Erlisa Candrawati
Unknown Affiliation

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 2-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI DESA MULYO AGUNG MALANG Yohanes Oktobertus Nong Yendi; Erlisa Candrawati; Warsono Warsono
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.994 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.451

Abstract

Zat gizi yang paling lengkap untuk bayi adalah ASI karena didalam ASI tergantung zat- zat kekebalan, anti infeksi dan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Tingkat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia yang tergolong masih sangat rendah yaitu 15,3% bayi yang mendapat ASI Eksklusif hingga enam bulan, sehingga tingkat pemberian ASI non eksklusif di Indonesia justru semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi usia 2-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif Dan ASI non Eksklusif Penelitian ini menggunakan desain studi komparatif, dengan uji t-paired test. Sampel 52 bayi yang terdiri dari 32 bayi mendapat ASI Eksklusif dan 20 bayi mendapat ASI non Eksklusif dari 7 posyandu di Desa Mulyo Agung Malang yang diambil secara purrposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Desa Mulyo Agung berjumlah 32 bayi, seluruhnya (100%) memiliki berat badan naik normal, dan bayi yang mendapatkan ASI Non Eksklusif berjumlah 20 bayi, 16 bayi (80%) memiliki berat badan naik normal sementara 4 bayi (20%) memiliki berat badan naik berlebih. Berdasarkan hasil uji t-paired test didapatkan nilai t hitung < t tabel dengan α = 5% atau nilai signifikansi > 5%. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan non eksklusif di Desa Mulyo Agung Malang. Disarankan kepada ibu menyusui untuk lebih mengoptimalkan pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya guna meningkatkan berat badan ideal pada bayi dan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan memperluas jangkauan wilayah dan populasi yang lebih banyak lagi. Kata kunci: ASI Eksklusif dan non eksklusif, perbedaan berat badan bayi.
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA Rini Roostyowati; Erlisa Candrawati; Wahidyanti Rahayu H.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.108 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.474

Abstract

Gaya kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan oleh manajer untuk mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya agar para bawahan bersedia menggunakan seluruh kemampuannya secara optimal. Gaya kepemimpinan terdiri dari otokratis, demokratis, partisipatif, dan bebas tindak.Kepuasan kerja adalah respon emosional perawat terhadap berbagai aspek pekerjaan selama bertugas di ruang rawat inap terdiri atas respon puas dan tidak puas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSPW (Rumah Sakit Panti Waluya). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel 52 perawat. Analisis data menggunakan korelasi Spearman Rank. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruang tidak ada yang otokratis (0%), sebagian besar demokratis (59,6%), dan sisanya partisipatif (28,9%) serta bebas tindak (11,5%). Hasil kepuasan kerja perawat sebagian besar puas (86,5%), dan tidak puas (13,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat di RSPW (p = 0.000). Saran untuk kepala ruang yaitu untuk tidak menggunakan gaya kepemimpinan bebas tindak agar perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal tanpa harus merasa dibiarkan. Kata kunci: Gaya kepemimpinan, kepala ruang, kepuasan kerja, perawat pelaksana.
HUBUNGAN PERILAKU VAGINAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA MAHASISWI DI ASRAMA PUTRI PSIK UNITRI MALANG Hendiana Astuti; Joko Wiyono; Erlisa Candrawati
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.271 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.831

Abstract

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif memerlukan perawatan khusus. Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum remaja puteri adalah masalah keputihan. Kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vagina yang bertujuan agar vagina tetap bersih, normal, sehat dan terhindar dari kemungkinan adanya penyakit, termasuk keputihan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan pada mahasiswi di asrama putri PSIK UNITRI Malang. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi dan penelitian ini berjenis scross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi yang tinggal di asrama putri PSIK UNITRI sebanyak 50 orang dan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 33 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil analisis spearman rank didapatkan nilai Sig = 0,001 (α ≤ 0,05), artinya ada hubungan vaginal hygiene dengan kejadian keputihan pada mahasiswi di asrama putri PSIK UNITRI Malang dengan nilai korelasi -0,760. Diharapkan kepada mahasiswi di Asrama Putri PSIK UNITRI Malang untuk tetap menjaga dan memperhatikan perilaku vaginal hygiene, hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya risiko keputihan patologis yang berakibat pada kanker rahim.
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP FREKUENSI ENURESIS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Nursinta Nursinta; Erlisa Candrawati; Nia Lukita Ariani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.344 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1478

