Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)

Analisis Performansi Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) pada Jaringan Lan untuk Layanan Video Streaming Bongga Arifwidodo; Osep Nurchoeri; Kukuh Nugroho
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 01 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i01.34

Abstract

Pertukaran informasi tidak hanya sebatas teks dan gambar saja, tetapi kebutuhan terhadap informasi yang bersifat real time juga sangatlah dibutuhkan salah satunya video streaming. Hal tersebut tidak terlepas dari kualitas jaringan, sehingga dibutuhkan suatu jaringan handal yang mampu meminimalisir terjadinya penumpukan data dan packet loss tinggi yang disebabkan karena adanya kegagalan link pada suatu jaringan. Untuk membuat jaringan yang handal pada penelitian ini mengimplementasikan protokol Gateway Load Balancing Protocol (GLBP). Protokol GLBP memiliki fitur load balancing yang merupakan prinsip penyeimbang beban paket yang akan dikirimkan dengan melalui router-router yang aktif. Sehingga apabila ada jalur yang terputus, diharapkan konektifitas data masih tetap terjaga dengan adanya jalur alternatif. Penelitian ini menggunakan layanan video streaming untuk mengetahui kinerja dari jaringan protokol GLBP. Parameter delay dari skenario 1, 2, dan 3 pada variasi 720p berturut-turut 2.60 ms, 2.60 ms, dan 2.75 ms. Pada variasi 1080p berturut-turut 1.68 ms, 1.68 ms, dan 1.76 ms. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori bagus menurut standar TIPHON ETSI TR 101 329. Parameter throughput dari skenario 1, 2, dan 3 pada variasi 720p berturut-turut 2.11 Mbps, 2.11 Mbps, dan 1.99 Mbps. Pada variasi 1080p berturut-turut 3.27Mbps, 3.27 ms, dan 3.10 Mbps. Parameter packet loss dari skenario 1, 2, dan 3 pada variasi 720p berturut-turut 0%, 0%, dan 10.57%. Pada variasi 1080p berturut-turut 0%, 0%, dan 10.19%. Hasil dari skenario 1, 2 pada kedua variasi resolusi termasuk kategori sangat bagus, sedangkan dari skenario 3 pada kedua variasi resolusi termasuk kategori sedang menurut standar TIPHON ETSI TR 101 329).
Penggunaan Metode SIIT (Stateless IP/ICMP Translation) Dalam Migrasi IPv4 ke IPv6 Kukuh Nugroho; Hidni Wafiah; Bongga Arifwidodo
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 01 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i01.36

Abstract

Pengguna Internet yang semakin bertambah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penggunaan alamat IP. Saat ini alokasi alamat IPv4 versi public sudah tidak bisa menampung kebutuhan pengguna Internet. IP versi 6 (IPv6) sebagai IP versi terbaru yang memiliki daya tampung yang lebih banyak dibandingkan dengan IP versi 4 (IPv4) dapat dijadikan sebagai solusi terhadap masalah berkurangnya atau menipisnya alokasi alamat IPv4 versi public. Perangkat yang sudah terpasang dalam jaringan dan menggunakan alamat IPv4 tidak secara langsung digantikan dengan alamat IPv6. Pada praktiknya, perangkat yang menggunakan IPv6 akan disandingkan dengan perangkat yang sudah menggunakan IPv4. Konsep penggunaan konsep pengalamatan yang berbeda akan menimbulkan masalah dari sisi konektifitas antar perangkat. Oleh karena itu diperlukan sebuah solusi agar jaringan yang sudah menggunakan IPv4 dapat terhubung dengan perangkat yang menggunakan IPv6. Pada penelitian ini akan digunakan salah satu metode dalam menghubungkan antara jaringan IPv4 dan IPv6 yaitu SIIT (Stateless IP/ICMP Translation). Parameter performansi yang dianalisa adalah throughput, packet loss dan delay. Konsep jaringan yang digunakan adalah client-server, dimana pada sisi server akan diaktifkan dua layanan untuk diuji yaitu transfer file dan video streaming.
Performansi EOIP-PPTP dengan EOIP-L2TP pada Router Mikrotik Bongga Arifwidodo; Zabellnur Zabellnur
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 2 No 1 (2020): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v2i1.104

