Ns Mulyadi
Unknown Affiliation

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN HASIL BELAJAR SISWI SMP NEGERI 3 SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Labenjang, Elvira Relita; Mulyadi, Ns; Lolong, Jill
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5209

Abstract

Anemia occurs when the production of hemoglobin less so levels in the blood is low. Anemia can lead to reduced power and concentration of one's thought. The purpose of research is to determine the relationship between anemia with learning outcomes Students at SMP Negeri 3 Sapa. The method of research is observational, cross sectional study. Population grader VII, VIII. 60 samples. The collection of data through questionnaires respondent characteristics, hemoglobin and exam results. Using the chi square statistical test. The results show respondents 33.3% were anemic and non anemic 66.7%. Learning outcomes in either category 31.7%, student learning outcomes in enough categories 68.3%. Conclusion There is a significant association between anemia with learning outcomes on student SMP Negeri 3 Sapa. The need for cooperation of government advice and the community to address the problem of malnutrition. Keywords : Anemia, Learning Outcomes Anemia terjadi apabila produksi hemoglobin kurang sehingga kadarnya di dalam darah menjadi rendah. Anemia dapat mengakibatkan berkurangnya daya pikir dan konsentrasi seseorang. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan hasil belajar Siswi di SMP Negeri 3 Sapa. Metode penelitian adalah observasional analitik, dengan rancangan cross sectional study. Populasi siswi kelas VII,VIII. 60 sampel. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner karakteristik responden, pemeriksaan hemoglobin dan hasil ujian. Uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami anemia 33,3% dan tidak mengalami anemia 66,7%. Hasil belajar pada kategori baik 31,7%, hasil belajar siswi pada kategori cukup 68,3 %. Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan hasil belajar pada siswi SMP Negeri 3 Sapa. Saran Perlunya kerjasama dari pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi masalah gizi. Kata kunci : Anemia, Hasil Belajar
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS III SDN 1 & 2 SONUO Talibo, Rizki Safira; Mulyadi, Ns; Bataha, Yolanda
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10802

Abstract

Absract : Dental caries is a disease of hard tooth characterized by tissue damage, starting from the surface of the tooth extends toward the pulp. One of the caueses of dental caries is a cariogenic food. Cariogenic food is foods that are containing carbohydrates, sticky and easily disintegrate in the mouth. Another factor is the cause of dental caries is brushing teeth. Brushing teeth is cleaning the teeth of letover food scraps, bakteria and plaque. Goal of analyzing relationship frequency of cariogenic food consumption with the incidences of dental caries and relationship tooth brushing habits with the incidences of dental caries. Design is analitycal observational, with using planning cross sectional. Sampel taken by Total Sampling which approximately amount around 69 respondences. Research result on both the analysis use chi-square test obtained p value = 0,000 smaller than á < 0,05. Conclusion is there is a relationship frequency of cariogenic food consumption with the incidences of dental caries and there is a relationship tooth brushing habits with the incidences of dental caries. Suggestion can be used as information for the students of elemantary school 1 & 2 Sonuo such as counseling to the incidences of dental caries caused by frequency of cariogenic food consumption and tooth brushing habits. Keywords : Cariogenic Food, Tooth Brushing, Dental Caries. Abstrak : Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah pulpa. Salah satu penyebab karies gigi adalah makanan kariogenik. Makanan kariogenik adalah makanan yang bersifat banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Faktor lain penyebab karies gigi adalah menggosok gigi. Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri dan plak. Tujuan untuk menganalisis hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi dan hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi. Desain penelitian yang digunakan observasionel analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling yang berjumlah 43 responden. Hasil penelitian pada kedua analisis tersebut menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,000 yang lebih kecil dari á = 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi dan terdapat hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi. Saran dapat digunakan sebagai informasi yang bermanfaat kepada siswa SDN 1 & 2 Sonuo seperti penyuluhan kejadian karies gigi yang disebabkan oleh frekuensi konsumsi makananan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi. Kata kunci : Makanan kariogenik, Menggosok gigi, Karies gigi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Timporok, Oliviani Phrystika; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8201