Abstract

Masa usia prasekolah merupakan periode berlangsungnya pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu bentuk gangguan tumbuh kembang pada anak usia prasekolah adalah enuresis (mengompol) disebabkan oleh genetik atau masalah psikologi. Terapi akupresur merupakan tindakan penekanan pada bagian tertentu untuk memperbaiki jaringan tubuh, memperbaiki fungsi ginjal dan meningkatkan fungsi otot detrusor pada kandung kemih sehingga menurunkanfrekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Dusun Gasek Wetan Jabung Malang. Desain penelitian mengunakan pre eksperimental dengan rancangan one pretest posttest design. Sampel penelitian sebanyak 32 anak usia prasekolah (3-6 tahun) dengan penentuan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Metode analisa data yang di gunakan yaitu wilcoxon. Hasil penelitian membuktikan sebelum diberikan terapi akupresur sebagian besar responden sering mengalami frekuensi enuresis dan setelah diberikan terapi akupresur responden mengalami frekuensi tidak pernah enuresis. Hasil wilcoxon didapatkan p value = (0,000) < (0,050) sehingga H1 gagal tolak, artinya ada pengaruh terapi akupresur terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Dusun Gasek Wetan Jabung Malang. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan ibu memberikan terapi akupresur kepada anak usia 3-6 tahun dengan menekan 6 titik yaitu titik shenmen, qihai, quanyuan, taixi, sanyinjiao dan shenshu sebelum tidur malam sehingga tidak mengalami kejadian enuresis. ABSTRACT Preschool age is the period of growth and development. One of growth and development disorders in preschoolers is enuresis (bedwetting) caused by genetics or psychological problems. Acupressure therapy is an act of suppressing certain parts to repair body tissue, improves kidney function and improves the function of detrusor muscles in the bladder to reduce the frequency of enuresis in preschooler age (3-6 years). The aim of the study was to determine the effect of acupressure therapy on enuresis frequency preschooler age (3-6 years) in Gasek Wetan Jabung, Malang. The research design used pre experimental design with one pretest posttest design. The study sample consisted of 32 preschoolers (3-6 years) determined by using cluster random sampling. Data collection techniques user the observation sheets. Data analysis method used was wilcoxon. The results of the study proved that before being given acupressure therapy most respondents often experienced the frequency of enuresis and after being given acupressure therapy respondents experienced a frequency of never enuresis. The results of wilcoxon showed p value = (0,000)
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN PADA PENCEGAHAN RISIKO JATUH DENGAN PELAKSANAAN SOP PENCEGAHAN RISIKO JATUH DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RS. PANTI WALUYA MALANG Kristiana Catur I.; Erlisa Candrawati; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.852 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1389

Abstract

Keselamatan pasien merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Salah satu risiko pada pasien yaitu risiko jatuh. Pemahaman perawat yang memadai tentang pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh akan mampu mengendalikan kejadian tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan SOP pencegahan resiko pasien jatuh dengan menggunakan skala jatuh Morse di Rumah Sakit Panti Waluya di Malang. Desain penelitian adalah penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 68 perawat. Sampel ditentukan melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan cek list observasi. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Spearman Rank (p< 0,05). Sebagian besar perawat telah memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh dan telah melaksanakan prosedur pencegahan risiko jatuh sesuai SOP dengan baik. Tetapi, tidak ditemukan adanya hubungan pengetahuan dengan tingkat pelaksanaan SOP pencegahan risiko jatuh (0,237> 0,05). ABSTRACT Patient safety is one of the essential issue that need to be considered in nursing care at the hospital. One of the risk in patients is the risk of falling. Adequate nurse understanding of the implementation of falling risk prevention SOPs will be able to control undesirable events. This study aims to determine the relationship between knowledge of nurses and the implementation of risk prevention SOP of falling using the scale of Morse fall in Panti Waluya Hospital in Malang. The study design was a cross sectional study with a total sample of 68 nurses. The sample is determined through a purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire and observation checklist. The research data were analyzed using the Spearman Rank test (p 0.05). Keywords : patient safety; knowledge of nurses; risk of falling; standard operating procedure (SOP).
HUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Antonia Castro Pereira; Joko Wiyono; Erlisa Candrawati
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.807 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1560

