Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Evaluasi Skala Pelayanan Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Di Kota Batu Santoso, Joko; Suhardjono, Suhardjono; Hariyani, Septiana
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.566 KB)

Abstract

Studi evaluasi skala pelayanan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Batu dengan analisis diskriptif kondisi eksisting 11 sekolah SMK dengan Permendiknas Standar sarana dan prasarana SMK/MAK Tahun 2008. Hasil yang diperoleh dari studi penelitian 11 SMK di Kota Batu, 3 SMK Negeri dan 8 SMK Swasta dengan berbagai 32 Kompetensi Keahlian, kondisi prasarana pendidikan dengan lahan terluas adalah SMKN 2 seluas 10.500 m2, sedangkan luas lahan terkecil adalah SMK Islam Batu seluas 730 m2. Untuk pelayanan lahan dan bangunan memenuhi lahan, aksesibilitas mudah, menyediakan ruang yang sesuai standar, memiliki ketersediaan listrik minimal 2200 watt dan kondisi bangunan tidak membahayakan yaitu terdapat 18% SMK di Kota Batu tingkat pelayanan akan lahan rendah, 18% tingkat pelayanan akan lahan sangat tinggi, sedangkan 55% memiliki tingkat pelayanan cukup, dan 9% memiliki tingkat pelayanan lahan dan bangunan tinggi. Tingkat Pelayanan prasarana umum terdiri; Ruang Kelas, Perpustakaan dan Laboratorium Biologi, Kimia, IPA, Komputer, Bahasa dan Gambar Teknik SMK Kota Batu 73% Rendah, sedang 18 % dan 9% sangat rendah.Tingkat Pelayanan Ruang pembelajaran Penunjang 27% rendah, 64% sedang dan 9% tinggi. Rata-Rata tingkat pelayanan prasarana 11 SMK di Kota Batu sedang, dan satu SMK pelayanan prasarana tinggi yaitu SMK Islam Batu. 11 Kepala sekolah SMK di Kota Batu menyampaikan evalusi diri prasarana sekolah, Dinas Pendidikan Kota Batu menindaklanjuti dan mengevaluasi secara mendalam sesuai renstra Dinas Pendidikan Kota Batu untuk memenuhi standar pelayanan minimal SMK. 
Faktor yang Mempengaruhi Harga Lahan di Kawasan Khusus Kota Baru Berbasis Industri dan Pusat Kota Samarinda Mayasari, Karina; Surjono, Surjono; Hariyani, Septiana
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengertian nilai lahan atau land value, ialah pengukuran nilai lahan yang didasarkan kepada kemampuan lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi ekonomis. Sedangkan harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu. Perbedaan harga lahan yang ada di pasaran Kota Samarinda saat inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, khususnya pada Kecamatan Palaran (kawasan khusus kota baru berbasis industri) dan Kecamatan Samarinda Ilir (kawasan pusat kota Samarinda). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga lahan pasaran di wilayah studi dan bagaimana faktor-faktor tersebut dalam pembentukan pemodelan harga lahan dan NJOP di kedua kecamatan yang memiliki karakteristik yang berbeda ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mengetahui karakteristik harga lahan berdasarkan variabel yang mempengaruhi harga lahan di wilayah studi dengan menggunakan analisis crosstabs dan uji test chisquare pada crosstabs. Hasil analisis menunjukkan bahwa diketahui variabel yang memiliki hubungan dengan harga lahan secara signifkan di Kecamatan Samarinda Ilir adalah jenis guna lahan, status kepemilikan lahan, jarak ke pusat kota, kelas jalan, tipe perkerasan jalan, dan jumlah rute angkutan umum yang lewat. Dan variabel yang memiliki hubungan dengan harga lahan secara signifkan di Kecamatan Palaran adalah luas lahan, jenis guna lahan, status kepemilikan lahan, jarak ke pusat kota, kelas jalan, tipe perkerasan jalan, dan jumlah rute angkutan umum yang lewat.Kata kunci : harga lahan, NJOP, pemodelan harga lahan, Kota Samarinda.