Abstract

Abstrak : Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang utama penanganan kasus gawat darurat dirumah sakit memegang peranan penting dalam upaya penyelamatan hidupklien. Penelitian ini di latar belakangi oleh karena banyaknya pasien yang menunggu di Instalasi Gawat Darurat Medik untuk menunggu pulang atau pindah di ruangan inap. Waktu tunggu yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain penelitian yang di gunakan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel di lakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 50 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi chi square di dapatkan nilai p= 0,000 < α= 0,05. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan adanya hubungan administrasi, sarana prasarana, tenaga kesehatan, keluarga dengan waktu tunggu pasien di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran meningkatkan mutu pelayanan di IGD Medik RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas bagi pasien.Kata kunci : Waktu tunggu, Pasien
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIMULASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA SISWA YANG MENGALAMI SINKOP DI SMA 7 MANADO Kundre, Rina; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i2.25184

Abstract

Abstract: Falling unconscious usually occurs suddenly, Fainting can be caused by the patient for too long in the hot sun. Fainting can also be caused by external disease (weather, wind, heat) or internal diseases such as emotion or shock. The Purpose of this study is to determine the effect of health education and simulation on first aid knowledge and skill in students who experience syncope in SMA 7 Manado. Method this is Pre Experimental with Research Design that is in use One Group Pre Test Post Test. Sampling Technique using Systematic Random Sampling, with sample number 38 student. The Result of the research using Wilcoxon (The Signed Rank Test) sequence test obtained the significance value that is 0,001 <0,05. The Research Conclusions of this study indicate that there is an effect of health education and simulation on first aid knowledge and skill on students who experience syncope in SMA 7 Manado.Keywords : Syncope, knowledge, skillAbstrak: Jatuh pingsan biasanya terjadi secara mendadak, Pingsan dapat disebabkan akibat penderita terlalu lama berada di bawah terik sinar matahari. Pingsan juga bisa disebabkan penyakit luar (cuaca,angin,panas) atau penyakit dalam yaitu emosi atau keterkejutan.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dan simulasi terhadap pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada siswa yang mengalami sinkop di SMA 7 Manado.Metode penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan Desain penelitian yang di gunakan One Group Pre Test Post Test. Teknik pengambilan sampel menggunakan Systematic Random Sampling, dengan jumlah sampel 38 orang siswa. Hasil penelitian menggunakan uji urutan bertanda Wilcoxon (The Signed Rank Test) diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,001< 0,05. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dan simulasi terhadap pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada siswa yang mengalami sinkop di SMA 7 Manado.Kata kunci : Sinkop, pengetahuan, keterampilan
HUBUNGAN ANTARA KONDISI OVERCROWDED DAN PEMBERIAN INFORMASI DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Mulyadi, Ns; Hamel, Rivelino
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.25160

Abstract

Abstract : Factors that contribute to misdiagnosis are cognitive factors, communication, system, and factors related to the patient. One of the factors related to the patient which is the number of patient visits Purpose Knowing the relationship between overcrowded conditions dan providing information anxiety family with patient in hospital emergency room arc love GMIM Manado. Design research This cross sectional technique of taking Sampling the sampling technique used by researchers is a non-probabiity sampling is accidential sampling which is a sample size of 80 people. Statistical Test Result Chi-Square test with a confidence level of 95% (α=0,05) and obtained p value 0,732 < 0,05 and p value 0,123 < 0,05. Conclusion That there is no relationship to anxiety informing families of patients at the Hospital of Arc of Love GMIM Manado and there was no correlation between the condition of anxiety Overcrowded with families of patients at the Hospital of Arc of Love GMIM ManadoKeyword: Overcrowded condition, Giving Information, Anxiety patient’s familyAbstrak : Faktor-faktor yang berkontribusi dalam kesalahan diagnosa adalah faktor-faktor kognitif, komunikasi, sistem, dan faktor yang berhubungan dengan pasien. Salah satu faktor yang berhubungan dengan pasien yaitu banyaknya kunjungan pasien Tujuan Penelitian Mengetahui Hubungan Antara Kondisi Overcrowded Dan Pemberian Informasi Dengan Kecemasan Keluarga Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.Desain Penelitian ini menggunakan cross sectional Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah non probability sampling yaitu accidential sampling yang merupakan cara pengambilan sampel dengan mengambil responden atau kasus yang kebetulan ada atau tersedia dengan Jumlah sampel 80 orang.. Hasil uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value 0,732 < 0,05 dan p value 0,123 < 0,05 Kesimpulan yaitu tidak terdapat hubungan pemberian informasi dengan kecemasan keluarga pasien di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado dan tidak terdapat hubungan antara kondisi Overcrowded dengankecemasan keluarga pasien di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.Kata Kunci : Kondisi overcrowded, Pemberian Informasi, Kecemasan Keluarga pasien
PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DAN UNIT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Lumintang, Pascal; Kumaat, Lucky; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i1.7446

Abstract

The work stress is the stress that occurs when a person is unable to meet the demands of work or needs of the work. Stress among health care workers are well known, such as stress among nurses working in a hospital environment. Thesources of job stress in general nursing workload is excessive, the difficulties associated with other staff, difficulty caring for critically ill patients, dealing with the treatment and care of patients and care patient failure to care. The purpose of this study was to determain the work stress level difference of Emergency nurse and Inpatient nurse. This study used deskriptif analitik with cross sectional method. Sample that used were 34 people by purposive sampling technique, which consists of 17 nurse emergency and nurse Inpatient. The data were conducted with the work place stres scale questionnaire. The results showed 7 (41,2%) emergency nurse with low stres level and 12 (70,6%) inpatient nurse with no stress. Analysis data with Man-Whitney test (α=0,05) and The probabilty value is 0,002. The coclusion of this study is there work stress level difference of emergency nurse and inpatient nurse in pancaran kasih GMIM hospital Manado, emergency nurse have higher stress level than inpatient nurse. Keywords : Work stress level, Emergency nurse, Inpatient nurse Stres kerja adalah seorang tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan atau kebutuhan dari pekerjaan. Stres di antara pegawai kesehatan sangat dikenal, seperti stres diantara para perawat yang bekerja di lingkungan rumah sakit. Sumber stres kerja perawat secara umum adalah beban kerja berlebih, kesulitan berhubungan dengan staf lain, kesulitan merawat pasien kritis, berurusan dengan pengobatan dan merawat pasien gagal membaik. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat stres kerja pada perawat di Instalasi Gawat Darurat dan Unit rawat Inap. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 34 orang berdasarkan teknik purposive sampling, yang terdiri dari 17 perawat Instalasi Gawat Darurat dan 17 perawat Unit Rawat Inap. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kusioner The Work Place Stress Scale. Hasil penelitian menunjukan 7 (41,2%) perawat Instalasi Gawat Darurat stres tingkat ringan dan 12 (70,6%) perawat Unit Rawat Inap tidak mengalami stres. Data dianalisis dengan uji Man-Whitney (α=0,05) dan diapatkan nilai Probabilitas 0,002. Simpulan terdapat perbedaan tingkat stres kerja perawat Instalasi Gawat Darurat dan Unit Rawat Inap Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Rekomendasi peneliti yaitu untuk mampu mengelolah sistem kerja yang efisien sehingga mengurangi stresor yang menyebabkan perawat stres. Kata Kunci : Tingkat stres kerja, Perawat Instalasi Gawat Darurat, Perawat Unit Rawat Inap
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Tumbuan, Fega Cristera; Mulyadi, Ns; Kallo, Vandri
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14888

Abstract

Abstract : Intensive Care Unit (ICU) is hospital ward with staff and specialited equipment inlended to anage patients with trauma or life threatening complications at any time due to failure or dysfunction of the organ or systemthat is still a possibility curable back through intensive care unit and treatment. The purpose of this study aimed to the relationship between therapeutic communication nurse with a confidence level of the patients’s family in the Intensive Care Unit at GMIM Kalooran Amurang hospital. The design uses the approach of cross sectional. Sampling techniques using a purposive sampling, with the sample in this research is a 44 person test result statistics Chi-Square test with a confidence level of 95% (α = 0.05) and the obtained p value (α = 0.05 < 0037). These results indicate there are Therapeutic Communication relationship relationships the nurse with the patient's family trust level in the Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM Amurang Kalooran. Keyword : Therapeutic Communication, Level of confidence. Abstrak : Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan atau disfungsi satu organ atau sistem masih ada kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan dan pengobatan intensif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM Kalooran Amurang. Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan Sampel menggunakan purposive sampling, dengan Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang Hasil uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value (0.037 < α = 0.05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien di Intensive Care Unit ( ICU ) RSU GMIM Kalooran Amurang. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kepercayaan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT DARURAT ANAK (IRDA) DAN RUANG PERAWATAN INTENSIF (RPI) IRINA E RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Putra, Herman Rama; Mulyadi, Ns; Ismanto, Amatus Yudi
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5214

Abstract

Abstract: Introduction febrile convulsion is medical emergency that need of immediately aid. Nursing treatment during febrile convulsion is providing anti-convulsion and anti-pyretic medications according to doctor's instructions and then non-pharmacological nursing treatment. The purpose of this research is knowing the relationship Nurses’ Knowledge about Febrile Convulsion with Treatment of Febrile Convulsion in Children in Installation Emergency Treatment of Children (IRDA) and Neonate’s Intensive Care Unit (RPI) Irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The method that used in this research is retrospective. Sampling technique used is Purposive sampling and obtained 33 respondents. The results of this reseach using Spearman statistical test, p value = 0.002 < α = 0.05 with a correlation coefficient 0.513. The conclusion of this study is a meaningful Relationship between nurses’ knowledge about febrile convulsion with treatment of febrile convulsion in children in IRDA and RPI Irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The Recommendation is every nurse should upgrade their knowledge and skills in treatment of febrile convulsion. Keywords : Febrile Convulsion, Knowledge, Treatment Abstrak: Pendahuluan kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera. Penanganan perawat pada saat kejang demam berlangsung adalah memberikan obat anti kejang dan anti piretik sesuai instruksi dokter kemudian tindakan keperawatan non-farmakologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Kejang Demam dengan Penanganan Kejang Demam pada Anak di IRDA dan RPI RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah retrospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan melibatkan 33 responden. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,002 < α = 0,05 dengan nilai koefisien korelasi 0.513. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengatehuan perawat tentang kejang demam dengan penanganan kejang demam pada Anak di IRDA dan RPI RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Rekomendasinya setiap perawat harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kejang demam. Kata Kunci : Kejang Demam, Pengetahuan, Penanganan
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN KEPATUHAN TERHADAP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF.DR.R.D.KANDOU MANADO Kaloa, Tirsa Yuniske; Kumaat, Lucky T; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14818

Abstract

Abstract :Characteristics are the traits of individuals. compliance is appropriate behavior rules and disciplined. Installation of an infusion of fluids and electrolytes is the grant to meet the needs of the liquid. The purpose of the research: relationship characteristics of nurses (level of education, employment, emergency training) and adherence to SOPS installation of infusion. Methods: using design research analytic survey with cross sectional approach. The sample numbered 40 respondents obtained by using purposive sampling technique. Data collection using the questionnaire and observation sheets. Results: the results of the analysis using chi-square test obtained p value = 0.387 for educational level, p = 0.369 for work, and p = 0.552 for emergency training. Summary: there is no relationship between the level of education, work, and emergency pelatiihan with adherence to standard operating procedures in the Emergency installation of infusion was Prof. Dr. r. d. Kandou Manado. Advice: for more nurses to preserve the quality of the service in compliance with the established standards. Keywords : Nurse Characteristics, installation compliance, infusion Abstrak: Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu. kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Pemasangan infus merupakan pemberian cairan dan elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan. Tujuan Penelitian : hubungan karakteristik perawat (Tingkat pendidikan, masa kerja, pelatihan gawat darurat) dengan kepatuhan terhadap SOP pemasangan infus. Metode: menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 responden yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil : hasil analisis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =0,387 untuk tingkat pendidikan, p=0.369 untuk masa kerja, dan p= 0,552 untuk pelatihan gawat darurat. Simpulan: tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, masa kerja, dan pelatiihan gawat darurat dengan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran: bagi perawat lebih pertahankan kualitas pelayanan dalam kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Karakteristik perawat, kepatuhan, pemasangan infus
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Lumolos, Febrianty J.; Mulyadi, Ns; Babakal, Abram
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5211

