Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS BISNIS MODEL KANVAS PADA UMKM PENGOLAHAN MELINJO DI KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG Sunendar Sunendar; Rifki Andi Novia; Luthfi Zulkifli
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v5i2.29907

Abstract

AbstrakPengembangan ekonomi rakyat perlu diarahkan untuk mendorong perubahan nasional melalui pengembangan UMKM.  UMKM emping melinjo merupakan sentra unit usaha terbanyak di Kabupaten Batang. Maka perlu  analisa bisnis yang bisa diterapkan oleh wirausaha pengolahan melinjo salah satunya yaitu bisnis model kanvas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisa bisnis model yang  tepat dan analisa orientasi kewirausahaan. Jenis penelitian menggunakan analisa deskriptif dengan pendekatan orientasi kewirausahaan dan model bisnis kanvas. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik wawancara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - Desember 2019. Respondennya yaitu pengusaha pengolahan emping melinjo sebanyak 30 Orang. Analisa menggunakan metode deskripsi dan model bisnis kanvas. Hasil peneltian menunjukan bahwa bisnis pengolahan melinjo memiliki sementasi konsumen yaitu konsumen luas. Preposisi nilai yaitu berdasarkan kinerja dengan mengutamakan kualitas agar tetap eksis dari tahun ke tahun. Saluran menggunakan pemasaran langsung dan tidak langsung. Hubungan konsumen dengan cara berkomunikasi langsung antara konsumer dengan pengusaha. Aliran uang bisnis pengolahan melinjo dari penjualan produk. Aktivitas utama dengan melalukan aktivitas produksi dan pemasaran. Sumberdaya utama yaitu bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran. Mitra utama dengan pengrajin, pengusaha kemasan dan distibutor. Struktur biaya meliputi biaya variabel dan tetap.Kata kunci: bisnis model kanvas, usaha kecil menengah, orientasi wirausahaAbstractThe development of the people's economy needs to be directed to encourage national change through the development of MSMEs. MSMEs melinjo chips is the center of the largest business unit in Batang Regency. So the business analysis that can be applied by entrepreneurs processing melinjo one of them is the canvas business model. The purpose of this research is to know the right business model analysis and analysis of entrepreneurial orientation. This type of research uses descriptive analysis with an entrepreneurial orientation approach and canvas business model. The research method used is quantitative using interview and discussion techniques. The research was conducted in August-December 2019. The respondent was 30 people. Analysis using canvas description methods and business models.  The results of the study show that melinjo processing business has customer segments namely mass customer. The value propositions are based on performance by prioritizing quality to remain exist from year to year. Channels use direct and indirect marketing. Customer relationship by communicating directly between consumers and entrepreneurs. Revenue streams the processing business from the sale of the product. Key activities by going through production and marketing activities. Key resources are raw materials, labor and marketing. Key partnership with craftsmen, packaging entrepreneurs and distibutors. Cost structure includes variable and fixed costs.Keyword: business model canvas, MSMEs, entrepreneurial orientation
Evaluasi Pemasaran Gula Kelapa Kristal di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Suyono Suyono; Herry Koesoema Ellijanto; Tatang Widjojoko; Sunendar Sunendar
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.01.20

Abstract

Gula kelapa kristal adalah salah satu produk khas Kabupaten Banyumas. Sentra produksi gula kelapa kristal di Kabupaten Banyumas berada di Kecamatan Cilongok. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi lingkungan pemasaran gula kelapa kristal asal Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaku pemasaran gula kelapa kristal dan fungsi yang dilakukan, menganalisis struktur pasar di daerah produsen, menganalisis elemen yang dominan dalam penentuan harga gula kristal di pasar daerah produsen, mengevaluasi pola saluran pemasaran gula kelapa kristal  dari produsen sampai konsumen akhir, dan mengetahui kinerja pemasaran gula kelapa kristal. Untuk mengevaluasi pemasaran gula kelapa kristal digunakan analisis deskriptif, analisis marjin, farmer’s share, analisis profit marjin, analisis efisiensi teknis dan ekonomis, dan market share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga yang terlibat dalam pemasaran gula kelapa kristal di Kecamatan Cilongok meliputi: produsen, pedagang pengumpul kecil, pedagang pengumpul besar, koperasi dan pedagang pemasok, struktur pasar gula kristal di tingkat produsen dan pada tingkat pedagang dari sisi pembeli cenderung kurang kompetitif, pihak yang dominan dalam penentuan harga pasar di daerah produsen adalah pihak pembeli, terdapat tiga pola saluran pemasaran gula kelapa kristal di wilayah penelitian, kinerja pasar pada pemasaran gula kelapa kristal masih kurang baik.
Pola Pemasaran Olahan Melinjo di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Sunendar Sunendar; Lutfi Zulkifli
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.01.13

