Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS SURAT IZIN SISWA KELAS VII SMP PERTI PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Muriani, Muriani; Chan, Wirsal; Zulfitriyani, Zulfitriyani
Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Wisuda Ke 47, Genap 2013-2014 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background issue in this study is the lack of student interest in learning to write is to write a letter one of them his own license. Students prefer to ask for help to others and ask for help to write a letter permission. It happened because the students in writing including the fear of being wrong in choosing and determining parts and sub-parts of a letter and use proper diction, effective sentences and the use of spelling will be used. Destination this study was to describe the ability of junior high school students of class VII in terms of Padang Perti three aspects. First, the ability to write part of the license. Second, the ability to use diction. Third, the ability to use words effectively in writing to the schools license. This research is quantitative descriptive method. Descriptive method is used to describe the data obtained. The research sample of junior high school students of class VII Perti Padang taken 25% of the amount of each class. The data of this study is to school letters written permission sample with respect to parts and sub-parts of a letter, EYD, and effective sentence. The results illustrate that the ability to write a letter of permission Perti junior class VII Padang in using sections and sub sections permit the semi-official form letter is in good classification, with an average of 80. Terms of use EYD on classification hampr enough, with an average of 49.33, and in terms of effective use of the phrase is in the classification of almost pretty, with an average of 46.66. Based on three aspects of the above, the ability of students using the effective sentence is at 46.66 which is lowest classification and use parts and sub-parts of the permit form the semi-official letter is at the highest classification that is 80 by using quantitative research.
TEACHING READING ON NARRATIVE TEXT BY COMBINING DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) AND NOTE TAKING STRATEGY AT JUNIOR HIGH SCHOOL Muriani, Muriani; Susanti, Rina
Pendidikan Bahasa Inggris Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Bahasa Inggris Genap 2012-2013
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penulisan makalah ini bertujuan untuk membantu guru dalam menyelesaikan salah satu permasalahan yang ada dalam pengajaran membaca pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Selain itu makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaplikasian strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) and Note Taking dalam pemahaman sebuah teks naratif agar siswa tertarik untuk membaca teks Bahasa Inggris.Dalam makalah ini penulis membahas bagaimana pengajaran membaca dengan menggabungan dua strategi yaitu strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dan Note Taking. Penggunaan penggabungan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dan Note Taking dalam pengajaran bahasa Inggris dibagi menjadi beberapa tahapan: Pertama, guru menyiapkan sebuah teks dan membagikannya kepada siswa. Kedua, sebelum siswa membaca teks tersebut siswa disuruh memprediksi apa isi dari teks tersebut berdasarkan judul dan gambar text. Ketiga, setelah siswa membaca text siswa  di minta untuk mendiskusikan isi dari teks tersebut dan membuat catatan atau kesimpulan dari apa yang mereka baca. Berdasarkan hasil diskusi serta penerapannya, Penggabungan strategi Directed Reading Thingking Activity dan Note Taking ini dapat menjadi alternatif bagi guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris, khususnya membaca serta dapat membuat mereka berpikir lebih aktif dan kritis dalam memahami text.
ANALISIS YURIDIS PERKAWINAN SESAMA JENIS YANG DICATATAKAN OLEH PEGAWAI KANTOR PENCATAT SIPIL DAN DINAS KEPENDUDUKAN DKI JAKARTA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Negeri Nomor 481/Pdt.G/2012/ PN.Jak.Sel) Widya Dwi Cahyani; Muriani Muriani
Reformasi Hukum Trisakti Vol. 1 No. 1 (2019): Reformasi Hukum Trisakti
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.379 KB) | DOI: 10.25105/refor.v1i1.7135

Abstract

Suatu perkawinan harus dilaksanakan sesuai persyaratan perkawinan dalam undang-undang perkawinan, Dalam hal persyaratan perkawinan tidak dipenuhi oleh para pihak akan berakibat perkawinan tersebut dapat dibatalkan. Membahas Pembatalan perkawinan, Apakah Perkawinan Sesama Jenis dapat dilakukan pencatatan oleh Pegawai Catatan Sipil dan Dinas Kependudukan DKI Jakarta menurut UU No.1 Tahun 1974? dan Apakah Putusan No.481/Pdt.G/Jak.Sel yang menyatakan tidak sah dan tidak mengikat hukum perkawinan sesama jenis tersebut sudah sesuai dengan UU No.1 Tahun 1974? Untuk membahas permasalahan dilakukan penelitian secara hukum normatif, menggunakan data sekunder, dianalisis secara kualitatif, kesimpulan menggunakan logika deduktif. Berdasarkan analisis, perkawinan yang sah menurut Pasal 2 Ayat (2) UU No.1 Tahun 1974 saja yang dapat dilakukan Pencatatan. Perkawinan sesama jenis bukan perkawinan yang sah menurut UU No.1 Tahun 1974. Dalam isi Putusan Pengadilan No 481/Pdt.G/2012/PN.Jak.Sel menyatakan perkawinan tersebut tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum, karena perkawinan sesama jenis, tidak sesuai dengan azas-azas perkawinan dan ketentuan dalam Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974 serta tidak terpenuhinya syarat sah perkawinan dalam hal kesepakatan para pihak, sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) UU Nomo1 Tahun 1974. Adapula sebab pembatalan perkawinan sesama jenis lainnya karena adanya salah sangka diri terhadap suami/isteri, seperti yang diatur dalam Pasal 27 UU Nomor 1 Tahun 1974.Kata Kunci: Pembatalan Perkawinan, Pencatatan Perkawinan yang dibatalkan.
PENGINTEGRASIAN MEDIASI DALAM PROSES PERADILAN MERUPAKAN UPAYA MEWUJUDKAN TRILOGI ASAS PERADILAN Muriani, Muriani; Ningrum, Rinandu Kusumajaya
Jurnal De Lege Ferenda Trisakti Volume 2, Nomor 2, September 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ferenda.v2i2.21480

