Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS XII SE- KABUPATEN KUNINGAN DALAM MENJABARKAN SK-KD DILIHAT DARI KETERAMPILAN DAN KEILMUAN BAHASA DAN SASTRA. Arip Hidayat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.168

Abstract

Penelitian tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan memiliki rumusan masalah:Bagaimana buku teks bahasa dan sastra Indonesia SMAN kelas XII dalam menjabarkan SK-KD dilihat dari keterampilan bahasa dan sastra, kebahasaan dan ksesastraan?Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dengan teknik pengolahan data berupa studi pustaka dan dokumentasi.Populasinya adalah5 buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII SMA yang berbeda. Diantaranya buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia penerbit Grahadi CV William, Konsep Inti dan Soal Jawab penerbit Tiga Serangkai, Cerdas Berbahasa Indonesia penerbit Erlangga, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia penerbit BSE, Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia penerbit Universitas Negri Malang dan mengambil 3 buku teks yang digunakan secara pararel sebagai sampel. Berdasarkan hasil analisis data tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa dan sastra Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Keterampilan Menulis. Dilihat dari Ilmu Kebahasaan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Ilmu KebahasaanSintaksis. Dilihat dariIlmu Kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra indonesiakelas XII adalah Ilmu Kesastraan Prosa Fiksi.Kata kunci : buku teks SMA, SK-KD, keterampilan, keilmuan bahasa dan sastra.
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS LINGKUNGAN KONTEKSTUAL UNTUK WARGA BELAJAR PAKET C SETARA KELAS X SEMESTER 1 DI SKB SUKAMULYA KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN Arip Hidayat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v6i1.364

Abstract

ABSTRAK Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar yang berkualitas.Modul dalam hal ini adalah modul bahasa dan sastra Indonesia, bukan hanya sarana untuk mencapai standar kompetensi berbahasa dan bersastra, tapi juga sebagai media untuk mengembangkan budi pekerti, budaya, dan lingkungan. Dalam konsep KTSP dinyatakan bahwa pengembangan bahan ajar/modul harus memperhatikan potensi lingkungan, atas dasar hal itu pengembangan modul harus mengintegrasikan aspek lingkungan tempat tinggal warga belajar. Dengan bertolak dari lingkungan, pembelajaran akan lebih mudah dan diharapkan potensi lingkungan sekitar tempat tinggal warga belajar akan dapat digali dan dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk berupa modul untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia Paket C setara kelas X semester 1 di SKB Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan model BorgdanGall. Namun, karena keterbatasan waktu, penelitian pengembangan ini hanya melaksanakan enam tahapan, yakni (1)analisis teoritis dan praktis; (2) analisis lingkungan kontesktual warga belajar; (3) analisis kebutuhan tutor dan warga belajar;(4) penyusunan prototipe modul; (5) penilaianahli dan tutor, serta revisi dan ; (6) uji efektivitas modul. Hasil penelitian pengembangan ini dapat disajikan sebagai berikut. (1) Karakteristik lingkungan kontekstual warga belajar Paket C SKB Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan adalah lingkungan yang berbasis pertanian dan perkebunan, pariwisata, peternakan dan perikanan, serta industri kecil, menengah, dan kreatif. (2) Rata-rata skor warga belajar dalam analisis kebutuhan sebesar  83. Sedangkannilai rata-rata kebutuhan tutoryaitu sebesar 108. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa warga belajar dan tutorperlumodul Bahasa dan Sastra Indonesia bermuatan lingkungan kontekstual. (3) Prototipe modulbahasa dan sastra Indonesia berbasis lingkungan kontekstual yang dikembangkan terdiri atas bagian pendahulu, bagian pendahuluan bagian pembelajaran, bagian evaluasi, dan bagian penutup. Prototipe ini pun dilengkapi dengan paket CD untuk kompetensi dasar yang berhubungan dengan menyimak dan berbicara. (4) Dari penilaian ahli dan tutor didapat rata-rata skor adalah sebesar 159. Berdasarkan rentang skor dalam instrumen, nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian, prototipe modul hanya diperbaiki sesuai dengan saran dari ahli dan tutor. (6) Nilai rata-rata pretest sebesar 62,5 dan nilai rata-rata postest sebesar 67,5. Berdasarkan hasil uji efektivitas dari delapan kompetensi dasar tersebut, dapat disimpulkan ada peningkatan dari modul dan modul hasil perbaikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa modul pengembangan cukup efektif untuk digunakan.Kata Kunci : Pengembangan Modul, Lingkungan Kontekstual.
WAJAH INDRAMAYU DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK “LELAKI YANG TUBUHNYA HABIS DIMAKAN IKAN-IKAN KECIL” Tifani Kautsar; Arip Hidayat; Aan Anjasmara
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v8i1.6979

