Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Tingkat Pelayanan Terminal Makassar Metro Sebagai Tempat Menunggu: Persepsi Pengguna Ashari Abdullah
Jurnal Linears Vol 5, No 1 (2022): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v5i1.7098

Abstract

Salah satu fungsi dari terminal bus antar kota adalah sebagai tempat untuk menunggu. Namunpenumpang tidak menggunakan terminal sebagai fasilitas transit sehingga Seiring waktu terjadi penurunankualitas bangunan Terminal Makassar Metro, yang mengurangi kenyamanan penumpang baik ketika menunggukeberangkatan dari dalam dan luar kota Makaassar,. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayananterminal sebagai tempat menunggu. Teknik analisis yang di gunakan adalah Costumer Saticfaction Index sertaIndeks pelayanan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penumpang kurang puas dengan pelayananterminal sebagai tempat menunggu. Peningkatan pelayanan dapat dilakukan dengan meningkatkan kelenggkapanfasilitas, kenyamanan serta keandalan pelayanan.Sedangkan indicator yang perlu ditingkatkan yaitu Amansaat malam hari, Pelayanan complain, kebersihan Pihak keamanan Informasi papan petrunjuk situasi darurat,Perlengkapan situasi darurat , Informasi terbaru di monitor, Fasilitas atm.
Analisis Analisis Tingkat Kenyamanan Rumah Sakit Di Kota Makassar (TIPE A DAN TIPE B) Dengan Konsep Pendekatan Arsitektur Bioklimatik Ashari Abdullah; Rohana; Sumarni; Hamkah; Ruslan
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.67

Abstract

Makassar City has hospitals spread across several sub-districts, with categories of type A-E, but it is unknown whether the currently operating hospitals use the concept of a bioclimatic approach or only meet service standards from the aspect of medical needs. The aims of the study were: to determine the comfort level of the hospital (type A and type B), to formulate a hospital planning strategy with the concept of a bioclimatic approach to buildings through design recommendations. Case research methods (field studies and literature) and descriptive were used in the research. The results and discussion are: Several type A hospitals apply the bioclimatic concept based on an analysis of the level of comfort and service, for example the Wahidin Sudirohusodo hospital for the public, the Tabjuddin Chalid hospital for lepers and the Dadi hospital for mental disorders. Overall, each building has a different analysis and adjusts the comfort of space that is environmentally friendly, and has humanist characteristics towards outdoor space and the environment. Whereas type B hospitals, which apply bioclimatic concepts such as: Awal Bros Hospital, Labuang Baji Hospital, Anak Pertiwi Hospital, each of which has comfort from a unique spatial aspect, adjusts to the level of patient needs, creates good comfort and safety. For the planning strategy for the concept of Bioclimatic Architecture, it is desirable that the shape of the building must be sturdy, have many cavities, facades and the environment that affect the design of the building, the building is more environmentally friendly, comfortable and safe and more efficient in energy use.
BARUGA ISLAMIC CENTER PALAGUNA DENGAN PENDEKTAN ARSITEKTUR HUMANIS DI KABUPATEN WAJO Muhammad Ardi Bennu; Sahabuddin Latif; Salmiah Zainuddin; Mursyid Mustafa; Aris Sakkar Dollah; Siti Fuadillah Alhumairah Amin; Ashari Abdullah
Journal of Green Complex Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/greenplexresearch.v1i1.63

Abstract

Pada zaman awal perkembangan Islam kegiatan masyarakat dilakukan di Masjid seperti kegiatan ibadah, sosial, politik, dan berbagai macam bentuk kegiatan lainnya. Seiring berjalannya waktu, tempat kegiatan keislaman menjadi lebih luas tak hanya dilakukan di Masjid. Saat ini terdapat tempat kegiatan keislaman disebut Islamic Center. Tujuan dari penelitian ini mengusulkan desain sarana pusat keislaman untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan umat Islam di kabupaten Wajo. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan, studi banding serta studi literatur. Selanjutnya dari data-data yang terkumpul maka dirumuskan konsep bangunan pusat keislaman yang dipadukan dengan pendekatan arsitektur humanis. Hasil penelitian ini berupa rancangan bangunan pusat keislaman skala kabupaten di kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Islamic Center ini merupakan sebuah tempat pusat aktivitas berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keislaman meliputi ibadah, sosial, muamalah, pendidikan, dakwah, dan sebagainya. Aplikasi konsep Arsitektur Humanis yang diterapkan memberi kemudahan akses bagi hampir semua masyarakat termasuk kaum difabel karena bangunan ini sudah menyediakan fasilitas yang memadai dan memiliki prinsip-prinsip kemanusiaan. Diharapkan dengan keberadaan pusat keislaman ini, dapat memenuhi tuntutan kebutuhan sarana yang mendukung semua fungsi aktivitas masyarakat Islam dan memudahkan kaum yang memiliki keterbatasan dalam mengaksesnya.
Pendekatan Arsitektur Analogi pada Perancangan Islamic Center Leppangang di Kabupaten Pinrang Alif Bastian; Ashari Abdullah; Nana Rohana; Irnawaty Idrus; Sahabuddin Latif; Nurhikma Paddiyatu
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i1.14089

Abstract

Islamic Center Lepanggang bertujuan untuk memberikan wadah fisik bagi masyarakat di Kabupaten Pinrang dalam rangka menigkatkan kegiatan ke Islaman dengan pelatihan dan pengembangan manusia atas dasar ajaran agama Islam yang meliputi; ibadah, muamalah, takwa dan dakwa. Perancangan Islamic Center ini menggunakan pendekatan Analogi, memberikan pandangan atau cara menyampaikan pesan agar suatu konsep menjadi lebih mudah untuk diterima akal. Masalah dan pemecahan masalah adalah objek nonreal yang dianalogikan untuk memahami konsep dan definisinya. Perancangan Islamic Center di Kabupaten Pinrang yang terletak di Leppangang Kecamatan Patampanua, dengan luas lahan 60.000m² (6 hektar) dapat menampung 1.500 hingga 2.000 jamaah. Islamic Center Leppagang Ini terletak di tengah-tengah Kabupaten Pinrang. Pendekatan analogi yang digunakan adalah konsep dari kisah Nabi Nuh tentang membuat bahtera besar yang mampu menampung makhluk hidup sehingga selamat dari banjir besar.
Perancangan Galeri Seni Rupa di Kota Makassar dengan Konsep Arsitektur Kontemporer Hamzah Yunus; Rasmawarni Rasmawarni; Sahabuddin Latif; Ashari Abdullah; Citra Amalia Amal; Siti Fadillah A.
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7274

Abstract

Berdasarkan tinjauan lapangan beberapa galeri seni rupa di kota Makassar pada umumnya memiliki lokasi yang terbilang kecil dan minim fasilitas. Gedung galeri seni di Makassar dibutuhkan untuk sarana bagi seniman untuk memamerkan karyanya. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan gedung galeri seni di Makassar yang dapat memenuhi kebutuhan pameran seni lukis. Untuk mendapatkan konsep yang ideal, maka dilakukan survei lokasi dan studi literatur tentang galeri seni dengan konsep arsitektur kontemporer atau studi kasus dengan bangunan sejenis di beberapa tempat. Hasil desain telah dilaksanakan dengan menghasilkan gambar desain dengan luas kurang lebih 2 ha, menerapkan konsep kontemporer yang dapat menampilkan aplikasi modern dan tradisional. Galeri seni rupa ini memiliki beberapa fasilitas penunjang  diantaranya  resto,  kafe, perpustakaan, kelas seni rupa, laboratorium, dan aula. Dengan adanya bangunan ini, maka kebutuhan sarana para seniman di Makassar terpenuhi.
PERANCANGAN GEDUNG KONSER MUSIK DI KOTA MAKASSAR Alma Widiyanti; Sahabuddin Latif; Khilda Wildana Nur; Ashari Abdullah; Andi Yusri; Siti Fuadillah A.Amin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i3.8779

