Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK KARBON AKTIF DARI CANGKANG BUAH KARET MENGGUNAKAN AKTIVATOR H3PO4 Meilianti, Meilianti
Jurnal Distilasi Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v2i2.1146

Abstract

This research is purposed to determine the characteristic and adsorbtion ability of activated carbon which is made from rubber fruit shell with ativator phosphoric acid ( H3PO4 ). The carbonisation of activated carbon was carried out using furnace for 1 hour with temperature of 750oC. The next mashed and sieved with a size of 100 mesh. Then activated for 24 hours with H3PO4 solution with variation of concentration , 8%,  8.5%,  9%,  9.5% and    10%. As the result of characterisation, the lowest water degree wash content 10% with the value  3,25 % and lowest volatille metter from sample 10 % with the value 3,15 %. the lowest ash degree was from sample 8 % with the value 3,36 %. Maximum adsorbtion of iodine with sample 10  % with the value 947,25  mg/g . The optimum condition of activated carbon with activator phosphoric acis, which is produced in concentration 10%. Which at this concentration has moisture water degree of 3,25%, ash degree of 3,36%, volatille metter degree 3,15%, absorption iodine of 947.25 mg / g, and absorption metilene blue 98,95 mg/g.
ISOLASI KALSIUM OKSIDA (CAO) PADA CANGKANG SOTONG (CUTTLEFISH) DENGAN PROSES KALSINASI MENGGUNAKAN ASAM NITRAT DALAM PEMBUATAN PRECIPITATED CALSIUM CARBONAT (PCC) Meilianti, Meilianti
Jurnal Distilasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v2i1.1131

Abstract

Cuttlefish also called  cuttlefish bone is internal skin utilized a cuttlefish. Cuttlefish shells in the form of solid wastes that are not mature and have not been optimally. Solid waste in the form of shells only used as a bird feed and tortoise because they contain calcium car bonate, sodium chloride, calcium phosphate, and magnecium salt with calcium contents  calcium carbonate around 85% calcium powder to obtain levels of field, such as health, food, and for high carbonate (CaO) recovery processes and determining the best temp erature of the calcined  shell to produce precipitated calcium carbonate (PCC). In the process of dry sciling (powder) process at a temperature of 800oC, 850oC, 900oC, 950oC, and 1000oC specified 30 minuted and 90 minutes after obtaining CaO content by  titration method, the addition of nitric acid (HNO3) with concentration variation  1,5  M, 1,75  M, 2,00  M, 2,25  M, and 2,5  M. After determining the levels of CaCO3  by titration method, after passing through several stages of the process, the analysis of CaCO3  content and calculation with the formula obtained that the level of calcium carbonate in the form of PCC with 99.7% purity with the concentration of HNO3, 2.5 M and calcination 1000oC.
NATURAL DYES TEXTILE OF NONI ROOT BARK FOR COTTON APLICATED WITH IMMERSE TIME VARIATION Meilianti, Meilianti
KINETIKA Vol. 8 No. 1 (2017): KINETIKA 01032017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthetic dyes using in many industries such as textile, food, and madicines now. The synthetic dyes can give lighter color and interest than natural dyes. But synthetic dyes have a bad effect to the human health and enviroment. Because can make the polution and hazardous of ecosystem, caused seriuously enemy like iritation, poisted and canser. Cause of that, sinthetyc dyes will be replaced by the natural dyes. The research is about aplication of natural dyes from root bark extract of Morinda citrifolia.. The natural dyes from root bark is extracted with maseration (methanol) and extraction (aquades). The extraction of root bark morinda was done by using water and methanol as solvent with ratio of 1:20 (w/v) (10 g sample : 200 mL solvent). The extract obtained from water was blackish brown, while from methanol solvent was reddish brown. The extract obtained was used to dye cotton fabric with addition of 1.00 g whiting as a mordant. In the process of soaking the cotton fabrics, there are some variation of immersion that 16, 24, 28, 32, and 36 hours. From the variation of immersion, the best immersion is 32 hour. Extracts of both solvents can dye cotton fabrics with varied colors : yellow and red. Mordant can strengthen the bond between the fiber and dyes and sharpen the fabric color. Endurance test by using 0.5% detergent water to soak for 15 minutes, showing the colour of fabric without mordant easily fade, whereas the colour with mordant of whiting do not easily fade.
KARAKTERISASI PERMEN JELLY UMBI BIT MERAH (Beta Vulgaris .L) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH SIRSAK DAN VARIASI PEKTIN Meilianti, Meilianti
Jurnal Distilasi Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Distalasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v3i2.2934

