Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Syntax Transformation

Ekspresi Interleukin 1 dan Tumor Necrosis Factor Alpha pada Pemberian Ropivacain Di Sekitar Luka terhadap Proses Penyembuhan Luka Ardiansyah; Arie Utariani; Christrijogo Sumartono; Bambang Pujo Semedi; Imam Susilo
Jurnal Syntax Transformation Vol 2 No 02 (2021): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v2i2.223

Abstract

Luka merupakan gangguan integritas jaringan akibat trauma. Penanganan nyeri pasca trauma yang tidak memadai, seperti pembedahan, akan mengakibatkan gangguan penyembuhan luka. Salah satu faktor penting dalam penyembuhan luka fase akut pada 3 hari pertama adalah ekspresi Tumor Necrosis Factor (TNF) -a dan Interleukin (IL) -1. TNF-a dan IL-1β merupakan dua sitokin inflamasi utama yang bekerja secara sinergis untuk memperkuat respon inflamasi dan memiliki efek mempercepat penyembuhan luka. Nyeri dapat meningkatkan β endorfin oleh kelenjar hipofisis anterior dan mempunyai efek menekan makrofag, sehingga aktivitasnya menurun. Penurunan ini mengakibatkan penurunan aktivitas sitokin yang dilepaskan oleh makrofag seperti TNF-α, IL-1, IL-6, IL-8, TGF β; Sehingga bisa menghambat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh injeksi infiltrasi ropivacaine dalam meningkatkan IL-1 dan TNF-a. ekspresi dalam proses penyembuhan luka. Metode: 24 ekor tikus Wistar jantan dibagi menjadi 2 kelompok (Kelompok Perlakuan (P) dan Kelompok Kontrol (K)), kemudian dibuat luka insisi ketebalan superfisial pada punggung masing-masing tikus. Kelompok kontrol tidak diberikan suntikan infiltrasi ropivacaine, sedangkan kelompok perlakuan diberikan. Setiap kelompok dibagi menjadi 2 sub kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 ekor mencit, diterminasi pada hari ke-3 dan ke-7. Kemudian dilakukan evaluasi histopatologi untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan ekspresi IL-1 dan TNF-a di sekitar jaringan luka sayatan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil: Pemberian infiltrasi ropivacaine pada luka insisi dengan ketebalan superfisial meningkatkan penyembuhan luka yang ditandai dengan peningkatan jumlah ekspresi IL-1 dan TNF-a pada hari ke 3 setelah insisi. Kesimpulan: Suntikan infiltrasi ropivacaine disekitar luka sayatan memiliki efek menguntungkan pada proses penyembuhan luka superfisial tikus Wistar hari ketiga
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Di Tinjau Dari Gaya Belajar Sandi Ardiya Rasitullah; Arie Utariani; Christrijogo Sumartono; Bambang Pujo Semedi; Imam Susilo
Jurnal Syntax Transformation Vol 2 No 02 (2021): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v2i2.224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa yang memiliki gaya belajar berbeda pada soal cerita sistem persamaan linier dua variable di kelas VIII MTs Al – Mu’ ini Sesela. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu studi kasus. Data dikumpulkan dengan instrumen tes, wawancara, dan angket. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 3 orang siswa. Tehnik analisis data untuk tes dan wawancara yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi, sedangkan angket menggunakan tehnik analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian dari analisis hasil tes adalah siswa gaya belajar visual jenis kesalahannya pada tahap memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Siswa gaya belajar auditori jenis kesalahannya pada tahap transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Dan siswa gaya belajar kinestetik jenis kesalahannya pada tahap membaca, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Sedangkan hasil dari analisis wawancara adalah siswa gaya belajar visual jenis kesalahannya pada tahap memahami, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Siswa gaya belajar auditori jenis kesalahannya pada tahap memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban. Dan siswa gaya belajar kinestetik jenis kesalahannya pada tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban.