Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penyakit Gagal Ginjal Kronis Stadium 5 Berdasarkan Determinan Umur, Jenis Kelamin, dan Diagnosa Etiologi di Indonesia Tahun 2018 Nasution, Syahrul Hamidi; Syarif, Syahrizal; Musyabiq, Sofyan
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 4, No 2 (2020): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v4i2.2885

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronik telah menjadi isu yang sangat penting dalam beberapa tahun terakhir karena frekuensinya meningkat dan tingginya biaya yang ditimbulkannya semakin dilihat sebagai masalah kesehatan masyarakat utama yang terkait dengan kematian dini yang berkaitan dengan implikasi sosial dan ekonomi yang penting. Selain diagnosis dan deteksi dini, pengetahuan terkait penyakit gagal ginjal kronik (GGK) berdasarkan determinan umur, jenis kelamin, dan diagnosa etiologi di Indonesia tahun 2018 ini dapat dijadikan bahan/bukti ilmiah dalam perencanaan, pelaksanaan program, evaluasi program, dan menentukan skala prioritas pada program pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal kronik di Indonesia yang merupakan tujuan dilakukannya penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur riview. Populasi target adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik stadium 5 di Indonesia. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik stadium 5 yang terdata di kumpulan data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2018. Sampel penelitian ini adalah seluruh (total sampling) pasien gagal ginjal kronik stadium 5 yang terdata di kumpulan data Indonesian Renal Registry tahun 2018.Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2020 dengan menggunakan data IRR tahun 2018. Berdasarkan data IRR 2018 jenis kelamin laki-laki merupakan pasien GGK terbanyak sebesar 57% (36.976) dan perempuan sebesar 43% (27.608). Determinan usia, kelompok usia ≤44 tahun sebanyak 26,04% dan kelompok usia ≥45 tahun merupakan yang terbanyak sebesar 73,96%. Berdasarkan diagnosa etiologi, hipertensi merupakan yang terbanyak dan menempati urutan pertama sebesar 36%, diikuti nefropati diabetik 28%, tidak diketahui 12%, glomerulopati primer 10%, lain-lain 5%, pielonefritis kronik 3%, nefropati obstruktif 3%, nefropati asam urat, ginjal polikistik, dan nefropati lupus masing-masing sebesar 1%. Kesimpulan kelompok usia ≥45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki hipertensi merupakan determinan terbanyak pasien GGK di Indonesia tahun 2018.Kata Kunci : Gagal ginjal kronik stadium 5, Indonesian Renal Registry, penyakit gagal ginjal kronik,.
Diagnosis dan Tatalaksana Psoriasis Muhammad Rafi Eka Putra; Dwi Indria Anggraini; Syahrul Hamidi Nasution; Hendra Tarigan Sibero
Medula Vol 13 No 2 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i2.656

Abstract

Psoriasis is a chronic skin inflammation characterized by clear erythematous plaques, rough scales, and layered silvery white plaques, especially on the elbows, knees, scalp, back, umbilicus, and lumbar region. 125 million people worldwide have psoriasis, with prevalence varying in different countries. Psoriasis has a prevalence of 1% to 3% in Europe and the United States. Psoriasis is a disease caused by an autoimmune condition. The diagnosis of psoriasis can be made based on the clinical picture. The physical examination should include examination of the primary lesion and other common areas affected by psoriasis including the scalp. A family history should be asked to support the diagnosis. The diagnosis can also be established by the presence of candle drip phenomenon, auspitz and kobner (isomorphic) which are symptoms of psoriasis. In addition, a histopathological examination can also be performed with a picture of hyperkeratosis, parakeratosis, acanthosis, Munro's abscess, papillomatosis and vasodilatation subepidermis. Psoriasis therapy is given topically in mild degrees and systemic therapy and phototherapy are given in moderate to severe psoriasis. Topical therapy that can be given is corticosteroids, vitamin D analogues, retinoids, TAR (LCD 3-10%), keratolytics (salicylic acid), and emollients. Systemic therapy used in moderate to severe cases includes acitretin, methotrexate, cyclosporin. Commonly used autotherapy in the treatment of psoriasis are narrowband ultraviolet B (NB-UVB), broadband ultraviolet B (BB-UVB), and topical 8-methoxypsoralen and UVA (PUVA).
Penatalaksanaan Holistik Laki-laki Usia 22 Tahun Dengan Dermatitis Kontak Alergi Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga: Sebuah Laporan Kasus Canthika Hairil, Nabilla Ayu; Pratiwi, Dian; Nasution, Syahrul Hamidi
Medula Vol 14 No 4 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i4.1040

Abstract

Allergic contact dermatitis (DKA) is caused by antigens (allergens) which give rise to type IV hypersensitivity reactions. In Indonesia, it was shown that 97% of 389 cases were contact dermatitis, 66.3% of them were irritant contact dermatitis and 33.7% were allergic contact dermatitis. Applying the principles of a holistic and comprehensive family doctor approach in detecting risk factors, clinical problems, and patient management based on evidence-based medicine and being family-approached and patient-centered. This study is a case report. Primary data was obtained through history taking and physical examination. Secondary data was obtained from patient medical records at the Community Health Center. Assessment is based on a holistic diagnosis of the beginning, process and end of the study quantitatively and qualitatively. Patient Mr. I, 22 years old, came to the Simpur Community Health Center clinic with complaints of red, scaly patches appearing, accompanied by itching on both legs and since 2 months ago until now. Initially, the patient was exposed to stagnant water at his workplace. Over time, the patient complained of reddish rashes accompanied by itching. The patient wore socks and shoes the next day, complaining that the reddish rashes were becoming more numerous and the itching on both feet was getting worse. The patient worked as a construction worker. The patient was diagnosed with allergic contact dermatitis. There are several factors that influence the patient's condition, namely internal and external risk factors. Holistic management with a family doctor approach is needed for patients with allergic contact dermatitis in identifying problems in various aspects to support the success of therapy.
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI DESA KARANG ANYAR, KECAMATAN JATI AGUNG Wijaya, Sofyan Musyabiq; Komala, Ramadhana; Nasution, Syahrul Hamidi; Febriyani, Wiwi
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 1 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i1.10963

Abstract

Latar Belakang: Pada masa remaja, kecenderungan untuk memilih makanan yang tidak sehat dan perilaku makan yang tidak teratur dapat berdampak negatif pada kesehatan dan status gizi. Salah satu perilaku makan yang sering terjadi pada remaja adalah meal skipping atau melewatkan waktu makan. Tujuan:  mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada remaja putri.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Waktu Penelitian ini adalah 6 bulan, yaitu mulai April hingga Oktober 2023. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua Remaja Putri yang bersekolah di SMA dan sederajat di Karang Anyar. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis chi square. Jumlah sampel yang ikut dalam penelitian ini berjumlah 25 orang dari rumus Lemeshow. Hasil: Indeks Massa Tubuh kurang 13 orang (52%)  dan normal 12 orang (48%). Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan(p <0,05) sedangkan untuk kelengkapan jenis makanan, kebiasaan jajan, pengetahuan,  dan gangguan makan tidak mempengaruhi status gizi remaja putri (p > 0,05). Simpulan: penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan kebiasaan diet terhadap status gizi, serta tidak adanya hubungan antara jenis makanan, kebiasaan makan, dan gangguan makan terhadap status gizi remaja putri di Karang Anyar.
Penatalaksanaan Holistik pada Perempuan Usia 56 Tahun dengan Herpes Zoster Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Campang Raya Fauzan, Alifya Rizkiyana Qonita; Nasution, Syahrul Hamidi
Medula Vol 14 No 7 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i7.1192