Strategi Penerapan Sumur Resapan sebagai Teknologi Ekkodrainase di Kota Malang (Studi Kasus : Sub DAS Metro) Wahyuningtyas, Ayu; Hariyani, Septiana; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem drainase yang selama ini diterapkan (konvensional), yaitu sistem pematusan kawasan dari genangan air dengan secepatnya membuang ke sungai telah dinilai kurang tepat. Hal ini dikarenakan sungai akan menerima beban yang melampaui kapasitasnya dan akan menurunkan kesempatan bagi air untukmeresap ke dalam tanah. Perencanaan drainase seharusnya memperhatikan fungsinya sebagai prasarana yang berlandaskan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penanganan baru berupa konsep ekodrainase yang berkaitan dengan usaha konservasi smber daya air, dengan prinsip mengendalikan air hujan supaya lebih banyak yang meresap ke dalam tanah. Sub DAS Metro dipilih sebagai wilayah studi dikarenakan memiliki jumlah permasalahan terkait sistem drainase, yaitu sebesar 45% lebih besar dibandingkan dengan Sub DAS-Sub DAS lain di Kota Malang. Adanya penelitian Strategi Penerapan Sumur Resapan sebagai Teknologi Ekodrainase di Kota Malang (Studi Kasus: Sub Das Metro) bertujuan untukmengembangkan konsep ekodrainase dengan mengevaluasi sistem drainase Sub Das Metro melalui perbandingan dengan dan tanpa (with and without) konsep ekodrainase dengan mensimulasikan teknologi sumur resapan. Metode yang digunakan dalam analisis drainase ini adalah metode rasiional termodifikasi, sedangkan untuk analisis sumur resapan menggunakan formula Sunjoto. Hasil dari analisis terssebut berupa perbandingan keefektifan antara kedua sistem drainase di Sub DAS Metro. Berdasarkan hasil pemodelan, diketahui bahwa sumur resapan telah mampu meresapkan air yang ditandai dengan debit pengaliran yang masuk ke dalam saluran menjadi berkurang. Hal ini menandakan bahwa sumur resapan dinilai efektif untuk diterapkan. Hasil dari penelitian ini adalah arahan pengembangan dan perencanaan drainase yang ramah lingkungan dengan dasar pembangunan berwawasan lingkungan untuk diterapkan di Kota Malang, khususnya Sub DAS Metro.Kata kunci: Sistem drainase, Ekodrainase, Sub DAS Metro
Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kota Kediri Yogiesti, Viradin; Hariyani, Septiana; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan konsekuensi dari semua aktifitas yang dilakukan manusia. Apabila tidak terdapat kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sampah, sampah dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Masalah pengelolaan sampah juga terjadi di Kota Kediri. Timbunan sampah yang selalu bertambah tiap tahunnya, menyebabkan banyak permasalahan terjadi di Tempat Pembuangan Akhir. Pengolahan sampah sudah dilakukan pemerintah setempat sejak tahun 2008 . Usaha tersebut dengan membangun unit komposter dengan partisipasi masyarakat. Namun pada aplikasinya masyarakat tidak terlibat secara langsung karena mereka beranggapan pengelolaan persampahan ini adalah tanggung jawab pemerintah. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi kinerja operasional pengelolaan sampah pada unit komposter di Kota Kediri dengan menggunakan analisa kinerja unit komposter baik oprasional ataupun non-operasional, analisis tingkat partisipasi masyarakat dan analisis multidimensional scaling (MDS) . Berdasarkan hasil analisis multidimensional scaling (MDS) menghasilkan jenis pengolahan sampah yaitu komposting dan daur ulang kertas. Setelah proses analisis menghasilkan arahan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat Kota Kediri sesuai dengan jenis pengolahan sampah yang dipilih masyarakat yaitu komposing dan daur ulang kertas.Kata kunci: pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat, pengelolaan sampah terpadu
IDENTIFIKASI BENTUK STRUKTUR RUANG KOTA BATU Setyono, Deni Agus; Hariyani, Septiana; Surya Haryani, Bunga Adelia
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2019.011.02.5