Abstract

Settlement of civil disputes through a negotiation process (mediation) in order to achieve peace between the disputing parties is actually regulated in Article 130 HIR/154 RBg, but the implementation of the provisions in these two articles is not yet optimal so it is necessary to optimize it by integrating mediation into the formal judicial process. With this integration, dispute resolution through a negotiation process to achieve peace is expected to be faster, simpler and less costly, so that the principle of simple, fast and low-cost justice can be realized. The problem is whether this integration can realize the trilogy of justice principles (simple, fast and low cost) and whether peaceful resolution of civil disputes can actually be realized. The research method used in this research is normative juridical, using secondary data supported by primary data obtained through interviews. The author concludes that integrating mediation in the formal justice process can realize the principles of simple, fast and low-cost justice, as long as peace is achieved between the disputing parties, but mediation does not by itself achieve peace
Pengolahan Citra Digital Menggunakan Operasi Aritmatika Untuk Perbaikan Kualitas Gambar Grayscale Dengan Menggunakan Matlab muriani, muriani
MUSTEK ANIM HA Vol 13 No 02 (2024): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v13i02.6515

Abstract

Teknologi pengolahan citra terus berkembang didalam berbagai sektor. Dengan adanya perkembangan teknologi pengolahan citra dapat mengubah cara berinteraksi manusia, karena manusia tidak hanya berinteraksi dengan menggunakan teks, tetapi juga menggunakan gambar (citra), karena gambar memiliki karakteristik yang kaya akan informasi, namun citra juga sering mengalami penurunan mutu seperti gambar yang tampak kabur/agak gelap (blurring), maka perlu dilakukan proses pencerahan citra. Proses pencerahan citra pada citra grayscale, dapat dilakukan dengan operasi dasar pada citra yaitu operasi aritmatika menambahkan atau mengurangkan sebuah konstanta yaitu 50 dan 100. Hasil yang diperoleh adalah gambar original ditambahkan 50 maka gambar terlihat terang, grafik histogram menampilkan intensitas kemunculan tidak mendomisasi ke warna terang (warna putih) dan grafik histogram normal (normal brightness).
RANCANG BANGUN ATAP OTOMATIS KOLAM PETERNAKAN IKAN LELE BERBASIS ARDUINO UNO Widyatama, Ahmad Alfian; muriani, muriani
MUSTEK ANIM HA Vol 13 No 02 (2024): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v13i02.6666

Abstract

Di Indonesia teknologi semakin berkembangdalam segala aspek kehidupan. Tidak terkecuali dalam aspek peternakan, khususnya peternak ikan lele. Namun, peternak ikan lele memiliki masalah terhadap cuaca yang ada di Indonesia. Karena Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, sehinga Indonesia disebut sebagai negara tropis. Saat musim kemarau tiba, peternak ikan lele merasa khawatir pada ikan lele yang tidak mampu menerima panas matahari berlebih, begitu juga ketika musim penghujan tiba, dimana kadar asam yang terkandung didalam air hujan dapat mengakibatkan stress bahkan kematian pada ikan lele. Hasil rancang bangun atap otomatis kolam peternakan ikan lele berbasis Arduino uno dibuat secara prototype. Dan diperoleh hasil pada suhu air kolam ikan lele 27℃-30℃ dengan kadar keasaman pada air berkisar di pH 7-8. Pada prinsipnya atap otomatis kolam ikan lele dibuat untuk memudahkan peternak ikan lele dalam menjaga tempertur suhu dan keasaman air kolam ikan lele. Dengan menggunakan motor servo sebagai penggerak pada atap kolam ikan lele.
PENYULUHAN HUKUM DI KECAMATAN SERPONG MENGENAI PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ARBITRASE DAN PERMA Ningrum, Rinandu Kusumajaya; Hasibuan, Laura Erika; Muriani, Muriani; Saleh, Rosdiana; Bustani, Simona
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v6i2.22526

Abstract

Penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau Alternative Dispute Resolution (ADR) semakin diminati masyarakat sebagai solusi atas proses peradilan yang panjang, maha, dan kompleks.  Undang-Undang No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa mengatur mengenai prosedur penyelesaian sengketa diluar pengadilan. Beberapa metode penyelesaian sengketa diluar pengadilan, yaitu konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi dan penilaian ahli. Lima cara metode penyelesaian sengketa ini merupakan bagian dari sistem penyelesaian sengketa non litigasi yang bertujuan untuk mencapai solusi yang lebih cepat, efisien, dan dapat diterima oleh semua pihak yang bersengketa. Mediasi melibatkan pihak ketiga yang netral yang membantu para pihak mencapai kesepakatan secara sukarela. Negosiasi mengutamakan komunikasi langsung antara pihak yang bersengketa untuk menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa melibatkan pihak ketiga. Sementara itu, konsiliasi melibatkan konsiliator yang menengahi dengan memberikan saran dan rekomendasi dalam penyelesaian sengketa. Penyuluhan hukum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai metode penyelesaian sengketa diluar pengadilan guna mengurangi ketergantungan pada proses litigasi.  Penyuluhan hukum yang dilaksanakan di Kecamatan Serpong mendapat respon dan partisipasi yang aktif dari masyarakat dan pemerintah setempat. Evaluasi menunjukan peningkatan pemahaman peserta terhadap manfaat dan prosedur ADR. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat mendorong implementasi ADR secara lebih luas dalam penyelesaian sengketa.