Dwiyana Dwiyana
Universitas Negeri Malang

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kemampuan Berpikir Analitis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematis Intan Mahyastuti; Dwiyana Dwiyana; Erry Hidayanto
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v8i1.19644

Abstract

Salah satu kemampuan berpikir yang penting untuk dikuasai oleh siswa adalah kemampuan berpikir analitis, karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir analitis siswa SMP dalam memecahkan masalah matematis melalui pemberian tes pemecahan masalah. Tiga siswa SMP kelas VII diambil secara acak untuk mewakili siswa berkemampuan analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa ketiga siswa tersebut masih belum dapat memecahkan masalah dengan sempurna. Sehingga tiap-tiap subjek yang dipilih adalah siswa yang dapat mendiskripsikan masing-masing indikator  kemampuan berpikir analitis: differentiating, organizing, dan atributing. S1 tidak menunjukkan perbedaan dalam menjawab masalah walaupun telah memecahkan masalah matematika, S2 tidak hati-hati dalam mencari FPB, dan S3 dapat mengorganisir masalah tetapi hanya berpikir sampai jumlah dua angka dibagi menjadi kelas yang sama. Kemampuan berpikir analitis siswa masih kurang.
EXPLORING THE MENTAL STRUCTURE AND MECHANISM: HOW THE STYLE OF TRUTH-SEEKERS IN MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING? Dian Kurniati; Purwanto Purwanto; Abdur Rahman As'ari; Dwiyana Dwiyana
Journal on Mathematics Education Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.9.2.5377.311-326

Abstract

The Mathematics students who perform truth-seeking process upon solving mathematical problems were unique. Therefore, the study deems it necessary to know students’ mental structure and mechanism so that they can make the right decision by performing truth-seeking. However, no research has delved into the mental structures and mechanisms of Mathematics students, who tend to grapple with truth-seeking processes extensively. This study was explorative qualitative because the aims to describe the types of mental structure and mechanism of Mathematics students upon the truth-seeking process in solving mathematical problems. The research subjects are four Mathematics students at the University of Jember who perform truth-seeking and can communicate fluently when performing think-aloud. Their responses in the answer sheets drove the determination of research subjects' tendency in truth-seeking. Afterward, the results of think-aloud and task-based interview were put under analysis, so as to determine the types of mental structure and mechanism. The research findings have indicated that (1) all mental structures have been constructed by all research subjects and (2) two types of mental mechanism are evident among the subjects, including the process of interiorization coupled with coordination and another process encompassing interiorization, coordination, and reversal.
Defragmentasi Struktur Berpikir Siswa Impulsif dalam Menyelesaikan Soal Cerita Anita Dwi Septian; Tjang Daniel Chandra; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.584 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i8.11396

Abstract

Abstract: This study aims to describe the defragmentation process of SMAN 4 Malang 12th grade impulsive students’ thinking structure on solving word problem. Two selected subjects do the initial test by think aloud method, interview process, and evaluation test. The results of this study shows that students’ errors on understanding the word problem and carrying out the plan steps can be fixed through disequlibration, conflict cognitive, and scaffolding intervention; students’ errors on devising a plan step can be fixed through disequlibration intervention; students’ errors on looking back step can be fixed through disequlibration and scaffolding intervention.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses defragmentasi struktur berpikir siswa impulsif kelas XII SMAN 4 Malang dalam menyelesaikan soal cerita. Dua subjek penelitian yang terpilih melaksanakan tes awal dengan metode think aloud, wawancara, serta tes evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada tahap memahami soal cerita dan melaksanakan rencana penyelesaian dapat diperbaiki melalui intervensi disequlibrasi, conflict cognitive, dan scaffolding; kesalahan siswa pada tahap merencanakan strategi penyelesaian dapat diperbaiki melalui intervensi disequlibrasi; serta kesalahan siswa pada tahap memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian dapat diperbaiki melalui intervensi disequlibrasi dan scaffolding.
Penalaran Analogi Siswa Reflektif Kelas X Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Ahmadah Faashichah Romadlona; I Nengah Parta; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 1: JANUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.48 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i1.10352