Abstract

Herpes zoster is a disease caused by reactivation of the varicella zoster virus which remains latent. The incidence of shingles increases with age and the immune system weakens. Herpes zoster is a disease that can recur at any time, so it needs to be treated holistically. The purpose of this case report is to implement a holistic and comprehensive family doctor service by identifying risk factors, clinical problems, and patient management based on evidence-based medicine with a patient-centere and family approach. This study is a case report study. Primary data were obtained through history taking (autoanamnesis and alloanamnesis), physical examination and home visits. Secondary data were obtained from the patient's medical record. Patient Mrs. Z is 56 years old has been diagnosed with herpes zooster complaints of appearance of small groups of nodules filled with fluid on the right arm accompanied by fever since 3 days ago. The patient has a previous history of chickenpox. Patient does not know of the cause of her illness and hopes that her symptoms will disappear and not recur. Perform non-medical and medical interventions on patients and their families. The results of patient evaluations can follow these recommendations. Good progress has been seen in patients starting from a decrease in clinical symptoms and increased patient and family knowledge about her illness also changes in behavior. A family medicine approach can solve health problems and improve the patient’s quality of life.
Pendekatan Holistik Penatalaksanaan Tinea Pedis pada Ibu Rumah Tangga Usia 62 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarame Febrina Aulia Natasya; Nasution, Syahrul Hamidi
Medula Vol 14 No 7 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i7.1288

Abstract

Dermatophytosis is a superficial infection caused by dermatophyte fungi. This infection is also often called tinea. Classification is based on the affected body part, namely tinea capitis (head), tinea faciei (face), tinea barbae (beard), tinea corporis (body), tinea manuum (hands), tinea cruris (groin), tinea pedis (feet), tinea unguinum (nails). The prevalence of dermatophytosis in Asia is 35.6%, while in Indonesia it is 52%. The risk factors are related to the agent, host, and environment. These factors include immunocompromised, high humidity, high temperature, increased urbanization, variations in fungal virulence. The purpose is application of evidence-based medicine-based family doctor services to patients by identifying risk factors, clinical problems, and patient management based on a patient problem-solving framework using a patient-centered and family approach. This study is a case report. The data obtained are primary data obtained through autoanamnesis, alloanamnesis, physical examination, and home visits and secondary data obtained from the patient's medical record. The results of this study are, patient Mrs. I 62 years old came with complaints of itching and redness in the foot area since two week before coming to the puskesmas. Complaints of itching worsen if the patient feet are damp. Physical examination revealed a numular sized eritematous lesion, the edges of the lesion had fine scales. Clinically the patient was diagnosed with Tinea pedis (ICD-10 B35.3). Furthermore, management, intervention and evaluation are carried out. In conclusion, holistic management can increase knowledge and change attitudes and behavior of patients, especially in patients wuth dermatophytosis. The role and support of the family is needed in the care and treatment of patients.
Penyuluhan Pendidikan Tentang Pentingnya Deteksi Dini Ca Serviks Melalui Pemeriksaan IVA dan Papsmear Pada Wanita Usia Subur di Desa Sukaraja Bandar Lampung Hanriko, Rizki; Prabowo, Arif Yudho; Wahyudo, Riyan; Nasution, Syahrul Hamidi
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v3i1.2018

Abstract

Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbesar bagi wanita. Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan insidensi penyakit ini adalah 100 per 100.000 penduduk per tahun. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2014 menyebutkan bahwa tercatat penderita kanker serviks yang ada di Provinsi Lampung ada sebanyak 383 orang. Deteksi dini kanker serviks merupakan upaya pencegahan kanker serviks. Adapun skrining yang dapat digunakan yaitu diantaranya IVA dan Papsmear. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan tentang pentingnya deteksi dini carsinoma serviks melalui pemeriksaan IVA dan Papsmear. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi seputar carsinoma serviks dan bahayanya. Penilaian untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dilakukan pre-test dan post-test. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2017 di Desa Sukaraja, Bandar Lampung. Kegiatan penyuluhan pengabdian ini diikuti oleh 80 orang peserta dari masyarakat kelurahan Sukaraja, Bandar Lampung. Hasil dari kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa saat pre-test sekitar >70% masyarakat belum mengetahui tentang bahayanya carsinoma serviks dan pentingnya deteksi dini berupa IVA dan Papsmear. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terjadi peningkatan secara signifikan tingkat pengetahuan masyarakat.Kata Kunci: Ca serviks, iva, pap smear, sukaraja.
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Penyuluhan, Pemeriksaan, Pengobatan Hipertensi dan Pemberian Tensimeter Bagi Warga di Desa Karang Endah Lampung Tengah Nasution, Syahrul Hamidi; Rodiani, Rodiani; Islamy, Nurul; Prabowo, Arif Yudho
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v4i1.2531

