Ratu Amalia Hayani
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FUNGSI IBADAH RITUAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI Abdurohim Abdurohim; Rt. Bai Rohimah; Ratu Amalia Hayani
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diantara keistimewaan ritual ibadah dalam Islam adalah dampaknya yang besar dalam mewarnai berbagai aspek, corak kehidupan dan karakter manusia. Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’ala untuk beribah dan menjadi wakil Tuhan dalam memakmurkan bumi ini sehingga menjadi rahmat bagi semesta. Agar mampu mengelola bumi, Allah Subhanahu wa ta’ala telah melengkapi manusia dengan ruh di samping nyawa, juga dilengkapi dengan fisik, dan qalbu (willing, feeling thinking dan akal nurani). Manusia dibekali banyak potensi termasuk kecerdasan, baik kecerdasan berfikir (IQ), kecerdasan emosi (EQ), maupun kecerdasan spiritual (SQ). Apabila manusia mampu memenej seluruh kecerdasan tersebut berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah. Melatih dirinya dengan mengamalkan ritual ibadah, maka ia akan menjadi manusia yang berkarakter baik dalam dimensi yang luas. Baik dalam hubungannya dengan Allah (Hablum minallah) seperti ibadah shalat, puasa dan haji. Dengan sesama manusia (hablum minannas) seperti ibadah shalat berjama’ah, zakat, infak, shadakah dan wakaf. Maupun ibadah yang berhubungan dengan alam sekitar (hablum minal‘alam) seperti menjaga kelestarian alam, tidak membuang sampah sembarangan, reboisasi dan sebagainya. Dengan demikian pendidikan karakter pada dasarnya adalah character building dengan target terjadinya perubahan perilaku (behavior change). Essensi akhlak kepada Allah adalah tauhid (taat total tanpa reserve, total submittion) atau sami’na wa atha’na. Essensi akhlak kepada manusia adalah ukhuwah yakni menganggap manusia sebagai saudara. Sedangkan essensi akhlak kepada alam adalah ihsan, yakni melakukan yang terbaik dalam rangka menjadikan segenap sumber daya alam untuk kesejahteraan lahir batin umat manusia.
NILAI PENDIDIKAN DALAM ‘IBRAH QASHASH AL-QUR’AN (Analisis Sintesis terhadap Kisah-kisah dalam Al-Qur’an) Ma’zumi Ma’zumi; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan konsep kisah Al-Qur’an tentang pendidikandan relevansi kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan Pendidikan. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kisah-kisah dalam Al-Qur’an adalah kisah yang dapat dibuktkan kebenarannya secara arkeologis dan ilmiah. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an pada umumnya adalah ayat-ayat makkiyyah, yang ketika Islam datang, masyarakat dalam perilaku jahiliyah dan jumud. Al-Qur’an diturunkan sebagai tuntunan keselamatan dan memberikan kemudahan, untuk mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan misi Al-Qur’an, misi Kisah-kisah dalam Al-Qur’an, dan misi kerasulan nabi Muhammad SAW. Filosofi, hikmah, dan ‘ibrah yang terkandung, sangat sarat dengan pesan dan nilai-nilai edukatif, namun harus dipahami secara tulus, logis, sistematis dan komprehensif. Metode penelitian dalam penulisan artikel ini adalah pendekatan kulitatif, tafsir tahlili, dengan metode analstis sintesis. Secara konseptual dimulai dengan membaca, mencatat (mengumpulkan data), menidentifikasi, menyusunnya dalam satuan-satuan sesuai urutan pola berpikir, kemudian menganalisis hingga pada kesimpulan. Masalah penelitian ini adalah apa konsep kisah Al-Qur’an tentang pendidikan? dan apa relevansi kisah Al-Qur’an dengan Pendidikan? Hasil penelitian, bahwa kisah-kisah yang disajikan dalam Al-Qur’an, merupakan konsep irsyad (tuntunan, petunjuk), hiwar (dialog), dzikr (pengingat), hikmah (makna filosofis, atau pelajaran), tandzir (peringatan). Relevansi kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan pendidikan yaitu kisah yang dikemas dalam beragam bentuknya menjadi metode alternatif dalam proses pembelajaran yang mudah, menarik dan berkesan; kisah menjadi media untuk menyampaikan pesan dan internalisasi nilai-nilai dalam upaya pembinaan akhlak peserta didik; dan kisah dapat menjadi metode pendidikan yang efektif bagi pengembangan kecerdasan dan pembentukan jiwa yang tangguh dan taat sesuai dengan misi kisah dan misi kerasulan Muhammad SAW.
GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM, ANTARA PROFESI DAN PANGGILAN DAKWAH Rasnam Rasyidi; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar selain sebagai Transformer Of Knowledge, fasilitator, guru pun dituntut untuk menyesuaikan sikap dan kepribadiannya dimata masyarakat terutama di mata peserta didiknya, karena bagaimanapun sosok guru masih tercermin dengan sikap yang di gugu dan ditiru, baik dalam segi sikap maupun tutur katanya, dan oleh sebab itulah dari dulu hingga sekarang factor kepribadian guru merupakan salah satu kompetensi yang harus dimilikinya. Peran penting seorang guru dalam mencetak peserta didiknya sesuai dengan tujuan hidupnya merupakan salah satu tugas utama bagi seorang guru.  Peran guru dalam dunia pendidikan sangat kompleks, mulai dari Peran dan Tugas Guru di Sekolah dan Masyarakat, Peran guru secara pribadi, Peran, guru dalam pengajaran dan pengadministrasian, Peran guru secara psikologis, Peran guru dalam proses belajar mengajar, Peranan guru terhadap guru lain, Peranan guru dalam masyarakat. Demikian juga dengan tugas guru sangat luas, meliputi Tugas pengajaran atau guru sebagai pengajar, Tugas bimbingan atau guru sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan, Tugas Administrasi. Mendidik merupakan amanat yang mulia, berat dan suci, karenanya dalam Islam menggambarkan bagaimana sosok pendidik yang harus memiliki kepribadian yang baik, mulia dan lengkap. Karakter-karakter inilah yang semestinya tertanam dalam jiwa setiap pendidik. Jika hal tersebut tidak ada dalam jiwa setipa pendidik, maka yang ada hanyalah mendapatkan hasil yang kurang dan jauh sekali dari yang diharapkan oleh umat Islam, yakni menjadi manusia yang mampu mendayagunakan nilai-nilai multipotensi kepribadiannya terhadap tujuan allah swt menciptakannya, sebagaimana termaktub dalam QS Al-Zariyat ayat 56 “dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI DALAM KONTEKS MASYARAKAT MULTIKULTURAL Ratu Amalia Hayani
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam masyarakat  majemuk seperti Indonesia,  hubungan antarkelompok  masyarakat  kerap diwarnai  pelbagai konflik.  konflik-konflik sosial   tidak bisa ditekan dengan cara penyeragaman, tetapi  harus ditempuh melalui proses edukasi,  di antaranya dengan menanamkan dan mengembangkan  pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Di antaranya  melalui Pendidikan Agama Islam, khususnya akhlak, dalam rangka mengembangkan karakter peserta yang islami. Namun demkian, pendidikan  karakter islami, yang tidak hanya menyajikan serangkaian doktrin dalam  pembelajaran akhlak, tapi harus dikontekstualisasikan agar relevan dengan keadaan dan persoalan  masyarakat Indonesia, yag tengah berproses menuju masyarakat kultural.
PENERAPAN TEKNIK MODELING DALAM MENUMBUHKAN MINAT HAFALAN AL-QUR’AN SISWA KELAS VII MTS DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZ AL-QUR’AN Iwan Ridwan; Jakaria Jakaria; Ratu Amalia Hayani; Suci Humaeroh
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghafal Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang mudah tetapi bukan pula sesuatu hal yang tidak mungkin, sebab pada zaman Nabi sudah banyak yang menghafal Al-Qur’an. di sekolah formal atau swasta, mengenalkan Al-Qur’an pada siswa, mengajarkan membaca dan menghafal menjadi tanggung jawab semua orang. Sering kali upaya untuk menghafal Al-Qur'an berhadapan dengan berjuta kendala dan masalah yang dihadapi orang untuk menghafal Al-Qur’an, mulai dari minat, lingkungan, pembagian waktu yang tersedia, metode menghafalnya, kemampuan menghafal, hingga hilangnya hafalan yang sebelumnya telah diperoleh dan karena adanya motivasi yang kurang sesuai dengan prinsip teori yang benar. Tujuan peneliti ini untuk Untuk mengetahui penerapan pendekatan teknik modeling dalam menumbuhkan  minat menghafal  Al-Qur’an pada siswa kelas VII KMA di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an  Mathla'ul Anwar, untuk mengetahui ke efektivitas pendekatan teknik modeling dapat menumbuhkan minat hafalan Al-Qur'an pada siswa kelas VII MTs di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Mathla'ul Anwar. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilaksanakan dengan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Bentuk penanganan yang diberikan peneliti yaitu dengan penerapan teknik modeling Live Model dan Syimbolic Model, yang merupaka metode dalam menumbuhkan minat hafalan siswa kelas VII mathla’ul anwar. Minat hafalan siswa kelas VII KMA 2 dalam penerapan teknik modeling dengan menggunakan live model dan symbolic model mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase minat hafalan yang terus meningkat dari siklus I sampai siklus II. Prosentase minat hafalan siswa pada masing-masing siklus yang menunjukkan peningkatan yaitu pada siklus I 57,7%, kemudian meningkat menjadi 100% pada siklus II. Penerapan Teknik Modeling menggunakan live model dan syimbolic model dapat menumbuhkan hasil hafalan siswa dan minat hafalan siswa, terlihat pada hasil angket yang dilakukan oleh peneliti dikategorikan baik dalam pengelolaan pembelajaran
OPTIMALISASI KOMPETENSI CALON TENAGA PENDIDIK MELALUI KEGIATAN AMALIYATU TADRIS (MICRO TEACHING) STUDI PADA SANTRI KELAS AKHIR DI PONDOK PESANTREN DAARUL ISHLAH Ratu Amalia Hayani; Abdurrohim Abdurrohim; Ida Farida
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah kegiatan yang kompleks dan membutuhkan keterampilan dan kompetensi yang bagus untuk mampu mewujudkan pendidikan dan pembelajaran yang sukses. Untuk memperoleh kompetensi pendidik professional maka tidak cukup hanya sebatas mempelajari dan menyampaikan pengetahuan tanpa memahamai metode dan perencanaan pembelajaran yang baik, hal ini dikarenakan peserta didik adalah sekelompok anak-anak belajar yang memiliki karakter dan kecerdasan yang berdinamika dan cara menyerap pembelajaran yang berbeda-beda. Hal ini menuntut kegiatan pendidikan mesti berjalan dinamis dan menyesuaikan atmosfer pendidikan yang berkembang sehingga pendidik perlu mengusai metode dan perencanaan yang beragam untuk mengupayakan tercapainya target pembelajaran. Hal ini pula menjadi problematika dan perhatian khusus untuk santri kelas akhir di pondok pesantren khususnya Pondok Pesantren berbasis Tarbiyyatul Mu’allmin Al-Islamiyyah (Pendidikan Guru-guru Agama Islam) yang sejatinya adalah calon pendidik di masa yang akan datang. Jika mereka memulai terjun ke dunia pendidikan tanpa adanya bekal pengalaman dan wawasan yang cukup terkait penyelenggaraan pembelajaran. Seorang pendidik mempunyai peran penting dalam mensukseskan pendidikan dan pembelajaran serta sangat berpengaruh dalam mengembangkan pembelajaran. oleh karena itu, penting untuk melakukan kegiatan Micro Teaching untuk calon pendidik dengan tujuan untuk melatih dan mengajarkan calon peserta didik semenjak dini tentang wawasan pendidikan dan pembelajaran serta memberikan wawasan tentang metode dan model pembelajaran yang perlu diterapkan kepada peserta didik yang berdinamika agar calon pendidik lebih mampu, lebih siap dan lebih berkompeten dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran khususnya di lingkungan pendidikan berbasis pondok pesantren jika suatu saat dibutuhkan untuk menjadi pendidik.
Urgensi Kearifan Lokal Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Ima Maisaroh; Ma'zumi Ma'zumi; Ratu Amalia Hayani
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah Negara Kepulauan, meliputi sekitar 13.667 pulau. Penduduk Indonesia pada tahun 2020 berkisar 270,20 juta jiwa dan meliputi sekitar 1.340 kearifan lokal suku bangsa. Sungguh kekayaan dan modal sosial budaya yang potensial untuk membangun manusia Indonesia berkarakter unggul. Kearifan lokal adalah kebiasaan, adat istiadat, sistem nilai, sekaligus identitas karakter yang merupakan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang masih kuat dianut masyarakat adat. Namun sayangnya kearifan lokal masih belum didayagunakan dengan optimal. Padahal dengan nilai-nilai luhur tersebut dapat “dibentuk” manusia Indonesia berkarakter unggul. Sektor pendidikan saat ini masih belum sesuai harapan karena masih belum mampu membentuk lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Capaian proses pendidikan masih lebih terfokus pada ranah kognitif, sementara ranah afektif belum optimal dikembangkan. Sekolah sebagai lembaga peningkatan mutu SDM perlu lebih serius mengupayakan penguatan pendidikan karakter unggul yang selaras dengan kearifan local. Melalui penguatan pendidikan karakter yang berbasis, mendayagunakan dan menginternalisasi nilai-nilai kearifan lokal akan terwujud manusia Indonesia berkarakter unggul yang mampu beradaptasi dan bersaing dengan bangsa lain, serta kompatibel terhadap nilai-nilai universal dan perubahan jaman.
