Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMESINAN DARI BAJA TEW 6582 DIBUBUT PADA PEMESIANAN HIJAU Suhardi Napid
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 1, No 1 (2016): Piston November
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.863 KB)

Abstract

Riset dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi pemotongan yang mana mempunyai suatu peluang besar bagi terwujudnya konsep pemesinan hijau pada bahan baja paduan 6582, menganalisa kekerasan dan kekasaran permukaan. Dengan sembilan sampel baja paduan 6582 diperoleh hasil pemesinan pada operasi pemesinan hijau untuk kecepatan potong (V) 225 m/min, 275 m/min, 325 m/min; pemakanan (f) 0,2 mm/r, 0,25 mm/r, 0,3 mm/r dan kedalaman potong (a) 1 mm, 1,5 mm, 2 mm. Dengan kondisi pemotongan ini, variasi sampel juga ditentukan oleh keausan tepi pahat (VB)= 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,6 mm. Untuk memperoleh kekerasan permukaan dipakai alat uji microhardness test dan kekasaran permukaan dipakai alat uji surface test. Dalam masalah kekerasan permukaan, kekerasan Vickers rata-rata (HVavg) dengan pemesinan hijau masing-masing adalah diperoleh dengan 261, 018; 280,524 dan 290,016 bila VB 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,6 mm sedangkan pemesinan basah masing-masing hasilnya diperoleh 260, 019 ; 274,138 dan 280,164. Hasil pemesinan dari eksperimen menunjukkan bahwa kekasaran permukaan rata-rata (Raavg) diperoleh pada kondisi pemotongan optimum bila VB 0,1 mm, 0,3 mm dan 0,6 mm masing-masing 1,5 μm, 2,3 μm dan 2,9 μm. Hasil itu diperoleh dengan pemesinan hijau sedangkan yang dilakukan dengan pemesinan basah diperoleh hasilnya masing-masing adalah 1,6 μm, 2,4 μm dan 3,0 μm.. Lebih dari itu diperoleh bahwa kondisi pemotongan paling optimum diperoleh kekerasan HV 290,016 yang menghasilkan kekasaran permukaan 2,9 μm . Dapat disimpulkan bahwa pemesinan hijau memberikan kualitas permukaan hasil pemesinan lebih baik dari pemesinan basah berdasarkan cara statistik dengan menggunakan bentuk Standar Array L9 (34) Taguchi.
PENGARUH METALURGI PERMUKAAN TERMESIN TERHADAP BUBUT PEMESINAN KERING DENGAN BAJA AISI 4337 Suhardi Napid
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 2, No 1 (2017): PISTON NOVEMBER
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.026 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui pengaruh metalurgi permukaan termesin akibat bubut pemesinan kering  melihat  perubahan struktur  sub permukaan termesin dan kekerasan mikro yang diperoleh dengan konsep pemesinan kering  guna memberikan pertimbangan  pemesinan kering dapat digunakan pada pemesinan baja AISI 4337. Perubahan struktur sub permukaan  melalui pengetsaan menggunakan mikroskop optikal. Pengujian kekerasan permukaan termesin dilakukan dengan metode kekerasan Vickers. Pengolahan dan analisa data dapat dilakukan dengan metode statistik. Pada pengujian kekerasan diperoleh nilai kekerasan Vickers rata-rata (HVavg) dengan pemesinan  kering  untuk kondisi pemotongan optimum yaitu HPH1,0.1= 260,0899,HPH8,0.3 = 268,0662 HPH8,0.6 = 282,5247 dan kemudian  nilai HVavg pada pemesinan basah didapati HPB1,0.1= 257,9939, HPB8,0.3 = 259,1587 dan HPB8,0.6= 260,470. Dengan demikian pemesinan  kering  memberikan kekerasan termesin yang lebih baik melalui nilai HV dan perbedaan yang signifikan tak diperoleh apabila dianalisa secara statistik berbanding dengan pemesinan basah, sehingga pemesinan kering  merupakan suatu peluang baik digunakan dalam industri manufaktur.
APLIKASI MESIN PENCACAH RUMPUT DENGAN VARIASI PISAU POTONG UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Suhardi Napid; Abdul Haris Nasution; Rahmad Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.658 KB)