Abstract

The purpose of this research is to describe the reasoning of reflective students' analogies in solving trigonometric problems. Problem trigonometry presented a problem that contains the problem analogies. This study used a qualitative descriptive approach with an analogy reasoning test instrument. Data analysis is a description of words. The process of data analysis starts from reducing data, data exposure, verification and affirmation of conclusions. The subjects took one class X MIA 1 containing 30 students. The location of the research was conducted at MAN Mojosari Mojokerto. The cognitive style of students is measured using MFFT tests which can ultimately be categorized by students with reflective and impulsive cognitive styles. From the result of student's answer identification, it is found that the students are doing trigonometric questions with the sequence of components that exist on analogical reasoning according to Sternberg. However, there is an error in meganalogikan about trigonometry given due to lack of mastered concept.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penalaran analogi siswa reflektif dalam menyelesaikan soal trigonometri. Soal trigonometri disajikan menjadi soal yang berisi permasalahan analogi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan instrumen soal tes penalaran analogi. Analisis data berupa uraian kata-kata. Proses analisis data dimulai dari mereduksi data, paparan data, verifikasi dan penegasan kesimpulan. Subjek penelitian mengambil satu kelas X MIA 1 yang berisi 30 siswa. Lokasi penelitian dilakukan di MAN Mojosari Mojokerto. Gaya kognitif siswa diukur menggunakan tes MFFT yang akhirnya dapat dikategorikan siswa dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif. Dari hasil identifikasi jawaban siswa diperoleh bahwa siswa mengerjakan soal trigonometri dengan urutan komponen yang ada pada penalaran analogi menurut Sternberg. Namun, terdapat kesalahan dalam meganalogikan soal trigonometri yang diberikan dikarenakan kekurangan konsep yang dikuasai.
Miskonsepsi Siswa SMP Kelas IX pada Materi Bentuk Akar Ayu Dwi Setyaningtyas; Dwiyana Dwiyana; Makbul Muksar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 6: JUNI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.369 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i6.11127

Abstract

Abstract: Mathematics is a science that is rich concept, where the concept of one another have relevance. In connection with the concept, there is a common mistake made by students are misconceptions. The misconception is that most fatal errors compared to other errors. Because he tends to defend himself when he was given awarning. So the study has the aim to describe misconception that occurs in radical numbers. Subjects in this study were junior high school students of class IX who have misconceptions on radical numbers based on the results of diagnostic tests misconception comes with a confidence level of students in working on the problem. The results showed that students have misconceptions on the concepts and properties that exist in the form of roots.Abstrak: Matematika merupakan suatu ilmu yang kaya akan konsep, dimana antara konsep yang satu dengan yang lain memiliki keterkaitan. Berkaitan dengan konsep, terdapat suatu kesalahan yang biasa dilakukan oleh siswa yaitu miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan kesalahan yang paling fatal dibandingkan dengan kesalahan yang lainnya. Karena ia cenderung membela dirinya ketika ia diberi peringatan. Maka penelitian memiliki tujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada materi bentuk akar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas IX yang mengalami miskonsepsi pada materi bentuk akar berdasarkan hasil tes diagnostik miskonsepsi yang dilengkapi dengan tingkat keyakinan siswa dalam mengerjakan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada konsep dan sifat-sifat yang ada pada bentuk akar.
Buku Ajar Siswa Berbasis Pemecahan Masalah pada Materi Luas Permukaan dan Volume Tabung Thoufina Kurniyati; Hery Susanto; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.095 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.11580

Abstract

Abstract: This development research aims to describe the process and results of student book development based on problem solving. This study uses the model of Plomp development and research subjects are students of class IXA MTs Attaraqqie Malang. The test results show that the validity of the students’ book is valid and the score obtained 3.37. The test results of practicality of the model teacher and two observers is pratical and the scores obtained respectively 3.84 and 3.32.Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan buku siswa berbasis pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp dan subjek penelitian adalah siswa kelas IXA MTs Attaraqqie Kota Malang. Hasil uji kevalidan menunjukkan bahwa buku siswa memenuhi kriteria valid yaitu skor yang diperoleh 3,37. Hasil uji kepraktisan dari guru model dan dua observer memenuhi kriteria praktis yaitu skor yang diperoleh berturut-turut 3,84 dan 3,32.
Efektivitas Pemanfaatan Komik sebagai Media Pembelajaran Matematika Erlanda Nathasia Subroto; Abd. Qohar; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 2: FEBRUARI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i2.13156

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the use of comics as a media in mathematics learning. This research was conducted in home schooling "Sekolah Dolan" Malang with research subjects is students of class VII. The data collection of this study uses questionnaire about media selection, questionnaires about student response and unstructured interviews. The percentage of the results media selection questionnaire obtained as much as 55% of students chose to use comics as learning media and the percentage of student responses questionnaires obtained 88.58% responses of students are positive to use comics. Based on the assessment category, it was concluded that comics were effectively used as learning media. This is because comics contain many colors and images and when changing learning material into comics, the material will become easier because the material is delivered in the daily conversation.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan komik sebagai media dalam pembelajaran Matematika. Penelitian ini dilakukan di Homeschooling “Sekolah Dolan” Malang dengan subjek penelitian siswa kelas VII. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket pemilihan media, angket respon siswa dan wawancara tidak terstruktur. Persentase hasil data angket pemilihan media diperoleh sebanyak 55% siswa memilih menggunakan komik sebagai media pembelajaran dan persentase hasil angket respon siswa diperoleh 88,58% respons siswa positif terhadap penggunaan komik. Berdasarkan kategori penilaian, maka disimpulkan bahwa komik efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan komik memuat banyak warna dan gambar serta apabila mengubah materi pembelajaran ke dalam komik, maka materi akan menjadi lebih mudah karena materi disampaikan dalam bentuk percakapan sehari-hari.
Proses Penalaran Analogi Siswa Impulsif Dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Lengkung Diyah Ayu Rizki Pradita; Dwiyana Dwiyana; Sisworo Sisworo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 12: DESEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i12.13057

