Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisa Kinerja Angkutan Penyeberangan Guna Menjamin Keberlanjutan Industri Transportasi di Maluku (Studi Kasus Pada Lintasan Hunimua - Waipirit) Hanok Mandaku
ARIKA Vol 8 No 2 (2014)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2137.192 KB)

Abstract

Kemajuan angkutan penyeberangan di Maluku dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat, ditandai dengan masuknya pihak swasta untuk berinvestasi selain PT. ASDP yang merupakan salah satu BUMN. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di sector transportasi memiliki prospek yang baik di masa depan. Guna menjamin keberlanjutannya (sustainable), maka perlu ada gambaran tentang kinerja finansial, pemanfaatan fasilitas dan pemanfaatan tenaga kerja (ABK). Sebagai locus studi, dipilih lintasan komersial Hunimua-Waipirit yang mengoperasikan KMP. Inelika dan KMP. Terubuk. Penelitian ini bersifat analisis matematis yang diarahkan untuk mencapai tujuan yaitu mendapatkan gambaran nilai kinerja angkutan penyebrangan yang meliputi finansial, pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja. Hasil analisis finansial menujukkan bahwa investasi angkutan penyeberangan pada lintasan Hunimua-Waipirit menguntungkan; pemanfaatan fasilitas sudah mencapai titik maksimum (LF 88% dan BOR >40%), sehingga kedepan perlu ada pengembangan fasilitas dermaga menjadi 2 line; dan pemanfaatan tenaga kerja akan maksimal tergantung dari jarak pelayaran yang ditempuh selama periode tertentu. Kondisi kinerja tersebut akan menjamin keberlanjutannya sebagai sebuah industri serta prospektif bagi investasi.
Evaluasi Kinerja Angkutan Penyeberangan dalam Menunjang Distribusi Barang Antar Pulau saat Pandemi Covid-19 di Provinsi Maluku Hanok Mandaku
ARIKA Vol 14 No 2 (2020): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.1 KB) | DOI: 10.30598/arika2020.14.2.101

Abstract

Kinerja angkutan penyeberangan sebagai moda transportasi antar pulau di Provinsi Maluku terus mengalami peningkatan. Namun, kondisi Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 menyebabkan penurunan muatan (demand) karena kebijakan angkutan penyeberangan hanya untuk mengangkut kendaraan angkutan barang. Hal ini berdampak pada penurunan kinerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak Pandemi Covid-19 terhadap kinerja operasional dan finansial angkutan penyeberangan sebagai moda distribusi angkutan barang antar pulau, dengan lokasi studi adalah lintasan Hunimua-Waipirit. Hasil penelitian menemukan bahwa dengan pola operasional 2019, diestimasi pada kondisi normal LF = 0,93, BOR = 45,45%, ROI = 127,05% dan NPM = 55,96. Tetapi, pada kondisi Pandemi Covid-19, LF = 0,33, BOR = 45,45%, ROI = (39,21%) dan NPM = (64,51%). Hal ini berarti bahwa pada kondisi normal investasi mengalami keuntungan, tetapi pada kondisi Pandemi Covid-19 mengalami kerugian. Peninjauan kembali terhadap pola operasional menemukan kondisi menguntungkan terjadi saat frekwensi pelayaran dioptimalkan menjadi 10 trip/hari, mengoperasikan 3 unit kapal (KMP. Inelika, KMP. Terubuk dan KMP. Rokatenda). Waktu operasional diusulkan selama 10 jam (07.00 – 17.00 WIT). Temuan ini dapat menjadi referensi para pemangku kepentingan di sektor transportasi dalam rangka menentukan kebijakan pelayanan sistem transportasi penyeberangan antar pulau selama masa Pandemi Covid-19 di Maluku.
Model Pilihan Rute Distribusi Barang Antar-Pulau pada Koridor Ambon-Masohi di Provinsi Maluku Hanok Mandaku
ARIKA Vol 16 No 1 (2022): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.58 KB) | DOI: 10.30598/arika.2022.16.1.13