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran masyarakat pesisir Indramayu yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil”. Penelitian ini menggabungkan analisis sruktural (tema, konflik social, dan latar) dan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) tema dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” didominasi oleh persoalan tentang kehilangan yang dialami oleh tokoh yang berasal dari masyarakat pesisir Indramayu. Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan keluarga, harta benda, identitas dan budaya, dan lain-lain; 2) konflik yang terjadi dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” adalah konfli realis dan non realis. Konflik realis itu adalah konflik individu dengan dirinya sendiri, konflik individu dengan individu, dan konflik individu dengan kelompok. Konflik realis itu digerakkan oleh konflik non realis yang berasal dari suasana dan lingkungan. Kemiskinan, bencana, perbedaan kelas, praktik ijon, nilai-nilai tradisi dan kebudayaan mendorong tokoh untuk memiliki konflik dengan batin, individu, serta kelompok yang ada di lingkungannya; 3) latar tempat yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” berada di daerah pesisir Indramayu. Pesisir Indramayu itu terbagi atas beberapa daerah seperti Karangsong dan Limbangan, Kali Cimanuk, Pantai Purwa dan Desa Muara Angin. Latar lain adalah di bibir pantai, hutan bakau, rumah, guang, dll. Latar suasana didominasi oleh suasana sedih. Latar waktu didominasi oleh waktu sore/senja; 4) wajah Indramayu dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” adalah wajah sedih dan muram. Wajah sedih dan muram itu ditunjukkan dengan banyaknya cerita pendek yang mengangkat tentang persoalan kehilangan, baik itu kehilangan keluarga, saudara, harta benda, identitas, kebudayaan, maupun nilai-nilai.Kata Kunci        : Tema, Konflik, Latar, Wajah Indramayu, Cerita Pendek ABSTRACTThis study aims to reveal the description of the Indramayu coastal community in the short story "Men whose bodies have been eaten by small fish". This research combines structural analysis (themes, social conflicts, and settings) and the sociology of literature. The research method used is descriptive qualitative with content analysis techniques. The results of this study are: 1) the theme in the collection of short stories "The Man whose Body Is Out of Eating Small Fish" is dominated by the problem of loss experienced by figures from the coastal communities of Indramayu. The loss in question is the loss of family, property, identity, and culture, etc .; 2) the conflict that occurred in the short story collection "The Man Who Was Consumed by Eating Small Fish" was a realist and non-realist conflict. Realist conflict is an individual conflict with himself, an individual conflict with an individual, and an individual conflict with a group. Realist conflicts are driven by non-realist conflicts originating from the atmosphere and the environment. Poverty, disasters, class differences, bonded labor practices, traditional and cultural values encourage leaders to have conflicts with their hearts, individuals, and groups in their environment; 3) the setting in the short story "The Man Who Was Eaten by Small Fish" is in the coastal area of Indramayu. The Indramayu coast is divided into several areas such as Karangsong and Limbangan, Cimanuk River, Purwa Beach and Muara Angin Village. Other settings are on the shoreline, mangrove forests, houses, gangs, etc. The atmosphere is dominated by a sad atmosphere. The time setting is dominated by evening/twilight; 4) Indramayu's face in a collection of short stories "The Man whose Body Was Eaten by Small Fish" is sad and gloomy. The sad and gloomy face is shown by the many short stories that raise the issue of loss, whether it is the loss of family, siblings, property, identity, culture, or values.Keywords: Theme, Conflict, Background, Face of Indramayu, Short Story
Satire dan Sarkasme dalam Video Dewan Perwakilan Omel-omel (DPO) pada Akun Instagram Bintang Emon Irma Nur Ramandhani; Ifah Hanifah; Arip Hidayat
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v2i2.10