Abstract

Peternak kambing masih mengalami suatu kendala dalam penyediaan pakan ternak sebagai sumber protein. Bagi peternak yang memiliki kambing dengan jumlah banyak harus menyediakan rumput dalam jumlah yang cukup banyak pula untuk dirajang sebagai bahan pakan ternak, oleh karenanya diperlukan tenaga dan waktu yang lebih banyak. Hingga kini peternak kambing masih menggunakan proses pencacah rumput secara konvensional dengan menggunakan sabit untuk memotong/merajang rumput. Solusi pemecahan masalah yang dihadapi adalah membuat mesin teknologi tepat guna sebagai mesin alternatif (dua mesin menggunakan tuas sebagai penghubung). Dengan penerapan mesin pencacah  rumput alternatif, diperoleh potongan rumput yang lebih kecil dan baik sekali untuk diberikan sebagai pakan ternak. Sebagai penggerak utama pencacah rumput ini adalah dinamo motor listrik daya 800 watt 1250 rpm dan mesin bahan bakar bensin 2 hp dengan 2420 rpm. Jika lokasi tersedia sumber arus listrik dapat menggunakan dinamo motor listrik. Jika kondisi tempat ternak tidak ada sumber listrik bisa menggunakan mesin bahan bakar bensin dengan menggeser tuas. Alternatif pencacah rumput dengan konsekuensi dapat meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak. Peralihan fungsi sabit sebagai alat pencacah rumput ke pencacahan rumput menggunakan mesin akan menjamin waktu yang cepat dan peningkatan kapasitas produksi yang terbukti berhasil di kelompok ternak sapi Kesuma. Hasil pengamatan dengan mesin bahan bakar bensin untuk pencacahan rumput diperoleh   ukuran panjang rumput  (1 – 2) cm atau dengan UPr 1.3 cm sedangkan dinamo motor listrik (2 – 3) cm atau dengan UPr 2.8 cm masing-masing memakai pisau rajangan tiga mata pisau ganda. Diharapkan mesin alternatif  yang dibuat dapat bermanfaat bagi peternak kambing yang  memberikan kemudahan dalam hal penyediaan pakan ternak dan idealnya baik bagi proses pencernaan dengan ukuran rajangan rumput yang lebih kecil bagi hewan ternak kambing.
ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA CEROBONG ASAP DENGAN METODA ELEMEN HINGGA Abdul Haris Nasution; Suhardi Napid
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.121 KB)

Abstract

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari solusi terhadap permasalahan pindahan panas pada berbagai material teknik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode elemen hingga (MEH). Para pakar software telah membuat beberapa software untuk memudahkan perhitungan pada metode elemen hingga, antara lain  Nastran, Katia , Ansys,SAP, dll. Dalam tulisan ini akan ditunjukkan analisa rampatan panas pada Cerobong Asap menggunakan salah satu software metode elemen hingga;
ANALISA EFISIENSI KETEL UAP KAPASITAS 7 TON/JAM PADA PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA KIM II MABAR Habibul Haj Ritonga; Muslih Nasution; Suhardi Napid
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 7, No 1 (2022): Edisi November
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketel uap mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan kinerja dari sebuah pabrik pakan ternak dengan kata lain bisa dikatakan sebagai jantung dari pabrik pakan ternak. Fungsi dari ketel uap adalah menghasilkan uap yang digunakan untuk kebutuhan proses produksi pakan ternak.PT Charoen Pokphand Indonesia menggunakan Ketel Uap berbahan cangkang kelapa sawit dengan jenis Ketel Uap Pipa Api dengan spesifikasi produksi uap 7 Ton/Jam, tekanan uap rata-rata 8,2 Bar dan temperatur uap rata-rata 2710C.Dengam menggunakan Analisa metode langsung untuk mencari nilai Efisiensi dari Ketel Uap kapasitas 7 Ton/Jam dari tanggal 03 Mei 2021 sampai 09 Mei 2021. Maka didapat nilai Efisinsi masing-masing 03 Mei 2021 : 64,51 % ; 04 Mei 2021 : 62,34 % ; 05 Mei 2021 : 64,60 % ; 06 Mei 2021 : 62,44 % ; 07 Mei 2021 : 64,31 % ; 08 Mei 2021 : 64,31% ; 09 Mei 2021 : 64,50%. Dengan hasil efisiensi tertinggi pada tanggal 07 Mei 2021 dan Efisiensi terendah pada tanggal 04 Mei 2021.
PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN KERING BAJA KARBON EMS 45 MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA BERLAPIS TiAIN Fauzan Ahmad Hadi Nasution; Abdul Haris Nasution; Suhardi Napid
PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU) Vol 7, No 1 (2022): Edisi November
Publisher : PISTON (Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekasaran permukan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kualitas hasil permesinan.Kekasaran benda kerja termesin merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam pemesinan logam, karna hal ini beraitan dengan gesekan, keausan, sistem pelumasan dan lainnya setiap benda kerja. Pada penulisan ini akan dilakukan pengukuran kekasaran permukaan akibat kecepatan potong yang berbeda-beda, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecepatan potong terhadap kekasaran permukaan hasil pemesinan baja EMS 45 menggunakan pahat karbida berlapis TiAIN. Dari hasil pengukuran diperoleh hasil kekasaran permukaan terhalus = 1.892 µm pada Cs = 50 m/menit dan permukaan terkasar = 2.428 µm pada Cs 10 m/menit.
PENGARUH KECEPATAN POTONG TERHADAPKEKASARAN PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN BAJA STAINLESS STEEL DENGAN MENGGUNAKAN MATA PAHAT KARBIDA BERLAPIS Muksin R. Harahap; Suhardi Napid; Fahrur Roza
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecepatan potong, kecepatan pemakanan, gerak makan, kedalaman potong dan getaran mesin pada saat pemotongan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan pada pembubutan Baja Stainless Steel304 menggunakan mata pahat karbida belapis. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing pengujian dengan kecepatan potong (vc) yang berbeda, sementara gerak makan dan kedalaman potong tetap sama. Untuk memperoleh nilai kekasaran permukaan dilakukan pengukuran dengan surface test TR-200 dalam 1 kali pengujian dilakukan 3 kali pengukuran pada sisi yang berbeda. Nilai kekasaran permukaan terendah yaitu pada kecepatan potong (vc) = 100 m/min dengan Ra =0,945 μm dengan waktu pemotongan (tc) = 00,08 menit. Dan kekasaran permukaan yang paling tinggi pada kecepatan potong (vc) = 200 dengan Ra=1,143μm dengan waktu pemotongan (tc) = 1,143 menit Dan kekasaran permukaan yang paling tinggi pada kecepatan potong (vc) = 200 dengan Ra=1,143μm dengan waktu pemotongan (tc) = 0,15 menit.
PENGARUH JUMLAH VARIASI SUDU TERHADAP DAYA OUTPUT YANG DIHASILKAN TURBIN PELTON PADA PLTMH Suhardi Napid; Muslih Nasution; Rizky Maulana Sibarani
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turbin air merupakan penggerak yang mengubah energi kinetik dan aliran fluida dengan kecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran roda turbin. Dalam hal tersebut air memiliki energi potensial. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang memanfaatkan tenaga (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala kecil yang memanfaatkan tenaga aliran air sebagai sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut clean energy karena ramah lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah unuk mengetahui pengaruh yang dihasilkan dari jumlah variasi sudu yang digunakan pada turbin pelton. Pada variasi sudu 12 Rpm yang didapat yaitu 1015 Rpm dan daya output t yang dihasilkan 1.8 watt. Pada variasi 14 sudu Rpm yang didapat 1085 dan output yang dihasilkan 4.02 watt. Pada variasi 16 sudu Rpm yang didapat 1078 dan output yang dihasilkan 2.52 watt. Pada turbin pelton jumlah sudu yang digunakan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap daya output yang dihasilkan oleh sebuah turbin, maka dari itu sangat penting untuk memilih berapa jumlah sudu yang akan digunakan dalam merancang sebuah turbin.
SOSIALISASI PEMANFAATAN KEDELAI MENJADI PRODUK TAHU DAN DAMPAKNYA DI KELURAHAN PELAWI UTARA KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT Suhardi Napid; Selly Oktaria; Rahmad Setia Budi; Rachmat Rizaldi; Radifa Palevi
Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatear Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jurpammas.v2i1.6017