Perubahan Karakter Masyarakat Baduy dalam Menghadapi Era Modernisasi Istinganatul Ngulwiyah; Rt. Bai Rohimah; Ratu Amalia Hayani; Wardatul Ilmiah
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : L

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama hidup di dunia, manusia harus mampu menyesuaikan diri guna menghadapi perubahan yang kian terjadi dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah cara bagaimana masyarakat Baduy menghadapi era modernisasi yang ditinjau dari segi budaya dan sikap/karakternya.  Penelitian ini menggunakan metode studi literasi dengan mengkaji buku-buku, jurnal, dan literatur yang sesuai berkaitan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Baduy, baik Baduy dalam maupun Baduy luar. Selain itu, adanya faktor-faktor pendorong perubahan (modernisasi) membuat masyarakat Baduy secara perlahan berubah dan beradaptasi untuk menyelaraskan kebudayaan adat istiadat dengan perubahan yang terjadi di masyarakat umum. Sedangkan di lain sisi, masyarakat Baduy dalam masih tetap mengisolir diri terhadap modernisasi dan hanya mau mengikuti peraturan adat Baduy turun temurun yang telah ada sejak zaman nenek moyang.
Metode menghafal Al-Qur’an Pada Anak Usia DiniDi Rumah Qur’an Al-Mizan Kota Cilegon Banten Ratu Amalia Hayani; Ima Maisaroh; Suja’I Suja’I; Wardatul Ilmiyah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8336

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisis metode pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Rumah Qur’an Al-Mizan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dan infromasi menggunakan Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.Cara analisis data yaitu mereduksi data, display data dan penarikan konklusi. Peneliti menemukan data metode pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an guru-guru di Rumah Qur’an Al-Mizan adalah metode Talqin (Mengdikte) Bacaan Al-Qur’an dengan target 3-5 ayat setiap pertemuan. Estimasi pencapaian hafalan juz 30 sekitar 8-12 bulan. tahapan dalam menjalankan metode tersebut adalah mengulang hafalan Al-Qur’an sebelumnya, mendengarkan bacaan ayat baru dan mengikuti bacaan yang dipraktekan guru secara berulang-ulang, menggunakan sarana dan media berupa audio visual dan buku-buku pedoman. Faktor pendukung pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an adalah kesungguhan siswa dalam menghafal Al-Qur’an, motivasi dan perhatian orang tua/wali agar anak-anak mau mengurangi intensitas bermain dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an di rumah, guru/ustadz yang berkompeten dan mampu menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk siswa sehingga mampu menciptakan suasana kegiatan pembelajaran kreatif, inovatif ditunjang sarana serta media yang mendukung di Lembaga dan rumah. faktor penghambat pembelajaran yaitu siswa kurang semangat dan konsentrasi saat mengikuti pembelajaran, intensitas kesibukan orang tua sehingga kurang meluangkan waktu untuk mengevaluasi pencapaian hafalan Al-Qur’an anak-anak di rumah dan sarana, media yang masih harus dilengkapi.
Penerapan PAUD Holistik Integratif Anak Usia 5-6 Tahun di TK Permata Ibu Sanah Rosmawati; Laily Rosidah; Ratu Amalia Hayani
Jurnal Pelita PAUD Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2484

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada penerapan program PAUD HI di TK Permata Ibu, dengan memfokuskan bagaimana guru menerapkan PAUD HI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara khusus dengan diterapkannya PAUD HI di TK Permata Ibu. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah dan 2 orang guru kelompok B di TK Permata Ibu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah menunjukan bahwa dengan adanya penerapan PAUD HI di TK Permata Ibu anak mendapatkan pelayanan kebutuhan esensial nya dengan cukup baik dengan memenuhi unsur dari Holistik Integratif yaitu pendidikan, kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.