Abstract

Lansia akan mengalami penurunan kekuatan fisik dan pemenuhan kualitas dan kuantitas tidurpun menurun. Aktivitas piritual memiliki peran, dimana seseorang ketika melakukan spiritual maka akan timbul perasaan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga memberikan efek ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Ketenangan inilah yang dapat membuat lansia mudah untuk memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas spiritual dengan kualitas tidur pada lansia di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Desain penelitian menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah lansia di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebanyak 56 orang dan sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Analisis yang dipakai adalah korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spiritual hampir seluruh responden dikategorikan baik yaitu sebanyak 43 orang (76,8%), sebagian besar kualitas tidur responden dikategorikan baik yaitu sebanyak 30 orang (53,6%), dan hasil analisis data didapatkan nilai signifikan 0,017 (p ≤ 0,05), artinya ada hubungan antara aktivitas spiritual dengan kualitas tidur pada lansia di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik aktivitas spiritual maka akan semakin baik pula kualitas tidur.Lansia dapat meningkatkan kualitas tidur dengan cara melakukan aktivitas spiritual seperti membaca doa sebelum tidur. Hal ini dapat memberikan keringanan pada tubuh sehingga dapat tidur dengan pulas. ABSTRACT Elderly people will experience a decrease in physical strength and fulfillment of the quality and quantity of sleep. Spiritual activity has a role, where a person when doing spiritual will emerge feeling closer to God Almighty, thus giving the effect of calm and peace in everyday life. This calm can make the elderly easy to meet the needs of quality and quantity of sleep. The purpose of this study was to determine the relationship between spiritual activity and sleep quality in the elderly in Tlogomas Village, Lowokwaru District, Malang City. The research design uses a correlational method. The population in this study were elderly in Tlogomas Sub-District, Lowokwaru District, Malang City, as many as 56 people and the study sample used total sampling, that is, all members of the population were sampled. The analysis used is the Spearman rank correlation. The results showed that the spiritual activities of almost all respondents were categorized as good as many as 43 people (76.8%), most of the sleep quality of respondents was categorized as good as many as 30 people (53.6%), and the results of data analysis obtained a significant value of 0.017 (p ≤ 0.05), meaning that there is a relationship between spiritual activity and sleep quality in the elderly in Tlogomas Village, Lowokwaru District, Malang City, where the results of the study show that the better spiritual activity the better the quality of sleep. spiritual activities such as reading prayers before going to bed. This can provide relief to the body so that it can sleep soundly. Keywords : Spiritual activity; sleep quality; elderly.
DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA Kristiani Bayu Santoso; Farida Halis Dyah Kusuma; Erlisa Candrawati
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.832 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.502

Abstract

Skizofrenia dalam proses pengobatannya tidak dapat terlepas dari adanya dukungan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia.Rancangan penelitian cross sectional, sampel sebanyak72 orang yang dipilih menggunakan teknik insidental sampling.Penelitian dilakukan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga terhadap pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat jalan tergolong baik (58,3%). Kepatuhan minum obat tergolong patuh (91,7%). Uji statistik Spearman rank dengan nilai p= 0,002< α= 0,05. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia, dengan kriteria hubungan sangat erat r= 0,750. Keluarga dan rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk mempertahankan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, skizofrenia
BURNOUT FULL DAY SCHOOL DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS X DI SMAK FRATERAN MALANG Erwin Dundu Tay; Sirli Mardianna Trishinta; Erlisa Candrawati
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2014

