur Emmanuel Satyo Yuwono
Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora Vol 5, No 1 (2017): Agama dan Praktik Hidup Sehari-hari
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.399 KB) | DOI: 10.24071/ret.v5i1.1515

Abstract

Ziarah kubur merupakan tradisi masyarakat Jawa. Tradisi ini tidak hanya menjadi wujud hormat bagi leluhur mereka, namun memiliki pemaknaan akan peristiwa kematian. Orang-orang melakukan ritual ziarah kubur untuk mendoakan dan menyelipkan harapan atau berkah pangestu melalui leluhur mereka. Ritual di sekitar ziarah kubur merupakan wujud hormat terhadap leluhur mereka, yang mengarah pada identitas manusia Jawa. Tradisi di sekitar ziarah kubur ini tergambar di tengah masyarakat Desa Banyubiru. Sebuah desa yang terletak di lereng gunung Telomoyo dan di dekat Rawa Pening. Di tengah masyarakat Banyubiru juga muncul usaha purifikasi agama yang hadir melalui ajaran Gereja Kristen Jawa. Ajaran Kristen memandang bahwa setelah kematian tidak ada keterhubungan antara yang masih hidup dengan roh orang meninggal. Orang yang meninggal sudah langsung berada di Surga. Pemahaman ini didasarkan atas teks Alkitab dan tafsiran dari para Pendeta. Oleh karenanya, jemaat Gereja Kristen Jawa menegosiasikan identitasnya antara kejawaan dan kekristenan. Penelitian ini menemukan bahwa usaha purifikasi tidak berhasil secara total. Kegagalan purifikasi ini disebabkan karena pengetahuan jemaat GKJ yang dipengaruhi oleh kekuatan tradisi lokal. Jemaat GKJ tetap melakukan ziarah kubur namun di sisi lain tidak melakukan ritual dan pemaknaan seperti dalam tradisi Jawa.
Proses pengambilan keputusan pada ODHA untuk terapi ARV di tengah tuntutan kerja Harum Widyatmoko; Emmanuel Satyo Yuwono
JURNAL SPIRITS Vol 11 No 2 (2021): Konsep Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh melemah, bahkan bisa menyebabkan kematian jika penderitanya telah masuk pada fase AIDS .Virus HIV hanya bisa ditekan menggunakan terapi Antiretroviral (ARV) berupa obat yang harus dikonsumsi seumur hidup dan dibutuhkan kepatuhan yang tinggi. Terapi ARV memunculkan efek samping yang bisa mengganggu kinerja dan produktivitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kognitif yang dilalui ODHA hingga mengambil sebuah keputusan untuk tetap bekerja dengan ataupun tanpa terapi ARV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis-deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan dua (2) partisipan ODHA dengan kriteria ODHA yang bekerja dan menjalani terapi ARV jenis FDC .Proses dalam pengambilan keputusan yang peneliti temukan pada ODHA untuk terapi ARV di tengah tuntutan kerja antara lain pengumpulan informasi di awal diagnosis, mempertimbangkan lanjut atau tidaknya pengobatan, pengambilan pilihan ketidakpatuhan dan bertahan dari konsekuensi ketidakpatuhan.
STRATEGI COPING STRESS PADA PENDAMPING LANSIA DI PANTI WREDHA Monica Harry Pratiwi; Emmanuel Satyo Yuwono
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 5: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat bekerja di panti, seorang pendamping lansia akan menghadapi banyak masalah, seperti kelelahan, stres, emosi, dan berbagai tekanan lainnya. Dengan banyaknya masalah yang terjadi, diperlukan adanya strategi coping stres untuk bisa mengatasi stres yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran strategi coping stres pada pendamping lansia di panti wreda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, serta pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga partisipan memiliki strategi yang sama walaupun penerapannya berbeda, yaitu seperti mencari dukungan sosial dari orang lain, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan berpikir positif. Ketiga strategi ini sangat berdampak positif sebagai strategi coping stres, walaupun dalam penerapannya tidak semua strategi diterapkan oleh setiap individu secara keseluruhan.
GAMBARAN MOTIVASI PELAKU TAJEN: SEBUAH TRADISI SABUNG AYAM DI BALI Putu Saras Apriyanti; Emmanuel Satyo Yuwono
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 5: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Bali atau biasa disebut Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura memiliki berbagai macam budaya dan tradisi yang unik. Keunikan itu menjadikan Bali sebagai salah satu pulau di Indonesia yang digemari pariwisata dunia. Tabuh Rah merupakan salah satu upacara di Bali dengan cara sabung ayam, menggunakan banten (sarana upakara), serta uang kepeng. Seiring berjalannya waktu, Tabuh Rah kerapkali dijadikan sebagai kedok perjudian di beberapa kelompok masyarakat Bali. Tajen merupakan istilah judi sabung ayam di Bali. Persoalan judi seringkali memiliki stigma dalam pandangan masyarakat. Perjudian juga dikaitkan dengan dampak-dampak negatif terutama bagi diri sendiri dan keluarga. Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang dapat membentuk perilaku individu sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran motivasi pelaku tajen. Metode penelitian ini adalah fenomenologi dengan analisis isi induktif atau konvensional serta melibatkan lima partisipan yang sudah menikah dan memiliki anak yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan tiga tema utama yaitu kebahagiaan sebagai motivasi, relasi sosial menjadi motivasi, serta harapan akan kemenangan yang menjadi gambaran motivasi pelaku tajen di Bali.
Keterkaitan kecemasan dengan pola tidur pada mahasiswa tingkat akhir Irene Miracle Philian Goszal; Emmanuel Satyo Yuwono
JURNAL SPIRITS Vol 13 No 1 (2022): Volume 13 no 1 , November 2022
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/spirits.v13i1.14443

