Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MODEL PROGRAM PENDIDIKAN GURU PRAJABATAN: DARI PENGHAPUSAN AKTA IV MENUJU SERTIFIKAT PROFESI Priadi Surya
Dinamika Pendidikan Vol 21, No 01 (2014): Dinamika Pendidikan No 1, Th XXI Mei 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.893 KB)

Abstract

Tidak ada penyelenggaraan program pendidikan profesi guru prajabatan yang secara mapan dan masif pasca penghapusan Akta IV. Guru prajabatan yang lulus dari jenjang sarjana tidak lagi memegang Akta IV ketika di sisi lain kesempatan mengikuti pendidikan profesi guru pun belum ada. Terdapat kekosongan program dan  lisensi  mengajar  bagi  guru  prajabatan.  Maka  bermunculan  model-model program pendidikan guru prajabatan yang berperan memperkuat kompetensi guru pada masa pasca penghapusan Akta IV dan belum terselenggarakannya pendidikan profesi guru. Beberapa alternatif model program pendidikan guru prajabatan pada jenjang S1 adalah sebagai berikut. Model pertama, program mayor ganda sarjana pendidikan ditambah ilmu murni. Model kedua, program mayor ganda sarjana ilmu murni ditambah sarjana pendidikan. Model ketiga, program mayor dan gelar ganda sarjana pendidikan dari minimal dua perguruan tinggi berbeda. Model keempat, program Sarjana Pendidikan mayor-minor.   Kata kunci: program pendidikan guru, pendidikan profesi guru, prajabatan
Kritik terhadap internasionalisasi pendidikan tinggi ala kebijakan politik the New Southbound Taiwan Priadi Surya
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): September
Publisher : Faculty of Education, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jamp.v9i2.42586

Abstract

Artikel ini merupakan telaah kritis terhadap internasionalisasi pendidikan tinggi ala kebijakan politik the New Southbound Taiwan. Tujuan studi kepustakaan ini adalah (1) mendeskripsikan politik internasionalisasi pendidikan tinggi Taiwan; (2) membangun kritik terhadap politik internasionaliasi pendidikan tinggi Taiwan; (3) membangun gagasan implementasi politik internasionalisasi pendidikan tinggi di negara-negara berkembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan berupa re-interpretasi pemikiran dalam artikel kunci terpilih dan pembangunan gagasan oleh peneliti dengan mendasarkan kepada kajian literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Taiwan menjalin kerjasama pendidikan tinggi dengan negara-negara yang terletak di bagian selatan, yang terutama ditempuh melalui mobilitas mahasiswa internasional dari dan ke dalam Taiwan; (2) pilihan politik internasionalisasi pendidikan tinggi Taiwan diindikasikan sebagai upaya dominasi Taiwan kepada negara-negara lain, dan upaya menghimpun sumber daya manusia berbakat untuk menggerakkan pembangunan berbagai sektor di Taiwan; 3) gagasan internasionalisasi pendidikan tinggi di negara-negara berkembang: (a) optimalisasi hubungan multilateral regional; (b) mahasiswa Indonesia studi di luar negeri; (c) peningkatan perguruan tinggi bertaraf internasional; dan (d) pendirian perguruan tinggi asing di negara-negara berkembang.
PROFESIONALISASI PENGAWAS PENDIDIKAN DALAM KONTEKS OTONOMI DAERAH Surya, Priadi
Jurnal Aspirasi Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.991 KB) | DOI: 10.46807/aspirasi.v2i2.441

Abstract

Educational supervisor is a professional position that is intended to provide professional development. It is supporting the principals, teachers, and school institutions. Supervisor provides the supervision of academic, administrative and managerial to the education unit. Supervisor must have the competencies of personality, managerial supervision, supervision of academic, evaluation of education, research and development and social competence. Regional autonomy provides flexibility of creation in school management. Supervisor is assisting the school principal and teachers to develop educational programs that based on their self-environment as well as potential insight of the institution into the international relations. The main model which proposed by the ministry of education in the context of regional autonomy is the School Based Management (SBM) and the implementation of the Education Unit Level Curriculum (EULC).
Comparison of Student and Class Projection Methods in Indonesia Primary and Secondary Education Utomo, Kunto; Surya, Priadi
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 58 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v58i1.89657