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk memodelkan pilihan Rute Distribusi Barang (RDB) antar-pulau pada koridor Ambon-Masohi di Provinsi Maluku. Objek yang diteliti yaitu pengendara angkutan barang (truk) yang melalui RDB I (lintasan Hunimua-Waipirit) dan RDB II (lintasan Hunimua-Amahai). Metode yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda untuk pemodelan Utilitas dan Regresi Logistik Binomial untuk pemodelan Probabilitas. Variabel yang dimodelkan, adalah: (1) Pilihan RDB (Y); (2) biaya penyeberangan (X1), waktu penyeberangan (X2) dan frekwensi penyeberangan (X3). Data primer diperoleh dari survei Stated Preference (SP) kepada 75 responden. Hasil pemodelan menemukan bahwa RDB I masih menjadi favorit pilihan distributor dibandingkan RDB II karena keunggulan pada atribut frekwensi penyeberangan. Untuk itu disarankan kepada pihak otoritas transportasi penyeberangan agar dapat meningkatkan infrastruktur penyeberangan pada lintasan Hunimua-Waipirit guna mendukung kelancaran distribusi barang pada lintasan tersebut, serta meningkatkan frekwensi penyeberangan pada RDB II menjadi 2 Round Trip.
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NUSP-2 DI KELURAHAN PANDAN KASTURI, KOTA AMBON S. A. Dewi; W. D. Nanlohy; Hanok Mandaku
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.30-36

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk partisipasi, tingkat partisipasi, faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, dan hubungan antara faktor terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pemanfaatan hasil Program Neighborhood Upgrading And Shelter Project Phase 2 (NUSP-2). Metode penelitian adalah (1) deskriptif kuantitatif, (2) skoring, dan (3) tabulasi silang (crosstab). Hasil penelitian memperlihatkan: (1) bentuk partisipasi yang paling dominan yaitu tenaga/keahlian dan menikmati hasil pembangunan; (2) tingkat partisipasi masyarakat berada pada tingkat Deciding Together; (3) faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, adalah (a) faktor internal: faktor umur, gender/jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, penghasilan perbulan, lama tinggal; (b) faktor eksternal: pemerintah Kota Ambon (44,4%), kelurahan (45,2%), tokoh masyarakat (70,4%), dan fasilitator (72,8%); (c) faktor psikologis: need (80,4%), motif (82,5%), hope (78%), dan reward (82,4%); dan (4) Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat, yakni (a) faktor internal memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap bentuk partisipasi, yaitu menerima imbalan dan menikmati hasil; (b) faktor eksternal memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap bentuk partisipasi, yaitu tingkat informasi dan menikmati hasil; (c) faktor psikologis memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap bentuk partisipasi, yaitu menerima imbalan dan menikmati hasil.
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF SEWA TRANSPORTASI BARANG DI PROVINSI MALUKU Hanok Mandaku
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.46-52

Abstract

Tarif sewa transportasi barang di Provinsi Maluku umumnya dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemilik dan penyewa kendaraan, sehingga acapkali menimbulkan ketidakpuasan diantara kedua pihak. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah menentukan struktur dan besaran tarif sewa transportasi barang yang ideal berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) guna menjembatani kepentingan pihak pemilik dan penyewa kendaraan. Metode perhitungan BOK didasarkan pada metode Direktorat Jenderal Perhubungan Darat RI tahun 2002. Hasil penelitian menunjukan struktur dan besaran BOK untuk jenis kendaraan angkutan barang Golongan V terdiri dari: (a) biaya pemakaian ban, sebesar Rp. 629,92/km; (b) biaya service kecil, sebesar Rp. 255,91; dan (c) biaya service besar, sebesar Rp. 131,89/km. Dengan demikian, total BOK adalah sebesar Rp. 1.017,72/km. Temuan ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar penentuan besaran tarif sewa transportasi barang di Provinsi Maluku.
Perkiraan Tarikan Pergerakan Kendaraan Logistik Menuju ke Pulau Seram di Provinsi Maluku Hanok Mandaku; Mentari Rasyid
ARIKA Vol 17 No 1 (2023): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arika.2023.17.1.33