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular yang paling umum ditemukan dalam praktik kedokteran primer. Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer. Penatalaksanaan hipertensi dilakukan sebagai upaya pengurangan resiko naiknya tekanan darah dan pengobatannya. Dalam penatalaksanaan hipertensi upaya yang dilakukan berupa upaya nonfarmakologis (memodifikasi gaya hidup melalui pendidikan kesehatan) dan farmokologis (obat-obatan). Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini berupa penyuluhan, pemeriksaan, pengobatan hipertensi dan pemberian tensimeter bagi warga desa. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi seputar hipertensi dan bahayanya. Penilaian untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dilakukan pre-test dan post-test. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2019 di Desa Karang Endah, Lampung Tengah. Kegiatan penyuluhan pengabdian ini diikuti oleh 41 orang peserta dari masyarakat kelurahan Karang Endah, Lampung Tengah. Hasil dari kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa saat pre-test sekitar >70% masyarakat belum mengetahui tentang hipertensi dan bahayanya. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terjadi peningkatan secara signifikan tingkat pengetahuan masyarakat.Kata Kunci : hipertensi, penyakit tidak menular, penyuluhan kesehatan.
Intervensi Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Pemahaman Stunting Bagi Kader Posyandu Sebagai Upaya Optimalisasi Peran Kader Posyandu di Masyarakat Kelurahan Tanjung Raya Bandar Lampung Nasution, Syahrul Hamidi; Musyabiq, Sofyan
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2818

Abstract

Upaya pencegahan stunting merupakan prioritas nasional pemerintah Indonesia juga merupakan upaya untuk dapat memanfaatkan bonus demografi berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2035. Upaya pencegahan stunting harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis hasil, pemberdayaan masyarakat, dan perubahan perilaku. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu optimalisasi peran kader posyandu melalui peningkatan pemahaman tentang pencegahan stunting bagi kader posyandu yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat. Adapun kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi pengukuran prior knowledge (pre test dan post test), penyuluhan bagi kader posyandu dan penyebarluasan informasi mengenai stunting di masyarakat oleh kader posyandu. Para kader posyandu mendapatkan peningkatan pemahaman tentang stunting kemudian turun ke masyarakat untuk menyebarluaskan informasi pengetahuan yang didapat saat kegiatan penyuluhan. Berdasarkan informasi yang didapat dari para kader posyandu, masyarakat merasa senang akan adanya kegiatan seperti ini. Masyarakat berharap kegiatan seperti ini dapat terus dan rutin dilaksanakan.Kata Kunci: kader posyandu, pencegahan, penyuluhan, stunting.
Edukasi Higien Sanitasi bagi Penjamah Makanan di Kantin Sekolah SDN 5 Sumur, Lampung Selatan Wijaya, Sofyan Musyabiq; Muhartono, Muhartono; Nasution, Syahrul Hamidi; Yonata, Ade
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2948

Abstract

Sekolah Dasar Negeri 5 Sumur merupakan satu-satunya sekolah yang berada di pulau Rimau Lampung Selatan. Lokasi dari sekolah ini berada dekat dengan dermaga di Pulau Rimau. Murid yang bersekolah di SD ini semuanya adalah penduduk lokal. Kondisi lingkungan yang kurang sehat serta kesediaan air bersih merupakan masalah dalam pengelolaan kantin di sekolah tersebut. Selani itu perlunya edukasi bagaimana dalam melakukan pengelolaan kantin yang baik untuk tercapainya kantin sehatbagi murid SD N 5 Sumur Lampung Selatan. Diketahui terdapat  peningkatan wawasan mengenai higien dan sanitasi. Hal ini menunjukan peningkatan pengetahuan higien sanitasi yang dapat menjadi bekal dalam tata kelola kantin sekolah. Perlu adanya edukasi lebih lanjut seperti menempelkan informasi mengenai kantin sehat dan peran stakeholder dalam menciptakan kantin sehat.Kata Kunci : Edukasi, Higien Sanitasi, Kantin Sehat