Abstract

Abstract:Intravenous therapy used for treat various patient conditions. Phlebitis is one of many complication of intravenous therapy distribution. Purpose this study is to know relation knowledge of the patient about infusion teraphy (intravenous) with phlebitis incidence at IRINA A Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This study implemented with cross sectional method, sampling poll with total sampling. Obtained total sample is 30 peoples. Data analysis was perfomed using chi-square at the 95% significance level (α 0,05). The result of this study obtained respondents with highest result are patient with male sex (80%), age 31-40 (43,3%), education highschool (53,3%), and most of the respondents have a good knowledge about infusion therapy (76,7%) and not exposed phlebitis (80%). Result of statistic test is no relation between patient knowledge about infusion therapy with phlebitis insidence with P value=0,120> α=0,05. For nursing profesion particulary hospital nurse need to do health education to patient about infusion therapy with the complication. For the patient being on treatment infusion therapy must attention that the medical personil information to prevent the complication of the infusion therapy. Keywords : infusion, phlebitis, knowledge Abstrak: Terapi intravena digunakan untuk mengobati berbagai kondisi pasien. Flebitis merupakan salah satu komplikasi dari pemberian terapi intravena. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien tentang terapi infus dengan kejadian flebitis di ruang IRINA A Bawah BLU RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dengan total sampling. Jumlah sampel yang ditemukan 30 responden. Teknik analisa data menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan hasil tertinggi adalah pasien berjenis kelamin laki-laki (80%), umur 31-40 tahun (43,3%), pendidikan SMA (53,3%), dan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang terapi infus (76,7%) dan tidak mengalami flebitis (80%). Hasil uji statistik adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang terapi infus dengan kejadian flebitis dimana P value = 0,235 > α=0,05. Untuk profesi perawat khususnya perawat di rumah sakit perlu melakukan tindakan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang terapi infus dan komplikasinya. Bagi pasien yang sedang dalam perawatan terapi infus harus memperhatikan apa yang disampaikan tenaga medis agar tidak terjadi komplikasi dari terapi infus. Kata kunci : Terapi infus, flebitis, pengetahuan
Co-Authors Abram Babakal Amatus Yudi Ismanto Angelina Robot, Angelina Anggelin Salindeho, Anggelin Anggriani Bantu Anggun Magfhira Gobel Berty Irwin Kitong Billy Kepel Bisnu, M. Isra K. Hi. Christian Jake Paomey, Christian Jake Djimmy Langapa, Djimmy Elvira Relita Labenjang Ety Safitri Bora Febrianty J. Lumolos Feiby Kristanti Sukotjo Putri Fitria Ratnasari Franly Onibala Friscilia Imelda Engel Budikasi, Friscilia Imelda Engel Gresty Natalia Maria Masi, Gresty Natalia Maria Hendro Bidjuni Herman Rama Putra Hutauruk, Minar I Kadek Agus Andika Ivon Kristi Lupy Jacklin Rifka Sasikome, Jacklin Rifka Jeavery Bawotong Jill Lolong Julia Rottie Julien Patricya Lesnussa, Julien Patricya Kallo, Vandry Kaloa, Tirsa Yuniske Kartika Tivani Najoan, Kartika Tivani Karundeng Fedels Gerry, Karundeng Fedels Katuuk, Mario Esau Kiling, Maikel Killing, Maikel Koko Nugroho, Koko Kurnia, Jessy Lucky Kumaat Lucky T Kumaat Lucky T. Kumaat Mamahit, Melia Leidi Mario Alan Rembet, Mario Alan Masi, Gresty N. M Merry Gledis Sixten Gobel, Merry Gledis Sixten Montjai, Stevi Niasari Ayuningsih Nieky Greyti Dien None, Novita Indri Oliviani Phrystika Timporok, Oliviani Phrystika Pascal Lumintang Prisilia Riani Mais Prissy Thalia Nonutu, Prissy Thalia Rasubala, Grece Frida Reginus Malara Reginus T. Malara, Reginus T. Restu Gloria Putri Tedampa, Restu Gloria Putri Rina Kundre Rivelino Hamel Rivelino S. Hamel Rizki Safira Talibo, Rizki Safira Rolly Rondonuwu Ryny Silvana Tamaka, Ryny Silvana Saanun, Fitri Sefti Rompas Selfince Tahalele, Selfince Sengkey, Andriano H Sutrisno Aswad, Sutrisno Tambengi, Henny Taruly Gurning Tumbuan, Fega Cristera Vandri Kallo Vitrise Maatilu Walansendow, Paulina I.M. Wanti Seleky, Wanti Windy Ira Sari Burhan, Windy Ira Sari Windy Patricya Stevani Lapian, Windy Patricya Stevani Yanes Taluta Yolanda B Bataha, Yolanda B Yolanda Bataha