Abstract

Router berfungsi melewatkan paket Internet Protocol (IP) dari suatu jaringan yang berbeda, dengan metode pengalamatan serta protokol tertentu agar bisa melewatkan suatu paket data. Suatu topologi jaringan untuk mengirimkan sebuah data digunakan berbagai protocol seperti PPTP (Point to Point Tunneling Protocol), L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol), dan EoIP (Ethernet over Internet Protocol). Dimana Protokol ini digunakan sebagai keamanan data yang akan di kirim maupun diterima. Metode tunneling adalah suatu teknologi yang ditugaskan untuk menangani hingga menyediakan koneksi point to point dari sumber tujuannya. Tunnel ini menggunakan EoIP Tunnel antara PPTP maupun L2TP dalam jaringan untuk memproses pengiriman data, maka dari itu penelitian ini akan membandingkan kinerja PPTP dengan L2TP pada router mikrotik. Pada penelitian ini dilakukan uji coba untuk mengetahui seberapa baik layanan file sharing dengan jaringan PPTP dan L2TP dengan Tunnel EoIP, kemudian dianalisa parameter QoS. Pengujian menggunakan 3 skenario pada layanan file sharing sebesar 5MB, 10MB, dan 15MB. Hasil layanan file sharing PPTP dan L2TP yang termasuk kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON adalah L2TP. Untuk nilai packet loss yang digunakan pada layanan file sharing L2TP lebih baik dari PPTP. Terlihat nilai packet loss yang didapat pada variasi 15 Mbps sekitar 0 - 1% dibandingkan PPTP dengan packet loss sekitar 17%.
Analisis Performansi Web Server Saat Menangani Permintaan Client Menggunakan Metode Reserve Proxy Caching dan Varnish Muhammad Naufal Ammar Azi; Bongga Arifwidodo; Eka Wahyudi
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v5i1.843

Abstract

Web Technology Surveys peningkatan pengguna internet yang mengakses website terus meningkat setiap tahunnya terutama web server Apache dan Nginx. Hal ini dapat menyebabkan performa dari sebuah web server menjadi berat dan jika melebihi kapasitas maka bisa terjadi downtime server. Maka dari itu diperlukannya reverse proxy caching. Reverse proxy caching mampu menyeimbangkan beban pada beberapa server back-end dan menyediakan caching untuk server back-end yang lamban terutama pada web server Apache. Penelitian kali ini adalah reverse proxy caching nginx dan varnish. Pengujian performa web server dilakukan dengan mengirim 3 macam uji yaitu dengan mengirimkan beban 200 koneksi, 2.000 koneksi dan 20.000 koneksi dengan 200 Conccurency yang diukur dengan apache benchmark Tools. Berdasarkan hasil pengujian bahwa Apache web server yang telah dikonfigurasikan reverse proxy caching Nginx memberikan hasil kinerja lebih baik dari reverse proxy caching Varnish. Parameter request per second sebesar 1207 req/seconds (39,6% Lebih baik dibandingkan Varnish), Time taken for test sebesar 16,65 seconds (28,3% Lebih baik dibandingkan Varnish), Time per request sebesar 166,4 ms (28,4% Lebih baik dibandingkan Varnish), dan Transfer rate sebesar 13,15 MB/sec (38,4% Lebih baik dibandingkan Varnish)
Virtual Privat Network: Koneksi Keamanan Pada Aplikasi Berbasis Android Ginting, Jafaruddin Gusti Amri; arifwidodo, bongga; Wahyudi, Eka
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v7i1.1632

Abstract

Kasus pencurian data informasi, seperti data pribadi, PIN, dan OTP, semakin meningkat akibat serangan dari penyerang. Serangan ini dilakukan dengan mengirimkan payload berupa skrip berbahaya yang di-inject ke dalam aplikasi Android melalui berbagai perantara, seperti email dan media sosial. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan analisis mendalam untuk memahami kemampuan malware dan memberikan langkah mitigasi yang tepat sehingga data informasi tidak dicuri oleh penyerang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan Virtual Private Network (VPN) terhadap aplikasi Android yang terinfeksi malware dengan teknik serangan Command and Control (C&C) attack. Skenario pengujian dilakukan dengan membandingkan dua kondisi: perangkat Android tanpa VPN dan perangkat Android dengan VPN. Pengujian mencakup pengukuran kemampuan serangan C&C dalam mengakses data sensitif serta evaluasi kinerja sistem, seperti kecepatan koneksi internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan VPN dapat membatasi akses penyerang dengan memblokir komunikasi C&C, sehingga meningkatkan perlindungan keamanan data. Namun, hasil pengujian juga menunjukkan adanya penurunan performa koneksi internet sebesar 10,7% saat menggunakan VPN.