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Batu terus meningkat sebesar 0,83% atau sekitar 1.678 pada tahun 2016 ke 2017. Peningkatan ini menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang yang dibuktikan dalam Kota Batu Data dengan adanya perubahan fungsi guna lahan dari yang semula lahan pertanian menjadi lahan non pertanian seperti perumahan dan sarana guna memenuhi kebutuhan penduduk sebesar 10.169 Ha berdasarkan data Kota Batu Dalam Angka Tahun 2017. Adanya perubahan jumlah penduduk dan perubahan penggunaan lahan dapat menyebabkan perubahan bentuk struktur ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk struktur ruang Kota Batu. Analisis yang digunakan dalam penelitian dalam identifikasi bentuk struktur ruang adalah kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, kepadatan jaringan jalan, indeks sentralitas, indeks beta, indeks entropi, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Sedangkan analisis untuk identifikasi pola pergerakan adalah analisis MAT yang digambarkan melalui gambar desire line. Hasil identifikasi bentuk struktur ruang Kota Batu merupakan bentuk monosentris dengan 1 pusat pelayanan di Zona 1, 2 sub pusat di zona 3 dan 9, serta zona lain merupakan sub-sub pusat.
Manajemen Lalu Lintas Jalan Brigjen Hasan Basri - Jalan S. Parman Kota Banjarmasin Rosanti, Rossy; Hariyani, Septiana; Kurniawan, Eddi Basuki
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Brigjen Hasan Basri-Jalan S. Parman merupakan salah satu jalan utama yang melintas di dalam Kota Banjarmasin dengan hirarki arteri sekunder yang mempunyai peran dan fungsi penting karena merupakan satu-satunya jalan yang digunakan untuk lalu lintas dua arah yang menghubungkan pusat Kota Banjarmasin (Kecamatan Banjarmasin Tengah) dengan Kecamatan Banjarmasin Utara, dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja jalan, pengaruh pembangunan jalan alternatif terhadap tingkat pelayanan jalan untuk kemudian merumuskan alternatif penanganan masalah melalui manajemen lalu lintas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif evaluatif meliputi analisis sistem transportasi, tingkat pelayanan jalan, plat matching. Analisis tingkat pelayanan jalan with-without jalan alternatif untuk mengetahui pengaruh jalan alternatif terhadap kinerja jalan dan analisis alternatif penanganan masalah melalui manajemen lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ruas Jalan Brigjen Hasan Basri-Jalan S. Parman mencapai puncak (peak hour) pada hari efektif di pagi hari pukul 07.00-08.00. Tingkat pelayanan jalan segmen I bernilai D dengan DS mencapai 0,760 smp/jam (utara) dan bernilai C dengan DS mencapai 0,670 smp/jam (selatan). Tingkat pelayanan jalan segmen II bernilai D dengan DS mencapai 0,830 smp/jam (utara) dan 0,780 smp/jam (selatan). Tingkat pelayanan jalan segmen III bernilai E dengan DS mencapai 0,930 smp/jam (utara) dan 0,950 smp/jam (selatan). Tingkat pelayanan jalan segmen IV bernilai E dengan DS mencapai 0,910 smp/jam (utara) dan 0,950 smp/jam (selatan). Adanya rencana pembangunan jalan alternatif dalam pengalihan arus menerus kendaraan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ruas Jalan Brigjen Hasan Basri-Jalan S. Parman karena hanya dapat menurunkan derajat kejenuhan rata-rata sebesar 1,79%. Penanganan masalah melalui manajemen lalu lintas meliputi skenario penambahan lebar jalan, pelarangan parkir on street, penertiban aktivitas angkutan umum, penertiban PKL, dan pengaturan arus menerus kendaraan berat melalui jalan alternatif untuk meningkatkan kinerja jalan.Kata kunci : Manajemen lalu lintas, Tingkat Pelayanan, Jalan Alternatif
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Dalam Menggunakan Moda Mass Rapid Transit (MRT) Kota Jakarta Sembada, Mochamad Trias; Hariyani, Septiana; Setyono, Deni Agus
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.02.1