Abstract

North Pelawi Village is one of the villages located in Babalan District, Langkat Regency. Independent enterprises that make tofu are micro, small and medium enterprises that are still active in carrying out activities to produce a tofu product using vinegar at a relatively low cost. The impact of using vinegar for the manufacture of tofu, where the liquid waste can cause environmental pollution because the water flowing in the sewers has a very strong smell, especially if the volume of liquid waste is large, of course it will make people restless and disturb the surrounding environment and the effect of vinegar can cause stomach acid which can bring disease on our bodies. The implementation of the activities is carried out by theoretical and lecture methods (socialization) and the implementation method in which the above student activities are accompanied by DPL lecturers to help the community of North Pelawi Village. The results of the KKN-T activities related to tofu making are carried out through socialization in which it is hoped that the next tofu production must be switched from the use of vinegar to the use of nigarin sea water with the consequence of avoiding environmental pollution and avoiding the tendency of stomach acid and avoiding the tendency of stomach acid. The socialization activity of making tofu has benefits, namely it can increase public knowledge.
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH BATANG SAWIT UNTUK PEMBUATAN GULA MERAH & DAMPAKNYA SEBAGAI USAHA HOME INDUSTRI DI DESA PASAR LAPAN KEC. AIR PUTIH Suhardi Napid; Oris Krianto Sulaiman; Rahmad Setia Budi; Muji Paramuji; Rachmat Rizaldi; Maulidya Rahmah; Reyhan Reyhan
Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatear Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jurpammas.v3i1.7974

Abstract

Processed products of palm sap are cooked for a certain duration of time to produce brown sugar. In general, the community still uses coconut/aren sap water as a raw material for making brown sugar, but currently residents of Pasar Eight village in Air Putih sub-district have made brown sugar using waste palm stems to get the sap water and then mix it with white sugar. The purpose of community service is to increase online marketing and provide education on making brown sugar that is correct and good for health. Brown sugar has its own advantages, but improper processing can harm health in order to gain unilateral benefits. Based on the results of observations when visiting brown sugar craftsmen (partners), information was obtained that the marketing of palm sugar palm sap was carried out online through social media face book and product orders had reached the Pekanbaru area, although not routinely. Therefore community service is carried out by providing outreach to brown sugar craftsmen in order to expand the marketing network which will increase sales, production and profits so as to open jobs for the community. The service method is carried out by observing and interviewing and outreach. It is hoped that the results of PkM activities can increase the knowledge of brown sugar craftsmen about online brown sugar marketing and the quality of brown sugar production and hygiene.