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan sosial saat ini. Penulis ingin penyimak video dapat memahami maksud/makna dari kritikan yang mengandung gaya bahasa satire dan sarkasme dalam video DPO yang diunggah oleh Bintang Emon sehingga dapat memperbaiki kesalahan dari sesuatu yang terjadi di masyarakat. Dewan Perwakilan Omel-omel (DPO) adalah sebuah video yang dibuat oleh pelawak bernama Bintang Emon untuk mengekspresikan keresahan-keresahannya. Sindiran dan kritikan dalam video tersebut dikemas dengan pembawaan yang dapat menghibur pendengar/penontonnya. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu, bagaimana satire dan sarkasme dalam video DPO pada akun Instagram Bintang Emon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk satire dan sarkasme dalam video DPO tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konten dengan teknik pemerolehan data berupa dokumentasi dengan cara mengunduh video DPO dari akun Instagram Bintang Emon. Dari keseluruhan video DPO yang diunggah dalam Instagram Bintang Emon, penulis hanya memilih video pada periode Februari – April 2020. Dari data tersebut, penulis menemukan data yang termasuk ke dalam jenis satire horation, satire juvenalian, dan sarkasme kasar (dirty sacasm). Berdasarkan hal tersebut, gaya bahasa yang paling dominan yaitu jenis satire juvenalian dan yang paling sedikit ditemukan yaitu satire horation.KATA KUNCI : satire, sarkasme, video DPO. ABSTRACT : This research is motivated by the current social situation. The author wants video listeners to understand the intent/meaning of the criticism that contains satire and sarcasm in the DPO video uploaded by Bintang Emon so that they can correct mistakes from something that happens in society. The Omel-omel Representatives Council (DPO) is a video made by comedian named Bintang Emon to express his worries. The satire and criticism in the video are packed with a disposition that can entertain the listeners/viewers. The problem formulation of this research is, how is satire and sarcasm in the DPO video on Bintang Emon's Instagram account. The purpose of this research was to determine the form of satire and sarcasm in the DPO video. The research method used in this study is the content analysis method with data acquisition techniques in the form of documentation by downloading DPO videos from Bintang Emon's Instagram account. Of all the DPO videos uploaded on Bintang Emon's Instagram, the author only chose videos in the February – April 2020 period. From these data, the writer finds data that fall into the types of satire horation, juvenalian satire, and dirty sacasm. Based on this, the most dominant language style is juvenile satire and the least found is satire horation.KEYWORDS : satire, sarcasm, DPO videos.
Simbol Mitologis Dilihat Dari Representasi Sistem Religi Masyarakat Jawa Dalam Novel "Bilangan Fu" Karya Ayu Utami (Kajian Antropologi Sastra) Saepudin Muhamad; Sun Suntini; Arip Hidayat
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v1i2.16

