Ns Mulyadi
Unknown Affiliation

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA JURUSAN TKJ DI SMK I TAHUNA Rompas, Sefti; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.25168

Abstract

Abstract : Interacting with the computer for a long time or all day makes the eyes experience a disorder called Computer Vision Syndrome. Purpose of this study was to analyze the relationship between computer use with computer vision syndrome incident in students majoring in TKJ in SMK I year. Method of the research used an analytic observational with cross sectional design. The sampling technique in this research is saturation sampling with total 113 samples. Result of this study based on chi-square test with significance level 95% (α ≤ 0,05) obtained p value = 0.000 that is smaller than α (0,05) with Ho rejected and Ha accepted. Conclusions indicate there was a significant relationship between the old relationship of computer use with the incidence of Computer Vision Syndrome in students majoring in computer and network engineering at SMK I Tahuna Sangihe district. Recommendation to educate students or computer users about the long-term use of computers to the incidence of Computer Vision Syndrome, Computer Vision Syndrome disorders should be prevented because if it happens continually can interfere with health.Keywords : Computer Vision Syndrome (CVS), ComputerAbstrak : Berinteraksi dengan komputer dalam waktu yang lama sepanjang hari dapat membuat mata mengalami gangguan kelelahan yang disebut Computer Vision Syndrome. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian computer vision syndrome pada siswa jurusan TKJ di SMK I tahuna. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan jumlah 113 sampel. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan α (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian Computer Vision Sindrome pada siswa jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK I Tahuna Kabupaten Sangihe. Saran memberikan edukasi pada siswa siswi atau para pengguna komputer mengenai lama penggunaan komputer terhadap kejadian Computer Vision Syndrome, Gangguan Computer Vision Syndrome harus dapat di cegah karena jika terjadi secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan.Kata Kunci : Computer Vision Syndrome (CVS),
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASCA STROKE ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA PRODUKTIF DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSU PANCARAN KASIH MANADO Mulyadi, Ns; Malara, Reginus T.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i2.25191

Abstract

Abstract : Stroke refers to any sudden neurological disorder that occurs due to restriction or cessation of blood flow through the arterial supply system of the brain. Age is a risk factor for stroke because the aging process occurs in all organs including brain blood vessels become fragile. One of the psychological conditions affected after a stroke is quality of life. Post stroke, male patients have better results. Statistically, anxiety levels in female patients appear more frequently. The purpose is to know the Differences in Quality of Life Post Stroke Between Male and Female Earning Age in Neurology Polyclinic at Pancaran Kasih Hopital Manado. The samples 37 men and 37 women used the technique purposive sampling. The design of the research is Mann-Whitney U test using the WHOQOL-BREF questionnaire to obtain data from respondents. The result in can P-value value of total quality of life by 0,037 (p <0,05). The conclusion The level of quality of life of men is higher than that of women. There is a difference in the total quality of life in the male and female respondent groups postproductive age in the neurological polyclinic at Pancaran Kasih Hopital ManadoKeywords: Man and Woman, Post Stroke, Quality of Life, WHOQOL-BREFAbstrak : Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Usia merupakan faktor resiko stroke karena proses penuaan terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh. Salah satu kondisi psikologis yang terpengaruh setelah serangan stroke adalah kualitas hidup. Pasca stroke, pasien laki-laki memiliki hasil yang lebih baik. Secara statistik, tingkat kecemasan pada pasien perempuan lebih sering muncul. Tujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasca stroke antara laki-laki dan perempuan usia produktif di Poliklinik Neurologi RSU Pancaran Kasih Manado. Sampel berjumlah 37 laki-laki dan 37 perempuan menggunakan teknik purposive sampling. Desain Penelitian yaitu uji Mann-Whitney U dengan menggunakan kuisioner WHOQOL-BREF untuk mendapat data dari responden. Hasil Penelitian di dapat nilai P-value total kualitas hidup sebesar 0,037 (p<0,05). Kesimpulan Tinkat kualitas hidup laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Ada perbedaan total kualitas hidup pada kelompok responden laki-laki dan perempuan pasca stroke usia produktif di poliklinik Neurologi RSU. Pancaran Kasih Manado.Kata Kunci : Laki-laki-Perempuan, Pasca Stroke, Kualitas Hidup, WHOQOL-BREF
PENGARUH TEKNIK PENYUNTIKAN INTRAVENA DENGAN CARA MENGALIRKAN ALIRAN INFUS TERHADAP KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG PERAWATAN BOUGENVILE RSUD TOBELO Seleky, Wanti; Kumaat, Lucky T; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10804