Abstract

Musik adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Musik selalu ada di tengah-tengah kehidupan manusia. Longfellow mengatakan “music is the universal language of mankind”.Gedung konser musik adalah sebuah gedung yang berfungsi untuk menggelar konser musik atau pertunjukan musik secara langsung. Sesuai dengan tujuannya maka hal-hal teknis yang utama diperlukan adalah kondisi akustik di dalam gedung. Gedung pertunjukan musik dapat juga dijadikan sebagai bangunan monumental yang melambangkan perjalanan sejarah budaya dan karakteristik masyarakat lokal. Fasilitas yang terdapat juga dapat menjadi sarana rekreasi dan hiburan untuk penggunanya.
Perancangan pusat pengembangan industri kreatif dan UMKM di kabupaten gowa dengan pendekatan eco-tech Ruslang Ruslang; Ashari Abdullah; A. Syahriyunita Syahruddin; Aris Sakkar Dollah; Muhammad Syarif; Nurhikah Paddiyatu
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i1.10339

Abstract

ABSTRAK: Kabupaten Gowa sebagai salah satu daerah berkembang memiliki potensi kekayaan alam, budaya, dan sumber daya manusia yang jumlahnya sangat besar. dengan adanya perencanaan pusat pengembangan Industri Kreatif dan UMKM di Kabupaten Gowa ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah inovator dan kreator sehingga dapat menyokong perekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja di Kabupaten Gowa.Perancangan Industri Kreatif dan UMKM direncanakan berkonsep arsitektur Eco-Tech. Konsep arsitektur Eco-Tech adalah metode perancangan yang menyelaraskan lingkungan yang berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan dengan penekanan efisiensi energi pemakaian lahan dan pengolahan sampah efektif dalam tatanan Arsitektur. Perancangan Industri Kreatif dan UMKM berlokasi diJalan H Agus Salim. potensi dari lokasi yang mudah diakses, sesuai RT/RW, dekat kantor bupati Gowa dan dinas Perdagangan.Bangunan terdiri dari empat fungsi utama yaitu pusat pelatihan dan pengembangan, pusat inkubasi bisnis, ruang kreatif dan ruang pameran dengan luas total 21.262 M2. Industri Kreatif dan UMKM ini dirancang secara veritkal serta memiliki dua massa bangunan, pada massa bangunan satu memiliki empat lantai, sedangkan massa kedua hanya memiliki dua lantai dan area UMKM. Bentuk bangunan merupakan filosofi dari ayaman bambu yang disebut panca bersal dari kabupaten Gowa yang hanya mengambil dari bentuk perseginya. 
Perancangan Syariah Healing Center For Urban Stress dengan Pendekatan Arsitektur Biomorfik di Kabupaten Gowa Imelda Ahmad; Citra Amalia Amal; Salmiah Zainuddin; Sahabuddin Latif; Ashari Abdullah; Nurhikmah Paddiyatu
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.12520

Abstract

Berkembangnya infrastruktur pada suatu kota termasuk Kota Makassar menyebabkan kepadatan pendudul, sehingga kota menjadi ramai, bising, serta ruang terbuka terus berkurang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fenomena stress. Adapun rentang umur umur diatas 15 tahun yang dapat disebabkan oleh daya tekan yang tinggi baik dari segi sosial, ekonomi, lingkungan, serta kondisi sosial sehingga orang-orang membutuhkan tempat untuk relaksasi diri agar kondisi mental dan pikirannya dapat sembuh. Salah satu aktivitas yang dapat meredakan  kondisi mental berupa stres yaitu dengan berolahraga. dalam Islam sendiri Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berolahraga yang bertujuan untuk menjadikan manusia sehat dan kuat. Sehat dipandang nikmat terbaik kedua setelah iman dalam pandangan islam. Perancangan Syariah Healing Center for Urban Stress di Kabupaten Gowa menjadi pusat pereda stres yang dapat membangkitkan rasa kepaduan pada pikiran, tubuh, dan roh yang mengaplikasikan alam sebagai media penyembuhan. Dengan menerapkan tiga prinsip Arsitektur Biomorfik yang brkaitan dengan alam sehingga dapat menciptakan ruang-ruang yang dapat menyehatkan manusia. Dengan penerapan konsep Arsitektur Biomorfik ini menghasilkan fasilitas yang dapat menunjang  pereda atau penyembuhan agar mencapai kesehatan mental, tubuh, dan kebugaran tubuh. Dengan adanya fasilitas ini, digarapkan dapat meredakan stres bagi pengguna.
Perancangan Pusat Butterfly Farm dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis di Kabupaten Maros Prasasti Ekha Milleyanti Sula Dewi; Ashari Abdullah; Andi Yusri; Irnawaty Idrus; Mursyid Mustafa; Nurhukmah Paddiyatu
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.12399