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini membahas tentang bentuk representasi sistem religi serta simbol mitologis yang dilihat dari sistem religi masyarakat Jawa dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan representasi sistem religi masyarakat Jawa dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami; 2) Untuk mendeskripsikan simbol mitologis dilihat dari representasi sistem religi masyarakat Jawa melalui metode semiotika Roland Barthes dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan dokumentasi. Pendekatan penelitian yang digunakan dengan antropologi sastra dan semiotika Roland Barthes. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan cara membaca dan menandai setiap dialog atau peristiwa yang mengandung representasi sistem religi dan simbol-simbol mitologisnya. Analisis data menghasilkan penelitian bahwa dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami terdapat tiga aspek representasi sistem religi di antaranya, sistem religi animisme Kejawen, sinkretisme Islam Kejawen, dan monoteisme Islam. Dalam sistem religi animisme Kejawen terdapat sembilan data, sinkretisme Islam Kejawen terdapat tiga data, dan monoteisme Islam terdapat tujuh data. Sementara dari ketiga sistem religi tersebut, dalam animisme terdapat tiga simbol mitologis. Namun dari sinkretisme Islam Kejawen dan monoteisme Islam tidak memuat simbol mitologis secara khusus, melainkan sekadar pandangan terhadap kepercayaan simbol mitologis tersebut. Di samping itu, problem dari representasi ketiga sistem religi mengarah pada satu titik permasalahan, yaitu pluralitas dalam keagamaan. Sedangkan, simbol mitologis mengarah pada kontrol sosial dalam kebudayaan terkait dengan kepentingan secara tradisional dan modern KATA KUNCI: Antropologi sastra, Bilangan Fu, , simbol mitologis, sistem religi.. >    ABSTRACT: This study discuses the from representation religious system as well mythological symbol which is seen from religious system Javanese society in the novel Bilangan Fu by Ayu Utami. Formulation of the problem in the research is: 1) How is the religious system Javanese society in the novel Bilangan Fu By Ayu Utami?; 2) How is the mytological symbol which is seen from religious system Javanese society in the novel Bilangan Fu by Ayu Utami?. The purpose of this research is: 1) To describe the religious system Javanese society in the novel Bilangan Fu By Ayu Utami; 2) To describe the mytological symbol which is seen from religious system Javanese society in the novel Bilangan Fu by Ayu Utami. This research uses qualitative descriptive method with the data collection technique in the form of library research and documentation. The research approach used with literary anthropological studies and semiotics Roland Barthes. The steps taken in this research is which reading, and mark every dialogue or event that contains representations of the religious system and its mytological symbols. Data analysis resulted in research that in the novel Bilangan Fu by Ayu Utami there are three aspects in the representation of the religious system in between, Kejawen animist, Kejawen Islamic syncretism, and the Islamic monotheism. In the Kejawen animist there are nine data, Kejawen Islamic syncretism there are three data, and Islamic monotheism there are seven data. While form of the three religious system, in animism there are three mythological symbols. However, Kejawen Islamic syncretism and Islamic monotheism nothing spesific mythological symbol. In addition, the problem of the representation of the three religious system leads to one problem, namely plurality in religion. Meanwhile, mythological symbol lead to social control in culture related to traditional and modern interest. KEYWORDS: literary anthropological studies, Bilangan Fu, mythological symbol, religious system.
Ekranisasi Novel Milea: Suara dari Dilan karya Pidi Baiq menjadi Film Milea: Suara dari Dilan karya Fajar Bustomi dan Pidi Baiq Mahmud Yunus; Arip Hidayat; Aan Anjasmara
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v1i2.17