Abstract

Abstract.Nosocomial infections that most common in hospitals is phlebitis, inflammation of a vein due to infusion. This research purposes are known effects of intravenous injection technique by flowing streams infusion on the incidence of phlebitis in cast care hospital BougenvileTobelo.The research sample is 30 respondents who attached a drip to the control group and the intervention group.Design researchis using research methods Pre-Experiments with Static-group approach Comparison.Results of research is using Mann Whitney Test Value P value of 0.001 <0.05.So the value of P Value
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Kurnia, Jessy; Mulyadi, Ns; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14946

Abstract

Abstract: Diabetes mellitus is a disease with one of the signs and symptoms are frequent urination in large quantities during the night which will have an impact on the quality of sleep and blood glucose levels in patients with diabetes mellitus. Sleep effective in diabetic patients is needed to repair damaged cells, including beta cells that function to produce insulin. Purpose is determine the relationship between sleep quality with fasting blood sugar levels in patients with Diabetes Mellitus Type II at Pancaran Kasih GMIM hospital Manado. Design Research use cross sectional study Sampel using purposive sampling and Slovin’s role with a sample 68 people. Result of Statistic Chi Square with a confidence level of 95% (α = 0.05) and obtained 0,000 p value <0.05. Conclusion result of this research there is the relationship between sleep quality with fasting blood sugar levels in patients with Diabetes Mellitus Type II at Pancaran Kasih GMIM hospital Manado. Recommendation can be used as a reference for patients with type 2 diabetes mellitus to improve sleep quality and maintain fasting blood glucose levels. Keyword : Sleep quality, Fasting Blood Sugar Levels, DM type 2 Abstrak: Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit dengan salah satu tanda dan gejala yaitu sering buang air kecil dalam jumlah banyak pada malam hari yang akan berdampak pada kualitas tidur dan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Tidur yang efektif pada pasien DM sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak termasuk sel beta yang berfungsi untuk memproduksi insulin. Tujuan Penelitian ini adalah diketahui hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Desain Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Teknik pengambilan Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 68 orang. Hasil Uji Statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumha Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa. Kata Kunci : Kualitas Tidur, Kadar Glukosa Darah Puasa, dan DM tipe 2
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POLIKLINIK HIPERTENSI DAN NEFROLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Dien, Nieky Greyti; Mulyadi, Ns; Kundre, Rina
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5168

Abstract

ABSTRACT : Hypertension is a multifactorial case with many complications. Based on data of WHO (World Health Organization) approximately patients with hypertension around the world are about 600 millions people, with 3 millions death each year. In America, 1 in 4 adults suffer from hypertension. The behaviour of modern life such as diet high in calories, fat, cholesterol, smoking and drinking alcohol is a behaviour that can cause various disease, such as hypertension and diabetes mellitus. The purpose of this study was to determine the correlation of Body Mass Index (BMI) with blood pressure of patients with hypertension. This study was conducted with a cross sectional method, the selection of samples using purposive sampling. Sample 72 respondents. Data collection was performed by measuring blood pressure, weight and height. The data that have been collected were processed using a computer program to analyzed with Spearman correlation test with significance level α = 0,05. The study results revealed the highest criteria of the body mass index is overweight, in systolic blood pressure the most criteria is in pre-hypertension and diastolic blood pressure with the highest criteria in hypertension stage I. The conclusion of this study: correlation between body mass index with systolic blood pressure p = 0.009 (p <0.05) and body mass index with diastolic blood pressure of p = 0.001 (p <0.05). Spearman correlation test results showed no correlation between body mass index with blood pressure in patients with hypertension. Suggestion: can be used as a health education materials and to be a reference for further research on body mass index with blood pressure. Keywords : Body Mass Index, Blood Pressure. ABSTRAK : Hipertensi merupakan kasus multifaktorial dengan banyak komplikasi. Berdasarkan data WHO (World Health Organization) diperkirakan penderita hipertensi diseluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian setiap tahun. Di Amerika, diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Perilaku kehidupan modern seperti pola makan tinggi kalori, lemak, kolestrol, kebiasaan merokok dan minum alkohol merupakan perilaku yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Sampel 72 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan program computer untuk dianalisa dengan uji korelasi spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian diketahui kriteria terbanyak dari indeks massa tubuh yaitu overweight, pada tekanan darah sistolik krtiteria terbanyak yaitu pre-hipertensi dan pada tekanan darah diastolik yaitu dengan kriteria terbanyak hipertensi stage I. Kesimpulan dalam penelitian ini : hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah sistolik p = 0,009 (p<0,05) dan indeks massa tubuh dengan tekanan darah diastolik p = 0,001 (p<0,05). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Saran: dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan kesehatan dan kiranya dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya tentang indeks massa tubuh dengan tekanan darah. Kata kunci : Indeks Massa Tubuh, Tekanan Darah.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRINA A RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Paomey, Christian Jake; Mulyadi, Ns; Hamel, Rivelino
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.11901