Abstract

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kecemasan dengan pola tidur yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan jumlah sampel 126. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji koefisien korelasi kecemasan dan pola tidur pada mahasiswa Fakultas Psikologi tingkat akhir sebesar -0,600 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, artinya terdapat hubungan hubungan negatif signifikan antara kecemasan dan pola tidur pada mahasiswa Fakultas Psikologi. Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecemasan seseorang maka semakin rendah pola tidur yang dimiliki. Pola tidur menjadi persoalan bagi mahasiswa tingkat akhir karena berbagai tuntutan yang muncul. Beberapa diantaranya dikarenakan faktor gaya hidup, pendidikan, dan kegiatan sosial.
Keterkaitan Self-Esteem Dengan Fear Of Missing Out (FOMO) Pada JMS Youth Yang Menggunakan Media Sosial Edo Miraclle Tombeng; Emmanuel Satyo Yuwono
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14202

Abstract

Salah satu kemajuan teknologi dibidang komunikasi adalah adanya media sosial. Dengan adanya media sosial ini tentunya membawa dampak positif maupun negatif. Salah satunya Fear Of Missing Out (FoMO). FoMO sendiri merupakan sebuah perasaan negatif yang tentunya mengarah pada hal-hal negatif lain, seperti impulsive buying, mengalami gangguan tidur dan merasa kurang dengan diri sendiri. Tinggi-rendahnya FoMO sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah Self-Esteem. Self- Esteem sendiri merupakan sikap yang dimiliki individu tentang dirinya, baik secara positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah mengenai hubungan antara Self-Esteem dengan Fear Of Missing Out (FoMO) pada JMS Youth yang menggunakan media sosial. Metode yang digunakan, yaitu kuantitatif dengan desain korelasi. Jumlah sampel dalal penelitian ini berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan RSES – Rosenberg’s Self-Esteem Scale – (1979) oleh Rosenberg dan Fear Of Missing Out Proposed Scale (2016) oleh Abel, dkk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara Self-esteem dengan Fear Of Missing Out (FoMO) pada JMS Youth yang menggunakan media sosial.
STRATEGI PENYESUAIN DIRI ANGGOTA KELUARGA LEOBISA SETELAH BERHENTI MELAKUKAN RITUAL MEMBERI MAKAN BUAYA DI KOLBANO Claudia Pramila Nailius; Emmanuel Satyo Yuwono
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 11: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i11.2565

Abstract

The ritual of feeding crocodiles to the Timorese people, especially in the village of Kolbano, has been going on for a long time and has become an important element of local people's lives. However, as time went on, ritual activity began to fade, starting from the colonial period and the spread of Christianity became the starting point for the tradition of feeding crocodiles. The people who performed the ritual had to be dismissed and had to follow the rules of Christian teaching. It was from this incident that the Kolbano village community had to adapt themselves, especially members of the Leobisa family who were the perpetrators of the crocodile feeding ritual. The purpose of this study was to find out the adaptation strategies carried out by actors when they stopped performing rituals. This study uses qualitative research methods with a descriptive-phenomenological approach to collecting data using interview and observation techniques. The results of the study show that there is an interpersonal relationship with the family, work activities as stress coping, and a positive self-image as an adjustment strategy.
Makna Kebahagiaan Pada Laki Laki Yang Nyentana di Kabupaten Gianyar Bali I Komang Wahyu Dharma Sutha; Emmanuel Satyo Yuwono
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.482 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.12933

Abstract

Terdapat sebuah tradisi pernikahan yang unik di Bali yaitu nyentana. Nyentana merupakan salah satu tradisi unik yang ada di Bali dalam konteks pernikahan. Perkawinan nyentana merupakan suatu bentuk perkawinan dalam hukum adat Bali yaitu dimana seorang wanita menikahi seorang laki-laki dengan cara menarik laki-laki itu ke rumah keluarga perempuan tersebut, dan konsekuensinya adala perempuan tersebut akan berkedudukan selaku purusa (kepala keluarga) dan laki-laki tersebut berkedudukan sebagai pradana yang dimana sulit dilakukan dikarenakan budaya patrilineal di Bali masih sangat kental. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui makna kebahagiaan pada laki-laki yang nyentana di Kabupaten Gianyar Bali. Metode penelitian ini adalah fenomenologi dengan melibatkan tiga partisipan yang sudah menikah dan memiliki anak yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan tiga tema utama yaitu keterlibatan diri dalam masyarakat, pengalaman hidup dalam keluarga, serta bersyukur dan berdoa atas kehidupan.