Abstract

Accurate planning in education requires reliable student and class size projections to anticipate resource needs, address challenges and ensure education quality. This study aims to respond to the need to evaluate various projection methods to identify the most effective approach in estimating student and class size in educational institutions in Indonesia, while assessing the effectiveness of eight different methods in projecting student and class size. The method used is comparative research with quantitative analysis techniques.  The subjects of this study were the number of students and study groups from the 2019/2020 to 2022/2023 academic years in all provinces in Indonesia, then assessed the accuracy of each projection method for the 2023/2024 academic year and the first semester of 2024/2025, Secondary data collection was obtained through the Ministry of Education and Culture's Dapodik website. Data analysis was conducted through inferential statistical analysis. Accuracy assessment was conducted by calculating the error rate using MAPE to evaluate the effectiveness of each method in forecasting the number of students and study groups. Furthermore, each method was given a score to obtain an order based on the level of accuracy. The results of this study reveal that the order of the most accurate methods of projecting the number of students is Naive Forecasting, Autoregressive Integrated Moving Average, Linear Regression, Simple Exponential Smoothing, Moving Average, Holt's Method, Linear Regression, Autoregressive Integrated Moving Average, Naive Forecasting, Autoregressive, Autoregressive Moving Average, Moving Average, and finally Simple Exponential Smoothing. The results of this research are expected to help anticipate student growth and formulate more efficient, sustainable, and equitable education resource allocation strategies.
Managing Character Education for Students with Special Needs: A Framework of Planning, Organizing, Implementation and Evaluation Mala, Rohmanur; Surya, Priadi; Tarso; Soswanto, Deny Hadi
Itqan: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan Vol. 16 No. 1 (2025): Itqan: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/itqan.v16i1.5998

Abstract

This study explores the implementation of character education at SD Muhammadiyah Pulokadang for students with Special Educational Needs (SEN). Using a qualitative case study design, this analysis examines how character education is planned, organized, implemented, and evaluated within an inclusive elementary school setting. Data were gathered through direct observation, semi-structured interviews with school leaders and teachers, and analysis of school documents. Thematic analysis revealed that the school incorporates 18-character values, adapted to the local context, into all learning modules and daily routines. Character education is carried out through modelling, habituation, and reinforcement, supported by a dual-homeroom teacher model and differentiated instruction across regular, intensive, and transitional classes. Regular evaluations, aligned with continuous improvement principles, help monitor students’ character development and inform program refinement. The findings highlight how inclusive management strategies and adaptation to local contexts can effectively support character education for SEN students. This framework offers practical insights that may be replicated or adapted by other inclusive schools aiming to strengthen character education.
Penguatan Manajemen Sekolah dalam Implementasi Platform Merdeka Mengajar Rahmawati, Tina; Raharja, Setya; Surya, Priadi; Herawati, Endang Sri Budi; Sukirjo, Sukirjo
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i3.2352

Abstract

Platform Merdeka Mengajar merupakan instrumen yang dikembangkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih mandiri dan sesuai dengan konteks sekolah. Dalam rangka memastikan keberhasilan implementasi platform ini, dibutuhkan penguatan kapasitas manajerial. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan manajemen sekolah dalam implementasi platform merdeka mengajar bagi Kepala Sekolah. Peserta pelatihan adalah Kepala Sekolah dan Tim Pengembang Sekolah Dasar di Kapanewon Girimulyo dan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo sebanyak 50 orang. Materi dalam pelatihan ini adalah tentang perencanaan berbasis data dan Penyusunan Rencana Kerja Sekolah berbasis data (Rapor pendidikan) dan Pengelolaan kinerja guru & Kepala Sekolah melalui aplikasi E-Kinerja. Metode dalam pelatihan meliputi ceramah, diskusi kelompok, dan simulasi melalui aplikasi PMM dengan tujuan memberikan pengalaman langsung kepada peserta. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kepala sekolah dan tim pengembang untuk menggunakan informasi dari rapor Pendidikan sebagai acuan penyusunan rencana kerja sekolah. Pemahaman peserta terkait pengelolaan Kinerja guru & Kepala sekolah melalui aplikasi E-kinerja juga semakin baik. Peserta memahami langkah pengelolaan kinerja Guru & Kepala Sekolah di PMM, Tahapan pengerjaan Pengelolaan Kinerja, serta Tahapan penilaian dalam Pengelolaan Kinerja.
Dampak Kepemimpinan Digital Kepala Sekolah terhadap Integrasi Teknologi Guru di Sekolah Dasar Kasim, Meilani; Surya, Priadi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikdasmen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v10i1.5662

Abstract

Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang krusial dalam mengarahkan dan memfasilitasi penggunaan teknologi di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kepemimpinan digital kepala sekolah dengan integrasi teknologi oleh guru. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif ini mengambil data melalui survei dari sampel yang terdiri dari 32 kepala sekolah dan 61 guru di Kabupaten Bone Bolango. Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki kepemimpinan digital yang tinggi, khususnya dalam aspek kepemimpinan visioner dan pengembangan profesional, yang berdampak positif pada penggunaan teknologi oleh guru, terutama dalam komunikasi dan administrasi. Meskipun demikian, tantangan terkait kompetensi digital guru dan infrastruktur teknologi masih menjadi hambatan utama. Penelitian ini menegaskan bahwa kepemimpinan digital kepala sekolah memegang peran penting dalam mendukung adopsi teknologi oleh guru. Namun untuk meningkatkan efektivitasnya diperlukan peningkatan pelatihan digital dan peningkatan infrastruktur teknologi di sekolah
KELUARGA DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA DAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA Surya, Priadi
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol. 1 No. 1 (2014): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.356 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.011.01