Abstract

Abstract:. Low emotional intelligence is one of the weaknesses of human resources in developing countries. Emotional intelligence refers to an array of non-cognitive skills that influence person’s ability. Emotional intelligence is a factor that can influence nurse’s performance in applying nursing care. Aim of the study: is to identify the relationship between emotional intelligence and nurse’s performance in applying nursing care. Methods: design of this study using analytic survey with cross sectional approach. The population are all nurses who work at inpatient department A in Prof. Dr. D. R. Kandou Manado Hospital and using total sampling technique that involved 37 nurses. The tools were used in this study are nurses emotional intelligence questionnaire sheet and nurse’s performance in applying nursing care checklist observation sheet. Result: analysis was using Fisher's Exact Test with a significance level of 95% (ɑ = 0,05) and shows that the p value is 0.006. Conclusion: there is a relationship between emotional intelligence and nurse’s performance in applying nursing care at Inpatient Department A in Prof. Dr. D. R. Kandou Manado Hospital. Recommendations: Emotional intelligence training programs can be held for nurses to increase emotional intelligence. Emotional intelligence can be considered as a factor in nurses selection. Educational preparation for nurse students can be held  by incorporating lessons or materials related to emotional intelligence in nursing curriculum. Further research is needed to explore how much emotional intelligence affect nurse’s performance and explore the component of emotional intelligence which is most influence nurse’s performance in applying nursing care. Keywords : emotional intelligence, nurse’s performance, nursing care. Abstrak: Kecerdasan emosional yang rendah merupakan salah satu kelemahan sumber daya manusia di negara berkembang. Kecerdasan emosional merujuk ke kumpulan keterampilan nonkognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang. Kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan.Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan. Metode: menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh perawat di Irina A RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 37 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil: analisis menggunakan Fisher's Exact Test dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0.05) dan menunjukan nilai p=0.006. Simpulan: terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan di Irina A RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: program pelatihan kecerdasan emosional dapat diberikan bagi perawat untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dapat dipertimbangkan sebagai faktor dalam seleksi perawat. Pelajaran yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dapat ditambahkan pada kurikulum pendidikan keperawatan. Penelitan lanjut yang dapat melihat besar pengaruh kecerdasan emosional tehadap kinerja perawat dan menjunjukan wilayah kecerdasan emosional mana yang paling berhubungan/mempengaruhi kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan. Kata Kunci : kecerdasan emosional, kinerja perawat, asuhan keperawatan
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Robot, Angelina; Kumaat, Lucky; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8029

