Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

Perubahan Kandungan Antioksidan Kacang Gude (Cajanus cajan (L) Millsp.) pada Proses Fermentasi Tempe Gude Yuni Sine
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Production process of pigeon pea (Cajanus cajan (L) Millsp.) tempeh  follows several treatment including peeled off, soaked, boiled, and fermented which cause changes of the antioxidant content of pigeon pea (C. cajan (L) Millsp.). pigeon pea is used as the main material for tempeh fermentation in this study which aims to analyze the the changes of antioxidant content in pigeon pea during each treatment. Antioxidant content was analyzed by DPPH phytochemical compound qualitative and quantitative detection. During the soaking process, reduction of antioxidant content was observed. Prior to soaking step, pigeon pea had 9,090% of antioxidant content, this reduced to 9,020% after soaking process and decrease further to 6,146% after boiling process and decrease to 3.236% after fermentation process. Gude seed has a fenolik and flavonoid while tempeh gude has saponin and falvonoid. Soaking, boiling, and fermentation process has proven to reduce the antioxidant content of pigeon pea..
Isolasi dan identifikasi kapang Rhizopus pada tempe kacang merah (Phaseulus vulgaris L) Elmalinda Moensaku; Yuni Sine; Lukas Pardosi
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe merupakan produk Indonesia yang difermentasi oleh Rhizopus oligosporus. Kacang merah (Phaseolus vulgaris L) berpotensi untuk diolah menjadi tempe. Tujuan dari penelitian ini mengetahui bentuk koloni kapang Rhizopus pada tempe kacang merah, mengetahui karakter morfologi baik secara makroskopis dan mikroskopis tempe kacang merah, mengetahui potensi kapang Rhizopus dalam menghambat patogen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2021 di Laboratorium Pertanian Universitas Timor. Tempe kacang merah diisolasi dan diidentifikasi dengan menggunakan metode pengenceran berseri dan spread plate. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 isolat yang digunakan untuk proses identifikasi. Pengamatan karakter makroskopis pengenceran tempe kacang merah memiliki warna koloni putih, bentuk koloni bulat, tepi koloni rata, elevasi raised (timbul), ukuran koloni kecil pada masing-masing isolat. Tempe kacang merah sebagai substrat pertumbuhan Rhizopus sp. Kapang tempe didominasi oleh kapang berwarna putih keabu-abuan yang diidentifikasi mirip dengan Rhizopus oligosporus. Rhizopus sp bersifat antagonis terhadap bakteri uji, yaitu menghasilkan zona hambat sebesar 20 terhadap Escherichia coli, 27 terhadap Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kapang pada tempe kacang merah difermentasi oleh Rhizopus oligosporus dan Rhizopus bersifat antagonis terhadap bakteri patogen. Hasil penelitian ini menguatkan manfaat tempe sebagai pangan fungsional.
Isolasi dan karakterisasi Bakteri Asam Laktat pada air rendaman kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp) berpotensi sebagai penghasil antibiotik Gergonius Fallo; Yuni Sine; Otersia Tael
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 8 No. 3 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp) adalah sejenis tanaman legum yang polong muda dan bijinya biasa dijadikan sayur. Kacang tunggak memiliki kandungan gizi yang tinggi, sebagai sumber protein dan berpotensi menjadi pengganti kedelai dalam produksi tempe. Dalam produksi pembuatan tempe dilakukan terlebih dahulu perendaman kacang. Air rendaman kacang biasanya tidak dimanfaatkan kembali, sedangkan dalam air rendaman kacang mengandung Bakteri Asam Laktat (BAL) yang sifatnya menguntungkan bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis BAL pada air rendaman kacang tunggak, karakteristik dari (BAL), dan mengetahui kemampuan isolat BAL yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Hasil penelitian pada air rendaman kacang tunggak didapatkan tiga isolat bakteri yaitu KNU1, KNU2, dan KNU3 dengan karakteristik morfologi secara makroskopik berukuran kecil, bentuk circular, elevasi convex, margin entire, berwarna putih susu dan secara mikroskopik ketiga isolat memiliki bentuk sel batang, gram positif, spora negatif. Sedangkan karakteristik fisiologi isolat bersifat non motil, dan katalase negatif. Berdasarkan karakteristik uji morfologi dan fisiologi ketiga isolat bakteri diduga adalah Lactobacillus Sp. Hasil uji potensi isolat BAL sebagai penghasil antibiotik membuktikan isolat mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen yaitu Escherichia coli dengan diameter zona bening sebesar 7 mm, respon hambatan pertumbuhan tergolong sedang. Sedangkan pada Staphylococcus aureus dengan diameter zona bening sebesar 14 mm, respon hambatan pertumbuhan tergolong kuat.