Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberian Terapi Thought Stoping untuk Mengatasi Kecemasan Akibat Penyakit Fisik pada Lansia Ulfa Suryani; Guslinda Guslinda; Nova Fridalni; Alex Kontesa
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i1.404

Abstract

Penyakit fisik berkaitan erat dengan masalah psikososial, dimana salah satunya dapat menyebabkan ansietas. Ansietas ini patut menjadi perhatian agar tidak membuat penyakit lansia semakin parah. Sehingga hal ini dapat dicegah dengan memberikan edukasi tentang kecemasan dan pemberian terapi thought stoping pada lansia untuk mengatasi cemasnya.. Ini bertujuan untuk mengatasai kecemasan akibat penyakit fisik dengan pemberian thought stopping pada lansia.dan dampaknya terhadap penurunan imunitas fisik lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik Mercubaktijaya Padang bulan November 2020, dimana diawali dengan melakukan skrining pada lansia. Selanjutnya memberikan edukasi tentang kecemasan, dan latihan thought stopping. Hasil pre test pengetahuan menunjukkan rata-rata dibawah 56 point atau kategori rendah. Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan lansia meningkat menjadi diatas 80 %. sedangkan hasil ukur kecemasan lansia yang diukur dengan Hamilton Ansiety Rating Scale (HARS) didapatkan bahwa sebelum diberikan terapi thought stopping rata-rata mengalami cemas sedang, setelah dilakukan tindakan thought stopping terjadi penurunan hasil ukur HARS lansia menjadi cemas ringan. Sehingga didapatkan bahwa pengetahuan lansia tentang kecemasan semakin meningkat dan kecemasan semaki menurun setelah diberikan edukasi tentang kecemasan dan thought stopping pada lansia.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI BEDAH MAYOR DI RUANG TERATAI Yuli Permata Sari; Ni Made Riasmini; Guslinda Guslinda
Menara Ilmu Vol 14, No 2 (2020): VOL. XIV NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i2.2176

Abstract

Tingginya prevalensi tingkat kecemasan pada pasien preoperasi bedah mayor menyebabkan proses operasi menjadi tertunda bahkan dibatalkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi bedah mayor di ruang teratai. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan “cross sectional study”. Sampel adalah pasien preoperasi bedah mayor di ruang teratai sebanyak 99 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara terpimpin. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor internal (pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, pengalaman, tipe kepribadian) dan faktor eksternal (dukungan keluarga) dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi bedah mayor. Variabel yang paling berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi bedah mayor adalah pengetahuan. Disarankan kepada perawat di ruang teratai melalui Rumah Sakit untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan melakukan asuhan keperawatan yang efektif dengan menerapkan aspek pengkajian perioperatif secara komprehensif sehingga dapat mendeteksi dini adanya kecemasan. Kata Kunci: Kecemasan, Operasi Bedah Mayor, Pengetahuan
BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Vivi Syofia Sapardi; Fitri Wahyuni; Guslinda Guslinda; Viki Yusri
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.854

Abstract

Masa pertumbuhan pertama anak menunjuk masa usia dini, yang populer disebut dengan masa emas (golden age), suatu masa krisis yang memiliki nilai tinggi dan penting. Dikatakan sebagai masa emas karena pada usia tersebut terjadi proses perkembangan organ sentral bagi tingkah laku manusia, yaitu otak. Yaitu, jika anak mendapatkan stimulasi yang tepat dan baik maka sekitar 50 % kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi pada anak usia 4 tahun, dan 80 % telah terjadi ketika anak berusia 8 tahun (kelas 2 atau 3 SD), serta 100 % ketika anak berusia 18 tahun (usia SMA). Pada usia di atas 18 tahun kemampuan otak manusia tidak lagi mengalami perkembangan/stagnasi. Keadaan ini menyodorkan suatu hal yang teramat penting kepada kita bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama usia pra sekolah sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 14 tahun berikutnya (usia SD –SMA). Brain Excercise adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Brain Excercise membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan belajar/bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak atau whole brain Ayinosa,(2009). Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memudahkan kegiatan dan memperbaiki konsentrasi belajar siswa, menguatkan motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri, membangun harga diri, rasa kebersamaan, meningkatkan daya ingat dan membuat siswa lebih mampu mengendalikan stress. 
HUBUNGAN STATUS SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Guslinda Guslinda; Nurleny Nurleny; Nova Fridalni; Yesi Martina
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 4 No. 2 (2021): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v4i2.173

