Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI FENOMENOLOGIS TENTANG PEMAHAMAN PASIEN HIPERTENSI DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGOBATAN DI POLIKLINIK RSUD AMBARAWA Yuli Hastuti, Retno; Zukhri, Saifudin; Natalya, Wiwiek
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 1, No 1 (2006)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Hipertensi bagi banyak orang bukan lagi hanya sekedar keluhan kronis, melainkan suatu jalan hidup yang tergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur ke dokter untuk resep ulang dan chek-up. Untuk melaksanakan ini sangat diperlukan pemahaman dari pasien hipertensi tentang pelaksanaan program pengobatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data in dept interview dan observasi tidak terstruktur. Hasil penelitian dengan mengunakan wawancara yang dikelompokkan dalam tema, tema pertama tentang pengertian hipertensi menurut responden adalah penyakit dengan tensi tinggi dengan istirahat dan minum obat, sedangkan tema ketiga yaitu mempertahankan kestabilan tekanan darah dengan melaksanakan program pengobatan. Dari tema yang ada menunjukkan bahwa pasien hipertensi sudah melaksanakn program pengobatan dengan baik ditandai dengan pengetahuan dan sikap pasien dalam mengatasi hipertensi yang diderita. Pelaksanaan ini selain karena pemahaman dari pasien sendiri juga adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar sehinggapasien dapat menjalaninya. Peran dari petugas kesehatan dalam hal ini perawat dan dokter yang selalu memberi perawatan, pendidikan kesehatan juga sangat mempengaruhi dalam keberhasilan pelaksanaan program pengobatan.
SURVEI KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI PADA PENAMPUNGAN AIR DALAM RUMAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPERAWATAN KOMUNITAS Khotafiatun Khotafiatun; Sh Sugiharto; Wiwiek Natalya
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.07 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v7i1.202

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit demam berdarah dengue. Kepadatan nyamuk Aedes aegypti sebagai indikator penularan dan penyebaran demam berdarah dengue dapat dilihat dari tempat perindukkannya yaitu penampungan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti pada penampungan air dalam rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Tehnik sampling menggunakan tehnik Cluster Sampling dengan jumlah responden 274 unit rumah. Untuk memantau jentik nyamuk menggunakan checklist pemeriksaan jentik berkala dari DepKes RI. Data dianalisa berdasarkan frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai House Index sebesar 32,1%, Container Index 13,7%, Breteau Index  42,7% dan Angka Bebas Jentik 68%. Indiator-indikator tersebut menunjukkan Desa Jeruksari termasuk dalam kategori risiko tinggi penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Sehingga disarankan bagi perawat komunitas untuk lebih menggiatkan penyuluhan kesehatan dan memberdayakan masyarakat serta kader kesehatan dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 3M-Plus.
Gambaran Konsep Diri Pada Klien Kusta Wiwiek Natalya; Dewi Riyanti; Hari Pratekto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.37