Abstract

Burnout merupakan keadaan keletihan (exhaustion) fisik dan emosional sehingga menyebabkan stres yang bersumber dari proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout full day school dengan tingkat stres pada siswa kelas X SMAK Frateran Malang. Desain penelitian menggunakan korelatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 61 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 53 orang diambil menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian ditemukan bahwa lebih dari separuh responden mengalami burnout kategori tinggi yaitu sebanyak 36 responden (67,9%), lebih dari separuh responden memiliki tingkat stress dengan kategori berat yaitu sebanyak 40 responden (75,5%). Analisis chi square dengan nilai signifikan 0,000 (p value ≤ 0,05) yang berarti ada hubungan antara burnout full day school dengan tingkat stres pada siswa kelas X di SMAK Frateran Malang. Kesimpulan semakin tinggi burnout belajar siswa maka semakin berat pula tingkat stres yang dialami siswa. Saran Peneliti selanjutnya diharapkan meningkatkan karakteristik dari responden sehingga menggambarkan fenomena burnout dan stres pada siswa yang belajar pada sistem full day school. Burnout is a state of physical and emotional exhaustion that causes stress that comes from the learning process. This study aims to determine the relationship between full day school fatigue and stress levels in class X Frateran Malang students. The study design uses correlative. The population in this study was 61 students. The sample used was 53 people taken using simple random sampling. Data analysis using chi square. The results found that more than half of respondents experienced high category burnout of 36 respondents (67.9%), more than half of respondents have stress levels with a heavy category that is as many as 40 respondents (75.5%). Chi square analysis with a significant value of 0,000 (p value ≤ 0.05) which means there is a relationship between burnout full day school with stress levels in class X students at SMAK Frateran Malang. In conclusion the higher the student's fatigue learning, the more severe the stress level experienced by students. Researcher's suggestion is then expected to improve the characteristics of respondents so that they describe the phenomenon of fatigue and stress in students who study in the full-day school system. Keywords: study; emotional; physical; fatigue; mentality; motivation
PENGETAHUAN PERAWAT SEBAGAI DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN NEEDLE STICK INJURY Susianik Ernawati; Erlisa Candrawati; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i2.420

Abstract

Kejadian needle stick injury di kalangan perawat masih tinggi, salah satu faktor penyebabnya adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan perawat dengan perilaku pencegahan needle stick injury. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu perawat ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya Malang berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar perawat memiliki pengetahuan baik (67,3%), sebagian besar perawat menunjukkan perilaku pencegahan needle stick injury cukup baik (51,9%). Hasil uji chi square menunjukkan nilai OR= 21,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perawat yang memiliki pengetahuan baik memiliki perilaku pencegahan needle stick injury 21,4 kali yang lebih baik dibanding perawatn dengan pengetahuan kurang. Rumah sakit diharapkan meningkatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang needle stick injury. Kata kunci: Perilaku pencegahan, needle stick injury, Pengetahuan Perawat
ANALISIS FAKTOR RISIKO SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIKMAH DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Nur Aini Widuri; Erlisa Candrawati; Swaidatul Masluhiya AF
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.338 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.697

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko Scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya adalah santri yang tinggal di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Malang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel sebanyak 40 santri dengan teknik pengambilan sampelpurposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah Odds Rasio. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan risiko Scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang yang lebih dominan adalah faktor tidur bersama-sama dan berhimpitan dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 21,333 artinya faktor tidur bersama-sama dan berhimpitan dengan teman dalam satu kamar berisiko 21,3 kali lipat menyebabkan Scabies, faktor mandi di kolam mandi(empang) berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 21,000 (21,0 kali lipat), faktor personal hygiene berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 6,933 (6,9 kali lipat), faktor bergantian handuk berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 3,367 (3,4 kali lipat), faktor bergantian pakaian dan alat sholat berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 0,373 (0,3 kali lipat), sedangkan faktor lama mondok berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 1,400 (1,4 kali lipat). Direkomendasikan bagi pengurus Pondok Pesantren untuk memberikan edukasi kepadapara santridalam merubah perilaku santri untuk berupaya memperbaiki kebiasaan hidup yang bersih dan sehat.