Abstract

Abstrak : Beban kerja perawat adalah kemampuan tubuh seorang perawat dalam menerima tanggung jawab untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Caring perawat adalah sikap/tindakan yang diberikan perawat kepada pasien berbentuk asuhan fisik dalam memperhatikan emosi, serta meningkatkan rasa aman dan keselamatan pasien. Tujuan Penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan caring perawat di Instalasi Gawat Darurat Medik Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel 30 responden. Teknik analisa data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square pada program computer. Hasil penelitian diperoleh nilai ρ= 0.025 yang menunjukan bahwa nilai ρ lebih kecil dari nilai α =0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan beban kerja perawat dengan caring perawat. Rekomendasi untuk menambah jumlah perawat pelaksana yang bekerja di instalasi gawat darurat medik.Kata Kunci: Beban Kerja, Caring Perawat, Instalasi Gawat Darurat
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP. PROF. DR. R.D KANDOU MANADO Tamaka, Ryny Silvana; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8180

Abstract

ABSTRAK:Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah catatan yang harus di kerjakan dalam proses keperawatan oleh seorang perawat. Beban kerja yang tinggi akan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou. Desain penelitian bersifat observasional dengan penelitian sampel menggunakan tehnik. Sampel berjumlah 30 orang responden, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menggunakan uji chi square pada continuity correction dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95 %. Hasil uji beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di dapatkan nilai p value = 0,008. Kesimpulan yaitu ada hubungan beban kerja dengan pendokumentasian di Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Saran untuk meningkatkan mutu dokumentasi asuhan keperawatan dengan upaya mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.Kata kunci : Beban Kerja, Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT DI UNIT GAWAT DARURAT DAN POLIKLINIK RUMAH SAKIT UMUM GMIM PANCARAN KASIH MANADO Mulyadi, Ns; Hamel, Rivelino S.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i2.25185

Abstract

Abstract : Working as a nurse who is required to provide excellent service and quality for 24 hours to make a nurse must be in good body condition. Body conditions that should be in the resting phase must be conditioned on working conditions which can shift the body's natural clock which can lead to work stress and end with work exhaustion. Job fatigue can have a negative impact on the nurse's performance. The purpose of the study is the difference in the level of work exhaustion of nurses in the ER and the GMIM Pancaran Kasih General Hospital Polyclinic Manado. Desain research type with cross sectional approach. sample of 16 nurses in the ER and 16 nurses in the Polyclinic room. Result of statistic test Test of t difference of fatigue level of nurse work in emergency room and polyclinic of PancaranKasih Manado Hospital obtained p value = 0,861 <α (α = 0,05). Conclusion there is no difference in the level of fatigue of nurses' work in the ER and the GMIM Pancaran Kasih General Hospital Polyclinic Manado.Keywords : Work Fatigue, Nurse.Abstrak : Bekerja sebagai perawat yang dituntut memberikan pelayanan prima dan berkualitas selama 24 jam menjadikan seorang perawat harus berada pada kondisi tubuh yang baik. Kondisi tubuh yang seharusnya pada fase istirahat harus dikondisikan pada kondisi kerja yang mana dapat menggeser jam alami tubuh yang dapat mengakibatkan stress kerja dan berakhir dengan kelelahan kerja. Kelelahan kerja dapat berdampak negative terhadap kinerja perawat. Tujuan penelitian yaitu Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Perawat di UGD dan Poliklinik RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 16 perawat di ruangan UGD dan 16 perawat di ruangan Poliklinik. Hasil uji statistic Uji t perbedaan tingkat kelelahan kerja perawat di UGD dan Poliklinik RSU Pancaran Kasih Manado diperoleh nilai p = 0,861 < α (α = 0,05). Kesimpulan tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan kerja perawat di UGD dan Poliklinik RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Perawat.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN ARTRITIS REUMATOID DI PUSKESMAS KAMPUNG BARU KECAMATAN LUWUK KABUPATEN BANGGAI Tedampa, Restu Gloria Putri; Mulyadi, Ns; Bataha, Yolanda B
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i2.12876