Abstract

Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki keindahan warna dan bentuk sayap. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 2.500 jenis kupu-kupu. Salah satu kawasan yang merupakan habitat kupu-kupu di Sulawesi Selatan adalah Taman Nasional Bantimurung. Selain itu, dengan terjadinya pemburuan kupu-kupu di kawasan Taman Nasional Bantimurung untuk komersialisasi kupu-kupu yang telah menjadi bisnis menimbulkan permasalahan yang serius sehingga memerlukan upaya untuk menjaga kupu-kupu dari bahaya, kepunahan, serta meningkatkan populasi dan kualitas kupu-kupu untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Butterfly Farm yang berlokasi di Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros yang sesuai dengan RTRW, ketersediaan utilitas sekitar tapak, luas lahan yang cukup dan termasuk lahan konservasi. Butterfly Farm yang direncanakan terdiri dari 3 fungsi utama yaitu menjadi sarana konservasi kupu-kupu, rekreasi, dan edukasi kupu-kupu dengan total luas sebesar 25.100 m2 dengan luas lahan terbangun sebesar 8.785 m2. Bentuk bangunan dasar yaitu mengambil bentuk kupu-kupu endemik yang merupakan kupu-kupu endemik di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri menjadi satu massa. Pada siteplan terdiri dari bangunan utama, ruang parkir, halte, jalan, taman. Perancangan yang dibuat menggunakan pendekatan  Arsitektur Ekologis. Arsitektur ekologis merupakan sebuah konsep arsitektur yang dalam perancangannya memperhatikan keseimbangan antara manusia, bangunan, dan lingkungan. Butterfly Farm yang direncanakan bertujuan untuk mewadahi kegiatan melestarikan kupu-kupu, sebagai konservasi, rekreasi, mengedukasikan, serta promosi ke masyarakat mengenai pelestarian kupu-kupu yang hampir terancam punah.
Pendekatan Arsitektur Biophilic Pada Perancangan Sea World di Makassar Supardi Jaya Tammeng; Ashari Abdullah; Siti Fuadillah A Amin; Muhammad Syarif; Sahabuddin Latif; Andi Yusri; Citra Amalia Amal
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i1.14107

Abstract

Sea World merupakan lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa. Dengan tujuan sebagai sebuah sarana yang mengandung nilai rekreasi, informasi dan edukasi serta mengkonservasi biota laut ke dalam tangka akuarium atau wadah pamer yang ditampilkan secara alami kepada pengunjung. Penggunaan kata Sea World sendiri merupakan sebuah istilah pada sebuah Kawasan yang menampilkan pesona biota laut dengan media akuarium. Sea World diharapkan dapat memberikan edukasi untuk membantu masyarakat dan wisatawan memahami apa yang ada di laut, serta meningkatkan pengembangan pariwisata dan pendapatan ekonomi kota Makassar dan mata uang negara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep dan perancangan arsitektur biofilik pada pertancangan Sea World Kota Makassar. Konsep Arsitektur biophilic adalah desain yang memberikan kesempatan bagi manusia untuk hidup dan bekerja di tempat yang sehat, meminimalkan tingkat stres, serta menyedakan kehidupan yang sejahtera dengan cara mengintegrasikan desain dengan alam. Dari hasil perancangan, Sea World berlokasi di Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Total luas tapak sebesar 28.000 m2 dan luas lahan terbangun sebesar 8.400 m2. Bentuk bangunan mengadopsi bentuk likan pari. Siteplan terdiri dari bangunan utama, bangunan penunjang, ruang parkir, bangunan servis, halte, jalan, dan taman. Pusat daur ulang sampah plastik menerapkan empat prinsip arsitektur biophilic yaitu pencahayaan alami pada ruangan, halaman dalam , dinding tamu atau atap hijau , dan bentuk massa yang terinspirasi dari alam.