Abstract

ABSTRAK: Pengertian ekranisasi memberi batasan bahwa pengubahan dari novel ke bentuk film selalu disertai dengan proses perubahan, yakni penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Oleh karena itu, dalam proses ekranisasi, tentu tidak lepas dari kegiatan apresiasi sastra. Lebih dari itu, kehadiran ekranisasi dalam dunia sastra, perfilman, dan budaya-media merupakan lahan kajian yang penting untuk dikaji secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses ekranisasi pada alur, tokoh dan penokohan, serta latar dalam novel Milea: Suara dari Dilan karya Pidi Baiq dan film Milea: Suara dari Dilan karya Fajar Bustomi dan Pidi Baiq. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa proses ekranisasi pada alur, tokoh dan penokohan, serta latar dalam novel Milea: Suara dari Dilan karya Pidi Baiq dan film Milea: Suara dari Dilan karya Fajar Bustomi dan Pidi Baiq mencakup penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Proses ekranisasi pada alur berpengaruh terhadap unsur cerita yang lain, terutama pada tokoh dan penokohan, serta latar. Sebagai proses kreatif, penafsiran penulis skenario dan sutradara mengenai pemilihan peristiwa penting dan menandai dalam novel, kemudian perbedaan media, pertimbangan unsur naratif dan unsur sinematografi (filmis) di dalam film, bahkan pertimbangan aspek komersial, pun turut memengaruhi proses ekranisasi novel menjadi film. KATA KUNCI: Ekranisasi; Novel Menjadi Film; Alih Wahana; Kesastraan >  EKRANISASI MILEA: SUARA DARI DILAN NOVEL BY PIDI BAIQ INTO MILEA: SUARA DARI DILAN  FILM BY FAJAR BUSTOMI AND PIDI BAIQ   ABSTRACT: The definition of Ekranisasi limits that conversion from novel to film is always accompanied by a process of change, that is shrinking, adding, and varying changes. Because of this, in the process of Ekranisasi, certainly through with literary appreciation activities. More than that, the presence of Ekranisasi in the world of literature, film, and media-culture is an important field of study to be studied comprehensively. This research aims to describe the process of Ekranisasi in the plot, characters and characterizations, and setting in the novel entitled Milea: Suara dari Dilan by Pidi Baiq and Milea: Suara dari Dilan movie directed by Fajar Bustomi and Pidi Baiq. The results of this study, shows that the process of Ekranisasi in the plot, characters and characterizations, and setting in the novel entitled Milea: Suara dari Dilan by Pidi Baiq and Milea: Suara dari Dilan movie directed by Fajar Bustomi and Pidi Baiq includes shrinking, adding, and varying changes. The Ekranisasi process in the plot affects other elements of the story, especially the characters and characterizations, and setting. As a creative process, the interpretation of the screenwriter and director regarding the selection of important events and markings in the novel, then the differences in media, consideration of narrative and cinematographic elements in the film, to the consideration of commercial aspects, also influenced the process of Ekranisasi of the novel into a film. KEYWORDS: Ekranisasi; Novel Into Film; Alih Wahana; Literature
DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN PANGGILAN RASUL KARYA HAMSAD RANGKUTI (KAJIAN STILISTIKA) Annisa Maspufatul Umah; Arip Hidayat; Aan Anjasmara
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v2i1.22

Abstract

ABSTRAK: Penggunaan diksi dan gaya bahasa merupakan salah satu cara pengarang mengekspresikan suatu karya sastra. Stilistika ini cabang ilmu yang mempelajari suatu gaya bahasa, pemilihan kata, dan penggunaan bahasa dalam karya sastra. Diksi dan gaya bahasa dapat mempengaruhui pembaca sehingga menjadikan suatu ketertarikan terhadap apa yang disampaikan oleh pengarang dalam kumpulan cerpen. Cerpen merupakan salah satu bentuk cerita singkat dan padat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan diksi atau pilihan kata dan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Panggilan Rasul karya Hamsad Rangkuti. Penelitian ini berbentuk deskritif kualitatif dengan teknik pemerolehan data berupa studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu jenis diksi antara lain kata konotatif, khusus, sapaan, serapan, dan vulgar. Adapun jenis gaya bahasa pada penelitian ini gaya bahasa simile, personitifikasi, aliterasi, hiperbola, dan paradoks. Hasil temuan dari peneltian ini didominasi oleh jenis pilihan kata sapaan dan kata serapan; dan jenis gaya bahasa simile dan personitifikasi. Kumpulan cerpen Panggilan Rasul sesuai dengan tema yang diangkat tentang kehidupan dengan nuansa sosial budaya.   KATA KUNCI: Cerpen;Diksi;Gaya bahasa;Stilistika   DISCTION AND LANGUAGE STYLE IN THE COLLECTION OF SHORT PANGGILAN RASUL BY HAMSAD RANGKUTI (STILISTIC STUDY)   ABSTRACT: The use of diction and language style is one way the author expresses a literary work. Stylistics is a branch of science that studies a style of language, word choice, and the use of language in literary works. Diction and style of language can influence the reader so that it makes an interest in what is conveyed by the author in a collection of short stories. Short story is a form of short and dense story. This study aims to describe the diction or choice of words and language style in the collection of short short stories Call of the Apostles by Hamsad Rangkuti. This research is in the form of a qualitative descriptive with data collection techniques in the form of library research and documentation. The results of this study are the types of diction including connotative, special, greeting, absorption, and vulgar words. The types of language styles in this study are simile, personitification, alliteration, hyperbole, and paradox. The findings of this research are dominated by the type of choice of greeting words and loan words; and types of similes and personifications. A collection of short stories called the Apostles' Call according to the theme raised about life with socio-cultural nuances. KEYWORDS: Short story; Diction; Language style; Stylistic
Tokoh dan Citra Perempuan Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan Sonia Apriani; Sun Suntini; Arip Hidayat
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v1i2.24