Abstract

Jelly candy is a kind of candy that liked from all society, specially from kids and teenagers. But now most of jelly candy is made from synthetic dyes and didn’t have any nutrients on it. Most of jelly candy is made of synthetic sweetener and also using chemical essence for its taste. It was the reason that pushed the development of using natural dyes in candy production. Jelly candy production that used beetroot potentially gives an attractive red color and add the nutritions on jelly candy. The production of jelly candy divide to 2 sample, the A sample is using 60% beetroot extract and 40% soursop extract. And B sample is using 70% beetroot extract and 30% soursop extract. This research using pectin variation, the variation is 1% ; 1.5% ; 2% ; 2.5%; and 3%. The analization of jelly candy product are moisture content, ash content, reducing sugar content and heavy metal (Pb) content. The best concentration in this jelly candy is on the A3 sample, because the sample fullfil all the test standar.
PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI ARANG TONGKOL JAGUNG DENGAN VARIASI KONSENTRASI AKTIVATOR NATRIUM KARBONAT (Na2CO3) Meilianti, Meilianti
Jurnal Distilasi Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v5i1.3025

Abstract

Tongkol buah jagung merupakan hasil perkebunan jagung yang biasanya langsung dibuang oleh para pedagang yang menjual makanan yang berbahan baku buah jagug ke lingkungan.  Tongkol buah jagung dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif karena mempunyai struktur berpori dan mengandung selulosa (41%) dan hemiselulosa (36%) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif  yang dibuat dari arang tongkol jagung dengan aktivator Na2CO3. Proses karbonisasi karbon aktif dilakukan menggunakan alat furnace selama 30 menit dengan suhu 550 °C. Karbon aktif hasil proses karbonisasi dihaluskan dan diayak dengan ukuran 70 mesh dan diaktivasi selam 24 jam dengan larutan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi 4.5%w/v, 5.0%w/v, 5.5%w/v, 6.0%w/v dan 6.5%w/v. Setelah dilakukan pengujian terhadap beberapa variable yang mengacu pada SNI 06 – 3730   – 1995 didapat kesimpulan bahwa karakterisasi karbon aktif dengan aktivator Na2CO3 yang yaitu kadar air terendah pada sampel 4.5 %w/v sebesar 0,20 %, kadar abu terendah pada sampel 4.5%w/v sebesar 0.85%w/v, zat terbang terendah pada sampel 6.5 %w/v sebesar 5,05 %, dan daya serap maksimum terhadap iodium pada konsentrasi 6,0 %w/v sebesar 1143 mg/g.
PELATIHAN DIVERIFIKASI PRODUK DAN PEMASARAN KELOMPOK TANI JAMUR TIRAM PAYAKABUNG DAN KELOMPOK SRIKANDI PAYAKABUNG PT PLN INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN KERAMASAN UNIT PEMBANGKIT INDRALAYA Pratiwi, Indah; Paisal, Paisal; Amilizamiarti, Amilizamiarti; Dian Kurniasari; Ikbal Aziz; Meilianti, Meilianti; Indah Agus Setiorini; Apriyanti, Tria
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 6 (2024): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i6.1440

Abstract

Desa Payakabung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dikenal sebagai salah satu sentra budidaya jamur tiram. Melimpahnya hasil panen jamur tiram sering kali menjadi tantangan bagi masyarakat karena rendahnya nilai jual akibat minimnya pengelolaan dan inovasi produk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat melalui Program CSR PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Keramasan Unit Pembangkitan Indralaya mengadakan pelatihan diversifikasi produk dan pemasaran jamur tiram. Pelatihan ini memanfaatkan pendekatan observasi, wawancara, uji coba produk, dan pendampingan langsung kepada kelompok tani jamur tiram di Desa Payakabung. Inovasi yang diperkenalkan adalah pengolahan jamur tiram menjadi nugget, yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Produk nugget jamur tiram ini tidak hanya menawarkan alternatif pangan bergizi tetapi juga peluang usaha baru yang prospektif. Selain itu, pelatihan mencakup strategi pemasaran untuk memperluas jangkauan produk. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah dan memasarkan jamur tiram, yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan perekonomian lokal. Kata Kunci: Jamur Tiram, Nugget, Diversifikasi Produk, Pemasaran, Desa Payakabung
PEMANFAATAN PATI UMBI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) UNTUK PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DENGAN VARIASI PENAMBAH CMC DAN ASAM ASETAT Maliki, Syariful; Meilianti, Meilianti; Zhubaidah, Siti
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2024
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v13i2.19573