Abstract

Abstract: The aim of the study was to describe the process of reasoning analogy of students impulsive in solving problems in constructing build arches. This type of research is a qualitative descriptive study using Sternberg's stage. The subjects in this study were three students of class X. The instruments used were MFFT, TKM, TPABRSL, and interview guidelines. The results of indicate that impulsive students are highly capable and are able to pass the encoding and inferring stages. However, students who are capable are not doing the mapping and applying stages correctly. Whereas low-ability impulsive students cannot pass all stages. Abstrak: Tujuan penelitian adalah menggambarkan proses penalaran analogi siswa impulsif dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi lengkung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan tahapan penalaran analogi menurut Sternberg. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas X. Instrumen yang digunakan adalah tes MFFT, tes kemampuan matematika, tes penalaran analogi bangun ruang sisi lengkung (TPABRSL) dan pedoman wawancara. Hasil dari TPABRSL menunjukkan bahwa siswa impulsif berkemampuan tinggi dan sedang mampu melewati tahap encoding dan inferring. Akan tetapi, siswa berkemampuan sedang tidak melakukan tahap mapping dan tahap applying dengan benar, sedangkan siswa impulsif berkemampuan rendah tidak mampu melewati seluruh tahapan.
Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Berdasarkan Aspek Fluency, Flexibility, dan Novelty Rina Ramandani; Hery Susanto; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 8: AGUSTUS 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i8.12660

Abstract

Abstract: This qualitative research aims to describe students' ability to solve open-ended problems based on fluency, flexibility, and novelty aspects. The study was conducted at MTsN 1 Malang. The subjects in this study were four students. The instruments used were interview guidelines and open-ended problem test. The results of this research confirm that highly ability students are able to think broadly and apply many ideas so that they are flexible in making a flat build. He fulfils the fluency, flexibility and novelty aspects. Moderate students are less able to bring up and apply many ideas in answering open-ended problems so that they meet the fluency and flexibility or fluency aspects only. Low-ability students are unable to bring up and apply many ideas to produce many answers so that they do not fulfil all three aspects.Abstrak: Penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended berdasarkan aspek fluency, flexibility, dan novelty. Penelitian dilaksanakan di MTsN 1 Malang. Subjek dalam penelitian ini sebanyak empat siswa. Instrumen yang digunakan pedoman wawancara dan lembar tes masalah open-ended. Hasil penelitiannya siswa berkemampuan tinggi mampu berpikir secara luas dan menerapkan banyak ide sehingga fleksibel dalam membuat bangun datar. Ia memenuhi aspek fluency, flexibility, dan novelty. Siswa berkemampuan sedang kurang dapat memunculkan dan menerapkan banyak ide dalam menjawab masalah open-ended sehingga memenuhi aspek fluency dan flexibility atau fluency saja. Siswa berkemampuan rendah tidak mampu memunculkan dan menerapkan banyak ide untuk menghasilkan banyak jawaban sehingga tidak memenuhi ketiga aspek.
Meningkatkan Penalaran Matematis Siswa pada Materi Ukuran Pemusatan Data melalui Pendekatan Problem Posing Niila Amaalia Chasanah; Sisworo Sisworo; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 4: APRIL 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.794 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v4i4.12362

Abstract

Abstract: This clasMeningkatkan Penalaran Matematis Siswa pada Materi Ukuran Pemussroom action research aims to describe learning by using the problem posing approach that can improve students’ mathemathical reasoning in central tendency material. There are 32 subjects from 12th accounting grade students of SMK Wiyata Mandala Kepung. Problem posing learning that can improve mathematical reasoning in this study is learning with the following stages: observing problem, arranging questions and solving them, and present it. The results showed that 81,25% of students have minimum reasoning qualifications “Good”.Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing yang dapat meningkatkan penalaran matematis siswa pada materi ukuran pemusatan data. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas 12 Akuntansi SMK Wiyata Mandala Kepung.  Pembelajaran problem posing yang dapat meningkatkan penalaran matematis siswa pada penelitian ini memiliki tahapan mengamati permasalahan, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, serta mempresentasikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,25% siswa memiliki kualifikasi penalaran minimal “Baik”.