Abstract

DKI Jakarta selain merupakan Ibukota Negara Indonesia juga menjadi pusat bisnis dan pemerintahan dengan jumlah penduduk mencapai 10.374.235 jiwa dan kepadatan penduduk mencapai 15.663 orang per . Dinamika kota-kota besar dengan karakter pertumbuhan penduduk dan kepadatan lalu lintas yang tinggi membuat kebutuhan terhadap pengembangan sistem transportasi terutama transportasi massal cepat (Mass Rapid Transportation-MRT) menjadi cukup besar. Selain itu, pengembangan sistem transportasi ini juga untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus mengalami peningkatan sedangkan sistem moda shares angkutan umum cenderung mengalami penurunan hingga 3% sejak tahun 2002. Saat ini, terdapat upaya pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan dan berbasis rel berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010-2030. Berkaitan dengan kondisi tersebut perlu adanya kajian terhadap penilaian pelayanan transportasi umum guna menarik masyarakat dalam menggunakannya agar permasalahan lalu lintas yang ada dapat terselesaikan. Tujuan penelitian ini antara lain adalah mengetahui karakteristik masyarakat yang memiliki preferensi dalam menggunakan moda MRT dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistic deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil analisa diketahui masyarakat yang memiliki preferensi untuk menggunakan moda MRT sebesar 98% dengan karakter sebagian besar berjenis kelamin Laki-laki, rentang usia 25-35 Tahun, jenis pekerjaan pegawai swasta, dan tingkat penghasilan ≥Rp.4.000.000. Tujuan perjalanan menuju perkantoran, dan memiliki keperluan perjalanan untuk bekerja. Selanjutnya dari analisis faktor dihasilkan 17 kelompok faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT, dengan kelompok faktor nomor 1 yang memiliki tingkat variasi eigen value tertinggi.  Kata kunci: Preferensi, Analisis Faktor, Mass Rapid Transit
Kinerja dan Rute Pelayanan Angkutan Kota di Kawasan Perkotaan Lumajang - Kabupaten Lumajang Achadiyah, Ira Rachmani; Kurniawan, Eddi Basuki; Hariyani, Septiana
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang memiliki permasalahan kinerja dan rute pelayanan dikarenakan semakin menurunnya jumlah penumpang sehingga trayek yang ada (yaitu 7 trayek) disusutkan menjadi tiga trayek pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan Kadinhub Kabupaten Lumajang dengan SK No. 551. 21/ 332/ 427. 37/ 2003 tentang Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Lumajang hingga menjadi satu trayek pada saat survei dilaksanakan (Mei 2009). Selain itu masih terdapat guna lahan potensial yang belum terlayani oleh jasa angkutan kota. Pada kondisi eksisting, angkutan kota mengalami penumpukan trayek yang disebut overlap rute. Kondisi overlap mempengaruhi kinerja operasional angkutan kota yang nantinya akan berpengaruh pada kenyamanan penumpang. Penelitian kinerja dan rute pelayanan angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang-Kabupaten Lumajang untuk mengavaluasi angkutan kota baik dari sisi kinerja operasional, finansial dan rute/ trayek.Hasil dari analisis kinerja operasional (faktor muat, waktu antara, waktu tunggu keberangkatan, waktu perjalanan dan kecepatan kendaraan) angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002, rata-rata masih berada di bawah standar. Untuk kinerja finansial, diperoleh hasil bahwa rata-rata biaya operasi kendaraan (BOK) per hari sebesar Rp. 161.704,29,- dan pendapatan pemilik angkutan per hari sebesar Rp. 27.295,72 bila dihitung berdasarkan tarif yang berlaku saat ini (tahun 2009). Sedangkan berdasarkan hasil dari pemilihan rute dengan memakai model all or nothing dan stokastik dihasilkan rute rekomendasi untuk agkutan kota. Selanjutnya hasil analisis tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat rekomendasi dalam upaya peningkatan kinerja dan rute pelayanan angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang.Kata kunci: Angkutan kota, Kinerja operasional, Kinerja finansial, Rute pelayanan
Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih Berkelanjutan Berbasis Masyarakat (Studi Kasus: Modal Sosial dalam Pengelolaan Sumber Air di Hutan Bambu Desa Sumbermujur, Lumajang) Rindang Alfiah; Ismu Rini Dwi Ari; Septiana Hariyani
Rekayasa Sipil Vol 11, No 3 (2017)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.765 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil/2017.011.03.4

Abstract

Development has a purpose to improve the standard of living. The government began to apply the concept of sustainable development through the SDG's programme which integrates economic development with the socio-cultural and environmental aspects. This study aims to identify the participation (social capital) of Sumbermujur Village community on the activities of conservation that can maintain the quality and quantity of the Sumber Deling springs. The method used is social network analysis based on three measures of rate of participation, density and centrality. The results showed that the values showed moderate and low participation rates with high density and centrality values with some actors in the network. this is quite good because it can help in the development of water management.
Perencanaan Partisipatif Tanggap Darurat Bencana Tsunami Di Pesisir Selatan Watulimo, Trenggalek Fadly Usman; Septiana Hariyani; Fadhilatus Shoimah
TATALOKA Vol 23, No 1 (2021): Volume 23 No. 1, February 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.1.138-150

Abstract

The research aims to mapping the tsunami-prone areas in Watulimo District using numerical simulation methods and spatial analysis as well as compiling tsunami response planning by determining shelters and evacuation routes in a participatory manner according to the characteristics of residents local wisdom of Watulimo District using weighting analysis and network analysis with ArcGIS. The most prone area to tsunami is Prigi Village because it has the lowest topography compared to the other two villages. Determination of shelter is carried out by considering the building function, number of floors, building area, building capacity, distance from the coastline, location from the road, and building construction. Public facilities with the number of floors >1 such as flat, trade facilities; religious facilities; educational facilities; government facilities; as well as health facilities in Watulimo District can be used as shelters during tsunami. Based on the analysis, the shelters obtained can accommodate the population in tsunami-prone areas. The evacuation route can be determined by considering the distance, road width, road conditions, road class, and travel time to obtain the fastest route from settlement to the nearest shelter. The evacuation routes that can be used in Watulimo District are the existing roads. However, there is a need for road repairs in damaged/ potholed road conditions, road widening, adding new roads to facilitate the evacuation process of disaster victims to the shelter, and carrying out routine road maintenance on roads that will be used as evacuation routes, so that these roads are always in good condition.