Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Forum Arkeologi

KONSEPSI OPOSISI BINER DALAM PENGARCAAN PASANGAN DWARAPALA PADA KORI AGUNG DI BALI I Nyoman Widya Paramadhyaksa; I Gusti Agung Bagus Suryada; Ida Bagus Primayatna
Forum Arkeologi VOLUME 26, NOMOR 2, AGUSTUS 2013
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3722.712 KB) | DOI: 10.24832/fa.v26i2.41

Abstract

This article aims to review the conceptual background of dwarapala couple figure found in the doorway of kori agung temple complex of buildings in Bali. The method applied is the hermeneutic method by applying some kind of major approaches, including: (1) approach on the statue morphology, (2) pattern of placement, (3) mythology and cosmology of Hindu and Buddhist, (4) comparative studies of the dwarapala figure outside Indonesia, and (5) folklore based approach.The result shows that there are some kinds of dwarapala couples, among others, the giant king pair, pair of mans clown, couples of monkey king, husband and wife couples, and couples of rangda. The conclusions obtained show that there are some major concepts behind the existence of various pairs figure of kori dwarapala in building the great temple complex in Bali. Each pair of the dwarapala figure includes symbolic meanings associated with the concept of binary opposition.Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang latar belakang konseptual pasangan sosok dwarapala yang terdapat di lubang pintu kori agung kompleks bangunan pura di Bali. Metode kajian yang diterapkan adalah metode hermeneutik dengan menerapkan beberapa macam pendekatan utama, di antaranya: (1) pendekatan morfologi arca, (2) pendekatan atas pola penempatannya, (3) pendekatan mitologi dan kosmologi Hindu dan Buddha, (4) pendekatan atas studi komparatif terhadap sosok dwarapala di luar Indonesia, dan (5) pendekatan berdasarkan cerita rakyat. Hasil observasi secara umum yang telah dijalankan menunjukkan bahwa ada beberapa macam pasangan dwarapala yang dapat dijumpai di lapangan, antara lain pasangan raja raksasa, pasangan punakawan, pasangan suami-istri, pasangan raja kera, pasangan bidadari, dan pasangan rangda. Kesiimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa ada beberapa konsepsi utama yang melatarbelakangi keberadaan berbagai pasangan sosok dwarapala di bangunan kori agung kompleks pura di Bali. Salah satu dari konsepsi temuan menunjukkan bahwa setiap pasangan sosok dwarapala tersebut memuat makna simbolis yang berkaitan dengan konsepsi oposisi biner.
PERWUJUDAN KONSEP KERAJAAN SURGA PADA PUSAT KOTA KERAJAAN DI BALI I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2766.527 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.73

Abstract

This paper describes the application of kingdom of heaven concept in the centers of kingdom capitals in Bali. The study applies rationalism paradigm placing illustrative conception of the governance of kingdom capitals as a main concept serving as guidance in studying layout forms of the capitals. Research objects are some kingdom capitals selected by means of purposive sampling techniques. The study was focused on several aspects of the royal city, such as its form and layout of the main architectural elements of the city, position of the king, royal temple concept, and layout of the kingdom area in a macro level. The data were collected in two main ways, namely library research and field observations. The findings show that basically the capitals layout is an imaginary picture of the layout and governance in kingdom of heaven in the Hindus point of view, characterized by the presence of equivalence between the two, such as central axis in the center of the kingdom, conceptual equivalence between kings figure and Indra as the king of heaven, and synergistic relationship between kings residence and the existence of royal temple built nearby.Penelitian ini menjabarkan tentang gambaran wujud penerapan konsep kerajaan surga pada pusat-pusat kota kerajaan di Bali. Kajian ini menerapkan paradigma penelitian rasionalistik yang menempatkan konsepsi ilustratif tata pemerintahan Kerajaan Surga sebagai suatu konsep utama yang menjadi panduan untuk mencermati tata ruang ibukota-ibukota kerajaan di Bali. Objek kajian penelitian adalah beberapa pusat kota kerajaan di Bali yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kajian difokuskan pada beberapa aspek kota kerajaan, seperti wujud dan tata letak elemen-elemen arsitektural utama kota, kedudukan raja, konsep pura kerajaan, dan tata ruang wilayah kerajaan secara makro. Data dikumpulkan dengan dua cara utama, yaitu studi kepustakaan dan observasi lapangan. Hasil temuan menunjukkan bahwa pada dasarnya tata ruang pusat kota kerajaan di Bali merupakan representasi dari gambaran imajiner tata ruang dan tata pemerintahan kerajaan surga yang dikenal dalam pandangan Hindu. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa bukti kesetaraan antara keduanya, seperti sumbu pusat wilayah kerajaan di pusat kota, kesetaraan konseptual sosok raja penguasa wilayah dengan Dewa Indra sebagai raja surga, dan relasi yang sinergis puri kediaman raja dengan eksistensi pura kerajaan yang dibangun di dekatnya.
MAKNA-MAKNA FIGUR NAGA DALAM BUDAYA TRADISIONAL BALI I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Forum Arkeologi VOLUME 24, NOMOR 3, NOVEMBER 2011
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2872.803 KB) | DOI: 10.24832/fa.v24i3.305

Abstract