Abstract

Abstrak tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan karakter tokoh dan citra perempuan yang terdapat dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa teks novel yang memuat karakter tokoh utama wanita dan citra perempuan dalam Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua cara yakni teknik baca dan teknik catat. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan kritik sastra feminis. Hasil penelitian dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan yaitu karkterisasi menggunakan metode langsung (telling) dan kedua, metode tidak langsung (showing); citra perempuan dikaji melalui citra diri dan citra sosial perempuan. Karakteristik tokoh utama wanita yang diantaranya Dewi ayu, Alamanda, Adinda, Maya Dewi, dan Si cantik, memiliki karakter yang saling bertentangan apabila di kaji melalui metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing). Dapat disimpulkan hasil penelitian, citra perempuan yang mereka dapat baik secara citra diri dan citra sosial mereka dipandang sebagai perempuan cantik dan buruk rupa serta merupakan pelacur dan anak pelacur yang paling disegani di kota Halunda saat itu. Kata Kunci: Novel, Karakterisasi, Citra Perempuan, Feminis WOMEN'S FIGURE AND IMAGE IN THE BEAUTIFUL NOVEL EKA KURNIAWAN'S WOUND IS (REVIEW OF FEMINISM LITERATURE CRITICISM) Abstract The purpose of this study is to describe the characters and images of women in the novel Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan. The method used in this study is a qualitative descriptive method. This type of research is classified as library research. The data in this study is written data in the form of a novel text that contains the character of the main female character and the image of a woman in Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan. The data collection used in this study was carried out in two ways, namely reading and note-taking techniques. The data of this study were analyzed using feminist literary criticism. The results of the research in the novel Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan are characterization using the direct method (telling) and second, the indirect method (showing); the image of women is studied through the self-image and social image of women. The characteristics of the main female characters, including Dewi Ayu, Alamanda, Adinda, Maya Dewi, and Si Cantik, have conflicting characters when examined through the direct method (telling) and the indirect method (showing). It can be concluded from the results of the research, the image of women they got both in terms of self-image and social image was seen as beautiful and ugly women and were the most respected prostitutes and prostitutes in the city of Halunda at that time. Keyword: Novel, Characterization, Female Image, Feminist
UJARAN KEBENCIAN SUGI NUR RAHARJA (GUS NUR) TERHADAP PRESIDEN JOKOWI DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE Indah Maharani; IDA HAMIDAH; Arip Hidayat
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v3i2.48