Abstract

Abstract: Body Mass Index (BMI) is a tool or a simple way to monitor the nutritional status of adults, especially those relating to the deficiency and overweight. Rheumatoid arthritis is an inflammatory disorder of unknown cause that usually the synovial joints. The purpose of this study to analyze the relationship of body mass index (BMI) with rheumatoid arthritis in Kampung Baru sub-district Puskesmas Luwuk Banggai. The method used is observational analytic with cross sectional design. The sampling technique in this research is sampling saturated with the number of 61 samples. The data collection was conducted using questionnaires and observation sheets. The results based on chi-square test with a significance level of 95% (ɑ ≤ 0.05) obtained by value p = 0,010 which is smaller than ɑ (0.05) with Ho rejected and Ha accepted. The Conclusion there is a relationship of body mass index (BMI) with rheumatoid arthritis in Kampung Baru sub-district Puskesmas Luwuk Banggai. The Recommendations provide information on the impact of body mass index is not ideal for people with rheumatoid arthritis in Kampung Baru sub-district Puskesmas Luwuk Banggai. Especially regarding diet and activity patterns of patients with rheumatoid arthritis in order to maintain appropriate weight by height in order to remain in the category of normal body mass index. Key Word: Body Mass Index (BMI), Rheumatoid Arthritis Abstrak: Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Artritis rheumatoid adalah gangguan inflamasi yang tidak diketahui penyebabnya yang biasanya mengenai sendi sinovial. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan artritis reumatoid di Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan jumlah 61 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,010 yakni lebih kecil dibandingkan ɑ (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan artritis reumatoid di Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. Saran memberikan informasi tentang dampak indeks massa tubuh yang tidak ideal bagi penderita penyakit artritis reumatoid di Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. Khususnya mengenai pola makan dan pola aktivitas agar pasien artritis reumatoid dapat menjaga berat badan yang sesuai dengan tinggi badan agar tetap dalam kategori indeks massa tubuh yang normal. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Artritis Reumatoid.
Co-Authors Abram Babakal Amatus Yudi Ismanto Angelina Robot, Angelina Anggelin Salindeho, Anggelin Anggriani Bantu Anggun Magfhira Gobel Berty Irwin Kitong Billy Kepel Bisnu, M. Isra K. Hi. Christian Jake Paomey, Christian Jake Djimmy Langapa, Djimmy Elvira Relita Labenjang Ety Safitri Bora Febrianty J. Lumolos Feiby Kristanti Sukotjo Putri Fitria Ratnasari Franly Onibala Friscilia Imelda Engel Budikasi, Friscilia Imelda Engel Gresty Natalia Maria Masi, Gresty Natalia Maria Hendro Bidjuni Herman Rama Putra Hutauruk, Minar I Kadek Agus Andika Ivon Kristi Lupy Jacklin Rifka Sasikome, Jacklin Rifka Jeavery Bawotong Jill Lolong Julia Rottie Julien Patricya Lesnussa, Julien Patricya Kallo, Vandry Kaloa, Tirsa Yuniske Kartika Tivani Najoan, Kartika Tivani Karundeng Fedels Gerry, Karundeng Fedels Katuuk, Mario Esau Kiling, Maikel Killing, Maikel Koko Nugroho, Koko Kurnia, Jessy Lucky Kumaat Lucky T Kumaat Lucky T. Kumaat Mamahit, Melia Leidi Mario Alan Rembet, Mario Alan Masi, Gresty N. M Merry Gledis Sixten Gobel, Merry Gledis Sixten Montjai, Stevi Niasari Ayuningsih Nieky Greyti Dien None, Novita Indri Oliviani Phrystika Timporok, Oliviani Phrystika Pascal Lumintang Prisilia Riani Mais Prissy Thalia Nonutu, Prissy Thalia Rasubala, Grece Frida Reginus Malara Reginus T. Malara, Reginus T. Restu Gloria Putri Tedampa, Restu Gloria Putri Rina Kundre Rivelino Hamel Rivelino S. Hamel Rizki Safira Talibo, Rizki Safira Rolly Rondonuwu Ryny Silvana Tamaka, Ryny Silvana Saanun, Fitri Sefti Rompas Selfince Tahalele, Selfince Sengkey, Andriano H Sutrisno Aswad, Sutrisno Tambengi, Henny Taruly Gurning Tumbuan, Fega Cristera Vandri Kallo Vitrise Maatilu Walansendow, Paulina I.M. Wanti Seleky, Wanti Windy Ira Sari Burhan, Windy Ira Sari Windy Patricya Stevani Lapian, Windy Patricya Stevani Yanes Taluta Yolanda B Bataha, Yolanda B Yolanda Bataha