Abstract

Abstrak. Kusta adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang saraf perifer dan kulit penderita. Masalah yang dihadapi klien kusta bukan hanya dari segi medis saja tetapi juga dari segi psikologis. Perubahan fisik pada tubuh klien kusta, adanya kecacatan dan stigma buruk dari masyarakat dapat mempengaruhi konsep diri klien kusta. Dukungan keluarga merupakan bentuk psikoterapi yang dapat membuat klien kusta merasa nyaman, diperhatikan, dihargai dan sehingga diharapkan klien kusta dapat memiliki konsep diri positif.  Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran konsep diri pada klien kusta di wilayah kerja puskesmas Buaran Dan Tirto I Kabupaten Pekalongan Penelitian ini menggunakan desain descriptif study. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan hasil  konsep diri positif yaitu sebanyak  27 responden (58,7% ). Banyaknya klien yang memilki  konsep  diri  positif  tersebut  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor antara lain kecacatan, status perkawinan, keyakinan klien dan dan sikap masyarakat  lingkungan  tempat  tinggal  klien. klien yang memilki konsep diri positif juga didasarkan pada keyakinan dan kesadaran responden akan penyakitnya. klien menyakini bahwa kusta dapat disembuhkan sehingga responden tetap semangat dan tabah menerima penyakitnya. perawat hendaknya memperhatikan aspek psikologis dalam memberikan asuhan keperawatan/pelayanan kepada klien kusta dan memberikan informasi yang jelas kepada klien kusta dan masyarakat agar klien kusta memiliki kepercayaan diri dan memilki konsep diri positif. Kata Kunci           :               Gambaran Konsep, Klien Kusta Self Concept illustration On Leprosy Clients Abstract. Leprosy is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium leprae that attacks the peripheral nerves and the skin of the patient. Problems encountered leprosy clients not only in terms of medical but also psychological terms. Physical changes in the client's body leprosy, the stigma of disability and the public can influence self concept leprosy clients. Family support is a form of psychotherapy that can make leprosy clients feel comfortable, cared for, valued and so expect the client leprosy can have a positive self-concept. This study aimed to picture yourself in the client concept leprosy in the working area health centers Buaran And Tirto I Pekalongan this study using descriptif design study. The sampling technique using saturated sample. Data were analyzed using univariate analysis with the results of a positive self-concept as many as 27 respondents (58.7%). The number of clients who have a positive self-concept is influenced by several factors such as disability, marital status, beliefs and attitudes of clients and neighborhood clients. clients who have a positive self-concept is also based on the conviction and the awareness of the respondents will be illness. clients believe that leprosy can be cured so that the respondents remain steadfast spirit and accept their illness. nurse should pay attention to the psychological aspects in providing nursing care / services to clients leprosy and provide clear information to clients leprosy and leprosy client community to have confidence and have a positive self-concept Keywords: Overview of Concepts, Client Leprosy
KELAS DIABETES BAGI JAMAAH CALON HAJI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWATAN MANDIRI DIABETES SELAMA MENJALANKAN IBADAH HAJI Sh, Sugiharto; Natalya, Wiwiek
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i2.18

Abstract

Pendidikan kesehatan bagi jamaah calon haji penderita diabetes mellitus merupakan aspek penting dalam persiapan ibadah haji. Kejadian-kejadian yang tidak diharapkan seperti hipoglikemi, hiperglikemi, atau luka kaki akibat panas dapat muncul selama menjalankan ibadah haji. Pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk kelas diabetes bagi calon haji penderita DM yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen diabetes pada calon jamaah haji. Peserta kelas diabetes ini ada 96 calon jamaah haji penderita diabetes mellitus. Intervensi berupa program pendidikan kesehatan selama 3 jam mencakup materi tentang pengelolaan diabetes, nutrisi, aktivitas fisik, dan pencegahan komplikasi selama ibadah haji. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan manajemen diabetes selama haji. Kesimpulannya, program pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan kesiapan jamaah calon haji penderita diabetes mellitus dalam mengelola kondisi kesehatannya selama menunaikan ibadah haji.
Tingkat Spiritual dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Desa Rowokembu Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Fadilah, Annisa; Natalya, Wiwiek
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Masa lansia akan mengalami perubahan dari berbagai aspek, seperti aspek fisiologis, psikologis, dan spiritual. Spiritualitas penting bagi lansia untuk mempersiapkan akhir hidupnya. Ketika lansia mengalami perubahan tersebut tidak dapat melakukan kegiatan spiritual dengan maksimal. Situasi tersebut dapat menjadikan lansia mengalami distres spiritual. Ketika lansia mengalami distres spiritual berdampak terhadap kualitas tidurnya menjadi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual dengan kualitas tidur pada lansia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Desa Rowokembu khususnya RT 2 dan RT 6, diperoleh 97 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat spiritual sebesar 81,02 dengan skor terendah 55, skor tertinggi 94, rata-rata kualitas tidur sebesar 6,26 dengan skor terendah 2, skor tertinggi 12. Hasil korelasi pearson diperoleh p-value sebesar 0,010 < ? (0,05) dan kekuatan hubungan diperoleh r = - 0,260 yang berarti kekuatan hubungan lemah. Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat spiritual dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
KELAS HIPERTENSI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK HIPERTENSI : Kelas Hipertensi Natalya, Wiwiek; Sugiharto, Sugiharto
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v3i1.1450