Abstract

Emping melinjo adalah salah satu makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang diolah dari biji melinjo. Kecamatan Banguntapan dan Kecamatan Pajangan merupakan sentra produksi olahan melinjo.  Tujuan penelitian ini adalah  menghitung biaya, marjin dan keuntungan tiap saluran pemasaran emping melinjo. Metode simple random sampling digunakan untuk pengambilan responden sebanyak 50 produsen emping melinjo di Kabupaten Bantul. Metode snowball samping digunakan untuk mengetahui pedagang yang terlibat dalam pemasaran emping melinjo, sehingga mendapatkan lima pedagang pengepul, lima pedagang besar, dan 26 pedagang pengecer dengan cara mengikuti alur penjualan emping melinjo dari produsen ke Pasar Piyungan, Demangan, Kotagede, Sentul, Beringharjo, Bantul, Legi, dan Magelang. Terdapat empat pola saluran pemasaran emping melinjo di Kabupaten Bantul. Biaya pemasaran tertinggi sebesar Rp. 997 berada pada saluran ke IV dengan lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengepul, pedagang besar, dan pedagang pengecer. Biaya pemasaran terendah pada salura  I sebesar Rp. 384 dengan satu lembaga pemasaran yang terlibat. Marjin dan keuntungan pemasaran terbesar berada pada saluran ke III. Jadi semakin banyak lembaga pemsaran yang terlibat maka biaya pemasaran semakin besar.
Evaluasi Kinerja Rantai Pasok Gula Kelapa Kristal di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Suyono Suyono; Wiwiek Rabiatul Adawiyah; Dindy Darmawati Putri; Muslihudin Muslihudin; Mochamad Sugiarto; Agus Sutanto; Budi Dharmawan; Dyah Ethika Noehdiyati; Irene Kartika Eka Wijayanti; Sunendar Sunendar
Agriekonomika Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v11i1.11938

Abstract

Kecamatan Kutasari merupakan sentra industri gula kelapa kristal di Kabupaten Purbalingga. Perkembangan usaha gula kristal dipengaruhi pola distribusinya. Tujuan penelitian yaitu mengukur kinerja rantai pasok gula kristal dan menganalisis efisiensi kinerja rantai pasok gula kristal. Lokasi penelitian meliputi tiga desa yaitu Desa Candinata, Candiwulan, dan Karangcegak Kecamatan Kutasari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan sampel pengrajin menggunakan metode simple random sampling dan metode sensus untuk populasi pengepul kecil dan pengepul besar. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis SCOR dan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan bantuan software LINDO 6.1. Hasil penelitian menunjukkan kinerja rantai pasok gula kristal berdasarkan analisis SCOR sudah memiliki kriteria yang baik. Analisis efisiensi kinerja pengepul kecil dan besar rantai pasok gula kristal dengan menggunakan DEA telah beroperasi secara efisien, sedangkan pengrajin belum efisien.
the COMPARISON OF MELINJO CHIPS MARKETING CHANNELS IN THE SPECIAL REGIONS OF YOGYAKARTA (DIY) AND CENTRAL JAVA Sunendar Sunendar; Djeimy Kusnaman; Syahrul Ganda Sukmaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i3.1318

Abstract

Emping melinjo is one of the processed products from agricultural products. This food is a kind of chips made from old melinjo fruit seeds. Emping melinjo in Bantul Regency is not only marketed in the Yogyakarta area but also outside the region. In Batang emping melinjo Regency, it is not only marketed locally, but also reaches Surabaya, Jakarta and even abroad. The marketing of emping melinjo is often constrained by unstable demand, which is a lot of demand at a certain time. This unstable consumer demand for melinjo chips can be circumvented by production arrangements. However, not all melinjo chips producers are able to make production arrangements. The research method used is descriptive method, by taking all craftsmen respondents who are in Batang Regency and Bantul Regency, while taking merchant respondents by snowball. The marketing of melinjo chips in two different regions, geographical conditions and regional characteristics make two real differences. The marketing channel for emping melinjo in Bantul Regency, DIY has four channels, while in Batang Regency, Central Java, it only has three channels. The channel with the highest number of craftsmen in Bantul as many as 30 craftsmen chose channel I, while in Batang Regency the craftsmen chose channel III to sell their business melinjo chips. The highest profit received by craftsmen/producers occurs in channel I in Batang Regency
Penguatan Kelompok Tani dan Adopsi Benih INPAGO UNSOED-1 Mendukung Peningkatan Produksi Pertanian Desa Lemberang, Kecamatan Sokaraja Rifki Andi Novia; Lutfi Zulkifli; Sunendar Sunendar; Aulidya Nurul Habibah
Darma Sabha Cendekia Vol 2 No 2 (2020): Darma Sabha Cendekia - Desember 2020
Publisher : Pasca Sarjana | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.393 KB) | DOI: 10.20884/1.dsc.2020.2.2.3722

Abstract

Kegiatan Penerapan IPTEKS dengan khalayak sasaran di Kelompok Tani Ngudi Raharjo III Desa Lemberang ini merupakan program pendampingan penguatan kelembagaan kelompok tani, serta adopsi teknologi benih di lahan persawahan milik anggota. Permasalahan yang dihadapi oleh khalayak sasaran dikelompokan menjadi tiga bagian, yakni : (a) Ketidakaktifan petani anggota dalam kelompok tani; (b) Belum berjalannya instrumen kelembagaan kelompok tani yang baik; dan (c) Pasokan air di lahan persawahan yang kurang, serta belum adanya teknologi benih yang cocok. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Program Penerapan IPTEKS dilaksanakan berupa : (1) Penyuluhan dan pemaparan terkait keuntungan berpartisipasi aktif dalam sebuah kelompok tani. Dengan penyuluhan ini diharapkan dapat merubah pemahaman, perasaan dan psikomotorik petani untuk dapat terlibat dalam setiap kegiatan kelompok. (2) Rembug Tani / FGD, dimana kelompok tani melakukan diskusi dan kesepakatan dalam pembuatan susunan pengurus, kegiatan kelompok, jadwal rutinan, pembagian tugas, dan kelengkapan instrumen kelembagaan lainnya. (3) Penyuluhan mengenai keunggulan teknologi benih INPAGO UNSOED-1, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan penentuan lokasi Demonstration Plot (Demplot). (4) Pelaksanaan demplot penanaman benih INPAGO UNSOED-1 sekaligus monitoring kegiatan usahatani. Dari semua rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi pertanian khalayak sasaran.