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini mengkaji ujaran kebencian Gus Nur terhadap Presiden Jokowi di media sosial (YouTube). Dalam penelitian ini diantaranya: 1) Bagaimana bentuk ujaran kebencian Sugi Nur Raharja (Gus Nur) terhadap Presiden Jokowi di media sosial (YouTube)?, 2) Bagaimana konteks ujaran kebencian Sugi Nur Raharja (Gus Nur) terhadap Presiden Jokowi di media sosial (YouTube)?, bertujuan untuk mengetahui bentuk ujaran kebencian dan konteks ujaran Gus Nur terhadap Presiden Jokowi di media sosial (YouTube). Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian dokumentasi, menyimak dan mentranskripsikan data yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk ujaran kebencian yang paling dominan yaitu bentuk penghinaan dan pencemaran nama baik, aspek yang dilanggar dalam ujaran kebencian tersebut ialah aspek suku, agama dan etnis sedangkan bentuk pencemaran nama baik yang dilakukan adalah pencemaran nama baik terhadap Presiden Jokowi, tokoh terkemuka, adapun hasil analisis konteks pada ujaran tersebut terdapat dua analisis konteks SPEAKING yang telah memenuhi delapan komponen tutur Setting and scene (tempat dan suasa, Participants (peserta tutur), End (tujuan), Acts (bentuk isi ujaran), Key (nada suara), Instumen (alat untuk menyampaikan pendapat), Norms (aturan dalam berinteraksi) dan Genre (jenis bentuk penyampaian). Dari hasil analisis tersebut maka dapat dikatakan ujaran dalam dialog tersebut telah memenuhi delapan komponen tutur dan merupakan tuturan yang kompleks, dengan menganalisis konteks tuturan SPEAKING milik Dell Hymes dapat mengetahui secara jelas bagaimana latar belakang suatu ujaran yang terjadi dari mitra tutur atau lawan tutur. KATA KUNCI: Bentuk Ujaran Kebencian; Konteks Tuturan SPEAKING >  Hate Speech Of Sugi Nur Raharja (Gus Nur) Againts President Jokowi On Youtube Social Media   ABSTRACT: This research examines Gus Nur's hate speech against President Jokowi on social media (YouTube). In this research include: 1) How is the form of Sugi Nur Raharja's (Gus Nur) hate speech against President Jokowi on social media (YouTube)?, 2) How is the context of Sugi Nur Raharja's (Gus Nur) hate speech against President Jokowi on social media (YouTube)?, aims to find out the form of hate speech and the context of Gus Nur's speech against President Jokowi on social media (YouTube). The research method used is descriptive qualitative method with documentation research techniques, listening and transcribing the necessary data. Based on the results of the study, the most dominant forms of hate speech are insults and defamation, the aspects violated in the hate speech are aspects of ethnicity, religion and ethnicity while the form of defamation committed is defamation of President Jokowi, prominent figures, As for the results of context analysis on the utterance, there are two SPEAKING context analyses that have fulfilled the eight components of speech Setting and scene (place and atmosphere, Participants (speech participants), End (purpose), Acts (form of speech content), Key (tone of voice), Instrument (tool to convey opinions), Norms (rules in interaction) and Genre (type of delivery form). From the results of the analysis, it can be said that the utterance in the dialogue has fulfilled the eight speech components and is a complex speech, by analyzing the context of Dell Hymes' SPEAKING speech, it can clearly know how the background of an utterance that occurs from speech partners or interlocutors. KEYWORDS: Form of Hate Speech; SPEAKING Contex
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PUISI MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PROYEK (PjBL) BERBASIS PENDEKATAN BERDIFERENSIASI DI KELAS VIII E SMPN 2 KUNINGAN Indrayani, Iin; Arip Hidayat; Nono Sodikin
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNIKU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ajpm.v5i1.200

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks pidato siswa kelas VIII E SMPN 2 Kuningan melalui model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL) dengan pendekatan berdiferensiasi. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks pidato yang disebabkan oleh kesulitan mengembangkan ide, pengorganisasian argumen, dan penggunaan bahasa yang efektif. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, catatan lapangan, dan hasil tulisan siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan menulis teks pidato pada setiap siklus. Strategi PjBL memungkinkan siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui penyelesaian proyek nyata, sedangkan pendekatan berdiferensiasi memberikan perhatian pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa secara individual. Dengan demikian, kombinasi model PjBL dan pendekatan berdiferensiasi efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis pidato siswa. KATA KUNCI: berdiferensiasi; keterampilan menulis; model PjBL; pidato persuasif. >  IMPROVING SPEECH TEXT WRITING SKILLS THROUGH PjBL AND DIFFERENTIATED APPROACH   ABSTRACT: This study aims to improve the speech text writing skills of grade VIII E students of SMPN 2 Kuningan using a Project-Based Learning (PjBL) model combined with a differentiated approach. The research is driven by the students' difficulties in developing ideas, organizing arguments, and using effective and persuasive language. The method used is Classroom Action Research (CAR) in two cycles, involving planning, implementation, observation, and reflection. Instruments include observation sheets, field notes, and students' written texts. The results showed a significant improvement in students' writing skills in each cycle. The PjBL model engaged students in meaningful real-life projects, while the differentiated approach addressed individual learning styles, readiness, and interests. The combination of these two strategies was found to be effective in enhancing students' persuasive speech writing abilities. KEYWORDS: differentiated learning; persuasive speech; PjBL model; writing skills.