Abstract

Pendahuluan : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah kasusnya semakin meningkat. Hipertensi sering terjadi pada usia dewasa sampai lanjut usia baik pria maupun wanita. Risiko terberat dari Hipertensi adalah terjadinya stroke dan kematian. Pengendalian tekanan darah pada orang dengan hipertensi dapat mencegah terjadinya stroke. Salah satu upaya untuk mengendalikan tekanan darah adalah dengan meningkatkan kualitas hidup orang dengan hipertensi melalui kegiatan pengelolaan kelompok (peer group) dalam bentuk kelas hipertensi. Manfaat dari kelas hipertensi antara lain, meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan pengelolaannya, meningkatkan ketrampilan mengenai terapi modalitas dan komplementer untuk pengendalian tekanan darah, mengurangi stres, bertukar pengalaman mengenai terapi hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup pada orang dengan hipertensi. Kegiatan kelas hipertensi meliputi edukasi, demonstrasi terapi modalitas dan komplementer, diskusi, konseling, terapi aktifitas kelompok. Permasalahan Mitra : setiap tahun jumlah kasus hipertensi di Desa Karangjompo mengalami peningkatan. Jumlah yang mengalami stroke akibat hipertensi juga meningkat. Pengetahuan mengenai hipertensi masih rendah. Solusi permasalahan : pengelolaan kelompok hipertensi dan membuat kelas hipertensi. Metode pembelajaran dengan ceramah, demonstrasi, diskusi, konseling dan terapi aktifitas kelompok. Kegiatan kelas meliputi edukasi mengenai penyakit hipertensi dan pengelolaannya, demonstrasi terapi modalitas dan komplementer pada hipertensi, konseling hipertensi, pemeriksaan berkala, terapi aktifitas kelompok. Hasil : Jumlah peserta kelas hipertensi 30 orang, terdiri dari 22 perempuan dan 8 laki-laki. Setelah dilakukan kegiatan, pengetahuan peserta mengenai hipertensi 100% baik, mampu mendemonstrasikan terapi modalitas dan komplementer dengan baik, tekanan darah rata-rata peserta mengalami penurunan baik sistole maupun diastole. Kata kunci: kelas hipertensi, pengelolaan kelompok, edukasi, hipertensi
EDUKASI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK Rusmariana, Aida; Natalya, Wiwiek; Novita Sari, Dian; Illaida, Chintira
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v3i2.1679

Abstract

Anak merupakan kelompok yang sangat rentan dalam kasus kekerassan seksual pada anak. Banyak kasus anak-anak yang menjadi korban pelecahan seksual yang dilakukan oleh orang yang terdekat dan orang tua baru menyadari setelah kejadian berulang kali terjadi dan hal tersebut terjadi karena ketidak tahuan anak bahwa dia telah dilecehkan sehingga tidak bercerita kepada oran tua. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua dan kader Kesehatan yang mempunyai anak suai prasekolah tentang Pendidikan seksual agar informasi akan berlanjut diberikan kepada orang tua dengan anak usia prasekolah lainnya. Peserta dilakukan pre test dan post test untuk melakukan evauasi hasil kegiatan. Peserta diikiti oleh 70 peserta. Dari hasil kegiatan ini didapatkan adanya oeningkatan pengetahuan oran tua tentang Pendidikan seksual anak yaitu sebelumnya didapatkan 12 (17.14%) pengetahuan baik, 23)23.86%) pengetahaun cukup dan 35(50%) dengan pengetahun kurang. Setelah dilakukan tindakan edukasi didapatkan data sebanyak 46(65.71%) pengetahuan baik, 20(28.57%) pengetahaun cukup dan 4(5.72) dengan pengetahuan kurang. Pengetahuan tentang Pendidikan seksual pada anak ini perlu diberikan supaya orang tua dapat memberikan Pendidikan seksual kepada anaknya untuk mencegah pelecehan seksual yang terjdai pada anak
Gambaran Konsep Diri Lansia di Panti Pelayanan Sosial (Papelsos) Lansia Cepiring Kendal Sari, Mutiara; Natalya, Wiwiek
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa lanjut usia kemungkinan seseorang menghadapi berbagai masalah seperti fisik, mental, spiritual, ekonomi, dan sosial meningkat. Masalah-masalah tersebut dapat memengaruhi konsep diri lansia, yang berdampak pada penilaian diri mereka. Penurunan konsep diri pada lansia dapat berdampak terhadap cara mereka memandang dan menilai diri, baik secara positif maupun negatif. Lansia yang tinggal di panti sosial menghadapi tantangan tambahan berupa stres akibat penyesuaian dengan lingkungan baru, perasaan kehilangan kemandirian, dan kurangnya dukungan dari keluarga. Hal ini dapat memengaruhi konsep diri pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Cepiring, Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 71 lansia yang tinggal di panti pelayanan sosial lanjut usia Cepiring Kendal. Instrumen pengumpulan data menggunakan Tennessee Self Concept Scale (TSCS). Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil menunjukkan lebih dari separuh (50,7%) responden berjenis kelamin perempuan. Usia terbanyak responden yaitu 60-74 tahun (66,2%). Sebagian besar responden berpendidikan SD (40,8%). Hasil yang menunjukkan positif antara lain: 1) identitas diri lansia (66,2%), 2) citra tubuh lansia (63,4%), 3) harga diri lansia (59,2%), 4) peran diri lansia (53,5%), 5) konsep diri lansia (50,7%). Sedangkan yang menunjukkan hasil negatif adalah ideal diri lansia (54,9%). Simpulan, lebih dari separuh lansia memiliki konsep diri positif (50,7%). Diharapkan pihak panti dapat melakukan modifikasi pada kegiatan yang sudah ada serta menambah atau menyesuaikan program bimbingan fisik dan spiritual, sehingga dapat membantu lansia dalam meningkatkan konsep diri mereka.
PENINGKATAN KETRAMPILAN CARE GIVER MENGENAI PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA: Care Giver Lansia Natalya, Wiwiek; Rusmariana, Aida
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Batikmu
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v5i1.1861