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pemanfaat tanaman umbian ganyong yang  bisa digunakan sebagain bahan dasar pembuatan plastic biodegradable. Ganyong merupakan tumbuh baik di kawasan tropis dan subtropics. Tanaman ganyong di ambil patinya untuk  dijadikan plastic biodegradable. Pada proses pembuatan plastic biodegradable, pati yang sudah kering di campu dengan aquadest dan di tambahkan cmc (carbonyl methyl cellulose) dengan variasi 1;1,25;1,5;1,75;dan 2 gram dengan temperature proses 70oc. Setelahnya di variasikan masing-masing penambahan asam asetat  1 ml dan tanpa penambahan. Didapat hasil yang optimal adalah pada penambahan asam asetat dengan cmc sebanyak  1,5 gram. Hasil dari pengujian tarik, elongasi , ketahanan air, dan biodegradabilitasnya sni telah memenuhi standar sni 7188.7:2016
DESKRIPSI PENANAMAN KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KEGIATAN P5 PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Meilianti, Meilianti; Kresnadi, Hery; Salimi, Asmayani; Halidjah, Siti; Pranata, Rio
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Vol 14, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppk.v14i1.89167

Abstract

The studi aims to describe the implementio of Pancasila profile characters in the Pancasila student profile strengthening project activities (P5) of grade V B Elementary School 82 Singkawang students. This This study is a qualitative study using a descriptive method. Data collection techniques using questionnaires, interviews, observations, and documentation. The results of the study indicate that the implementation of Pancasila student profile characters is; 1) Planning which includes the formation of a facilitator team, identifying the level of school readiness, determining dimensions, themes, and time allocation, compiling project modules. 2) Implementation of Pancasila student profile characters in P5 activities of grade VB Elementary School 82 Singkawang students is by conducting a project to make traditional drink from West Kalimantan, namely serbat water drink with the character dimensions that are desired to be brought up in students are mutual cooperation and the character dimensions of faith, devotion to God Almighty, and noble character. 3) There are supporting factors in implementation the character of Pancasila student profiles in the Pancasila student profile strengthening project activities (P5) in grade VB Elementary School 82 Singkawang students the self-concept of students, teachers/educators, environment, and family.
Pembuatan Sabun Cair Lidah Buaya Dan Minyak Zaitun Sebagai Antiseptik Alami Febriana, Ida; Hilwatullisan, Hilwatullisan; Meilianti, Meilianti; Effendy, Sahrul
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i2.2991

Abstract

Saat ini penggunaan sabun cair meningkat tajam, dimana anggapan konsumen bahwa penggunaan sabun cair lebih mudah dan nyaman, walaupun dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan sabun padat, konsumen khususnya ibu-ibu rumah tangga masih tetap memilih sabun cair untuk keluarga. Berawal dari besarnya daya penggunaan masyarakat terhadap sabun cair dan juga ketidaktahuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, seperti lidah buaya. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi cara pembuatan sabun cair dari lidah buaya sebagai antesiptik alami dan antibacterial, sehingga diharapkan dapat membantu ibu-ibu rumah tangga dalam memproduksi sabun cair sendiri dengan memanfaatkan lidah buaya yang sangat mudah didapatkan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi interaktif, praktek dan evaluasi. Sasaran kegiatan adalah ibu-ibu PKK Kemas Rindo yang berjumlah 30 orang. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, sosialisasi, dan praktik pembuatan sabun. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme peserta yang tinggi dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan terkait pembuatan, kegunaan dan manfaat sabun. Dari sekitar 30 kuisioner yang diberikan kepada para ibu-ibu PKK didapatkan sekitar kurang lebih 95% ibu-ibu PKK mengerti mengenai pembuatan sabun cair. Kata kunci: Sabun, lidah buaya, minyak zaitun   
KARAKTERISTIK BIOPELET BERBASIS CANGKANG KELAPA SAWIT DAN BATUBARA SUB-BITUMINOUS UNTUK ENERGI TERBARUKAN Meilianti, Meilianti; Maliki, Syariful; Alfisyahri, Muhammad Min
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 3 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-June 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i3.21836

Abstract

Kebutuhan energi yang terus meningkat mendorong pencarian sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah cangkang kelapa sawit dan batubara sub-bituminous sebagai bahan baku biopelet. Campuran divariasikan dengan komposisi 100%:0%, 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%, dan 0%:100% (cangkang : batubara). Biopelet yang dihasilkan diuji berdasarkan parameter kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, karbon terikat, dan nilai kalor, sesuai SNI 8021:2014. Hasil menunjukkan bahwa semua sampel memenuhi standar. Komposisi terbaik terdapat pada sampel C (60% batubara dan 40% cangkang), dengan kadar air 0,2473%, kadar abu 1,0000%, kadar zat terbang 0,5180%, kadar karbon terikat 98,23%, dan nilai kalor 5622 cal/gr. Sampel ini juga memiliki waktu pembakaran terlama yaitu 24 menit, menunjukkan efisiensi pembakaran yang baik. Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi batubara sub-bituminous dan cangkang kelapa sawit menghasilkan biopelet berkualitas tinggi yang berpotensi sebagai energi alternatif. Pemanfaatan limbah ini juga mendukung prinsip energi berkelanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.