Abstract

Transportasi logistik hingga kini masih menjadi masalah serius, terutama di wilayah kepulauan seperti Provinsi Maluku. Hal itu dapat tergambar dari tingginya harga barang akibat dari tingginya biaya logistik. Oleh sebab itu diperlukan dukungan informasi tentang besaran tarikan pergerakan kendaraan sebagai dasar penataan sistem transportasi logistik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sistem logistik dan memodelkan tarikan pergerakan kendaraan logistik menuju ke Pulau Seram di Provinsi Maluku. Variabel yang dimodelkan adalah jumlah penduduk (X1) dan luas wilayah (X2). Data dikumpulkan dengan metode wawancara terhadap 120 distributor. Hasil penelitian menemukan sistem logistik di wilayah Provinsi Maluku terdiri dari koridor utara yang berpusat di Kota Ambon dan koridor selatan dengan sistem multiport (Tiakur, Saumlaki dan Tual). Pada jalur distribusi ke pulau Seram, terdapat 7 zona tarikan, dominan menuju ke zona Masohi dan Bula. Hasil pemodelan menunjukkan variabel jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap tarikan pergerakan. Sedangkan variabel luas wilayah tidak berpengaruh signifikan. Model yang dihasilkan yaitu Yke P.Seram = -14,92491 + 0,0009809 Xjum.pend – 0,0003799 Xluas wil. Model tersebut memperkirakan setiap penambahan 20.000 penduduk, akan menarik 5 kendaraan logistik per hari. Temuan ini bermanfaat sebagai dasar penataan sistem transportasi logistik di wilayah Provinsi Maluku.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Moda Transportasi Di Pulau Buru Dengan Menggunakan Metode TOPSIS Mentari Rasyid; Hanok Mandaku
ARIKA Vol 17 No 1 (2023): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arika.2023.17.1.42

Abstract

Kebutuhan akan moda transportasi yang efektif, efisien, dan aman menjadi sangat mutlak diperlukan oleh konsumen. Kapal laut merupakan salah satu moda transoprtasi laut yang sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan perjalanan dan bepergian. Kabupaten Buru adalah salah satu kabupaten pada Provinsi Maluku yang letak pulaunya berbeda dengan kota Ambon yakni 156 km. Untuk dapat menghubungkan kedua pulau tersebut, hanya dapat ditempuh dengan transportasi laut dan udara. Terdapat 3 alat transportasi laut yang dapat digunakan oleh konsumen yakni (a) Kapal Ferry (b) Kapal Pelni, dan (c) Kapal Cepat (swasta). Penelitian ini ditujukkan untuk mengetahui minat/pilihan konsumen untuk memilih moda transportasi yang paling sering digunakan untuk bepergian. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dengan menggunakan metode dan perhitungan dengan metode TOPSIS maka diperoleh Kapal Cepat (Swasta) memiliki nilai preferensi tertinggi yakni sebesar 0,8643, untuk kode A1 adalah Kapal Ferry memiliki nilai preferensi 0,8037 dan yang memiliki nilai preferensi terendah adalah V2 atau yang memiliki kode A2 adalah Kapal Pelni sebesar 0,2177. Sehingga moda pemilihan transportasi laut berdasarkan ketiga alternative yang tersedia adalah Kapal Cepat (Swasta) yang mana memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan yakni Jumlah Armada yang memadai, Waktu Tempuh, Harga Tiket, Pelayanan, Keamanan dan Performa.
STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI DARAT DALAM MENINGKATKAN EKONOMI WILAYAH DI PULAU MOA, KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA Ferlin Yunita Topurtawy; Pieter Th. Berhitu; Hanok Mandaku
Jurnal ISOMETRI Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Jurusan Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/isometri.2023.2.1.42-50

Abstract

Jalan merupakan salah satu unsur dari sistem transportasi yang sangat penting dalam menunjang pembangunan. Penyediaan akses yang baik akan menjamin kelancaran proses distribusi barang dan jasa sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar.. Pulau Moa merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten MBD. Hal ini disebabkan oleh keberadaan Kota Tiakur sebagai Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya . Salah satu permasalahan krusial pada sektor transportasi di Pulau Moa adalah kondisi jaringan transportasi yang belum baik. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan sosial-ekonomi masyarakat, secara khusus pada sektor ekonomi, yakni mengganggu proses distribusi hasil-hasil produksi pertanian, perikanan dan peternakan masyarakat dari sentra-sentra produksi ke Kota Tiakur sebagai pusat perdagangan dan pasar. Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah merumuskan dan menganalisis konsep dan strategi pengembangan jaringan transportasi darat dalam meningkatkan ekonomi wilayah di Pulau Moa. Dalam penelitian, data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan metode SWOT, yakni suatu alat analisis untuk menentukan strategi pengembangan Hasil analisis SWOT yang ditunjukkan pada diagram menunjukkan bahwa posisi Pulau Moa berada pada kuadran I atau pada posisi agresif dengan kekuatan yang mampu mengatasi kelemahan serta memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman eksternal. Oleh karena itu, strategi yang harus dikembangkan adalah strategi untuk: (1) menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan, (2) memanfaatkan peluang dan (3) meminimalisir ancaman.. Hal ini menunjukan bahwa pengembangan jaringan transportasi darat Kabupaten MBD mempunyai kekuatan dan peluang dengan strategi S-O (Strenght – Opportunity) atau strategi agresif.
Analisis Penerapan Yantek Optimization Terhadap Petugas Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) UP3 Masohi Nurtyandi, Carolus Pandega; Mandaku, Hanok; Poceratu, Imelda Ch
ARIKA Vol 17 No 2 (2023)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arika.2023.17.2.73

Abstract

PT PLN (Persero) merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan kelistrikan, mulai dari membangkitkan tenaga listrik, menyalurkan, mendistribusikan, juga menjaga keandalan pasokan tenaga listrik. Untuk menjaga keandalan pasokan tenaga listrik, PT PLN (Persero) memiliki regu yang dinamai Petugas Pelayanan Teknik (Yantek). Dalam pelaksanaannya, untuk memantau kinerja dari Petugas Yantek, PT PLN (Persero) menyusun program yang bernama Yantek Optimization. Untuk memantau dampak pelaksanaan program pada Petugas Yantek tersebut maka dilakukan analisis program tersebut. Dilakukan pemantauan terhadap hari, jam, dan performa kerja dari masing-masing Petugas Yantek pada UP3 Masohi. Dari hasil pemantauan hari kerja efektif Petugas Pelayanan Teknik yang pada awal pelaksanaan hanya mencapai 50,43% dari shift hari yang telah ditentukan menjadi 100% di periode Desember. Untuk jam kerja efektif Petugas Pelayanan Teknik yang pada awal pelaksanaan hanya mencapai 27,34% dari jam kerja yang telah ditentukan menjadi 100% di periode Desember. Sedangkan performa kerja Petugas Pelayanan Teknik yang pada awal pelaksanaan hanya mencapai 36% dari jam kerja yang telah ditentukan menjadi 100% di periode Desember. Maka disimpulkan bahwa Yantek Optimization telah berjalan baik dan sesuai dengan tujuan yang tunjukan melalui pencapaian Produktivitas rata-rata Petugas Pelayanan Teknik.
PENERAPAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PENJADWALAN REPARASI KAPAL PATROLI XVI 2012 Mandaku, Hanok; Afifudin, M. Thezar; Parera, Gloria C.
Jurnal Mitra Teknik Industri Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Mitra Teknik Industri
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmti.v3i1.29720

Abstract

Ship repair work at shipyard facilities at the Ship Repair Laboratory, Faculty of Engineering, Pattimura University has not implemented project scheduling methods to optimize performance. Determining the time and scheduling of ship repair work is still done based on experience alone. As a result, time and cost inefficiencies occur which result in low performance, making it difficult for the docking and shipping industry to develop and contribute to the development of the maritime sector. This research aims to optimize the 2012 XVI Patrol Ship repair schedule. The method used in this research is the Critical Path Method (CPM). The object of the research is Patrol Ship XVI 2012. The research results show that the repair work process in existing conditions contains 24 activities and 21 routes which require 50.25 hours of work time. Rescheduling with CPM produces a critical path with 10 activities and 9 paths that require a processing time of 22.5 hours, or there is an efficiency of 44%. These results prove that CPM has succeeded in optimizing ship repair work time. These findings are useful for the Ship Repair Laboratory, Faculty of Engineering, Pattimura University to optimize performance to support the development of Indonesia's maritime sector.