Abstract

Persentase data jumlah penduduk lansia di dunia pada tahun 2010 adalah 13,5% dan diprediksi jumlah ini pada tahun 2025 menjadi 14,9%, dan pada tahun 2030 menjadi 16,4%. Penurunan fisik dan psikologis dapat mengganggu spiritualitas dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Kualitas hidup lansia menurun jika tidak di tangani dengan baik akan berdampak buruk untuk kehidupannya karena berpengaruh pada kesehatan fisik, psikologis dan spiritualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status spiritualitas dengan kualitas hidup pada lansia di wisma cinta kasih padang. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study dilakukan di wisma cinta kasih padang pada tanggal 6 Maret 2019, dengan populasi 40 lansia dan dengan tekhnik pengambilan sapel total sampling. Hasil penelitian didapatkan kurang dari separoh (40%) responden memiliki status spiritualitas terpenuhi dan kurang dari separoh (45%) responden memiliki kualitas hidup berkualitas dan terdapatnya hubungan status spiritualitas dengan kualitas hidup pada lansia di wisma cinta kasih padang tahun 2019 ( p value = 0, 001). Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan kualitas hidup lansia dengan status spiritualitas. Diharapkan kepada tenaga kesehatan di wisma cinta kasih padang untuk dapat meningkatkan status spiritualitas lansia untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
Pemberian Terapi Thought Stoping untuk Mengatasi Kecemasan Akibat Penyakit Fisik pada Lansia Ulfa Suryani; Guslinda Guslinda; Nova Fridalni; Alex Kontesa
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i1.404

Abstract

Penyakit fisik berkaitan erat dengan masalah psikososial, dimana salah satunya dapat menyebabkan ansietas. Ansietas ini patut menjadi perhatian agar tidak membuat penyakit lansia semakin parah. Sehingga hal ini dapat dicegah dengan memberikan edukasi tentang kecemasan dan pemberian terapi thought stoping pada lansia untuk mengatasi cemasnya.. Ini bertujuan untuk mengatasai kecemasan akibat penyakit fisik dengan pemberian thought stopping pada lansia.dan dampaknya terhadap penurunan imunitas fisik lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik Mercubaktijaya Padang bulan November 2020, dimana diawali dengan melakukan skrining pada lansia. Selanjutnya memberikan edukasi tentang kecemasan, dan latihan thought stopping. Hasil pre test pengetahuan menunjukkan rata-rata dibawah 56 point atau kategori rendah. Setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan lansia meningkat menjadi diatas 80 %. sedangkan hasil ukur kecemasan lansia yang diukur dengan Hamilton Ansiety Rating Scale (HARS) didapatkan bahwa sebelum diberikan terapi thought stopping rata-rata mengalami cemas sedang, setelah dilakukan tindakan thought stopping terjadi penurunan hasil ukur HARS lansia menjadi cemas ringan. Sehingga didapatkan bahwa pengetahuan lansia tentang kecemasan semakin meningkat dan kecemasan semaki menurun setelah diberikan edukasi tentang kecemasan dan thought stopping pada lansia.
PELATIHAN DAN PENERAPAN METODA PEMBELAJARAN BERBASIS IT DI MASA PANDEMI DI SMA DAR EL IMAN ISLAMIC BOARDING SCOOL Feri Musharyadi; Febriyanti Febriyanti; Vivi Syofia Sapardi; Guslinda Guslinda; Viki Yusri; Defrima Oka Surya; Rifka Putri Andayani; Mitayani Mitayani; Mira Andika; Zulham Efendi; Dedi Adha; Asriwan Guci; Wia Septia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1896

Abstract

Teknologi informasi adalah hal yang penting untuk diintegrasikan dalam dunia pendidikan karena di era digital saat ini pemanfaatan informasi teknologi memiliki pengaruh yang besar yang dapat membangun pendidikan menjadi lebih baik (Pujiani, Nisa, & Soali, 2020). Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan berdampak pada proses pembelajaran yang efektif dan efisien (Syaribuddin et al., 2016). Oleh karena itu, media pembelajaran yang menarik dan interaktif diperlukan agar proses pembelajaran berlangsung secara optimal karena dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Permasalaahan sekolah Dar El Iman diantaranya yaitu belum maksimal menggunakan Learning Management System (LMS) dan platfon lainya. Pada observasi pendahuluan oleh tim pengabdi ditemukan berbagai kendala yang terjadi saat menggunakan model pembelajaran blended learning, salah satunya adalah kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan aplikasi LMS, dan sejenisnya tersebut. Kondisi tersebut menjadi semakin berat ketika sekolah harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19. Solusi yang dilakukan diantaranya dilakukan pelatihan dan Workshop dengan Hasil Pengabdian didapatkan 60% peserta sudah memahami dan mampu menggunakan SLM dan 40% lagi selain mampu menggunakan SLM mampu menggunakan media lainya seperti, Edmodo, Website, PowerPoint dan Xrecorder dan lain-lainnya.Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Berbasis IT, Masa Pandemi