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang mengalami berbagai degenerasi sistem tubuh. Semakin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, fisiologis, mental, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia (lansia) adalah masalah kesehatan akibat proses kemunduran fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap yang berujung pada kerusakan jaringan atau organ. Lansia mengalami penurunan kemampuan dalam mengontrol keseimbangan tubuh dan sarcopenia, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh lansia dimana terjadi penurunan secara progresif terdiri atas penurunan massa otot, kekuatan, serta fungsi organ dan sistem organ (Kemenkes RI, 2019). Masalah kesehatan tersebut dapat menyebabkan ketidakmampuan lansia dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingga membutuhkan perawatan jangka panjang. Caregiver mempunyai peran yang sangat penting dalam mendampingi dan membantu lansia untuk melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu penting bagi caregiver memiliki keterampilan khusus dalam melakukan perawatan kepada lansia agar kebutuhannya dapat terpenuhi, mencegah terjadinya komplikasi, serta mempertahankan kualitas hidup lansia yang optimal. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kemampuan care giver dalam merawat Lansia. Kegiatan pelatihan care giver dilaksanakan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Pelatihan ini bekerja sama dengan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pekalongan.Sasaran kegiatan adalah para Care Giver binaan Puskesmas di Kabupaten Pekalongan. Jumlah peserta pelatihan 30 orang care giver. Metode pelatihan meliputi pre-post test, ceramah, demonstrasi prosedur tindakan personal hygiene. Media yang digunakan antara lain LCD, phantom dan alat-alat personal hygiene. Materi personal hygiene meliputi prosedur memandikan, prosedur membersihkan rambut (keramas), prosedur perawatan tangan dan kaki (potong kuku) dan massage punggung dan kaki).Setelah dilakukan pelatihan 100% care giver mampu menguasai ketrampilan mengenai prosedur tindakan personal hygiene. Kata kunci : care giver, lansia, personal hygiene
An Analysis of Factors Affecting Medication Adherence and Disease Recurrence Rate in Asthma Patients Hartanti, Rita Dwi; Akbar, Syaeful; Aktifah, Nurul; Natalya, Wiwiek
Media Keperawatan Indonesia Vol 8, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.8.3.2025.179-186

Abstract

Medication adherence and disease recurrence rates in asthma patients greatly affect the patient's quality of life. Knowledge of factors that influence medication adherence and disease recurrence rates can significantly impact physical health and, consequently, patient quality of life. This study aims to identify factors that influence medication adherence and disease recurrence rates in patients with asthma. This study employed a descriptive analytical method with a multiple linear design. Data collection was conducted from July 5 to 30, 2025. Assessment of medication adherence was done by the Medication Adherence Report Scale (MARS) questionnaire and evaluation of disease recurrence rates using asthma recurrence questionnaires. The results of data analysis using multiple linear tests showed that factors influencing medication adherence in asthma patients were gender (29.35%), education (14.48%), and the triggers for relapse (21.34%). Factors that influence the rate of disease recurrence in asthma patients are education (17.5%), occupation (14.2%), and the triggers for relapse (76.1%). Based on the study's results, several factors similar to those influencing medication adherence and disease recurrence rates were identified, including education and the triggers for relapse.