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji dukungan keluarga dalam pembiayaan pendidikan tinggi bagi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa dan Pendidikan Bahasa Jawa. Biaya mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Sumber data adalah mahasiswa semester empat Pendidikan Seni Rupa Kelas A, Pendidikan Seni Rupa Kelas B, dan Pendidikan Bahasa Jawa Kelas A pada Fakltas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan survey deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mejawab (1) berapa banyak uang keluarga yang dialokasikan untuk membiayai pendidikan mahasiswa, dan (2) berapa banyak mahasiswa yang didukung penuh oleh orang tuanya?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rata-rata total biaya selama empat semester sebesar 31,8 juta rupiah (Pendidikan Seni Rupa Kelas A), 47,9 juta rupiah (Pendidikan Seni Rupa Kelas B), dan 45,7 juta rupiah (Pendidikan Bahasa Jawa Kelas A); (2) persentase mahasiswa yang dibiayai penuh oleh orang tua adalah 77,42% pada mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Kelas A, 65,52% pada mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Kelas B, dan 60% pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa Kelas A. Kata Kunci: keuangan keluarga, pembiayaan, mahasiswa, biaya Abstract This study concerns on family supports the financing of university students whos are study at the Art Education and Javanese Language Education programme. The costs are including tuition fee and living cost. The data was collected from the fourth semester students of Art Education A, Art Education B, and Javanese Language Education A Faculty of Art and Languages, Yogyakarta State University, Indonesia. Quantitative is used as the main approach which is using descriptive survey as the research method. This research purposes are to answer (1) how much money which is allocated as the financial support by students’ family? (2) how many students who are fully supported by their parents? The results show that (1) the averages of total four semester student cost are Rp31.8 million (Art Education A), Rp47.9 million (Art Education B), and Rp45,7 million (Javanese Language Education A); (2) 77.42% Art Education A students are fully funded by their parents, 65.52% Art Education B students are fully funded by their parents, and 60% Javanese Language Education A students are fully funded by their parents. Keywords: family financing, funding, university students, cost.
Government Direction on the Vocational School’s Performance Evaluation in Indonesia and Malaysia: Some Notes from Islamic Education’s Perspective Purwanto, Nurtanio Agus; Yuliana, Lia; Surya, Priadi; Suharyadi, Aris; Mat Nashir, Irdayanti; Abullah Kamal, Siti Soraya Lin; Darmadji, Ahmad
Millah: Journal of Religious Studies Vol. 23, No. 1, February 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol23.iss1.art11

Abstract

The vocational high school principal is a determining factor for the progress or failure of a school. Therefore, the principal's performance evaluation must be optimal. This study explores the government direction on this performance evaluation in two neighboring countries: Indonesia and Malaysia. The research method uses a qualitative approach, by interviewing both school supervisors and principals, and analyzing documents. The steps are 1) collection of resources through multi techniques; 2) reducing data with the aim of simplifying and categorizing data; 3) presenting data in the form of qualitative descriptions; 4) drawing conclusions and 5) compiling research reports and formulate comparative research findings. For Indonesia, once a year, the School Supervisor and a team from the Education Office in Indonesia are responsible for carrying out the review of the performance of the principals of vocational schools. The current evaluation of the principal of a vocational high school in Malaysia is a component of the overall review of the school's performance. Standard of Educational Quality in Malaysia is the name given to this evaluation, and it has been in effect since 2017. Standard 1 Kepemimpin is the most important benchmark to consider in relation to principal performance (Leadership). The performance evaluation in Indonesia seems still separated from school performance evaluation or accreditation. Although each evaluation scheme has its own format and purposes, the implementation could be made in such a concurrent time. Meanwhile in Malaysia, the principal performance is likely one of the evaluated aspects in the school performance evaluation (SKPM), especially Standard 1 Kepemimpinan (leadership) and Standard 2 Pengurusan Organisasi (organization management).
Pelatihan Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi SMP Muhammadiyah Kabupaten Sleman Herawati, Endang Sri Budi; Surya, Priadi; Mustofa, Zaenal
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v4i3.924

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran sangat penting untuk mengoptimalkan kompetensi guru dalam menerapkan metode pengajaran yang inovatif dan efektif, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Selain itu penguasaan metode pengajaran interaktif   juga penting bagi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Peserta kegiatan adalah guru SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dan SMP Muhammadiyah 1 Tempel sebanyak 30 orang. Pelatihan mencakup berbagai aspek seperti pengelolaan kelas, penerapan model pembelajaran berdiferensiasi, serta penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi kelompok, dan simulasi, yang bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada peserta. Hasil pelatihan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa. Guru mampu mengelola kelas dengan baik, menerapkan diferensiasi dalam pembelajaran sesuai profil belajar siswa, serta memanfaatkan teknologi baik sebagai media dalam pembelajaran maupun evaluasi belajar siswa (menggunakan Google Forms, Kahoot, quizizz, wordwall). Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan guru-guru mampu menerapkan praktik pembelajaran yang lebih berkualitas dan meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan.